NovelToon NovelToon
Misteri Kutukan Kastil Tuan Edward

Misteri Kutukan Kastil Tuan Edward

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Romantis / Misteri / One Night Stand / Cinta Terlarang / Suami Hantu
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Tiara sari

Fania seorang gadis cantik yang berasal dari desa, ia seorang anak art yang bekerja di sebuah rumah mewah.

Rumah yang terdapat tidak jauh dari tempat tinggalnya, menjadi misteri oleh penghuni desa, karena rumah tersebut sudah tidak dihuni oleh pemilik rumah.

suatu ketika Fania mendengar suara aneh dari balik kamar, kamar yang terbilang aneh itu membuat Fania penasaran.

Saat melihat itu Fania merasa.... mau tau kelanjutan ceritanya, jangan lupa baca terus novel ini ya semoga kalian suka dengan karyaku

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiara sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15. hutang

Fania melihat bahwa Edward sudah tidak ada di sampingnya, pria itu tiba-tiba saja menghilang entah kemana. Tetapi saat mengingat kejadian semalam rasanya seperti mimpi, Fania menutupi wajahnya menggunakan bantal.

Dia seperti sedang jatuh cinta kepada seorang lelaki, apalagi dia sudah menyerahkan semua jiwa dan raganya untuk Edward. Pria yang selama ini dia cintai, saat malam itu dia sudah mengira bahwa dirinya mencintai Edward.

Pria tampan, gagah, dan tegas. Lelaki itu sangat sempurna, hanya dia wanita beruntung di dunia ini. Fania bangkit dari ranjang, ia berjalan menuju dapur untuk membuat sarapan.

Wanita cantik itu memasak sebuah roti bakar dengan coklat hangat, ia dengan cepat meneguk sarapannya lalu bergegas untuk siap-siap kerja.

Robert menatap aneh sikap Fania, dari awal datang wanita ini selalu tersenyum. Senyumannya sangat berbeda dari biasanya, Robert memutuskan datang menghampiri Fania.

Fania menatap bingung melihat Robert memeriksa keningnya, "Robert aku tidak apa-apa. Kamu pikir aku demam."

"Iya siapa tahu. Dari awal kamu datang kamu senyum tanpa henti, apa yang membuat Fania merasa senang hari ini." ujar Robert mencondongkan tubuhnya ke wajah Fania.

Wanita itu bukannya menjawab malah tersenyum, seperti seekor kepiting yang baru saja direbus. Robert melihatnya sangat menggemaskan, Fania wanita yang berbeda dari wanita yang lain. Dia wanita sederhana dan memiliki kecantikan yang natural.

"Baiklah aku tidak akan mengganggu tuan putri yang sedang jatuh cinta." kata Robert pria tampan yang memiliki tinggi 178 cm.

"Apa maksud Robert, apa dia jatuh cinta dengan Edward. Tapi kalau iya berarti yang dikatakan Robert benar aku mencintai Edward." batik Fania, dia akui saat bertemu dengan Edward rasanya sangat berbeda.

Berbeda dengan Robert, walaupun Robert dengan terang-terangan menunjukan bahwa pria itu menyukainya tetapi ia tidak memiliki cinta sedikitpun. Sedangkan Edward seperti magnet yang tidak pernah lepas dari pikirannya.

"Tuan." Edward menoleh saat Resta muncul di saat suasana hatinya sedang bahagia.

"Raja dan Ratu memanggil tuan."

"Baiklah, terima kasih Resta." Resta mengangguk dan mengundurkan diri untuk melakukan tugas.

Edward kini melangkah ke salah satu ruangan orang tuanya, keduanya sudah menunggu kedatangan putra sematang wayangnya.

"Ayah, ibu." Edward melangkah dan memilih duduk di sofa kosong, Snowden dengan Balqis tersenyum melihat kedatangan Edward.

"Ada apa ayah dan ibu memanggilku." ucapnya menatap kearah Snowden dan Balqis.

"Gini Edward ayah ingin memberikan tugas penting untuk kamu."

"Tugas penting apa ayah." Edward menatap Snowden lalu pria tersebut memberikan sebuah peta untuk di diskusikan oleh Edward.

"Ini adalah peta kastil kerajaan bawah laut. Tempat ini sudah lama tidak berpenghuni, dulu tempat ini sangat makmur saat dipimpin oleh raja Flous Saat kematian sang raja kerajaan itu tidak di jajah lagi, sekarang banyak orang yang berbondong-bondong ingin menguasai kerajaan bawah laut."

"Raja Flous mengatakan siapa yang bisa memecahkan teka-teki yang dia berikan, akan menyerahkan kerajaan itu untuk siapa saja yang berhasil memecahkan tugas yang diberikan Flous."

"Ayah ingin memberikan tugas ini untuk kamu, siapa tahu kamu bisa memecahkan dan kamu bisa menguasai alam bahwa laut."

Edward seperti tidak ingin menguasai apapun lagi, tapi karena ini perintah dari sang ayah ia harus melakukan tugas ini dengan benar.

"Baiklah ayah aku akan melakukan tugas ini sebaik mungkin." ucapnya dengan tegas, Snowden tersenyum bangga melihat keteguhan dari putranya.

...•••••...

Satu minggu pun tiba, Edward memilih berangkat ke salah satu tugas yang diperintahkan oleh sang ayah. Balqis yang melihat kegigihan dan tekad dari putranya hanya bisa merestui apapun yang dilakukan Edward.

