Sang pria merupakan guru baru di sekolah F, beliau mengajar pelajaran biologi untuk kelas tiga. untuk pertama kalinya sang guru terpana oleh muridnya sendiri yang duduk di bangku depan sendiri, siswi tersebut memang terkenal dengan kecerdasan dan kecantikannya, juga pendiam.
Dengan kuasanya sebagai guru pengajar mata pelajaran, serta anak dari kepala sekolah tersebut, pak Sauqi sering memberikan tugas pada Diah, sang murid yang jadi incarannya untuk mengerjakan di papan tulis. dengan begitu dia akan lebih sering memandang tubuh indah muridnya itu...
memang sungguh molek tubuh anak itu..!"batin Sauqi sambil melirik anak didiknya itu.
Namun kisah pendekatan Sauqi ke Diah tak semulus yang dia duga, terlalu banyak rintangan yang menghalanginya.
rintangan apakah itu..?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Akmalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 33
Di acara akad nikahnya, Delia tidak mengundang teman temannya. karena, menurut Delia, ini adalah acara yang sakral. Delia akan mengundang teman temannya, disaat acara resepsi, yang rencananya akan digelar satu bulan lagi.
Baik Delia, maupun keluarga besar menanti kehadiran, pengantin laki laki. Delia nampak risau dan deh deg an. Acara akan dimulai sepuluh menit lagi, namun, calon suaminya susah dihubungi dan tidak mengabari sebelumnya, bila akan terlambat datang.
Bapak penghulu, yang akan menikahkan keduanya, juga sudah datang dan sudah menyiapkan buku nikah milik Delia dan Sauqi.
"Ini, apa kira kira masih lama, pengantin pria nya yang akan datang..?"tanya bapak penghulu, kepada ayahnya Delia.
Ayahnya Delia sendiri, yang akan menikahkan puterinya. Tak lama kemudian, ada saudara dari pihak Delia, yang memberitahu, bahwa pengantin laki laki sudah datang.
"Pengantin pria nya sudah datang, pak...!"ujar salah satu sepupu Delia, yang dari kota M kepada ayahnya Delia. Otomatis, semua orang yang berkumpul di ruang tamu, langsung diam. Mereka semua sudah siap, untuk menerima tamu dari besan.
Sauqi nampak gagah dengan balutan jas hitam di tubuhnya, yang ada melati melingkar di lehernya. Sauqi nampak gagah dan sumringah hari ini, tidak ada wajah tegang, Sauqi menyalami semua orang laki laki yang ada disana. Keluarga Delia memang termasuk keluarga besar, jadi semua keluarga, baik dari pihak ayahnya maupun keluarga dari ibunya, berkumpul hari ini. Sangat berbeda dengan Sauqi yang tidak memiliki sanak saudara sebanyak Delia.
Sauqi langsung duduk di depan bapak penghulu, sauqi nampak tenang pembawaannya. Di depannya lagi, juga ada ayah nya Delia, yang nanti langsung akan menjadi wali nikahnya.
disini, Dimas diloncati oleh Delia, Karena sampai sekarang Dimas, belum menemukan jodoh yang cocok untuk dirinya. Namun, usia Dimas jauh lebih tua, dua tahun daripada, adik iparnya, Sauqi.
Sedangkan Delia, yang masih duduk manis di kamarnya, juga merasa tegang, dia takut, bila Sauqi tidak lancar mengucapkan ijab Qabul.
Namun, kekhawatiran Delia, tidak beralasan. Karena, sekarang Sauqi mengucap ijab Qabul dengan lancar, hingga akhirnya....
"Bagaimana, saksi....sah..?"tanya bapak penghulu kepada para saksi, setelah dengan lancar, Sauqi mengucap ijab Qabul, tanpa ada hambatan.
"SAH....!"ujar para saksi dengan serempak.
Hingga, kata Alhamdulillah...terucap dari semua orang yang hadir disana. Baik pengantin pria, maupun keluarga merasa lega sekarang.
Dan, Delia yang masih di kamarnya, disuruh turun untuk menemui pengantin prianya. Delia menuruni tangga dengan dituntun sepupunya, dia nampak anggun dengan balutan kebaya putih, yang sangat pas di tubuh mungilnya. Dandanan Delia yang sederhana, menambah kecantikannya.
Sauqi yang bisa melihat langsung saat Delia turun dari tangga, nampak terpesona dengan kecantikan isterinya itu. Begitu juga dengan keluarga lainnya, mereka memuji kecantikan Delia.
Lalu, ibunya Delia menghampiri puterinya itu, untuk beliau sandingkan bersama Sauqi, yang kini sudah sah menjadi suaminya.
"Ayo, nak. duduk di sebelah suamimu..!"terang ibunya Delia dengan lembut, sembari menuntun tangan puterinya.
