NovelToon NovelToon
Pembalasan Dendam Seorang Kakak

Pembalasan Dendam Seorang Kakak

Status: sedang berlangsung
Genre:Dendam Kesumat
Popularitas:9.9k
Nilai: 5
Nama Author: JK Amelia

Sera hidup hanya dengan paman nya, paman Danu, dan seorang adik bernama sela, sejak kematian orang tua nya sela banyak berubah, ia menjadi pendiam.
sera sangat menyangi adiknya dan paman nya, sejak kematian orang tua nya tujuh tahun silam paman Danu mengajak nya pindah dari Surabaya ke Jakarta.
sela adiknya sekolah kedokteran semester akhir disebuah universitas , sela anak yang periang, ia sangat suka naik motor tapi pada suatu hari sela tidak pulang kerumah bahkan sampai beberapa hari, dan sera harus menerima kenyataan pahit kalau sela sudah meninggal di bunuh.
setelah kematian sela, Sera sering menghabiskan hari nya di jalanan untuk mencari pembunuh adiknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JK Amelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33 Pratiwi semakin menjadi

Pagi-pagi Sera sudah terlihat rapi, Yanuar yang sedang memakai baju menghampiri nya," Kamu mau kemana dek, kok tumben udah rapi." Yanuar memeluk pinggang Sera memandang Sera dari cermin.

Sera berbalik dan mengalungkan tangannya," aku mau membereskan butik yang di acak-acak orang, kemarin."

" Loh kenapa kamu enggak cerita butik mu ada yang mengacak-acak." terlihat jelas kecemasan dalam wajah Yanuar.

" Aku lupa, aku berangkat dulu an mas, awas nanti jangan main mata," Aryani melotot pada Yanuar.

" Enggak bakalan satu saja aku sudah repot, apalagi dua bisa stres aku," Yanuar menarik pinggang Sera lebih dekat, di pandang nya bibir indah Sera," Jadi kapan mas bisa melamar mu," Yanuar berbisik pada Sera sambil mengigit telinga Sera.

" Mas, sakit tau," Sera mengusap-usap telinga nya.

" Habis gemes sih, udah ah ayo kita sarapan Mamah nya Farah sudah membuat kan nasi goreng untuk kita," Yanuar mengangkat tubuh Sera yang bergelayutan di leher nya membawa nya ke meja makan.

Sementara itu Mamah Farah sedang membereskan dapur setelah membuat sarapan, ketika melihat Yanuar memeluk sambil mengendong Sera, Mamah nya Farah pura-pura melihat ke arah lain.

Sera dan Yanuar berada di meja makan mereka melihat ke arah Mamah nya Farah," bu ayo sarapan," Yanuar mengajak Mamah nya Farah sarapan bersama.

" Ibu udah sarapan tadi, kalian sarapan saja berdua."

Setelah selesai sarapan Sera bergegas pergi," Mas aku duluan," Sera mendekati mamah nya Farah dan memeluk nya," Tante jangan terlalu capek, saya bisa menyuruh orang."

" Enggak apa-apa, kalau diam saja rasanya badan kaku semua, udah sana berangkat."

" Sera pergi dulu Tante," Sera berlari menuju pintu.

Mamah nya Farah memperhatikan nya sampai Sera keluar pintu kemudian Mamah nya Farah mendekati Yanuar.

Yanuar baru selesai sarapan di pegang tangan nya oleh Mamah nya Farah," pak sebentar," Mamah nya Farah menatap Yanuar memelas.

" Ada apa, apa ada yang mau ibu bicarakan dengan saya," tanya Yanuar sambil duduk kembali.

" Pak, boleh kah saya menemui farah, sebentar saja," tatapan mamah nya farah tampak memelas airmata jatuh membasahi pipinya yang tirus.

Di pegang nya tangan Mamah nya Farah," Bu, Saya sudah berjanji akan mempertemukan ibu dengan Farah, tapi tidak sekarang, percaya sama saya farah dalam keadaan baik-baik saja, bahkan kesehatannya sudah mulai membaik."

" Benar kah pak, bapak mau mempertemukan saya dengan Farah, tolong hanya dia satu-satunya keluarga saya."

" Besok sore, saya akan bawa ibu menemui nya dan satu lagi jangan panggil saya bapak anggap saya sama seperti Sera dan Farah."Yanuar mengusap bahu Mamah nya farah.

" Terima kasih pak, terima kasih banyak, saya tidak akan bisa membalas apa yang telah pak Yanuar dan Sera lakukan pada kami, terima kasih," mamah nya Farah ingin bersujud tapi ia dicegah Yanuar.

" Jangan lakukan itu bu, kami tulus membantu," Yanuar mengangkat tubuh Mamah nya Farah dan memeluk nya.

Sementara itu Sera telah sampai di butik nya, ia melihat karyawan nya sedang berbenah, etalase baju yang rusak pun sudah ia ganti.

