Dibalik Cerita Laraku

.

.

.

"Ja-jadi natta?," elli menggantung kalimat nya ia menangis histeris namun sesekali dirinya menggeleng cepat, sambil berlutut di depan dista yang sedang duduk.

"Enggak? enggak? enggak! Natta bis-bisa sembuh kan kak? Tolong jawab! Dia bisa disembuhkan kan? Atau mungkin harus dibawa keluar negri sekalian gitu, biayanya berapapun akan aku tanggung asal dia bisa sembuh!? Hiks hiks?." elli menangis sejadi jadinya meratapi kesedihannya

"Untuk natta bisa sembuh kemungkinan kecil 40, persen? Sabar ya elli? Semua itu tidak bisa di lakukan dengan uang, kita tidak tau umur manusia ell, kamu yang sabar ya. Kita masih ada waktu untuk bersamanya? Ell." Jawab dista yang ikut prihatin atas apa yang terjadi dengan pasiennya

"Ya allah natttaaaaaaaa?." Pekiknya sehingga elli tak sadarkan diri

"Sus tolong! Cepat!?." teriak dista, yang meminta tolong kepada suster suster dirumah sakit

....

Ke'esokan hari jo baru bangun tidur, namun dirinya langsung ngecek ponselnya, ia berharap jika natta membalasnya, akan tetapi setelah membuka chat nya nihil nata sama sekali jangan kan membalas, membacanya saja belum

Hati jo mulai gelisa takut terjadi sesuatu pada kekasihnya, pikirannya sudah bergelanyut kemana-mana

Apakah natta selingkuh sehingga tak membalas pesanku?

Akankah dia meninggalkan nya atau ada hal lain yang menimpa dirinya?' Itulah yang ada dipikirannya saat ini

"Kenapa ini!? Prasa'anku kok tiba-tiba nggak enak begini ya." Pikirnya namun tiba tiba pintu rumah diketuk oleh seseorang

...

Tok tok tok

"Siapa pagi-pagi gini ketuk pintu?." Gerutunya sehingga ia pun baangun menyibak selimutnya

"Ah apa mungkin natta udah pulang ya?." Ucapnya antusias dengan bahagianya dirinya pun cuci muka, lalu gosok gigi dan berganti pakai an yang wangi

Jo pun turun kelantai satu untuk membukakan pintu, akan tetapi bukan seperti yang harapkan? 

Namun saat dirinya ingin memeluk wanita didepannya, seketika bayangan itu pun buyar, orang dihadapannya bukanlah wanita yang ia rindukan. Ya' jo berhalusinasi

"Melati? Ngapain kamu kesini!?." Ucap jo dengan ketus

"Loh emang kenapa? Takut ya kalau calonmu tau aku disini." Jawab nya membuat jo malas untuk berdebat

"Lo? tau aku disini dari siapa?." Sahutnya dengan nada tak suka

"Aku tau dari pengawalku? Oh iya kamu emang nggak kangen sama aku!?." Katanya sambil merayu akan tetapi tangan nya ditepis oleh jo

"Kau? jangan sok menjadi penggoda di siang hari! Sekarang aku tanyak ngapain kau susah-susah cari tau rumah ini!? Ada apa sampai membuat kau datang kemari?." Tanya jo dengan tegas

"Wops,, jangan judes banget dong? Emang nggak bisa ya aku di suruh masuk dulu." Ucapnya dengan Gaya tengil

"Nggak! Aku bilang? Ada apa kau kesini!." Bentaknya membuat siapapun itu wanita pasti akan terkejut,

"Jo! Kenapa sih kamu? Okey masalah dulu aku minta ma'af bukan maksutku ninggalin kamu jo? Asal kamu tau ya wanita yang bersamamu sa'at ini sedang bercanda ria dengan pria lain? Emangnya kamu nggak tau?." Ucap Melati dengan lantangnya

Plakk Plakk

"Jangan asal bicara ya? Kau belum tau tentang natta? Jadi jangan pernah kau fitnah dia?." Katanya dengan mata yang mendelik

"Jo!, aku nggak bohong jo asal kamu tau ya aku ada buktinya? Nih buka mata kamu lebar-lebar." Tunjuknya dan seketika membuat jo meremas kuat ponsel itu.

