Dear Devano

Flashback on

"dari tadi kayaknya diam aja kenapa boy?" tanya Gibran saat ia memperhatikan anak semata wayangnya, hanya diam dari makan malam dimulai.

"ngak papa pa" jawab nya seadanya

"kamu pacaran sama anak yang ngejar ngejar kamu itu?" tanya Gibran lagi

"ngak usah dibahas pa, lagian ngak ada gunanya juga"

Devano kembali menyuapi makanan ke mulutnya.

"kamu cinta ngak sama dia?" tanya Gibran

"kenapa sih pa nanya nanya dia? ujung ujung nya juga masuk ke pembahasan perjodohan lagi, Ano malas bahas nya" kesal Devano

"jawab papa dulu" ucap Gibran tegas

"iya cinta, suka " jawabnya sedikit tak acuh.

"yaudah kamu nikahnya sama dia aja nanti" ucap Gibran

"iya...eh?"

"apa tadi pa? nikah sama siapa?" tanya Devano masih syok saat mendengar ucapan Gibran.

"kamu nikah sama pacar kamu yang kamu cintai dan suka itu" jelas Gibran sedikit meledek.

"tunggu tunggu, trus perjodohan itu?"

"papa dan mama udah bicara, katanya dibatalkan aja, karena anak perempuan sahabat papa juga udah punya pacar" jelas Gibran

"beneran ma?" tanya Devano pada Selina yang berada tepat di sampingnya. Devano bahagia banget saat Selina mengangguk, ia rasanya ingin terbang dan melayang saja.

"iya sayang.. asal kamu jaga baik baik pacar kamu, dan jangan lupa kenalin ke mama" ucap Selina

"ummah terimakasih ma pa" ucap Devano setelah mencium pipi Selina lalu berlari ke kamar nya.

"eh sembarang itu istri saya ya kalau kamu lupa" ucap Gibran

"itu mama saya kalau papa lupa" jawab Devano lalu masuk ke kamar nya yang ada dilantai dua.

****

Flashback off

"Beneran?" tanya Azalea seolah tak percaya setelah mendengar cerita Devano .

Devano mengangguk, lalu mengangkat tangan nya untuk mengelus surai hitam milik Azalea

"maafin gue ya udah nge prank Lo tadi" ucap Devano

"sampai nangis banget tadi" tambahnya dengan tangan setia mengelus rambut Azalea.

"kenapa kok diam?" tanya Devano.

"ngak sanggup ngomong apa" ucap Azalea terbata bata.

"My Favorit girl" ucap Devano pelan dengan suara serak nya, membuat gadis itu bulshing seketika.

"awas ada sesuatu" ucap Devano sambil mengambil sesuatu dari belakang rambut Azalea.

Tring...

Azalea melihat sebuah kalung lucu yang bergantung di salah satu jari Devano.

"maksud nya?" ucap Azalea sedikit ambigu ah ralat pura pura bego.

"jadi pacar gue, mau?" tanya Devano tiba-tiba.

Azalea meneguk ludahnya beberapa kali, apakah ia bermimpi setelah Devano melukai hati nya tadi?

Tolong penggal kepala Azalea siapa tau ini hanya mimpi.

"dari tadi bengong aja" ucap Devano

"gue tremor" ucap Azalea dengan badan sedikit gemetar, mungkin karena syok kali ya.

"kenapa? Lo sakit?" tanya Devano tiba tiba khawatir, mungkin saja gadis itu demam karena menangis tadi.

Azalea menggeleng seolah berkata tidak.

"Lo beneran nembak gue" tanya Azalea belum sepenuhnya percaya akan kenyataan ini.

Devano mengangguk

"tunggu ya" ucapnya lalu ia merogoh sakunya dan mengambil sebuah kotak kecil, yang berisi cincin.

"cincin?" tanya Azalea dengan wajah bingung nya.

"iya, tapi kita bikin jadi mata kalung nya aja ya" ucapnya diangguki lucu oleh Azalea.

"ngadep belakang dulu" ucap Devano setelah memasukkan cincin itu ke kalung yang ia beli.

Azalea kembali memandang ke arah Devano, setelah cowok itu memakai kan kalung itu ke leher nya.

"cantik" ucap Devano sambil mengecup kening Azalea, yang otomatis Azalea memejamkan matanya.

"gue belum terima" ucap Azalea

"ngak ada penolakan baby" ucap Devano dengan suara serak nya.

"ini cincin pertunangan Lo kian?" tanya Azalea diangguki Devano.

"berarti udah gue dong yang jadi tunangan Lo, secara kan gue udah pake ini cincin " jelas nya

"anggap saja begitu" ucap Devano

"sama Lo ngak ada?" tanya Azalea

"ada" ucap Devano sambil memperlihatkan kalung yang sama, dengan bermata cincin persis seperti miliknya. Ini adalah kebahagiaan sejati buat seorang Azalea.

