" Aku harap kamu tidak lupa apa yang terjadi semalam.Kamu lebih dulu menyerahkan diri padaku jadi jangan memintaku untuk bertanggung jawab dan satu lagi jangan perna katakan pada siapapun tentang ini karena aku akan menikah " Bara
" Ya aku akan menyimpan nya sampai mati " Aira rafiqah Herlambang
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yhani_HT, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kesurupan masal
Aira baru kembali ke kamar saat sudah pagi hari, Sekalipun tubuhnya menolak tapi dia tetap memaksa nya ada tanggung jawab yang harus dia lakukan yaitu peran nya sebagai istri dia sudah bertekad akan merubah semuanya .
Saat masuk suaminya masih tertidur sambil memeluk Embun,Aira lebih dulu menyiapkan pakaian kerja sang suami lalu menyiapkan air untuk Bara .
" Kak " Aira mendudukkan dirinya di ujung tempat tidur " Kakak " Ulang nya ,melihat ada pergerakan dari Bara, Aira langsung berdiri sedikit menjauh dari tempat tidur.
" Hebm" Dehemnya pelan .
Perlahan Bara membuka matanya lalu bangun bersandar di kepala ranjang .
" Kamu baik² saja " Tanya Bara serak tanpa mengalihkan pandangan nya dari Aira yang berdiri tak jauh dari tempat tidur.
" Baik " Jawabnya, Bara masih terus menatap Aira membuat wanita itu salah tingkah .
" Kakak mandi dulu,aku mau siap kan pakaian dan airnya anak² " Aira langsung ke luar dari kamar itu tanpa menunggu jawaban suaminya .
" Seperti nya ucapan ibu semalam benar " Bara menurunkan kaki nya dari tempat tidur lalu ke kamar mandi .
Aira lebih dulu menyiapkan keperluan Embun setelah itu baru ke kamar Bumi di mana pria itu masih terlelap sambil memeluk guling nya .
" Mas " Panggil Aira lembut .
" Sudah pagi " Lanjut nya .
" Katanya mau temani Bunda jalan pagi sama Dede bayi " Aira menyisir rambut Bumi menggunakan tangannya hingga mengusik penghuni kasur itu .
" Bunda " Aira menarik sudut bibirnya ke atas " Bangun ya ,air sama pakaian mas,Bunda sudah siapkan " Bumi mengucek kedua matanya dengan pelan .
" Bumi masih mengantuk Bunda " Rengek Bumi tapi tetap bangun sekalipun kedua matanya masih terpejam.
" Terus nanti yang temani Bunda siapa ? Bunda jalan sendiri " Bumi menggeleng kan kepala nya " Bumi akan temani Bunda " Jawabnya .
" anak Bunda semakin pintar " Aira mengelus pundak Bumi dengan pelan " Bunda lihat ayah dulu ya ,mas langsung mandi pakaian nya sudah bunda siapkan " Ujar Aira .
" Iya Bunda , terimakasih " Jawab Bumi tersenyum pada sang Ibu .
Aira meninggalkan kamar Bumi langsung ke kamar Bara namun saat sampai di sana ternyata sudah tidak melihat Embun mungkin gadis kecil itu sudah ke kamarnya pikir nya .
Saat akan membereskan tempat tidur pintu kamar mandi terbuka dari arah dalam .
" Istirahat saja Ra, biar Bibi yang bereskan " Ujar Bara lembut .
" Tidak papa kak, tidak tiap hari juga aku begini " Jawab Aira " Belakangan ini aku juga selalu rebahan jadi bosan " Lanjut nya tetap membereskan tempat tidur.
" Tapi jangan di paksakan ya ,kalau sudah cape simpan saja nanti Bibi yang lanjut kan " Titah Bara tegas .
" Iya Kak " Jawab Aira .
Sesampainya di ruangan ganti Bara tersenyum melihat pakaian yang sudah di siapkan Aira, selama kehamilan nya bisa terhitung jari Aira menyiapkan pakaian atau pun membantu nya bersiap .
Seperti kata ibunya semalam jika wanita hamil itu berubah² contohnya seperti sekarang,Tanpa Bara sadari jika semua nya itu ada yang Aira sembunyikan dan pendam sendiri nya .
" Aku bantu kak " Aira masuk dalam ruangan ganti saat Bara sudah siap dengan pakaian kerjanya " Istirahat dulu " Aira mengambil dasi dari tangan suami nya .
" Mandi saja habis itu kita turun sama² di bawah " Ujar Bara lembut .
" Nanti saja mandi nya kalau sudah selesai jalan pagi nya " Bara menaikan alisnya bingung menatap Aira " Jalan pagi " Bara memperjelas ucapan Aira sebelum nya di jawab anggukan kecil dari istri nya .
"Kalau mandi sekarang pasti nanti keringatan lagi masa mau mandi ulang lagi " Ucap Aira .
" Sini aku pakaikan " Bara merendamkan tubuh nya membiarkan istri nya memasang dasi untuk nya .
