Pembalasan Dendam Seorang Kakak
Siang itu Sera dan paman Danu sedang berada di rumah sakit, untuk indentifikasi mayat perempuan yang ditemukan di sebuah rawa.
Paman Danu mendatangi petugas dari kamar mayat. "Maaf pak kami diminta dari pihak kepolisian untuk identifikasi mayat, tempat nya dimana ya."
" Tempat nya disini pak tapi harus ada pendampingan dari pihak kepolisian! Maaf kalau tidak ada bapak tidak bisa masuk, atau bapak bawa surat dari kepolisian?!"
"Nanti ada dari kepolisian yang kesini!" Kata paman Danu.
"Oh! kalau begitu silahkan di tunggu di kursi depan pak."
" Iya terima kasih," paman Danu mengajak Sera untuk duduk. Sera hanya terdiam ia berharap mayat itu bukan adik nya, ia masih berharap adiknya masih hidup.
Tak berapa lama dari pihak kepolisian pun datang tanpa mereka duga ia adalah Yanuar kekasih nya Sera. Mereka terpisah karena Sera pindah, Yanuar mendatangi paman Danu dan Sera, ketika melihat Sera ia tertegun wajah nya penuh kerinduan.
" Assalamualaikum paman," Yanuar menyapa paman Danu.
" Waalaikum salam, ya Allah Yanuar kamu disini!!" paman Danu memeluk Yanuar penuh kebahagiaan, sedang kan Sera! dia hanya tersenyum tipis, sekarang yang ada di pikiran nya hanya lah Sela, Sela bagaimana, Sela dimana,ia hanya bisa berharap mayat itu bukan mayat adiknya.
" Apa kabar dek," Yanuar memeluk Sera dan mengusap rambut nya.
" Seperti yang mas Yan lihat, seperti pesakitan yang menunggu vonis dari hakim, kita masuk aja mas aku ingin melihat nya."
" Kamu yakin mau melihat nya?!" kata Yanuar sambil memandang wajah Sera dengan perasaan cemas.
" Iya mas."
"Ayo.." Yanuar menggenggam tangan Sera yang dingin untuk menguatkan. "Ayo kita masuk!" masih dengan mengengam tangan Sera Yanuar pergi ke ruangan administratif kamar mayat.
Mereka pun diantar ke kamar mayat oleh petugas dan petugas itu menghampiri satu jenazah yang ditutupi kain."Mayat ini dikirim kan ke rumah sakit tadi pagi silahkan , untuk keterangan nya penyebab kematian nya bisa dilihat dari data otopsi!!" petugas membuka kain penutup mayatnya.
Seketika tubuh Sera bergetar hebat mata nya terbelalak. " ini tidak mungkin, ini bukan dia." lSera tidak mau percaya pada yang ia Lihat," sela ku masih hidup bukan, dia hanya sedang pergi nanti juga pulang, iya kan paman," sera menunjuk ke tubuh Sela yang terbujur tanpa sehelai benang pun dengan luka lebam di seluruh tubuh nya ."Bukan dia kan paman?!"Ketika semua diam tidak ada yang menjawab sera mundur," ini tidak mungkin kan kenapa semua bisa begini aku tidak terima ,aku tidak terima paman!!" Sera berlari keluar berusaha menumpahkan kesedihan nya, ia menangis sambil menjerit, Yanuar pun segera mengejar nya sedang kan paman Danu sendiri dia hanya diam tertegun, ia sangat shock.
Sera berlari sepanjang koridor rumah sakit, ia menangis tak memperdulikan teriak kan Yanuar. Sera terus berlari karena tekanan dan rasa sakit di dadanya sera pun jatuh pingsan di lorong rumah sakit, semua yang melihat nya berteriak kaget, Yanuar cepat-cepat menghampiri nya, ia mengangkat tubuh Sera, berteriak pada petugas yang baru datang. Mereka segera membawa nya ke ruang IGD rumah sakit.
Hari sudah malam ketika Sera terbangun, ia melihat ke sekeliling ia mulai bisa mencerna semua yang terjadi. Sera teringat tentang Sela yang terbujur di ruang mayat, ia tidak rela Sela mati dengan cara seperti itu. Sera mulai menangis histeris dan mengamuk semua yang ada di sekeliling nya ia lemparkan sambil berteriak teriak, infus yang ada ditangan nya ia cabut sehingga darah mengucur dari tangan nya.
Seorang perawat yang mendengar teriakkan nya masuk ia terkejut melihat darah ditangan pasien. Ia memencet bel tanda darurat, perawat-perawat lain berdatangan, mereka memegangi Sera yang sedang mengamuk. Seorang petugas akhirnya menyuntikkan obat penenang agar Sera tidak terus memberontak dan tak berapa lama ia pun terkulai lemas, hanya mata nya saja yang menatap kosong ke atas langit-langit rumah sakit.
