System Keberkahan

Saat pulang sekolah, Raka langsung menuju rumahnya sedangkan Aya dijemput oleh supirnya karena ada urusan mendadak.

Sesampainya di rumah, Raka hanya duduk termenung di kursi taman rumahnya. Ia begitu kesepian karena sistem sedang diperbarui nya, meskipun Zio terkadang jahil dan mengatainya bodoh tapi tetap saja dia rindu dengan sahabatnya itu.

“Apa omma boleh duduk disini”

“Iya”

“Kamu kenapa? Dari tadi Oma perhatikan kamu, kok murung terus sih”tanyanya

“Gak papa, Raka hanya cape saja”

“Oh begitu, Apa Oma boleh bertanya”

Raka hanya mengangguk, pandangan ia masih tertuju ke arah depan. Ia sangat merindukan Zio sahabat yang sudah membantunya sampai bisa seperti ini.

“Anak dari mendiang adik Oma, ingin berkunjung kesini apa kamu memperbolehkannya”

“Kalau untuk sekedar bertamu silahkan, tapi jika untuk menginap atau tinggal disini aku tidak mengizinkannya, jika kalian tetap memaksa maka aku tak segan-segan untuk memisahkan kalian dengan ibu dan adikku”jawab Raka

“Aku akan membawa ibu dan adikku ke suatu tempat yang tak akan kalian temukan, aku tidak suka ada orang asing di rumah ku”lanjut Raka

“Mereka hanya ingin bertemu dengan ibumu saja”ucap Diana

“Ingat hanya bertemu, jika kalian memaksa ku untuk menerima mereka tinggal disini maka kalian yang akan ku usir dari sini dan akan ku pastikan kalian tak akan bertemu dengan keluargaku lagi”

Setelah berbicara seperti itu, Raka langsung pergi menuju kamarnya. Ia sangat tak suka dengan orang asing yang dibawa oleh orang lain selain dirinya.

Raka tertidur hingga sore hari, ia bangun dan langsung membersihkan tubuhnya setelah itu ia menuruni anak tangga namun tiba-tiba ibu nya memanggil dirinya.

“Bang, sini dulu..! Mereka paman sama bibi kamu cepat kesini”

“Aku Raka, salam kenal semuanya.! Kalau begitu aku ke dapur dulu”ucap Raka

Ia sangat malas meladeni tamu-tamu seperti itu. Hingga di dapur ia langsung meminta Mahira untuk membuatkan nasi goreng. Sambil menunggu nasi goreng matang, ia memainkan handphonenya

“Ini den, nasi gorengnya”

“Makasih kak”

Baru saja hendak menyendok, tiba-tiba piring milik Raka sudah ditarik oleh seseorang yang ia tak kenal. Dan dengan seenaknya orang itu langsung memakan nasi goreng milik Raka

“Apa yang kau lakukan sialan”bentak Raka

“Hey pembantu, kau itu tidak cocok makan di tempat ini lebih baik kau siram saja tanaman di rumah ini”ucap lelaki itu

Bruhhh

Pranggg

Raka langsung menunjuk wajah lelaki yang seumuran dengan Deon itu, bahkan piring di meja pun terjatuh dan pecah. Orang yang berada di ruang tamu pun langsung menuju dapur karena mendengar suara piring pecah

Lelaki itu berusaha untuk menghajar Raka namun pukulannya bukan apa-apa bagi Raka, Raka menendang perut lelaki itu hingga terpental

“Apa yang dilakukan anak mu itu Naomi”bentak pria bertamu itu

“A..ayah, anak pembantu itu memukul ku”adu si lelaki itu

“Jaga ucapanmu, dia cucuku”bentak William

“Dia dengan tidak sopan nya mengambil nasi goreng milikku dan mengataiku pembantu”ucap Raka berapi-api

“Itu cuma masalah nasi goreng doang, kenapa kau memukul anak ku”bentak wanita itu

“Ini bukan masalah nasi goreng, tapi masalah sopan santun, ini rumahku dan kalian tidak pantas untuk bertindak tidak sopan seperti itu”ucap Raka

“Cih, apa aku tidak salah dengar? Ini rumah tante Diana bukan milikmu bocah”ucap wanita itu

“Dan kami juga akan tinggal disini, dan kau kosongkan kamar mu itu karena anakku akan tidur di kamar itu”ucap lelaki itu

“Apa yang kalian katakan hah, ini rumah cucuku bukan rumah ku dan kalian sangat tidak tahu diri”ucap Diana

“Aldo, Vino kalian usir mereka dan jangan biarkan mereka masuk ke rumah ku, dan jika mereka memaksa maka bunuh saja”

Adlo dan Vino langsung berlarian menghampiri panggilan dari tuan mudanya, sedangkan mereka bertiga masih tetap disitu bahkan semena-mena nya terhadap Raka.

“Cih, bocah sepertimu bisa apa sialan”

Dor

Raka langsung menembak kaki lelaki itu, ia mendapatkan pistol dari Aldo. Semuanya terkejut mendengar suara tembakan tersebut.

“Apa yang kamu lakukan terhadap paman Deri”ucap Naomi

“Hanya memberi pelajaran terhadap mereka agar tidak berlaku semena-mena terhadapku, bahkan aku akan memenggal kepala mereka jika berani mengganggu keluarga ku”ucap Raka dingin

“Akan kulaporkan kau ke polisi sialan”teriak Ajeng istri Deri

“Bajingan…”teriak Wendi anak mereka

Dor

Sekali lagi Raka menembak lengan Wendi, kedua lelaki itu meringis kesakitan bahkan tak ada yang membantunya. Keluarga William yang melihat itu hanya acuh saja dan tak ada niatan untuk menolongnya

“Usir mereka, jika mereka datang kesini maka kalian lakukan apa yang ku lakukan barusan”

“Baik tuan muda”

Mereka bertiga diseret oleh adlo dan Vino, setelah itu Raka meminta Mahira mengambilkan nasi goreng tadi karena ia memasak lumayan banyak.