" Tapi hati² ya "Aira mengaguk pelan .
💐
💐
💐
" Kakak Aira sudah baikan " Bukan hanya Syafa tapi penghuni meja makan itu sedikit syok melihat Aira ikut sarapan dengan mereka tidak kecuali dua bocil yang sudah sibuk dengan makanan mereka .
" Iya " Jawab Aira tersenyum, langsung melayani suaminya saat kedua nya sudah di meja makan .
" Syukurlah kalau kamu sudah baikan " Vania melirik ke arah putranya meminta penjelasan namun pria itu hanya menaikan bahunya .
" Kayanya kedua keponakan ku lagi datang masa aktifnya " Timpal Syifa tertawa kecil .
" Kemarin-kemarin kan dia pengen rebahan terus kaya kamu " Jawab Syafa membuat Syifa menatapnya kesal .
" Nanti Bumi temanin Bunda jalan pagi lo Aunty " Ujar Bumi tiba² .
" Jalan pagi ? " Ulang Syafa ,Syifa ,Vania bersamaan.
" Iya " Bumi mengalihkan pandangan ke arah Aira " Iya kan Bunda " Aira mengaguk tersenyum.
" Bunda ,Embun ikut ya " Aira melemparkan senyuman pada Embun .
" Jalan pagi nya sekitaran sini saja tidak usah ke luar " Ujar Bara tegas .
"Iya mas " Jawab Aira .
"Sudah ,nanti lagi ngobrol nya sekarang kita sarapan dulu " Potong Radhi .
💐
💐
💐
Vania ikut menemani Aira jalan pagi bersama kedua cucunya dari pada hanya berdiam diri di paviliun.
" Tumben bangat itu manusia kelihatan " Kalian pasti sudah tahukan siapa pelakunya !
" Dia tiduran salah jalan pagi juga salah " Cibir Elsa menggelengkan kepalanya bingung .
"Aneh saja Bu " Jawab Alan .
"Yang aneh itu kalian ,kerja saja tidak tapi tiap hari kerjaan nya ngomongin orang terus kalah sudah sama ibu² kompleks " Cibir Ana .
" Sekalipun kami tidak kerja tapi rekening kami selalu ada isinya bahkan tiap detik selalu ada yang masuk " Jawab Jose .
" Tidak seperti kalian hanya bermodal kan selangkangan " Timpal Henry ketus membuat para pria tertawa terbahak-bahak.
" Itu namanya kami kerja ,kalau tidak seperti itu bagaimana kalian bisa tidur yang ada kalian kesurupan masal " Jawab Aqila cepat .
" Siapa bilang ? " Tanya Jeje seadanya.
" Aku ,apa mas tidak dengar barusan " jawab Aqila kesal .
" yang nanya " jawab Jeje membuat para pria kembali tertawa .
" Lebih baik diam saja La " Ujar Elvi menatap suaminya " Bicara sama mereka sama saja bohong " Lanjut nya ikutan kesal .
Di sini lain Vania dan Aira sedang istirahat sedangkan Bumi dan Embun sudah kabur entah kemana,mungkin mereka sudah kembali ke paviliun atau ke masion karena lelah .
" Minum dulu Nak " Tawar Vania memberikan botol minum yang sejak tadi dia pegang.
"Makasih Bu " Aira menerima botol dari tangan mertua nya " Ternyata cape juga ya " Lanjut nya terputus.
" Besok kita keliling paviliun saja Bu,rasanya Aira mau mati padahal baru sekali putaran tapi rasanya kaya sudah keliling satu kampung " Ujarnya ngos-ngosan.
" Itu kenapa banyak yang kerja kalau hanya satu dua orang mungkin seperti ucapan mu barusan mereka akan mati " Ucap Vania tertawa kecil .
"Eyang memang hebat ya Bu membangun rumah sebesar ini seolah-olah sudah tahu jika nanti penghuni nya akan banyak dan ya sesuai yang terlihat sekarang bahkan paviliun pun terisi " Ujar Aira takjub
" Bahkan ibu tidak perna berpikir aka menjadi salah satu penghuni dari rumah besar ini " Aira menatap ke arah Vania " Dulu orang tua ibu dan ayah tidak menyetujui hungan kami karena perbedaan keyakinan " Aira mengaguk paham " Lalu bagaimana ayah sama ibu bisa menikah ? Apa ayah membawa ibu kabur " Bukan tanpa alasan Aira menanyakan itu mengingat sejarah yang sudah di lewati tidak menuntut kemungkinan apa yang di ucapkan Aira itu salah .
Vania mulai menceritakan awal pertemuan nya dengan Radhi hingga akhirnya keduanya memutuskan untuk berpacaran hingga mereka menikah, Aira dengan serius mendengarkan tiap kata yang ke luar dari mulut ibu mertua nya tanpa menyela sedikit pun .
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Maafkan author 🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻 karena ulang update ,ada kesalahan sedikit tidak sengaja salah tekan sehingga terhapus 🙏🏻🙏🏻😭😭😭😭