NovelToon NovelToon
My Perfect Husband

My Perfect Husband

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / nikahmuda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Paksa
Popularitas:22.4k
Nilai: 5
Nama Author: Alfianita

Pernikahan memang sesuatu hal yang amat diinginkan oleh setiap orang. Namun, seorang gadis yang bernama Dania tidak menginginkan pernikahan yang terjadi.



Skandal pernikahan yang terjadi semata-mata hanya ingin memenuhi hutang sang Ayah nya.


"Saya siap menikah dengan putra Anda, Nyonya Sofia. Tapi saya mohon ... Jangan penjarakan Ayah saya!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfianita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

~MPH33~

...Hatimu sudah menerima kehadirannya. Apa kau tidak merasa jika saat ini kau... jatuh cinta? Jalankan amanahmu sebagaimana kau sudah berjanji pada cinta pertamanya. Jangan kau buat luka hatinya hingga remuk redam. ...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Pagi itu Dania harus berpisah dengan Aryan dan tidak satu mobil untuk pergi ke universitas. Karena Aryan harus berangkat pagi, sedangkan Dania agak siang. Hingga Dania memutuskan untuk naik taksi online saja dan Aryan lah yang memesankan taksi online untuk Dania.

Mengingat keluarga Shamil yang hanya memiliki dua sopir saja membuat Dania tidak mungkin membawa mobil sendiri. Apalagi ia belum pernah sama sekali memegang gagang setir mobil, sungguh mengkhawatirkan saja nanti.

Namun, saat Dania menunggu taksi online yang dipesankan Aryan tiba-tiba sebuah motor berhenti di depannya.

“Permisi! Apa ini rumahnya Mbak Dania ya?” tanya pemilik motor itu dengan sopan.

Alis Dania berkerut.

“Iya, Mas. Saya sendiri Dania. Tapi ada apa ya?” tanya Dania yang dilanda rasa penasaran.

“Oh iya Mbak. Ini saya diminta untuk mengirimkan bunga ini pada Mbak Dania.” Laki-laki itu memberikan buket bunga anggrek pada Dania.

“Dari siapa ya Mas?” tanya Dania semakin dibuat penasaran.

“Maaf Mbak, kalau itu saya kurang tahu.”

“Ya sudah Mbak saya permisi dulu!” pamit laki-laki itu kemudian.

Dania mengangguk sambil mengulas senyum ramah. Tidak lupa ia juga mengucapkan terima kasih pada laki-laki yang mengirim bunga tadi.

Dania menemukan sebuah notif yang diselipkan di tengah-tengah bunga anggrek itu. Lalu dibacanya pelan.

...Dear Dania... ...

...Aku yakin saat ini kamu sudah menerima bunga dari ku. Jangan lupa terus ceria, bahagia dan optimistis. ...

...Salam dari Prince... ...

Alis Dania berkerut setelah membaca nama pengirim bunga anggrek berwarna kuning itu. Namun, Dania tidak bisa menangkap secara pasti siapa yang dimaksud pangeran.

“Siapa sih pangeran ini? Apa iya Mas Aryan? Dia kan memang pangeran dan selalu menjadi suami yang perfect.” Dania mencium bunga anggrek itu sambil tersenyum bahagia.

“Iya Mas Aryan aku akan selalu ceria, bahagia dan optimis seperti lambang bunga anggrek kuning ini.” Dipeluk nya bunga itu dan seakan tak ingin di lepas.

Sepersekian detik kemudian mobil taksi online yang dinantikan Dania sudah tiba. Membuat Dania harus kembali fokus dengan tujuannya.

Belajar saat ini adalah hal yang diutamakan agar Dania bisa menjadi sarjana farmasi nantinya.

“Indah dan romantis.” Di tatap nya sekali lagi bunga anggrek dalam genggaman tangannya.

Setelah itu Dania merogoh tas nya untuk mengambil handphone, lalu ia memotret bunga anggrek itu dengan indah.