"Lo lupa?" tanya Devano tiba-tiba.

"lupa apa" tanya Azalea dengan jantung nya masih mengkondisikan dengan momen ini, sungguh diluar prediksi BMKG.

"cinta gue udah 60 persen" ucap Devano sambil memandang ke danau kecil yang berada di depan mereka.

Apa maksud cowok ini? Apakah Azalea harus mencium Devano sebanyak 60 kali?

"mak-sud Lo?" tanya Azalea sambil menggaruk tengkuknya canggung.

"Lo lupa ya?" tanya Devano sambil mendekatkan wajahnya pada wajah Azalea yang berada di samping nya. Azalea otomatis sedikit memundurkan kepala nya kebelakang, ia meneguk ludahnya beberapa kali.

Devano sangat pintar membuat Azalea melayang setinggi bintang di langit.

"Kiss me" ucap Devano pelan, dengan wajah yang berjarak 3 cm dengan Azalea.

"hahaha ngaco ....jadi maksud Lo gue cium Lo sebanyak 60 kali? wah mana mungkin, mulut gue pasti pegel" ucap Azalea setelah mendorong kepala Devano dari depan wajahnya diikuti tawa nya yang seolah terpaksa.

Dugg

Devano mendorong Azalea hingga tertidur di rerumputan, dengan menggunakan telapak tangan kiri Devano sebagai bantalan.

Devano kini sedikit membungkuk, untuk men sejajarkan wajah nya dengan wajah Azalea, yang kini sedang terlentang, namun posisinya Devano tidak menindihnya, melain kan ia berada di samping cewek itu.

Kini jantung Azalea berdetak kencang tak karuan. Demi suster Ngesot Jenniiiiii, apakah mereka akan ciuman lagi????

"ngak harus 60 kali, sekali aja yang penting...lama" ucap Devano

lalu...

Cup

Azalea membeku, saat kedua benda kenyal itu bersatu .

Devano mulai menggerakkan bibirnya, sedangkan Azalea masih diam seperti patung, seolah ini yang pertama kali mereka melakukan nya, padahal udah ketiga kali ini.

"padahal Lo hebat dalam hal ini"

"balas ya" ucap Devano lembut sambil tangan kanan nya mengelus rambut Azalea.

Dengan tampang sok benar nya Azalea mengangguk.

Cup

Devano kini kembali mencium benda kesayangan nya, yaitu bibir Azalea. Azalea kini membuka mulutnya, yang berarti mengiyakan Devano untuk mengakses semua isi mulut nya. Lidah Devano kini bermain main dengan lidah Azalea, Saliva keduanya bercampur seolah itu hal yang paling enak yang kedua mulut itu rasakan. Tangan Devano setia mengelus sisi pipi gadis itu, dan memperdalam ciuman nya.

Kira kira beberapa menitan akhirnya Azalea hampir kehabisan oksigen nya.

Azalea mendorong pelan dada Devano yang berada di atas nya. Devano yang sadar pun segera melepaskan ciuman nya. Dada Azalea naik turun, karena hampir kehabisan tenaga dan oksigen.

"Lo kuat juga" ucap Devano kembali memajukan wajahnya, namun ditahan oleh Azalea.

"jangan lagi " ucap Azalea membuat Devano tersenyum, sungguh gadis ini sangat lucu.

Devano kadang bingung, ini terlalu cepat menurut nya bisa suka sama Azalea. Tapi yang namanya perasaan kan? Hati tidak bisa berbohong!!!

Devano merebahkan badannya, tepat disamping Azalea.

"seneng " ucapnya sambil berbaring menyamping kearah Azalea. Azalea kemudian mengubah posisi menghadap Devano.

"seneng?" tanya Devano

Azalea mengangguk

"hebat banget ya ciuman gue, sampai Lo bales perasaan gue?" tanya Azalea dengan alis di naik turunkan.

"kalau iya?" tanya Devano sambil memeluk pinggang Azalea. Azalea gelagapan saat melihat cowok yang di depannya ini, pintar sekali membuat nya deg-deg an.

"udah 61 persen" ucap Devano tiba-tiba sambil mendekatkan badan Azalea kepadanya.

"ngelunjak Lo" ucap Azalea lalu segera melepaskan pelukan Devano di pinggang nya.

"tunggu" ucap Devano lalu menarik tangan Azalea Hingga gadis itu terjatuh menindih Devano.

"apa??" ucap Azalea sedikit garang saat melihat Devano mengulum bibirnya menahan tawa.

"empuk" ucap Devano membuat Azalea membelalakkan matanya.

Plak

"mesum" ucap Azalea setelah men geplak bahu cowok itu lalu kembali berdiri.

Mereka kejar kejaran seolah dunia berpihak pada keputusan mereka untuk menjalin hubungan.

...----------------...

Happy reading guys<3

see you next part ummah 🫶✨

Komen apa aja bebas 🥰

jangan lupa like, komen, subscribe, and vote ya🫶