NovelToon NovelToon
Surga Yang Terenggut

Surga Yang Terenggut

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Janda / Konflik etika / Pelakor / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:27.3k
Nilai: 5
Nama Author: Rini Antika

Tak kunjung memiliki keturunan, Amira terpaksa harus merelakan Suaminya menikah lagi dengan perempuan pilihan Ibu Mertuanya.

Pernikahan Amira dan Dirga yang pada awalnya berjalan harmonis dan bahagia, hancur setelah kehadiran orang ketiga dalam rumah tangga mereka.

"Meski pun aku ingin mempertahankan rumah tangga kita, tapi tidak ada perempuan di Dunia ini yang rela berbagi Suami, karena pada kenyàtaan nya Surga yang aku miliki telah terenggut oleh perempuan lain"

Mohon dukungannya untuk karya receh saya, terimakasih 🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rini Antika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33 ( Surga Yang Terenggut )

Sinta secara perlahan mulai membuka mata pada saat sinar mentari menerpa wajahnya lewat celah jendela kamar hotel tempat dia dan Riko menghabiskan malam.

"Kenapa kepala ku pusing sekali?" gumam Sinta dengan memegangi kepalanya yang masih terasa sakit.

Sinta terkejut pada saat melihat tubuhnya yang polos tanpa mengenakan sehelai benang pun, apalagi dia merasakan sakit pada bagian bawah tubuhnya.

"Apa yang sudah terjadi?" gumam Sinta.

Secara perlahan Sinta mulai mengingat-ingat tentang kejadian semalam, dan Sinta langsung menjerit pada saat mengingat kesalahan fatal yang telah dia dan Riko lakukan.

"Aaaaaaaa," jerit Sinta sehingga membuat Riko terbangun.

"Sayang, kenapa sih pagi-pagi begini sudah teriak-teriak? Sebaiknya kita tidur lagi, aku masih mengantuk," ucap Riko dengan suara serak khas orang yang baru bangun tidur.

Riko kembali memeluk erat tubuh Sinta, tapi Sinta berusaha melepaskan pelukan Riko, apalagi dia ingin meminta penjelasan kepada Riko.

"Riko, apa yang sudah kita lakukan? Kenapa kita berdua tidak memakai pakaian?" tanya Sinta yang terlihat panik.

"Apa kamu lupa kalau semalam kita sudah melewati malam yang indah?"

"Tidak, tidak mungkin. Kenapa kita sampai melakukan kesalahan yang sangat fatal? Bagaimana kalau keluarga ku sampai mengetahuinya?" racau Sinta dengan menangis.

Riko mencoba menenangkan Sinta dengan memeluk tubuhnya.

"Kamu tenang dulu ya_"

"Bagaimana aku bisa tenang. Aku sudah kehilangan sesuatu yang sangat berharga dalam hidup ku. Kak Dirga pasti akan murka jika sampai mengetahuinya," potong Sinta.

"Apa yang harus aku lakukan? Bagaimana kalau aku sampai hamil? Mama pasti akan mengusir ku dari rumah," sambung Sinta dengan terisak.

"Sayang, kamu jangan khawatir. Aku pasti akan bertanggung jawab. Kalau perlu, hari ini juga aku akan menikahi kamu," ucap Riko dengan bersungguh-sungguh.

Sinta berhenti menangis mendengar perkataan Riko, apalagi dia baru ingat kalau Riko adalah Anak dari Pengusaha kaya raya.

"Apa benar kamu akan bertanggung jawab? Apalagi baru semalam kita saling mengenal," tanya Sinta dengan menatap wajah Riko.

"Benar, aku pasti akan bertanggung jawab," ucap Riko dengan tersenyum.

"Terimakasih banyak Riko. Aku bahagia sekali bisa bertemu dengan kamu," ucap Sinta dengan memeluk erat tubuh Riko.

