Afkar kaivan, seorang pria tampan yang mengalami kecelakaan mobil saat pulang kantornya. kecelakaan itu mengakibatkan Afkar koma di rumah sakit.
tubuhnya memang terbaring koma di ranjang rumah sakit dengan berbagai alat terpasang di tubuhnya. namun arwahnya berkeliaran mencari gadis yang memiliki gelang bintang.agar arwahnya bisa kembali ke tubuhnya dan dirinya bisa hidup kembali.
apakah Afkar berhasil menemukan gadis itu untuk mengambil gelangnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 11
zelin dan afkar sedang berada di depan sebuah gedung kosong yang sekiranya cocok untuk di jadikan toko kue. Mereka menemukan informasi tentang gedung ini melalui situs internet. Dan sekarang mereka memutuskan untuk datang dan melihatnya secara langsung.
Lokasinya memang bagus, letaknya dekat dengan keramaian. disini ada sebuah mall, supermarket, laundry dan beberapa toko lainya.
" kenapa sih, kamu dari tadi terus melirik semua cewek yang lewat? mata kamu nggak bisa lewati satu cewek pun tanpa di lirik ya?" tanya zelin.
Pasalnya sedari tadi dia melihat Afkar terus melirik cewek cewek yang lewat di dekatnya. Entah apa yang di lihat. Mau ibu ibu, Tante, nenek dan gadis pun semuanya dua lirik.
afkar menatap Zelin " aku lagi nyariin cewek yang punya geleng bintang" ujar Afkar.
Yaa, dia tidak ingin menyia nyiakan kesempatan. Jadi selama dia berada di keramaian dia akan mencari cewek yang memakai gelang bintang. Siapa tahu dia beruntung.
" ayo masuk" ujar zelin.
Mereka pun segera masuk. Pintu gedung sudah di buka oleh pemiliknya, bahkan pemilik gedung sudah masuk lebih dulu makanya Zelin bisa berbicara dengan Afkar.
Mereka menatap setiap sudut gedung. gedung ini luas dan bangunan nya masih bagus, Zelin hanya perlu merenovasi nya.
mereka naik ke lantai dua. Di sana ada beberapa ruangan, pemilik gedung ini menjelaskan setiap titik ruangan.
Zelin dan Afkar mendengarkan nya dengan seksama. zelin menatap Afkar diam diam biar pemilik gedung dia mengira Zelin menatap hantu yang tidak kasat mata. zelin seolah bertanya ' gimana? boleh di ambil tidak?'
Afkar mengangguk pelan lalu Zelin menanyakan harga. setelah menentukan harga dan hari dimana semua suratnya selesai dan tentunya bertukaran nomor telpon, Zelin dan afkar segera keluar. Mereka akan kembali satu Minggu lagi setelah semua surat jual beli di selesai.
" kau ingin ketempat lain sebelum pulang?" tanya zelin saat mereka sedang menunggu bus di halte.
" kau bisa mengemudi mobil tidak?" bukanya menjawab pertanyaan Zelin, afkar malah menanyakan hal lain.
" tidak, naik mobil saja aku jarang. aku hanya pernah naik mobil taxi" ujar zelin.
Zelin ini gadis miskin dari sedari kecil. dia sudah kehilangan orang tuanya semenjak SD. dari kecil dia sudah di paksakan mandiri oleh keadaan. sehari hari saja hanya makan roti dan harus berhemat. mana mungkin dia bisa mengemudi? Mau belajar sama siapa? teman saja tidak punya.
" padahal kalo bisa kau boleh mengambil mobil ku yang ada di rumah. Aku kasihan melihat mu kemana mana harus menunggu bus dan berdesak desakan" ujar Afkar.
Yaa, setiap berpergian sedikit jauh. Zelin harus menunggu bus, dan kadang penumpang bus ramai sampai Zelin harus berdesakan dan juga berdiri. dia jadi kasihan pada gadis itu.
" kau tidak pernah naik bus selama hidup mu?" tanya zelin.
" pernah, namun jarang....... Sekali " jawab afkar dengan mengatakan kata jarang dengan nada yang panjang.
Zelin sih memaklumi. zelin sudah pernah ke rumah afkar dan melihat sendiri bagaimana kayanya pria ini. dan dari baju yang selalu melekat di tubuh afkar saja Zelin bisa tahu jika afkar ini orang kaya.
Afkar memakai baju kemeja putih berlengan panjang dan celana hitam panjang khas orang kantoran. namun biasanya orang kantoran melapisinya Deng jaz dan juga dasi. tapi mungkin saat kecelakaan itu Afkar sudah melepaskan jas dan dasinya.
" apa nama kantor mu?" tanya zelin penasaran.
" A company " jawab afkar ( e company)
" oh! Aku tahu perusahaan tersebut " seru Zelin yang memang mengetahui perusahaan itu. bagaimana tidak? itu salah satu perusahaan terbesar di negara ini. " jadi kau salah satu pewaris A company?"
Afkar mengangguk" iyaa" jawab afkar.
" dulu aku pernah bekerja di toko yang berada di naungan A company"
" benarkah?" tanya Afkar terkejut.
zelin mengangguk mengiyakan " aku kagum pada almarhum ibu mu, dia cantik, mandiri, cedar dan baik. dulu sebelum ada berita yang memberi tahu jika beliau tewas dalam kebakaran rumah nya, kamu pernah bertemu. Beliau memberikan aku uang yang banyak sehingga aku bisa membayar uang ujian dulu"
Dulu dia pernah bertemu dengan almarhum ibunya afkar. wanita tersebut memberikan Zelin uang cukup banyak dan uang itu di gunakan oleh Zelin untuk biaya ujian terakhirnya. Yaa, saat itu dia masih kelas 9. Meskipun masuk sekolah dengan beasiswa. tapi Zelin tetap harus membayar uang ujian.
" yaa, mama ku memang wanita yang sempurna" ujar Afkar tersirat kesedihan.
Bus yang mereka tunggu tiba. zelin masuk ke bus itu, sedangkan Afkar memilih untuk menghilang dan kembali ke rumah sakit.