"Ayah aku berangkat."

Snowden memeluk tubuh kekar Edward sambil memberikan sebuah tepukan di pundak belakang Edward, "Iya nak, kamu hati-hati jangan mengecewakan ayah."

Setelah mereka berdua melepaskan pelukan masing-masing barulah Edward berpindah ke Balqis, "Ibu."

Balqis tersenyum melihat bagaimana dia harus kehilangan Edward untuk beberapa hari.

"Ibu akan mendoakan kamu yang terbaik Edward. Jangan pernah lupakan apapun yang kami katakan."

"Baik ibu." Edward pergi lalu sebelum itu Resta diberi tugas untuk menjaga Fania, dari awal Edward sudah tahu bahwa Fania mendapat teror yang tidak masuk akal.

Resta diminta untuk mencari tahu siapa pelaku dari itu semua, dia ingin Fania selamat sampai dirinya pulang.

Fania kini berada di cafe tempat dirinya bekerja, wanita itu dengan gesit melakukan pekerjaan dan melayani pelanggan cafe. Saat Fania pergi ke gudang untuk mengambil barang yang habis, entah kenapa ada sesuatu yang mengikutinya dari belakang.

Dia bukan seorang karyawan yang bekerja di cafe melainkan seorang pelanggan, pria bertubuh tinggi besar itu mengikuti langkah Fania masuk ke dalam gudang penyimpanan.

Fania yang tidak menyadari hal tersebut hanya fokus mengambil barang, saat barang yang dia inginkan tidak sampai ia sentuh tiba-tiba saja ada tangan pria asing mengambil barang yang dia inginkan.

Fania pikir tangan tersebut adalah tangan Robert, ternyata saat Fania berbalik dia dibuat terkejut ternyata bukan Robert melainkan pria asing.

"Anda siapa? Kenapa anda bisa mengikuti saya sampai sini." ucap Fania sempat mendorong tubuh besar dari lelaki tersebut.

Lelaki itu mendekat dan menyentuh dagu Fania, "Kamu Fania kan. Anak dari Ratih Purwasih."

"Kenapa kamu bisa tau nama saya dan nama ibu saya." tutur Fania dengan tegas, Fania juga menyingkirkan tangan pria tersebut.

"Karena saya sudah menunggu kamu, Ratih ibu kamu memiliki hutang 100 juta. Dan jaminannya kamu kalau ibu kamu tidak membayar semua hutang-hutangnya kepada saya Fania." titah pria itu menatap Fania dari atas sampai bawah.

"Tidak mungkin. Tidak mungkin ibu mengatakan hal itu, dia gak bilang apapun tentang hutang yang dia punya." ucap Fania tegas.

Lelaki itu mengeluarkan sebuah perjanjian hutang yang selama ini mereka lakukan, Fania mengambil kertas tersebut dan membaca semua isi perjanjian mereka berdua. Dan benar saja di sana ada namanya, nama yang tertera sebagai jaminan saat Ratih Purwasih tidak sanggup membayar hutang.

Sekujur tubuh Fania terasa lemas melihat perjanjian yang ibunya lakukan, selama ini dia tidak tahu apapun tentang hutang. Dan sekarang dia harus membayar semua hutang ibunya.

"100 juta? Aku harus mencari uang kemana buat membayar semua hutang ibuku."

"Gimana Fania apa kamu sanggup membayar semua hutang ibu kamu?" tanya lelaki itu terus memandangi Fania tanpa berkedip.

Tanpa Fania membayar lelaki itu dengan senang hati akan menerima Fania, dengan syarat kalau Fania mau menjadikan dirinya wanita hiburan.

Fania terdiam, dia tidak tahu harus menjawab apa. Lagian gaji cafe tidak akan cukup untuk melunasi hutang ibunya.

"Saya bisa ngasih solusi buat kamu Fania," mendengar itu Fania menatap pria tersebut dengan senang.

"Apa solusinya," lelaki itu mendekat kalau menatap wajah Fania dengan lekat. "Saya akan melunasi semua hutang ibu kamu asalkan kamu mau menghibur saya. Kalau kamu berhasil menghibur saya, saya anggap hutang ibu kamu lunas dan saya akan memberikan uang tips buat kamu. Gimana Fania kamu tertarik dengan tawaran saya?"

"Apa yang harus aku lakukan sekarang. Apa aku terima tawarannya saja, lagian cuman menghiburnya saja." ucapnya dalam hati, dengan hati yang berat Fania menyetujui permintaan dari pria ini.

Lelaki itu tersenyum sebelum pergi pria itu mendekat dan mencium bibir Fania, membuat Fania segera menghapus bekas bibir pria tersebut. Setelah itu barulah pria tersebut pergi meninggalkan Fania yang terduduk lemas tak berdaya.

"Bagaimana bisa. Bagaimana bisa aku menyetujui permintaannya, kalau seperti ini hidupku akan hancur." ujar Fania menutup wajah dengan kedua tangan.

Robert yang melihat Fania duduk di gudang sambil menutupi wajahnya segera berlari menghampiri Fania.

"Kamu kenapa Fania?" tanya lelaki itu yang menyamakan posisi duduk Fania.

Fania mengangkat kepalanya menatap Robert, tanpa mengatakan apapun Fania memeluk tubuh Robert membuat tubuhnya gemetar saat mengingat kejadian barusan. Robert tidak tahu apapun tentang Fania, yang dia tahu Fania menangis di pelukannya.

1
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!