"Sinta, bagaimana kalau kita mengulang lagi kejadian semalam?" goda Riko dengan menciumi tengkuk leher Sinta sehingga membuatnya meremang.

Pada akhirnya, Sinta yang sudah terkena bujuk rayu Riko pun hanya bisa pasrah pada saat Riko kembali mencum*buinya.

Tentu saja aku akan bertanggung jawab, karena sebentar lagi kamu akan menjadi ATM berjalan ku, dan aku tidak perlu capek-capek bekerja lagi, batin Riko dengan tersenyum penuh kemenangan.

......................

Dirga dan Regina akhirnya melakukan pemeriksaan di klinik tempat Arini praktek.

Arini sebenarnya merasa familiar ketika melihat wajah Dirga, tapi dia tidak ingat dimana pernah melihatnya, apalagi Arini dan Dirga belum pernah bertemu, karena saat pernikahan Amira dan Dirga, dia masih berada di luar negeri, dan Arini hanya melihat wajah Dirga dalam album pernikahan Dirga dan Amira saja.

Kenapa aku merasa familiar dengan wajah Tuan Dirga? Apa semua itu hanya perasaan ku saja ya? Batin Arini.

"Dok, bagaimana dengan kandungan saya? Tidak ada masalah kan?" tanya Regina ketika Arini melakukan USG.

Setelah cukup lama Arini menggerakan alat USG di atas perut Regina, Arini akhirnya menjawab pertanyaan Regina.

"Kandungan Nyonya Regina baik-baik saja. Semoga sebentar lagi Nyonya dan Tuan bisa segera mendapatkan momongan," ucap Arini dengan tersenyum.

Regina mengamini perkataan Arini, sedangkan Dirga hanya diam saja tanpa mengeluarkan satu patah kata pun.

"Dok, Suami saya juga ingin melakukan tes kesuburan," tutur Regina mewakili Dirga berbicara kepada Arini.

Mas Dirga pasti terus memikirkan perempuan mandul itu, batin Regina dengan mengepalkan kedua tangannya.

Arini memberikan selembar kertas untuk melakukan tes kesuburan di laboratorium yang ada di klinik tersebut. Dia juga memberikan jadwal program kehamilan serta resep vitamin untuk kandungan kepada Regina.

"Ini jadwal untuk program kehamilan serta resep vitamin untuk Nyonya, sedangkan kertas yang ini untuk melakukan tes kesuburan pada Suami Anda. Untuk hasil tes kesuburan, Anda bisa mengambilnya besok ke ruangan saya supaya saya bisa membacakan hasilnya," ucap Arini.

"Terimakasih banyak bantuannya Dok, kalau begitu kami permisi dulu," ucap Regina, sedangkan Dirga masih diam karena terus memikirkan Amira.

"Mas baik-baik saja kan?" tanya Regina ketika melihat Suaminya melamun.

"Aku baik-baik saja kok," jawab Dirga.

Regina sebenarnya merasa geram, tapi dia mencoba menahan amarahnya di hadapan Suaminya tersebut.

"Apa Mas sedang memikirkan Mbak Amira?" tanya Regina.

"Regina, kalau begitu aku ke laboratorium dulu ya. Kamu di sini saja tunggu antrian obatnya," ujar Dirga.

Dirga bergegas pergi karena dia enggan menjawab pertanyaan Regina.

Sabar Regina, kamu harus selalu berpura-pura baik di depan Mas Dirga. Jangan sampai rencanaku menyingkirkan Mbak Amira dari kehidupan Mas Dirga gagal, ucap Regina dalam hati.

......................

Rendra, Amira dan Vania melewati hari yang menyenangkan dengan bermain di kebun teh yang berada di sekitar rumah Pak Adnan, tapi Vania merasa kecewa karena Rendra terus menghindarinya, bahkan Rendra menolak saat Vania mengajaknya selfie.

Pada saat Amira dan Vania masih sibuk ber swafoto, Rendra menghampiri Pak Adnan yang terlihat melambaikan tangan kepadanya.

