NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikahi Kakak Ipar (Cinta Pertama)

Terpaksa Menikahi Kakak Ipar (Cinta Pertama)

Status: tamat
Genre:Cintapertama / CEO / Cinta Seiring Waktu / Menikah Karena Anak / Tamat
Popularitas:414.6k
Nilai: 5
Nama Author: Safira

Alur : Luar Negeri

Apa jadinya jika terpaksa menikahi kakak ipar di mana wanita tersebut adalah cinta pertamanya yang sudah ia upayakan semaksimal mungkin untuk lupakan?

Takdir seakan mempermainkan perasaannya kembali saat dirinya akan menikahi wanita lain sebagai calon istrinya.

Liam Conrad Putra Abraham terpaksa menikahi Nola Claudia Abraham yang berstatus sebagai kakak iparnya. Cinta pertamanya sejak kecil yang bertepuk sebelah tangan karena Nola mencintai Lio Bintang Putra Abraham, kakak kandung Liam. Pernikahan penuh keterpaksaan yang tak mudah bagi keduanya demi anak semata.

Saat Nola mulai membuka hati untuk Liam yang berstatus sebagai suaminya, mendadak kabar mengejutkan datang bahwa Lio ternyata masih hidup dan dalam kondisi koma.

Ke mana kah takdir cinta Nola akan bermuara? Lantas bagaimana pula kelanjutan hubungan Liam dan Julia Baldwin, calon istrinya?

Update chapter : Setiap hari

Bagian dari novel Darah dan Air Mata Suamiku🍁Terpaksa Menikahi Kakakku🍁

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32 - Permintaan Julia

Apartemen Julia, London.

"Buat apa lagi kamu kemari!" bentak Julia.

"KELUAR !!"

"Oh, atau aku yang harus keluar dari sini. Oh, maaf aku lupa. Kalau ini apartemen milikmu dan bukan milikku," ujar Julia dengan nada sinis pada Liam bercampur gurat sedih dan kecewa yang tampak jelas di wajahnya.

Julia pun masuk ke dalam kamarnya lalu mengambil koper dan memasukkan baju-bajunya. Namun Liam tak tinggal diam. Ia dengan cepat merebut koper dari tangan Julia. Dan mengembalikan koper tersebut ke tempat semula. Lalu ia menarik tubuh Julia untuk duduk di sofa.

Awalnya Julia menolak. Namun pada akhirnya tubuhnya lelah dan menuruti kemauan Liam untuk duduk bersama.

"Kamu jangan emosi dulu, Jul. Ingat, kamu sedang hamil saat ini. Kasihan bayi kita di dalam sana kalau ibunya marah dan nangis terus," ucap Liam yang tak tega melihat wajah sembab Julia.

"BIAR !!" pekik Julia dengan air mata yang berlinang.

"Biar anak ini tahu kalau ayah kandungnya sendiri yang dengan tega membuat ibunya menangis dan bersedih. Puas!!"

Liam berusaha bersabar menghadapi Julia yang tengah emosi dan kecewa padanya. Ia menyadari kesalahannya. Maka ia harus juga siap dengan segala konsekuensinya.

"Aku tahu kalau aku salah. Kamu sangat tahu kan pernikahanku dengan Nola karena wasiat mendiang Lio dan desakan dari Daddy serta Mommyku. Aku tetap ingin kamu ada di sisiku demi anak kita. Aku enggak akan lari dari tanggung jawab padamu dan juga bayi kita," tutur Liam.

"Haha..."

"Tanggung jawab," ucap Julia dengan nada sinis pada Liam.

"Kamu sudah berubah. Banyak sekali berubah. Beda sama Liam yang aku kenal dulu pertama kali saat kita bertemu di salah satu bazar di kota ini tiga tahun lalu. Ke mana Liamku? Apa hatinya sekarang sudah kembali pada kakak iparnya yang sekarang menjadi ratu di istanamu? Sedangkan aku hanya sebatas cadangan yang akan kau datangi saat butuh saja," ujar Julia dengan nada sinis membuat Liam terpojok.

"CUKUP JUL !!" bentak Liam tanpa sadar. Bahkan tangan Liam sudah setengah mengangkat ingin menampar Julia.

"Tampar !"

"AYO TAMPAR AKU !!" pekik Julia yang sengaja mendekatkan wajahnya pada Liam.

Sebuah helaan napas berat menyergap diri Liam. Ia menurunkan tangannya lantas menyugar rambutnya sendiri dan juga wajahnya secara kasar. Tampak sangat frustasi dan gurat lelah atas semua yang terjadi di hidupnya.

"Maaf, Jul. Maafkan aku," ucap Liam dalam kondisi kepala tertunduk.

Sungguh Liam tak menyangka jalan hidupnya akan seperti ini.

"Apa kamu mencintainya?" tanya Julia lirih.

Keduanya saat ini tidak saling berhadapan namun duduk berdampingan di sebuah sofa yang ada di dalam kamar Julia.