[Mas Aryan : Terima kasih banyak ya Mas bunga nya. Aku suka banget, romantis.]

Tangan Dania mengetik pesan dan ia kirim pada Aryan. Tetapi tidak kunjung mendapatkan balasan. Karena Dania tahu pagi itu Aryan sangat sibuk dengan urusan bisnisnya.

Biarpun tidak mendapatkan balasan Dania masih saja senyum-senyum sendirian. Hari itu bagi Dania adalah hati yang amat membahagiakan. Pasalnya baru pertama kali ia mendapatkan hal romantis dari Aryan.

Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh akhirnya Dania tiba juga di universitas tujuannya. Tidak lupa Dania membayar ongkos dan mengucapkan terima kasih pada sang sopir.

Dania menelusuri koridor fakultasnya dan menuju ke kelas. Karena sebentar lagi mata kuliah di hari itu akan segera dimulai.

Langkah Dania tiba-tiba terasa berat saat akan masuk ke dalam kelasnya. Mengingat adanya Bara rasanya ia malas mau masuk kelas, tetapi ia tidak boleh menjadi wanita bodoh. Dania harus menjadi wanita kuat untuk menjadikan tamengnya.

“Bismillah.” Dania melajukan langkahnya.

Dan benar saja di dalam sana sudah ada Bara yang duduk tidak jauh dari Dania. Bahkan saat melihat Dania saja Bara mengulas senyum. Senyuman itupun tidak bisa diartikan dengan mudah oleh Dania. Karena Dania bukanlah peramal handal.

“Abaikan saja Bara. Anggap saja Bara tidak ada Dania. Ayo semangat!” gumam Dania.

Mata kuliah pun telah dimulai sampai dia jam lamanya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Aryan menyunggingkan senyum bahagia saat mengingat apa yang sudah terjadi tadi pagi. Tepatnya setelah tender selesai. Karena Aryan kembali memenangkan tender itu. Hingga ia mendapatkan kepuasan yang tiada tara bahagianya.

“Hahaha... benar kata Niaa. Kalau kerja keras itu akan selalu membuahkan hasil maksimal. Dan aku berhasil menang... Niaa.” Aryan mengudarakan tinjuan kosong.

Saking bahagianya Aryan berniat untuk memberikan kejutan pada Dania. Berkat dukungan Dania juga ia bisa berada di titik kebahagiaan.

Aryan meraih handphone nya yang berada di meja kerjanya. Dan ia berniat untuk menghubungi Dania dan akan mengajaknya makan siang bersama di luar.

Namun, Aryan terkejut saat membaca pesan dari Dania. Apalagi saat melihat gambar yang dikirim Dania padanya.

“Bunga anggrek kuning? Sejak kapan aku mengirimkan bunga itu padanya? Tapi... Bunga itu darimana dong?” Aryan kembali bergelut dengan pikirannya.

Aryan benar-benar penasaran dengan siapa yang sudah lancang dan berani mengirimkan bunga untuk Dania. Rasanya ia tidak sabar untuk segera bertemu dengan Dania.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

“Hatimu sudah menerima kehadirannya. Apa kau tidak merasa jika saat ini kau... jatuh cinta? Jalankan amanahmu sebagaimana kau sudah berjanji pada cinta pertamanya. Jangan kau buat luka hatinya hingga remuk redam.”

“Anggap saja bunga itu memang darimu, Aryan. Jika kau mengatakan bukan darimu pasti Dania bisa patah hati.”

Gavin kembali membuka suaranya setelah melihat Aryan yang tidak tenang. Saat ini keduanya berada di dalam mobil tepatnya mobil itu ada di depan universitas Dania.

“Tidak. Itu sebuah kebohongan yang tidak bisa aku lakukan, Gavin. Bukankah aku seorang lelaki yang gentleman. Kalau itu bukan aku yang mengirim berarti ya aku harus berkata jujur padanya. Daripada buat hatinya bahagia dengan kepalsuan lebih baik berkata jujur, kan?”