Mereka yang melihat Raka tetap santai dengan makanannya pun heran, bagaimana orang sesantai ini setelah melukai orang lain namun ia tetap melanjutkan makannya.

Setelah selesai makan, Raka kembali ke kamarnya namun saat melewati mereka Raka berhenti sejenak.

“Silahkan keluar dari rumahku jika kalian ingin membela orang sialan itu, dan ingat..! Jangan pernah menerima tamu tanpa seizin dariku jika tidak ingin pergi dari rumah ini bahkan aku tak segan-segan untuk memisahkan mukalian dengan ibu dan adikku”ucap Raka tegas dan dingin

Setelah kepergian Raka, mereka duduk di ruang keluarga dan membahas soal tadi. Naomi tak menyangka jika anaknya akan seberani ini.

“Aku akan menjadikan cucuku itu pemimpin mafia milikku”ucap William

“Aku tidak setuju, aku tidak ingin anak ku terjerumus kedalam dunia hitam seperti ku..! Aku tidak ingin anak ku seperti kalian”ucap Naomi

“Tapi dia sangat cocok untuk memimpin mafia ku, dia akan membuat nama mafia ku besar dan terkenal”

“Jika bermimpi jangan terlalu tinggi tuan, aku tidak tertarik dengan itu”ucap raka tiba-tiba

“T..tapi ini sangat menguntungkan, kau bisa memimpin mereka dan kedepannya kau akan menguasai dunia ini”ucap Gio

“Benar, kau akan menjadi penguasa”timpal Vio

“Aku tidak gila kekuasaan seperti kalian, dan aku tidak suka menggunakan cara kotor untuk mendapatkan apa yang aku mau”jawab Raka

Semuanya diam, mereka tak ada lagi yang berbicara dan entah mengapa jika berbicara dengan Raka seakan-akan mereka mati kutu atau kata-kata yang dikeluarkan oleh Raka itu begitu menusuk hatinya.

Ting

(Pemimpin Red Blood bersedia bertemu denganmu, dia menyuruhmu untuk datang ke markasnya jam 8) pesan dari Felix

(Oh oke bang)

Pukul 20:15

Raka sudah datang di markas Red Blood dan tentunya dengan pakainya, ia disambut oleh penjaga diluar dan mengantarnya ke ruang yang sudah disediakan.

“Selamat malam tuan Baskara”sapa Raka

“Malam kembali, bagaimana kau tahu namaku?”

“Hahahaha, aku calon suami Aletta anakmu dan tentunya aku sangat tahu”jawab Raka

“Jangan banyak menghayal, ada tujuan apa”tanya Baskara dingin

“Tidak ada tujuan apa-apa, hanya ingin mengajak kau bersatu dengan klan mafia ku saja, tapi jika kau tidak ingin juga ya tidak apa-apa”jawab Raka

“Cih, aku tidak sudi bekerjasama dengan klan mafia seperti kalian, kau membangun klan mafia tanpa seizin ku saja itu sudah menandakan jika kau ingin bermusuhan”jelasnya

“Oh ya! Apa aku harus meminta izin terlebih dahulu kepadamu? Memangnya kau siapa? Dan aku tidak butuh itu semua”jawab Raka

Raka menatap dingin Baskara, mata biru milik Raka berubah menjadi merah darah dan ia langsung berdiri di hadapan Baskara.

Baskara yang melihat itu tentu saja terkejut, ia merasakan aura yang sangat besar di ruangan ini bahkan ia harus mati-matian menahan tekanan ini.

Wushhh

Wushhh

Raka mengeluarkan pedang strombringer dan elemen api di tangan kanannya, Baskara yang melihat pedang itu tentu saja terkejut karena ia pernah melihat pedang itu di buku kuno yang diberikan mendiang ayahnya.

“King, maafkan hamba yang sudah lancang terhadap king”ucap Baskara berlutut

“Hahaha, jadi kau sudah mengetahui siapa aku hmm?”ucap Raka

“King adalah keturunan kaisar Abhiseva, maafkan ketidak sopanan hamba dan pedang itu adalah buktinya, karena hanya kaisar Abhiseva yang memiliki pedang tersebut namun sudah ribuan tahun pedang itu hilang dan saat ini pedang itu berada di king”

“Dan hamba siap untuk bergabung dengan king, karena sudah saatnya King memimpin kami dan saya akan melepaskan gelar saya sebagai pemimpin semua klan mafia”lanjutnya

“Hahahaha, aku senang karena kau tahu siapa aku..! Besok malam kau kumpulkan seluruh pemimpin mafia yang kau pimpin, dan apa kau mengizinkan ku untuk menjadikan anakmu kekasihku”

“Baik king, saya sangat setuju jika anak saya bersama dengan king”

“Lalu bagaimana dengan kekasih anakmu?”

“Maaf king, anak saya belum memiliki kekasih sampai sekarang bahkan ia tak pernah bilang atau mengenalkan kekasihnya terhadap saya”

“Aku pergi dulu, besok malam jam 8”

Wushhh

Raka langsung menghilang dihadapan Baskara, Ia harus membicarakan masalah ini dengan anaknya karena ia sangat setuju jika anaknya bersama dengan king alligator.

Maaf kalau banyak kata yang tapyo atau salah penempatan kata, atau apapun itu mohon maaf