"Nak, minum dulu kopi nya," ujar Pak Adnan.

"Terimakasih banyak Yah," ucap Rendra dengan mengambil secangkir kopi dari atas meja.

Pak Adnan tersenyum ketika melihat Amira tertawa bahagia.

"Ayah bahagia karena setelah bekerja dengan kamu, Amira terlihat lebih bahagia. Terimakasih banyak Nak," ucap Pak Adnan dengan menepuk bahu Rendra.

"Ayah tidak perlu mengucapkan terimakasih. Rendra pasti akan melakukan apa pun untuk kebahagiaan Amira."

"Nak, sepertinya Vania gadis yang baik," ucap Pak Adnan.

Rendra menghela napas panjang mendengar perkataan Pak Adnan, apalagi dia sama sekali tidak berniat membuka hati untuk perempuan mana pun termasuk Vania.

"Ayah jangan ikut-ikutan Amira deh. Bagi Rendra, tidak ada perempuan yang lebih baik dari Amira."

"Tapi sampai kapan kamu akan hidup seperti ini? Usia kamu sudah matang untuk membangun rumah tangga. Ayah kasihan kepada kedua Orang tua kamu, mereka pasti sudah ingin menimang Cucu."

"Prioritas utama Rendra adalah menjaga serta membahagiakan Amira."

"Nak, Ayah mengerti bagaimana perasaan kamu, tapi kamu tidak boleh mengorbankan diri sendiri, apalagi Amira sudah memiliki Suami."

"Yah, Rendra akan terus menunggu Amira meski pun harus menghabiskan waktu seumur hidup."

Pak Adnan akhirnya memilih diam, apalagi beliau tidak mungkin memaksa atau melarang kehendak Rendra.

Ternyata cinta yang Rendra miliki untuk Amira lebih besar dari yang aku bayangkan. Kasihan Rendra, selama ini cintanya hanya bertepuk sebelah tangan, ucap Pak Adnan dalam hati.

*

*

Bersambung

1
Abu Yub
Ngak apa apa, aku tak butuh jadi luar biasa.
Abu Yub
Biar aku ucapkan saja, jangan marah iya
Abu Yub
Itu cuma katamu mas,
Abu Yub
Yang lalu tidak sama dengan sekarang mas
Abu Yub
Biar aku katakan saja, habis aku saksinya
Abu Yub
Eh ternyata cuma bulannya kelewati
Abu Yub
Itulah hebatnya angin malam bisa membuat ngak selera dan membuat kurus
Abu Yub
Biasa buk, kenak angin malam
Abu Yub
Pasti ada virus tuh di dalamnya
Abu Yub
Itu cuma perkataan mu saja, bagai dengan perkataan dia, dia dia..
Abu Yub
Kalau udah tau jangan nanyak lagi
Abu Yub
Maaf, aku akan cari tukang lain untuk.memperbaikinya
Abu Yub
Kalau sengaja ngak usahlah
Abu Yub
Kamu cuma diam saja, dia yang kata. Ayo katakan. Biar jelas segalanya.
Abu Yub
Kamu tidak perlu tau
Abu Yub
Katan apa benar itu kamu?
Abu Yub
Aku sungguh kecewa, aku kecewa berat
Sunshine
ngarep ya? kasihan....
Rini Antika: iya 🤣🤣
total 1 replies
Sunshine
Anak yang kamu bangga banggakan sebentar lagi akan mencoreng nama baik kamu Merong
Rini Antika: yups betul bgt
total 1 replies
Sunshine
rasain km mertua durhaka, meski pun Amira tidak membalasnya, tapi sekarang kamu dapat karma dari Anak kesayangan kamu sendiri 🤣🤣
Rini Antika: 😂😂 iya bener
Sunshine: gak bakalan dosa kalau ngetawain org jahat mah 🤣
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!