Memang benar yang dikatakan Aryan. Dan Gavin mengangguk untuk membenarkan ucapan Aryan. Dan setelah hampir dua jam lamanya menunggu, tetapi Dania sampai saat itu tak kunjung keluar juga.

Aryan kembali tidak sabar. Sesekali ia mengusap gusar wajahnya, di tatap nya dari balik jendela ke arah gerbang masuk.

“Lama banget sih Niaa. Sampai bosan aku menunggunya.” Aryan menatap jam yang melingkar ditangannya.

“Sabar napa. Memang begini kali ya kalau... meriang.”

“Aku tidak meriang Gavin. Aku menunggu Niaa.” ucap Aryan tegas.

“Nah iya itu. Kau tidak sabar untuk bertemu Dania. Karena kau... merindukan kasih sayangnya.” Gavin menoleh ke belakang dan menunjuk Aryan.

Aryan seketika menatap tajam Gavin, yang membuat Gavin seketika terdiam. Dan kembali hening menemani keduanya.

Karena Dania tidak kunjung keluar Aryan mencoba menghubungi handphone nya. Namun hasilnya nihil. Handphone Dania tidak dapat dihubungi.

Aryan tiba-tiba merasakan cemas dan tidak tenang. Ia memutuskan untuk keluar mobil dan mencari dimana Dania berada.

Dengan dua tongkatnya Aryan berusaha untuk anak tangga. Biarpun hanya lima saja tetapi bagi Aryan yang menggunakan tongkat saat berjalan sedikit kesulitan.

“Ayo Aryan semangat! Demi ketenangan hati harus bisa segera bertemu dengan Niaa.” Aryan menarik napas panjang.

Aryan menelusuri koridor. Untuk mempercepat menemukan ruangan Dania Aryan tak segan untuk bertanya pada salah satu mahasiswa yang di sana.

“Maaf saya mau bertanya. Fakultas Farmasi dimana ya?” tanya Aryan sopan.

“Oh kakak lurus saja terus belok ke kanan. Fakultas farmasi ada di bagian gedung dua.” Jelas salah satu mahasiswa perempuan.

“Oh iya,terima kasih kalau begitu.” Aryan kembali mengulas senyum ramah.

“Sama-sama kakak ganteng.” Perempuan itu membalas senyum.

Aryan melenggang pergi. Tetapi telinganya masih bisa mendengar obrolan dua perempuan tadi yang tiada henti mengaguminya.

“Ganteng banget. Biarpun kakinya pincang begitu pesonanya tidak hilang.”

“Iya benar. Fiks nih cowok perfect banget. Coba lihat bodynya yang gagah.”

Aryan hanya menggelengkan kepalanya saja. Lalu ia abai dan berjalan lebih cepat lagi agar segera sampai di fakultas farmasi.

Setelah beberapa menit kemudian akhirnya Aryan sampai juga di depan ruang kelas Dania. Tapi ruang itu nampak kosong. Hanya hening saja yang menemani Aryan.

“Masa iya Dania sudah pulang? Tapi kenapa handphone nya tidak bisa dihubungi?”

Bersambung...

1
Alfiatul Khoiriyah
Kecewa
Alfia Nita: kecewa dimana nya kak?
total 1 replies
Alfiatul Khoiriyah
Buruk
Alfia Nita: oh iya kak, tidak apa-apa kok. Terima kasih sudah mampir/Kiss/
Alfiatul Khoiriyah: ceritanya bagus kok, cumak waktu kasih penilaian sinyal agak loading
jadi maaf y kak
total 4 replies
Fitri Nur Hidayati
hilang malunya y niaa.
Fitri Nur Hidayati
isabella dipanggil Bella, jadi pacarnya Raka sekarang y thor
Alfia Nita
Terima kasih Kak🥰
Fitri Nur Hidayati
wow tajam.banget ucapannya dania. tapi it's oke lah. kan si aryan nya juga galak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!