Tentang Jena, wanita malang yang lahir dari hasil perselingkuhan. Dulu, ayahnya berselingkuh dengan seorang pelayan dan lahirlah Jena.
Setelah ibunya meninggal, ayahnya membawanya ke rumah istri sah ayahnya dan dari situlah penderitaan Jena di mulai karena dia di benci oleh istri ayahnya dan juga Kaka tirinya.
selama ini, Jena selalu merasa sendiri. Tapi, ketika dia kuliah dia bertemu dengan Gueen, dan mereka pun bersahabat dan lagi-lagi petaka baru di mulai, di mana tanpa sengaja dia tidur dengan Kaka Joseph yang tak lain kakanya. Hingga pada akhirnya Jena mengandung.
Dan ketika dia mengandung, Josep tidak mau bertanggung jawab karena dia akan menikah dengan wanita lain. Dan kemalangan menimpa Jena lagi di mana dokter mengatakan bahwa bayi yang di kandungnya mengandung down sydrome.
Dan ketika mengetahui Jena hamil, Joseph menyuruh Jena untuk mengugurkan anak mereka, tapi Jena menolak dan lebih memilih pergi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33
****
Kayra berjalan kesana kemari, rasanya dia tidak sabar menunggu suaminya untuk pulang. ini sudah 1 bulan berlalu semenjak kejadian dia ketahuan berpura-pura hamil, dan selama satu bulan ini pula Joseph tidak pernah mau bicara padanya.
Lelaki itu menjauhinya, bahkan tidak pernah mau menatapnya dan sekarang Kayra benar-benar ingin berbicara dari hati ke hati ke hati, berharap Joseph luluh, dia juga sudah menjelaskan tentang alasannya melakukan itu tapi Josep bergeming dan tetap mendiamkannya.
Dan tak lama terdengar suara mobil, hingga Kayra langsung melihat ke arah jendela, dan ternyata itu adalah mobil milik suaminya. Dengan cepat, Kayra pun langsung keluar dari rumah, kemudian menunggu di depan pintum
“Baby!" Panggil Kaira.
Joseph menghela nafas kemudian menghembuskannya, dia sudah bertekad untuk berbicara dengan Kayra.
Sebenarnya, dia juga lelah dengan kehidupannya sekarang, kebohongan Kaira benar-benar luar biasa membuat Josep patah berkeping-keping, tapi dia sadar dia tidak bisa terus seperti ini, lelaki itu juga ingin kehidupannya kembali normal termasuk dengan keluarganya yang masih mendiamkannya sampai saat ini.
“Ayo kita bicara," ucap Joseph, hingga pada akhirnya kayra pun mengangguk. Helaan afas terlihat dari wajah cantik Kayra, untuk pertama kalinya Joseph mau berbicara dengannya. Dan kini kedua pasangan itu sudah duduk di sofa.
“Baby, Aku benar-benar minta maaf. Aku melakukan itu hanya takut kau pergi, aku hanya takut kau meninggalkanku," ucap Kayra.
Sebenarnya penjelasan Kayra bisa diterima di akal Joseph, dia mengerti betul ketakutan istrinya. Awalnya Tentu saja dia tidak terima, tapi setelah dipikir Josep memutuskan untuk memberi kesempatan pada istrinya, karena dia masih memaklumi Apa yang dilakukan Kaira.
“Hmm, Aku akan memaafkanmu, tapi dengan satu syarat. Kau harus menerima Haura.”
“Apa!” Kaira terpekik ketika mendengar ucapan suaminya.
“Maksudmu kau ingin menyayangi anak itu?” tanya Joseph.
Joseph sudah banyak berpikir Walaupun dia tidak menyayangi Haura, tapi karena Haura adalah dagingnya dia akan berusaha menyayangi putrinya. Walaupun dia juga tidak tahu bisa menyayangi Haura atau tidak.
Entah kenapa Josep yakin Kaira tidak akan pernah bisa memiliki anak, dan dia juga tidak mau mengadopsi anak di panti asuhan, hingga pada akhirnya Joseph terpaksa harus menyayangi Haura sebagai darah dagingnya
“Tidak, aku tidak mau.” Kayra berucap tegas.
“Kumohon, Kayra. Jika kau mau hubungan kita membaik, maka ikuti kemauanku," kata Joseph. Kaira menggigit bibirnya, hingga pada akhirnya dia mengangguk.
“ Ayo kita pergi ke rumah Mommy, kita minta maaf atas apa yang kita lakukan saat itu pada Haura," ucap Joseph membuat mata Kaira membulat.
Dan sekarang di sinilah mereka berada, di depan rumah helmia. Joseph sudah berusaha untuk meminta penjaga agar membukakan gerbang untuk mereka, tapi penjaga tidak membukakannya, tentu saja itu karena perintah dari Helmia.
