Pada pertengahan suatu kota terdapat rumah yang lumayan besar. Di sana di tempati oleh satu keluarga yang baru saja pindah dari suatu negara secara mendadak karena urusan pekerjaan ayahnya.
Dalam satu keluarga tersebut ada seorang gadis yang harus juga di pindahkan ke sekolah baru. hanya saja sewaktu pindah itu mendadak dan tanpa persiapan,Maka itu gadis tersebut belum dapat sekolah.
LAVINIA RYALISA
lalu pada saat pertama kali masuk sekolah baru, ternyata sekolah tersebut berbeda dengan sekolah pada umumnya. Bagaimana kisah selanjutnya,? yuk baca ceritanya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anggelly queen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 33 Viora Zayden.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...----------------...
...****************...
......................
LAVINIA RYALISA
Yang berbeda adalah kamar Erion yang awalnya pintunya berwarna ke emasan dan terdapat ukiran sosok roh gagah dan tinggi. Kini hanya menjadi ukiran ukiran biasa saja.
Apa yang terjadi??
Sepertinya ada sesuatu yang aneh di dalam kamarnya di saat malam hari... Pasti ada hubungan nya dengan element sihir yang aku temukan.
" Calvin... Ada apa?" Lisa
Kini Calvin menoleh ke arah Lisa dan menggelengkan kepalanya. Mereka kini telah samapi di depan pintu kamar Vio.
" Ini adalah kamar putri Vio. Kalian akan bekerja mulai pukul 6 pagi hingga 10 malam." Prajurit
"Baik" Lisa
Beberapa penjaga di kamar membukakan pintu kamar. Tapi sebelum itu mereka meminta izin terlebih dahulu dengan Vio.
Saat mereka telah mendapat izin Lisa dan Calvin dapat memasuki kamar Vio.
" Selamat pagi nona Vio" Lisa
Selamat pagi nona Vio" Calvin
Vio berada di meja rias menoleh ke arah Lisa dan Calvin yang memberinya salam.
" Akhirnya kalian datang... Aku sangat membutuhkan kalian." Vio
Vio mendekat ke arah Calvin berada. Sepertinya Vio terpesona dengan ketampanan palsu yang di buat-buat Calvin.
Vio adalah gadis berumur 17 tahun. Vio lahir pada musim gugur. Saat itu musim gugur itu juga ibunya meninggal dunia. Vio hanya memiliki ibu tiri sekarang. Ibunya hanyalah seorang selir saja.
Ibu tirinya itu juga memiliki seorang putri yang berusia 24 tahun. Bahkan lebih pintar dan cerdas dari pada Vio. Vio tidak terlalu di sayangi oleh ibu tirinya. Maka dari itu Vio di antar pergi untuk belajar sihir lebih giat lagi.
Vio bukanlah terobsesi dangan sihir. Bahkan Vio tak terlalu mempusingkan bahwa dia itu lemah. Tapi ibu tirinya selalu menaruh obses itu ke diri Vio.
" Nona menunggu kami?" Calvin
" Tentu saja..." Vio
" Perkenalkan nama Saya Enart. Saya akan menjadi pengawal pribadi nona. Dan ini istri saya..." Calvin
" Nama saya Niasa. Nona dapat memanggil saya Asa." Lisa
" Ouw.. Kalian sudah menikah?" Vio
" Iya nona. Kami dinikahkan pada saat kami masih muda. Orang tua kami tidak ingin menanggung beban lagi. Jadi kami dinikahkan." Lisa
" Iya nona. Maka dari itu kami akan bekerja demi memenuhi kebutuhan hidup." Calvin
" Bukankah kalian seumuran dengan ku?" Vio
" Iya nona. Saya berumur 17 tahun" Lisa
" Jika saya berbeda nona. Saya berumur 19 tahun " Calvin
Lisa sedikit melongo dengan ucapan Calvin yang bilang bahwa umurnya 19 tahun.
Apa dia berbohong???
" Kalau begitu kalian kembali lah bekerja.. Nanti jika aku membutuhkan sesuatu aku akan memanggi Asa"Vio
" Ya nona." Lisa
Lisa membungkuk sedikit lalu berjalan menuju pintu kamar Vio. Sedangkan Calvin masih di sana.
" Calvin. Kamu juga kembalilah di bekerja." Vio
" Ya nona" Calvin
Calvin melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh Lisa saat akan pergi dari sana.
Hari ini hari yang sangat melelahkan Lisa bekerja seharian untuk memasak dan melayani Vio. Bahkan saat istirahat pun, Lisa tidak beristirahat. Karena ikut menemani Vio berkeliling pasar.
Calvin pun selalu mengikuti Vio diamana pun Vio pergi. Juga untuk mengawasi semua pergerakan orang orang di penginapan itu.