" Sera masuk ke ruangan nya, ia kemudian memeriksa cctv yang kemarin sebelum di hapus, setelah di rasa tidak ada hal yang mencurigakan Sera segera berkutat dengan desain gambar nya, ia kemudian menggambar beberapa baju, ada gaun pengantin, ada juga buat arisan ibu-ibu pejabat dan ada beberapa yang memesan gaun pesta.

Karena terlalu fokus pada sketsa baju yang ia buat, hari sudah menjelang sore beberapa kali Pipit masuk mengingatkan Sera tapi sera tetap fokus menggambar, Sera melihat ke arah jam waktu sudah menunjukkan pukul 3 lebih seperempat.

Ia merenggang kan tubuh nya, ia kembali menyelesaikan sketsa gambar nya yang tinggal beberapa lagi, Sera terkejut ia melihat seseorang berdiri di pintu ruangan sedang di halangi Pipit.

" Mba maaf dia memaksa masuk," terlihat Pipit menghalangi seseorang perempuan cantik, dengan dua orang pengawal nya.

" Iya enggak apa-apa pit, kamu pergi saja bereskan semuanya."

" Baik Mba," Pipit berlalu dari hadapan Sera sambil menatap tajam pada wajah di depan nya, ia kemudian keluar dari ruang kantor Sera.

" Galak juga karyawan mu yang satu itu," perempuan itu duduk di depan Sera.

" Yah, dia akan melindungi ku dari pengganggu dan parasit seperti mu Pratiwi."

" Hem terserah kamu mau bilang apa....Aku ke sini hanya mampir, aku ingin melihat keadaan butik mu." Pratiwi duduk di depan Sera sambil menatap Sera lekat.

" Sebenarnya apa yang kamu inginkan kenapa kamu jadi seperti ini," Sera melipat tangan nya di dada, mata nya balas menatap wajah Pratiwi dengan tajam.

" Sudah aku bilang, aku ingin mas Yanuar jadi milikku dan aku akan melakukan nya dengan cara apapun."

" Kamu sudah gila, jangan bermimpi terlalu jauh sampai kapanpun mas Yanuar tidak akan menyukai mu."

" Aku akan membuat dia mencintai ku, dengan cara apapun walaupun aku harus memaksa nya, tapi aku yakin dengan wajah dan tubuh ku yang molek apalagi aku lebih muda dari mu dia pasti lebih memilih ku," Pratiwi tersenyum mengejek kemudian berdiri dengan langkah gemulai memamerkan tubuh nya yang seksi.

" Kasian sekali kamu, harus sampai segini nya kamu ingin mendapatkan cinta mas yan, bahkan sedikit pun dia tidak melirik mu."

Pratiwi terlihat marah, ia menyuruh anak buahnya menyerang Sera," hajar dia beri dia pelajaran."

Kedua pengawal Pratiwi mendekati Sera mereka berusaha menghajar Sera, tapi bukan nya Sera yang jatuh tapi mereka berdua yang jatuh dalam beberapa gebrakan saja kedua orang itu ambruk jatuh.

" Brukh, brukh.... Akhhhh, aduh," kedua pengawal Pratiwi mengerang kesakitan, suara keributan di dalam membuat karyawan Sera berdatangan.

Pratiwi terkejut ia lupa kalau Sera mempunyai ilmu bela diri, ia menatap kedua penjaga nya dengan marah," goblok kalian masa sama perempuan saja kalah," Pratiwi menarik kedua penjaga nya," ayo bangun, kita pergi."

Di depan pintu kantor karyawan Sera sudah berkumpul, Mereka berusaha menghalangi Pratiwi dan kedua orang.

" Biarkan mereka pergi," Sera menyuruh anak karyawan nya minggir.

Pratiwi menarik kedua pengawal nya untuk pergi sambil memandang Sera dengan sengit," ingat aku tidak akan berhenti sampai di sini, aku akan mendapatkan apa yang aku inginkan." setelah berkata itu Pratiwi pergi mengajak dua pengawal nya pergi.

Kepergian Pratiwi dan kedua pengawal nya di iringi cemoohan dari karyawan Sera.

Pipit menghampiri Sera," mba enggak apa-apa."

" Ambil kan aku air minum dingin pit," Sera duduk sambil berusaha menenangkan diri nya.

Pipit segera mengambil air minum sambil menyuruh karyawan lain kembali bekerja.

" Nih mba minum," Pipit memberikan air minum, ia kemudian memijat pundak Sera biar sedikit rileks.

Sera bersandar di kursi sambil memejamkan mata nya, pijatan Pipit mampu merilekskan syarat-syarat yang tegang, Sera tidak habis pikir kenapa Pratiwi bisa berubah dalam sekejap

Sera membuka matanya" Lebih baik aku pulang pit, Kamu bereskan semuanya." Sera memasukan handphone dan barang-barang lainnya.

" Baik mba, Mba yakin mau pulang sendiri atau saya telepon pak Yanuar untuk menjemput Mba," Pipit terlihat sangat khawatir dengan kondisi Sera.

" Aku baik-baik saja pit, aku pergi dulu." Sera pergi dari hadapan Pipit menuju parkiran mobil nya.

