NovelToon NovelToon
Suami Kakak Angkatku

Suami Kakak Angkatku

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / berondong / nikahmuda / Mengubah Takdir
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: cageor

seorang gadis yatim piatu bernama Miranda yang di besarkan di sebuah panti asuhan setelah kedua orang tua nya meninggal dunia karena sakit.

besar di panti membuat Miranda menjadi sosok yang kuat dan mandiri,hingga dia berhasil membuka beberapa usaha yang mempunyai beberapa cabang.

suatu hari bertemu dengan seorang wanita bersama anak laki lakinya,kedekatan Miranda dengan Ratmi dan Rangga anak laki laki nya membuat Miranda mendapat figur seorang kakak.

tepat hari dimana Miranda meminta Ratmi menjadi kakak angkatnya,miranda juga bertemu dengan seorang pria yang sangat menarik perhatiannya.

seiring berjalannya waktu kedekatan Miranda dan pria itu semakin intens hingga akhirnya si pria meminta Miranda menjadi kekasihnya,bukan hanya Miranda tapi Ratmi sang kakak angkat pun ikut senang dengan kabar yang di berikan adiknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cageor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KEMBALI BERSAMA

Ada beban yang terasa terlepas setelah berbincang dengan Ratmi,mungkin karena kedekatan yang terjalin antara mereka jadi membuat mereka akan terasa lega disaat mereka sudah bertemu atau berbincang.

Anto yang sebenarnya ada di kamar yang sama sangat bersyukur dengan kedewasaan dua wanita yang memang sempat singgah di hatinya itu,wanita yang sempat dia jaga sebagai mana dia menjaga anak dan istrinya,wanita yang sempat dia sayang selayaknya seorang adik dan wanita yang dia sakiti dengan caranya.

"terima kasih de... Terima kasih Mir" ucap nya dalam hati.

*****

Keesokkan harinya mereka benar benar melepas rindu... Seharian penuh dengan Rangga dan Bundanya,mereka benar benar bersemangat saat Gia datang menjemput,namun ayahnya tidak mengijinkan mereka menginap bukan karena masalah yang dihadapi nya namun karena kandungan nya sang istri sudah menginjak 8 bulan lewat beberapa hari,Anto tidak mau jika harus merepotkan mereka lagi.

"kalian bagai mana kabarnya?"

"baik bun... Bunda gimana? Baby?"

"sehat... Semuanya sehat"

"maaf ya bun... Kita bukan sengaja gak kasih kabar..."

"iya iya gak apa! Gia sudah bilang sama Bunda,kalian jangan sampe gak ada komunikasi ya sama bunda" ucap nya lagi sambil memelukuk kedua wanita yang sudah benar benar dia anggap sebagai adiknya sendiri.

"Bunda juga pucet nih... Gimana makan sama vitaminnya?"

"bunda gak apa apa kok" ucapya mengelus pelan pipi mira. "sini deh bunda kasih tahu..." panggilnya lagi pada Gia dan Mira,membuat Gia yang sedang bermain dengan Rangga langsung menghampiri "bunda punya sesuatu buat kalian..." ucapnya lalu mengeluarkan sebuah kotak berisi beberapa buah gelang.

"kalian pake ini... Bunda udah anggap kalian kaya adik bunda sendri dan bunda yakin ayah juga akan melakukan hal yang sama,karena dia sudah mengenal kalian kemaren,anggap dia juga seperti kakak kalian ya! Jangan beda kan dia dengan bunda" ucapnya sambil memakaikan gelang itu pada Mira dan Gia.

Siang itu mereka masak makanan kesukaan Rangga karena ada anak anak jadi makan siang nya ikut selera anak anak,tadi nya mereka mau bermain keluar namun karena Mira,Bunda dan Rangga baru sehat jadi mereka memutuskan hanya main main di rumah.

"bunda... Abang jemput tuh!"

"lho?? Kok?? Kan bunda belum share loc!"

"kurang tahu deh! Udah aku suruh masuk tapi gak mau!"

"Rangga... Ayahnya ajak masuk gih!"

"ah bunda... Kenapa aku sih..." sahut sang anak membuat bundanya langsung melotot,namun anak nya tertawa sambil berjalan ke arah luar.

"ayah kok disini ? Bunda kan belum share loc" ucapnya saat sang suami sudah muncul di ruang tamu sementara langsung menyusul Mira dan Gia yang sedang memasukkan makanan yang tdi mereka masak ke dalam tempat makan untuk di bawa pulang oleh mereka.