...****************...
Setelah bekerja seharian kini Calvin dan Lisa akhirnya bisa beristirahat dengan tenang. Tapi mereka tidak akan melupakan pekerjaan mereka yang mengharuskannya datang ke Negri Nera ini.
Tepat pada pukul 12 malam.
Lisa dan Calvin belum tidur. Mereka akan berkomunikasi dengan teman temannya yang ada di sekolah. Untuk memberi informasi terkait kasus pembunuhan.
Mereka menggunakan sihir komunikasi berjarak dan di alirkan dengan telepati dari Calvin. Dengan sihir ini Lisa dan Calvin dapat melihat temannya secara langsung. Jika di dunia manusia canggih ini dinamakan bayangan dari digital.
Mereka kini sedang terhubung.
" Lisaa... Aku rindu dengan mu!!" Siva
" Aku jugaaa siva!!" Lisa
" Hey bro.. Gimana ada info?" Rion
" Tentu saja ada." Calvin
Lalu Calvin dan Lisa menceritakan semua yang mereka selidiki. Dari mulai kejanggalan menara, baju jahitan bunga plum, hingga kotak element sihir.
" Itu berarti pembunuh itu berasal dari Negri Nera!!" Morvan
" Benar... Pasti!!" Cilla
" Lalu apa kamu sudah menemukan pelakunya?" Aldri
" Tentu saja belum. Kami ini juga sedang mencarinya. " Lisa
" Rion. Bukankah kalian yang melihat wujudnya? Bolehkah gambarkan orang itu??" Lisa
" Tentu saja!!" Rion
Rion menggambarkan orang yang telah membunuh pak Nova dengan pena ilustrasi di angin. Sambil menunggu gambar itu selesai mereka melanjutkan cerita cerita kejadian yang ada di sekolah saat murid diharuskan tinggal di sekolah terlebih dahulu.
Bahkan tanpa memberi alasan yang jelas. Tapi para murid setuju setuju saja karena mereka berpikir, mungkin ini untuk suatu hal yang penting.
Lalu komunikasi itu diputuskan pada pukul 2 pagi. Lisa tak bisa menyelidik lagi , tubuhnya sudah tidak kuat. Lisa tertidur sangat nyenyak bahkan terdapat beberapa memar berwarna keunguan di kaki dan lengannya.
Jadi hanya ada Calvin yang melanjutkan penyelidikan dini hari itu.
Keesokan harinya.
Lisa perlahan membuka matanya. Yang pertama kali Lisa lihat adalah wajah lelah Calvin. Kepala Calvin berada di ranjang Lisa. Sedangkan posisi nya duduk.
Lisa perlahan bangkit dari ranjangnya dan mencoba perlahan untuk memindahkan Calvin tidur di ranjangnya.
Akhirnya Lisa dapat memindahkan Calvin tidur di ranjangnya. Tapi setelah beberapa menit. Calvin membuka matanya.
Calvin terkejut.
Bagaimana bisa aku tidur di kasur?
Lalu Calvin mencari keberadaan Lisa. Tapi Calvin tak mendapati Lisa di kamar. Lalu bangkit dan kekuar kamar dan masih memakai baju tidur.
Saat Calvin keluar kamar. Calvin melihat Lisa dengan nenek Sha sesang menyiram beberapa tanaman. Lisa sudah rapi dengan pakaiannya.
Hahahaha~~~
Suara tawa itu terdengar oleh Calvin. Suara itu adalah tawa dari nenek Sha.
" Hei... Apa kau khawatir jika istri mu di culik? Bahkan belum mengganti pakaianmu!!" Nenek Sha
Saat nenek Sha mengatakan itu Calvin langsung melihat dirinya yang masih memakai pakaian tidurnya. Calvin berlari masuk ke kamar dan segera bersiap untuk kembali bekerja.
...****************...
Kini semua pelayan dari Vio dikumpulkan di ruang aula. Karena ada pemberitauan dari Erion untuk Vio.
" Putri ku Vio. Aku mengerti bahwa kamu baru saja datang di rumah. Tapi ada sesuatu yang akan saya bertaukan ke kamu. Bahwa kamu akan dikirim ke kakakmu Rana untuk menjaga perbatasan anatara daerah Basa dengan Alira. Karena diperbatasan itu ada suatu hal yang kakakmu harus lakukan. Kamu juga bisa membawa pengawal dan pelayan pribadi mu. " Erion
" Tapi ayah...." Vio
" Vio. Ini perintah dari Tuan Erion untuk mu. Setidaknya kamu tidak menolaknya." Yora
" Baiklah. Aku akan pergi menemui kak Rana. Aku pergi dengan Calvin dan beberapa prajurit. Serta Nia dan beberapa pelayanku!!" Vio
Setelah mendapatkan pesan dari Erio. Lisa dan Calvin membantu persiapan itu. Tapi sebelum itu mereka sempat bertemu.