Memang terlihat di vidio itu adalah kekasihnya, di vidio dijelaskan disana seorang lelaki yang sedang menggendong natta dan elli pun sedang berada di belakangnya. Nampak disana terlihat dari belakang saja sepertinya bahagia

Namun jo yang melihat itupun emosi bercampur kecewa, karna seperginya natta ia sempat memastikan baju yang di pakainya adalah baju yang dirinya belikan, di saat hari ulang tahunnya dulu, dan baju itu Hanya ada 1 limited edition di daerah eropa jadi jo paham itu siapa.

Melati tersenyum ternyata jo gampanng masuk kedalam jebakannya, dan vidio yang kariyawannya temukan berguna baginya untuk membuat jo emosi

"Gimana? Sudah puas kamu melihat dengan jelas?. Jo bukak matamu aku lah orang yang tulus dengan mu, tak ada orang lain dihatiku kecuali kamu." Kata melati sambil memegang lengan jonattan, akan tetapi lagi-lagi ditepisnya kali ini jo tepis tangan melati dengan pelan

"Pergiii!! Tinggalkan aku sendiri?." Pekik nya membuat melati sedikit terlonjak

"Ta-tapi jo? Ak."

"Aku bilang? Pergi! Ya pergi!." Potong Jonattan dengan kasar sehingga menutup pintu dengan keras. Sehingga menimbulkan suara yang nyaring

Duaaarr,,,,klek pintu terkunci

Jo berjalan menyusuri tangga menuju kekamar, dan sesampai nya didalam kamar, jo melemparkan semua yang ada di atas nakas. Semua buku-buku parfum dan barang lainnya terlempar sudah

sampai sampai pecah semua barangnya dan juga foto bersama natta pun pecah karna dibanting. Seprai ditarik hingga berantakan bantal terlempar kemana mana

"Haaaaaaa!! Kenapa kamu tega tta denganku, nggak abis pikir aku sama kamu tta." jo pun ngemasi barang-barang nya lalu memasukan kekoper, ia pun pergi dari rumah natta

"Hallo? Deka jemput aku dirumah natta sekarang!." Ucapnya dengan tegas

"Baik bos." Deka pun lalu meluncur tanpa harus bertanya apapun, karna ia tau dengan nada bicaranya, bos nya itu sedang tidak baik-baik saja

Sesudah jo pergi dari rumah natta, kini berbalik denggan wanita yang sedang berada di dalam ruangan

"Ah? Aku dimana?." Katanya dengan tangan yang memegangi kepalanya

"Alhamdulilah elli, kamu pingsan tadi lama sekali?." seketika mata elli membulat sempurna dirinya teringat sahabatnya, yang masih terbaring tak berdaya ruang ICU

"Natta? Nggak bisa aku disini aku harus temui natta." Katanya dengan cepat ia berdiri sedikit sempoyongan, membuat dista pun reflek memegangi tangan elli

"Ell! Kamu diam dulu disini! Kamu itu baru saja siuman? Boleh mentingin kawan tapi pentingin juga kesehatan mu? Jangan kamu pergi-pergi begitu saja? Jika kamu sakit siapa yang nungguin natta!? Siapa jika bukan kamu? Jadi aku mohon ell."Ucap dista sebelum melanjutkan kalimatnya ia pun menarik mafas terlebih dahulu lalu.

"Kamu istirahat dulu ya? Ini udah azan maghrib loh? Dan natta pun belum juga siuman dia saat ini sedang menjalani masa kritis nya?, jadi aku harap kamu sabar ya? Baiknya kamu sholat deh memohon pertolonngan allah agar natta lekas pulih." Sambungnya lagi dan kini elli terdiam ia mencerna kalimat yang diucapkan dista

"Bener apa kata kamu kak dis, lebih baik aku sholat dan memohon pertolongannya." Kata elli sambil menangis terisak dipelukan dista

"Udah ayo baik kita sholat dulu?. Sesungguhnya allah lah yang maha tau, kapan akan kita di panjangkan umurnya, kapan juga kita akan dipanggil. Karna allah lah yang punya kuasa atas diri manusia, dan kita manusia hanya bisa menjalaninya, dan kita hanya mengikuti alur cerita yang allah ciptakan." Katanya sambil mengusap air mata elli

"Jadi mari kita sholat bersama?." Ajaknya dan elli pun mengangguk.

.

.

Bersambung...