"masa sih...? Perasaan udah deh"

"ngaco ayah tuh!"

"udahlah kenapa kaya gitu aja di permasalahin sih! Rangga ayo pulang..." panggilnya pada anak anak nya,dia benar benar tidak menyapa dua wanita itu sama sekali walaupun dalam hati dia sangat ingin.

"sebentar ayah Rangga lagi bantuin kakak masukin ini"

"ade ade nya gak di sapa yah..." Bunda menegur suaminya,namun tak ada jawaban dan sapaan sama sekali.

"selesai" Gia kali ini bersuara, "bun... Nanti langsung masukin di frezzer kalau yang ini kulkas aja ya... Oh.. Bunda mau buah?" tanya Gia sambil memberikan dua kantong yang tadi sengaja dia pisahkan.

"gak usah de.... Ini aja udah banyak banget kamu bawain!" ucap Ratmi lalu menoleh ke Rangga "lha.. Itu dia bawa apa?" tanya nya saat melihat Rangga juga bawa tentengan

"tanya aja dia.. " ucap Gia lalu tertawa.

"Rangga itu kamu bawa apa?" sang ayah yng bertanya.

Rangga langsung menoleh dan memamerkan giginya, "banyak yah..."

"astaga rangga kamu tuh jangan repotin kakak lho!" bundanya menegur.

"gak kok tadi aku tanya dulu kata kakak boleh"

"kamu itu...lho? Mana Mira de?" Bunda baru sadar kalau Mira tak ada di sana.

"ke kamar bun... Nanti aku sampaikan kalau kalian pamit pulang"

"yaudah... Bunda balik ya..."

Setelah mereka pamit Gia menyusul Mira ke kamar,tanpa basi basi Gia langsung bertanya.

"sakit ya ka?"

"Gi... " ucapnya kesal.

"lagian ngapain malah langsung masuk! Temuin dong!"

"belum Gi... Proses ya... sabar"

"ka... Semakin kakak menghindar semakin gak akan bisa lupainnya,mending biasa aja! Kaya gak pernah apa apa! Jangan kakak yang terlihat hancur,kakak harus terlihat biasa aja kaya dia terlihat biasa aja depan kita!"

"huft... Aku coba ya..."

"harus ka... Kakak harus bisa"

sementara itu di dalam sebuah mobil yang sedang melaju dengan kecepatan sedang,sebuah keluarga sangat terlihat bahagia,ada banyak senyum di sana setelah hampir 2 minggu senyuman itu hilang dari wajah anak dan istrinya.

"ya ampun... Yang udah kumpul lagi seneng banget kayanya..."

"iya yah,bunda seneng pake banget! Bukan karena di pertemukan lagi aja,tapi karena mereka bener bener udah jadi adik bunda seutuhnya"

"oh iya? Wah.. Akhirnya impian Bunda punya adik cewek terwujud ya bun!"

"iya yah... Bunda seneng banget"

"ayah ikut seneng denger nya bun!"

"yah... Ini yah pake ya,biar kita couple... Yang ini nanti buat dede" memberikan sebuah gelag sambil menunjuk perutnya.

"kamu kepikiran aja bikin kaya gini..."

"iya dong..."

*Mira... Gia... Bunda seneng kalian mau terima Bunda jadi kakak kalian,terima kasih banyak ya,,,jangan lepas gelang nya ya,itu bukti kita bersama lagi dengan status yang berbeda*

*iya bun!* mereka membalas pesan itu bersamaan.

*****

Seiring berjalannya waktu minggu ini adalah perkiraan adik Rangga akan lahir ke dunia ini,awalnya Bunda sangat ingin Mira dan Gia menginap di rumahnya,namun mereka berdua menolak dan berjanji akan stand by aktif ponselnya untuk mengetahui kapan adiknya Rangga akan melihat dunia.

Setelah perdebatan yang sangat alot akhirnya mereka menang,dengan berbagai alasan Mira dan Gia bicara hingga akhirnya Ratmi setuju,namun dia minta agar tidak ada salah satu dari mereka yang mematikan ponsel nya dan mereka menyetujui itu ketimbang harus berada di satu tempat dimana ada orang yang menyakiti mereka di sana.

\=\=\=@\=\=\=

TEMEN TEMEN... BOLEH YA,DI LIKE DAN KOMEN... KASIH SARAN DAN KRITIK JUGA BOOLEH KARENAKRITIK KALIAN AKAN SANGAT MEMBANGUN.

TERIMA KASIH TEMEN TEMEN...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!