Yanuar datang dengan tergesa gesa, ia mendapatkan telpon dari rumah sakit kalau Sera ngamuk dan melempar semua barang. Yanuar terkejut begitu masuk ruangan semua berantakan, ia melihat bekas darah di tangan Sera, Yanuar melihat ke arah sera, terlihat mata Sera menatap kosong langit-langit rumah sakit.
" Apa yang terjadi suster?kenapa bisa begini?!" Yanuar melihat Sera yang terdiam dengan pandangan yang kosong, ia duduk disamping Sera.
" Tidak tahu pak! saya hanya mendengar teriakkan dan pas saya masuk Mba nya sedang melempar semua barang, ia mencabut infus dan ingin pergi!!"
" Pak! ini udah selesai semua kami permisi dulu, kalau ada apa-apa tinggal pencet bel yang di sebelah sana!!" Semua suster keluar ruangan.
" Iya makasih suster."
Para perawat rumah sakit keluar dari ruangan Sera.
Yanuar membelai rambut Sera yang mulai tertidur, di genggam nya tangan sera. Yanuar tertidur disamping sera sambil mengengam tangan Sera.
Yanuar tiba-tiba tersentak bangun, ia seperti bermimpi melihat sela mendatangi nya, dengan wajah pucat memegang tangan nya.
" Mas aku titip kak Sera! Tolong jaga dia dan katakan padanya maafkan aku, aku tidak bisa terus bersama nya dan iklas kan aku, rela kan aku pergi, agar aku bisa tenang di alam Sana!!" terlihat dengan perlahan sela pergi lalu menghilang.
Yanuar terbangun melihat jam sudah jam 3 pagi. Ia melihat Sera yang masih tertidur akibat suntikan obat tidur, Yanuar keluar ruangan ia bermaksud keluar untuk mencari kopi. Yanuar baru saja dipindah tugaskan, ia melihat nama Sera dan paman Danu didata kepolisian, ia pun mengecek ke rumah sakit ternyata memang benar, dia Sera yang selama bertahun tahun ini di cari nya.
Yanuar berjalan menuju lorong rumah sakit, pikiran nya terpaut pada kematian Sela yang di bunuh dan di buang di rawa."Siapa yang begitu kejam memperkosa dan membunuh nya." gumam Yanuar, setelah Yanuar membeli kopi dia balik ke ruangan Sera.
Yanuar memasuki ruangan Sera ia melihat Sera sudah membuka mata tapi tatapan nya masih kosong. Ia hanya diam, Yanuar berusaha menyadarkannya Sera dan berusaha terus dan terus tapi Sera tetap tak bergeming, tak lama kemudian Sera pun tertidur lagi.
Yanuar tertidur dengan tangan yang memeluk pinggang Sera. Pagi itu Yanuar terbangun karena tepukan di punggung nya, Yanuar melihat paman Danu sudah berdiri disampingnya.
"Kamu enggak dinas yan?"
" Nanti paling jam 10 paman! Mau ada acara serah terima jabatan, habis itu aku bisa kesini lagi, Sera ngamuk kemarin paman dan dia sempat bangun tapi tatapan nya kosong, seperti nya dia shock berat."
"Kematian orang tua nya saja masih membekas sampai sekarang! Sekarang malah Sela juga meninggal dan meninggal nya pun karena di perkosa dan dan dibunuh. Sera tidak bisa menerima kenyataan itu!!" Paman Danu menarik nafas berat, " jangan kan Sera! Aku juga belum bisa menerima kenyataan ini yan." Air mata paman Danu keluar dari sudut mata nya ia cepat-cepat mengusap nya.
" Aku berusaha keras untuk kuat dihadapan Sera, padahal aku sama dengan dia! Tidak bisa menerima kenyataan ini, aku tidak tahu harus berkata Yan."
Paman Danu berusaha menenangkan perasaannya. Ia tidak ingin Sera melihat nya seperti ini.
" Kamu kalau mau pulang sana pulang saja! Kamu juga butuh istirahat terima kasih sudah menjaga Sera, nanti malam kamu bisa kesini lagi gantian sama paman! Biar kalau sera sudah bangun ada yang menemani, aku juga harus balik ke rumah buat persiapan tahlil nanti malam!!"
"'Baik paman! aku pulang dulu." Yanuar mendekati Sera dicium nya kening Sera dan dibelainya rambutnya." cepat sembuh aku ingin kita bisa bercerita lagi seperti dulu dan jangan pernah berpikir untuk meninggalkan aku! Aku membutuhkan mu!!" Yanuar bicara berbisik kepada Sera.
" Paman aku pamit kabari Yan kalau ada apa-apa sama sera! Dan tentang kematian Sela Yanuar akan menyelidikinya!!" Yanuar keluar dari ruangan Sera, ia berjalan dengan perasaan yang bercampur aduk.Ia berjanji akan mencari pelaku pembunuhan Sela.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Emak Kam
Betapa hancurnya hati Sera 😭😭😭
2024-10-13
0
Ling Kun menghilang
Salam Kenal/Pray/
2024-09-07
1
Ling Kun menghilang
Halo Aku Mampir
2024-09-07
1