Pokoknya, Helmia dan Kayra dilarang keras memasuki area rumahnya, terlebih lagi ketika Helmia mengetahui apa yang kedua orang itu lakukan pada cucunya, bahkan sampai sekarang Helmia juga masih mendiamkan Zico, karena menurutnya Zico sangat keterlaluan.
Beruntung saat sampai saat ini Jena belum mengetahui apa yang terjadi pada Haura saat itu di kantor Joseph, jika Jena mengetahui itu, mereka pasti akan malu. Dan beruntung pula, Haura bisa ditenangkan oleh Helmia, hingga Haura tidak mengadu, terlebih lagi Haura memang tidak pernah berbicara panjang lebar pada siapapun.
“Kumohon tolong, buka sebelum aku mendobrak pintu gerbang ini," ucap Joseph lagi.
“Silakan, Jika anda ingin mendobraknya," kata penjaga karena memang gerbang itu Sangat kokoh, jika Joseph nekat tentu saja bukan gerbangnya yang hancur melainkan mobilnya sendiri.
Saat Josep akan menjawab, tiba-tiba ada satu mobil yang sepertinya akan masuk, hingga dia menyipitkan penglihatannya, memastikan Siapa yang ada di dalam mobil tersebut dan ternyata yang ada di mobil tersebut adalah Jena dan sepertinya Jenna baru saja pulang berkuliah, karena memang Jena memutuskan untuk kuliah kembali. Dan soal ibu tirinya, sudah di urus oleh Helmia.
“Aaaa!” Jena Berteriak ketika Joseph tiba-tiba berhenti di depan mobilnya. Dia memegang jantungnya yang terasa berdetak dua kali lebih cepat.
“ Apa kau ingin mati!" Teriak jena dan kini Josep langsung berjalan ke arah jendela, lalu dia mengetuk jendela mobil.
“Jena bisa kita bicara," ucap Joseph hingga Jena menurunkan kaca jendelanya, dia menatap malas kepada ayah dari anaknya. Dulu, mungkin Jena sangat menghormati Joseph dan sedikit takut pada lelaki yang tidak mengakui anak mereka, tapi sekarang i semua rasa itu tertepis, dia sama sekali tidak mau menghormati lagi Josep.
“Bicara apa?" tanya Jena.
“Jena, bisa aku masuk ke dalam mobilmu, dan kita bicara sebentar," ucap Joseph.
“Tidak, tidak tidak ada lagi yang harus di bicarakan kalau begitu permisi." Dan tepat ketika Jena akan memajukan mobilnya, satu ide meluncur di otak Joseph, dia pun langsung berlari ke arah mobil karena tentu saja gerbang akan terbuka ketika Jena masuk, dan pada akhirnya rencana Josep berhasil dia berhasil masuk ke dalam membuat penjaga di pos, langsung panik.
Dan ternyata ketika dia masuk, sedang berada di luar, wanita itu sedang menyirami tanaman.
“Jena, masuklah, istirahat, bibi sudah meminta Koki untuk menyiapkan makanan untukmu, nanti pelayan akan mengantarkan makanan ke kamarmu. Haura baru saja tertidur, jadi kau istirahat saja," ucap Helmia ketika Jena menghampirinya, dan tentu saja Kayra yang berada di belakang tubuh Jena merasakan panas ketika mendengar itu, Jena benar-benar di perlakukan baik oleh ibu mertuanya. Sedangkan dia ...
“Baik, bibi." Jena pun pergi dan masuk kedalam. rasanya, Jena tidak ingin lagi terlibat dengan apa pun yang berkaitan dengan Joseph dan juga Kayra.
“Mau apa kalian kemari," tanya Helmia dengan ketus. Jujur, dia pun merindukan Joseph, tapi entah kenapa dia kasih kecewa dengan tingkah anaknya.
“Mommy, ijinkan kami bicara," ucap Joseph dengan nada memohon, dan melihat Putranya seperti ini, Helmia tau bahwa Joseph sudah menyesal. Helmia paling tau semua tentang putranya, dari segi ekspresi Joseph saat ini, Helmia yakin putranya tduan akan berbuat culas lagi. Tapi, tentu saja dia tidak yakin dengan menantunya.
Bukannya menjawab, Helmia malah melihat ke arah Kayra yang menunduk.
”Berapa usia kandunganmu itu?" Sindir Helmia dengan puas, membuat Joseph dan Kayra kompak menunduk, mereka langsung merasakan rasa malu yang luar biasa.
”Berapa ukuran perut yang harus kau pasang lagi di perutmu itu, Kayra?” Helmia kembali menyindir, hingga kepala Kayra semakin tertunduk. Sungguh, Jika Kayra berani Kayra ingin sekali menjawab ucapan Helmia, tapi tentu saja Helmia tidak berani. (Kalau aku jadi Kayra, malunya pasti setengah mati) ekwkw