Hening. Liam hanya terdiam dan belum menjawab pertanyaan Julia barusan padanya. Hatinya tengah bimbang mencari jawaban atas pelik takdir hidupnya terutama dalam hal asmara. Tiba-tiba...

Dret...drett...

Ponsel Liam yang ada di saku celananya bergetar. Ia pun segera mengeluarkan ponselnya dan melihatnya. Ada sebuah pesan dari sang istri yakni Nola.

My First Love💗

[Pa, Aku bertemu Daddy dan Mommy di mall saat mau pulang. Daddy membawa kami semua di kediaman utama. Jika sudah selesai urusan kantor sama Aldi, Papa langsung jemput kami ya di rumah Daddy dan Mommy. Baju dinas malam yang Papa mau juga sudah aku beli. Hati-hati di jalan, Pa.]

Sedikit senyum tampak di wajah Liam yang sedang kusut. Entah mengapa sejak dulu ia tak bisa mengganti nama Nola baik di hati maupun di ponselnya. Walaupun hanya bentuk sebuah tulisan nama yang tertera di kontak.

My First Love. Ya, itu lah nama kontak Nola yang ada di dalam ponsel pribadi Liam. Berganti ponsel merk apa pun, tetap nama Nola selalu tidak pernah ia ubah sedikit pun.

"Apa sekarang istrimu sedang menyuruh kamu pulang?" tanya Julia dengan nada sinis yang semakin membuat Liam tersudut dan bersalah.

"Jul," ucap Liam.

"Sudah aku bilang. Pulanglah. Buat apa kamu peduli lagi padaku atau anak kita. Sampai kapan pun Nola memang tidak akan pernah bisa aku geser dari hatimu," ujar Julia.

"Apa yang harus aku lakukan Jul, agar kamu enggak marah lagi sama aku?" tanya Liam yang tengah dilanda kebingungan dan frustasi berat.

Seketika keduanya masih saling terdiam. Dua anak manusia yang tak memiliki hubungan resmi saat ini tengah berada di dalam satu kamar yang sama. Duduk berdampingan di sofa yang sama namun pikiran dan isi hati masing-masing jelas berbeda. Tak berselang lama, Julia pun bersuara.

"Ceraikan Nola,"

Deg...

Seketika jantung Liam mendadak dihantam sebuah bongkahan batu besar.

Cerai dari Nola ?

Ketika istri sendiri sekaligus wanita yang menjadi cinta pertamanya itu kemarin melontarkan kalimat perpisahan saat berada di kamarnya di mana kalimat mengerikan itu keluar dari bibir Nola sendiri, dirinya sudah langsung naik pitam dan bersikeras tak mau.

Kini perintah menceraikan Nola tiba-tiba keluar dari bibir Julia, mantan tunangan yang tengah mengandung darah dagingnya. Ia sama sekali tak menduga bahwa Julia akan meminta hal tersebut padanya.

Takdir cintanya benar-benar tengah menjepit dirinya saat ini. Bagai buah simalakama. Ke seluruh arah mata angin dirinya akan bergerak melangkah, maka seakan terperosok ke jurang terdalam.

Bersambung...

🍁🍁🍁

1
sudarti darti
semangat Thor
memang jalan menuju sukses itu berliku liku
tapi aku yakin author bisa melewatinya dengan baik
tetap semangat
sudarti darti
Luar biasa
werdi kaboel
membaca karya karya Safira bikin gemes, bikin menguras emosi tapi endingnya bahagia. banyak hikmah yg dapat kita petik dalam karyanya. ambil contoh baiknya. terus semangat outhor saya pendukung setia dunia akhirat. aamiin, sukses terus dan dapat rangking teratas.
werdi kaboel
hahahaha
werdi kaboel
Nola sabar, Liam lg berusaha mencari kebenaran. sabaaar
werdi kaboel
ternyata Gerald dan julia pegang peran jahat, seru Thor jalan ceritanya penuh lika liku, makin menarik kelanjutannya.
werdi kaboel
ternyata julia dibalik semua itu
werdi kaboel
selamat kan Lio
werdi kaboel
papa Leo kenapa buat deg degan aja
werdi kaboel
rumit tapi kita ikuti aja
werdi kaboel
jangan2 julia
werdi kaboel
Nola, jujur aja kamu cerita, apa yg di ceritakan kakak Flow
werdi kaboel
semangat Nola, sabar yaa
werdi kaboel
semoga Andre dan Flow selamat
werdi kaboel
Julia bekerja sama dengan siapa ya, semoga terbongkar
werdi kaboel
jujur aja sama Nola, kan Nola sebelum nya sudah tau Julia tunangannya Liam. tinggal Liam mau pilih yg mana. kalo bisa tes DNA dulu.
werdi kaboel
keluarga bahagia, moga tidak ada yg mengganggu.
werdi kaboel
Liam jujur saja sama papa Leo gmn cara menyelesaikannya.
werdi kaboel
kepo banget si flow
werdi kaboel
wkwkwk jadi tertawa sendiri. semoga hubungan mereka semakin membaik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!