Lisa & Calvin
" Sepertinya ada yang mencurigakan?" Lisa
" Ya.. Siapa Rana itu? Kakaknya dari ibu yang mana?" Calvin
" Mungkin dari nyonya Yora? Soalnya aku melihat raut kekhawatiran di wajah nya. Mungkin juga Vio di antar ke sana karena ada bahaya yang sangat besar?" Lisa
" Dugaan itu mungkin benar. Maka dari itu kita juga harus mempersiapkan diri kita juga. Sebelum menghadapi bahaya." Calvin
" Ya... " Lisa
" Ingat kata ku. Kita harus tetap hidup demi masa depan. Kuta harus percaya satu sama lain.Jika ada salah satu yang telah menjadi penghianat tanpa bukti jangan percaya. Kemungkinan itu hanyalah rencananya untuk melakukan suatu hal yang besar. Juga kita akan tetap selalu bersama!!!" Calvin
" Tentu saja. Aku akan selalu percaya dengan mu!! Aku akan selalu bersama mu" Lisa
Setelah itu mereka kembali merapikan barang yang akan di bawa.
Di saat perjalanan menuju perbatasan daerah itu tidak ada masalah apapun hingga pada akhirnya mereka mulai melewati hutan.
Lisa dan Calvin berwaspada saat sudah memasuki hutan. Begitupun para pengawal yang lainnya. Vio menaiki kereta kuda. Sedangkan para pelayan duduk di beberapa kuda bersama dengan para pengawal.
Calvin sebagai kusir kereta kuda Vio, Lisa juga ada di kereta itu untuk sedikit memberi hiburan untuk Vio. Karena Vio mengatakan bahwa jika ia pergi jauh akan merasa sangat bosan.
Tiba tiba kereta berhenti secara mendadak dan membuat Lisa dan Vio terkejut di dalam kereta. Lalu Calvi masuk dalam kereta.
" Ada perampok yang menghalangi jalan kita. Aku akan mengurusnya.. Nia. Kamu jaga Nona Vio. Jika ini belum bisa terselesaikan.Aku akan membuat kode untuk kamu melarikan diri. Saat itu juga segera pergi menuju arah barat. Di sana ada sungai yang mengalir. Ikuti saja aliran itu. Kalian akan segera sampai di perbatasan." Calvin
" Tolong jaga dirimu!!" Lisa
Lalu Calvin keluar dari kereta dan membantu para pengawal untuk melawan para perampok itu. Suara jeritan dan gemparan gejolak sihir dirasakan oleh Lisa dan Vio.
" Nia. Bagaimana jika kita membantu saja?" Vio
" Tidak nona!! Itu terlalu bahaya. Mereka sangat banyak. Para pengawal mungkin juga akan kelelahan." Lisa
Lalu tiba tiba Lisa mendapatkan kode dari wajah Calvin untuk pergi.
" Nona!! Nona!!! Kita harus segera pergi dari sini. Keadaan sudah tidak memungkinkan." Lisa
Vio panik sekali. Lalu Lisa membawa Vio ke arah barat seperti yang dikatakan oleh Calvin. Setelah beberapa saat berlari akhirnya mereka sampai di sungai itu.
" Huh!! Melelahkan.." Lisa
" Huh!! Nia.. Mengapa kita lari? " Vio
" Yang pasti untuk menyelamatkan diri nona!!" Lisa
" Bukan itu maksudku... Maksudku mengapa kita tidak memanggil roh saja. Kita bisa memakainya untuk melarikan diri." Vio
" Ya juga nona. Tapi saya tidak boleh melakukannya.." Lisa
" Kenapa?" Vio
" Karena di Negri Nera ada peraturan bahwa yang boleh memanggil roh hanya para bangsawan dan para jabatan tinggi." Lisa.
" Benarkah? Aku baru tau. Karena dulu tidak seperti itu. Lebih tepatnya delapan tahun lalu." Vio
" Delapan tahun?? Wagh..." Lisa
" Iya. Aku pergi dari Negri Nera pada saat umurku yah... Sekitar tuju setengah tahun" Vio
" Itu terlalu muda... Itu masih kecil!! Bagaimana bisa..." Lisa
" Ya begitulah.." Vio
Lalu mereka berjalan di pinggir sungai secara perlahan lahan menuju perbatasan. Karena tujuan mereka adalah perbatasan agar bisa menemui kakak tiri dari Vio. Dan membantunya mengatasi suatu masalah disana.