"Pengantin perempuan langsung menyalami pengantin laki laki, ya...!"ujar bapak penghulu mengkomandoni dalam prosesi akad nikah hari ini.
Delia langsung meraih tangan kanan Sauqi, untuk di cium punggung tangannya. Setelah itu, Sauqi mencium kening Delia, agak lama, karena dia memanjatkan do'a untuk kelanggengan rumah tangga mereka.
Kini, bapak penghulu memberikan wejangan untuk pengantin baru itu, wejangannya seputar mengarungi biduk rumah tangga, yang nantinya akan banyak masalah, yang akan mereka hadapi.
Setelah itu, bapak penghulu langsung memimpin do'a untuk pengantin baru, yang saat ini berbahagia.
Setelah prosesi akad nikah selesai, disambung dengan acara foto bersama. Momentum ini digunakan sebagai ajang mempererat tali silaturahmi antar keluarga. Banyak pose yang diarahkan fotografer untuk pengantin. Dan, Delia masih malu malu berpose mesra di depan keluarga nya.
"Mas, kalau foto yang terlalu mesra, jangan disini ya..!"bisik Delia pada sang fotografer. Otomatis membuat mereka tertawa. Maklum, pengantin baru memang sering malu malu.
"Iyya mbak, ntar lagi kita foto di kamar pengantin, ya..!"tawar sang fotografer.
Setelah dirasa foto bersama keluarga selesai, mereka pindah berfoto di kamar pengantin, sesuai keinginan Delia.
"Sauqi,pelan Pelan ya..jangan langsung gass..!"goda sepupunya itu, yang bernama maria, dia memang suka jahil pada keluarga yang lain. Pembawaannya selalu ceria. Mudah bergaul dengan siapa saja.
"Kamu tuh....awas ya.!"kata Sauqi, sembari menunjuk Maria di udara. Guyonan mereka, membuat orang yang ada disana tersenyum. Ada ada saja...
Kini, pengantin baru itu bergandengan tangan menuju ke kamar Delia, yang di belakangnya ada tim fotografer, membuntuti mereka.
Mereka akan mengambil gambar, di kamar pengantin.
"Hati hati, sayang...!"tegur Sauqi, saat Delia tersandung kain kebayanya. Hampir saja, Delia terjatuh. Dengan sigap, Sauqi menahan tubuh Delia. Dia langsung menahannya dengan merangkul pinggulnya.
Setelah sampai di kamar pengantin, yang di dominasi dengan cat warna putih, serta hiasan bunga bunga, dan harum aroma melati, juga ada bunga sedap malam, kini pengantin baru yang sedang berbahagia itu, langsung berpose duduk di sofa yang ada di kamar tersebut.
"Foto disini, mas ya...!"ujar Sauqi pada tim fotografer yang akan memotret keduanya.
"Iyya, boleh..!"ujar nya kemudian. Dengan telaten tim fotografer mengarahkan berbagai macam pose yang menarik. Tidak sekedar di sofa, ranjang pengantin juga jadi sasaran tempat pengantin berpose.
Baik Sauqi maupun Delia, sama deg deg an dengan pose mereka yang mesra. Delia, nampak malu malu, namun dia ingin memiliki kenang kenangan foto bersama suaminya ini.
Ada foto dengan pose Delia yang duduk di pangkuan Sauqi waktu di ranjang. Dan, masih banyak lagi pose mesra mereka berdua.
"Oke, sudah cukup. Apa mungkin, mau menambah gaya yang lain lagi..?"tanya tim fotografer, yang mulai tadi mengarahkan gaya pada Delia dan Sauqi.
"Suduk cukup, mas..terima kasih.!"jawab Sauqi kemudian. Dia ingin mengakhiri sesi pemotretan, keduanya nampak lelah, mereka ingin segera istirahat.
Akhirnya, setelah tim fotografer keluar dari kamar pengantin...
"Sayang, hari ini, kita sudah sah sebagai suami isteri, aku ingin, kita selalu berbagi baik suka maupun duka dalam mengarungi rumah tangga ini, rumah tangga kita yang masih seumur jagung..!"ujar Sauqi pada isterinya.
Sauqi memandangi wajah cantik Delia, yang sekarang sudah menjadi isterinya, lalu Sauqi mencium kening delia agak lama. Dan, Delia merangkul pinggang suaminya. Momen yang sangat membahagiakan bagi keduanya, sama sama saling mengungkapkan perasaan sayang, yang diungkapkan dalam sikap keduanya.
Baik Sauqi maupun Delia, berjanji akan selalu saling mencintai dan terbuka dalam segala hal. Mereka berusaha akan meminimalisir terjadinya permasalahan dalam rumah tangga.
Saling terbuka, saling menghargai dan saling mencintai, itu kunci utama dalam rumah tangga, untuk menuju keluarga yang sakinah, mawadah dan warrohmah. Aminn.
tiba-tiba ja ada yg menyamar 😅😅