Sera sebenarnya ingin pulang dan beristirahat setelah kedatangan Pratiwi, ia menjadi emosi, orang yang pernah ia tolong berbalik memusuhi nya rasa nya begitu kecewa.

Sera melihat jam tangan nya, masih pukul 4 sore , ia memutuskan pergi ke kantor Yanuar, ketika Sera tiba di area kantor polisi terlihat mobil Pratiwi keluar dari kantor polisi.

Sera memarkir kan mobil nya, ia menghampiri Juna yang masih berdiri di depan kantor polisi.

" Mba Sera mau menemui komandan ya."

" Iya pak , pak Yanuar nya ada."

" Ada Mba, ayo ikut saya, Mba kenal perempuan yang tadi baru keluar," tanya Juna.

" Iya kenapa memang pak."

" Enggak apa-apa, tadi komandan marah dan menyuruh perempuan itu pergi."

" Oh... hanya kata itu yang keluar dari mulut Sera.

Mereka sampai di depan ruangan Yanuar," Mba silahkan saya mau ke depan dulu ada yang mau saya kerjakan," kata juna setelah itu pergi meninggalkannya Sera sendiri.

Sera berdiri di depan pintu ruangan Yanuar, terlihat Yanuar sedang memeriksa berkas- berkas di depan nya di pandangi nya wajah Yanuar.

" Mas... Sera hanya berdiri di depan pintu.

Yanuar melihat ke arah pintu, begitu melihat Sera senyum nya langsung mengembang.

" Sini dek," Yanuar berdiri dia menarik Sera masuk dan menutup pintu ruangan.

" Sini duduk," Yanuar duduk di sofa sambil menarik Sera duduk di sebelah nya.

" Ada apa kok cemberut aja," Yanuar membelai rambut Sera.

" Apa tadi Pratiwi ke sini mas?"

Sera menatap wajah Yanuar dengan sedih.

" Iya kenapa kamu bertemu dengan nya," tanya Yanuar masih membelai rambut Sera.

" Apa mas menyukai nya."

Tangan Yanuar sekita berhenti di tatapnya wajah Sera di cium nya pipi Sera," dari dulu sampai sekarang aku hanya mencintaimu, sampai kapanpun, bertahun-tahun aku mencari mu, aku sangat mencintai mu, sangat dan walaupun seorang Pratiwi atau 10 orang perempuan seperti Pratiwi datang menggodaku, aku tidak akan tergoda."

" Aku percaya sama mas, aku hanya merasa capek, belum juga kasus sela selesai kini datang lagi masalah baru." Sera bersandar pada dada Yanuar.

" Sabar satu Minggu lagi sidang putusan, aku sudah memeriksa semua nya seperti kita akan memenangkan kasus tersebut, bukti-bukti sudah ada tinggal kita tunggu nanti keputusan nya saja.

" Yah mudah-mudahan mas," Sera menyandarkan kepalanya di pundak Yanuar, terlihat kelelahan di wajahnya.

1
Arvilia_Agustin
mampir lagi ka Thor, kasian Pratiwi
Amelia: trima kasih 🙏🙏❤️❤️
total 1 replies
S. M yanie
semangat thor, iklan untuk author...
Arvilia_Agustin
Sabar sera
Arvilia_Agustin
Dah mampir ni ka, cerita nya bagus,
Amelia: terima kasih 🙏
total 1 replies
Kikan Dwi
menyala sera 🔥🔥🔥
EMP Official
Wah,, hebat sera 💪
EMP Official
mau kemana sera ? 🤦
Soumena Mishy
dasar ngga tau balas Budi tu di Pratiwi
mending saat itu sera biarkan kd makann pacar bibix Pratiwi aja
Amelia: setuju 😀😀😀
total 1 replies
Amelia
ok 👍
Jeywaterlaw
hallo kak saling support 🙏😁
EMP Official
ngeri-ngeri sedap 🥴✌️
Fitray Uni
iya, menegangkan, aku tak mampu nulis kisah seperti ini 👍👍👍
Fitray Uni
🌹 meluncur tuk Sera, cepat sadar ya, dan hati-hati kalo berantem lagi ajak bang Yanuar, jangan sendirian lagi, salam tuk bang Badar juga, 🥰
Amelia: pasti...terima kasih ❤️❤️
total 1 replies
Fitray Uni
ada Sera, ada Badar, ada Yanuar, nama-nama yang cukup jarang di kenal, tapi ini keren, beda dari yg lain, 👍👍👍
Ririn Endang S
Thoorr kok lama up nya.
Fitray Uni
abang siapa sih? bikin penasaran deh
Fitray Uni
aku pikir mas Yan tau
Ririn Endang S
Waaahhh semoga Pratiwi tdk menjadi duri dlm kehidupan Sera
Teriablackwhite
Semangat othorrr 🔥🔥🔥
Ririn Endang S
cerita begini ini yg aq suka, menegangkan. Ayooo lanjut thoorr
Amelia: terima kasih 🙏❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!