"Di kota kecil bernama kota CERY,hidup seorang remaja berusia 17 tahun,dia seorang remaja yatim piatu,orang tuanya telah pergi meninggalkan dia seorang diri,hidup seorang diri dengan keadaan ekonomi yang miskin,dia berkerja sebagai pemulung yang setiap hari mengumpulkan bahas bekas untuk dijual kembali untuk memenuhi kehidupannya,suatu hari ketika dia terjebak suatu masalah yang membuat dia di ambang kematian,seketika itu pula dia mendapatkan keajaiban sebuah sistem yang menemani hidupnya untuk menuju kejayaan nyaa"
Saksikan kelanjutan cerita selanjutnyaa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon abu Rizal bakri Sinaga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPS 35
Setelah puas berkeliling, dan waktu sudah menunjukan magrib, Fajri pun memutuskan kembali ke vila utama. Dan setelah sampai di vila utama, ia langsung membersihkan diri nya, lalu ia pun menuju ke ruang makan, yang dimana di ruang makan tersebut telah di tunggu oleh yang lainnya.
"Tuan boss dari mana?" Tanya Alfa yang melihat kedatangan Fajri
"Cuma keliling sekitar vila aja Alfa" Balas Fajri yang langsung duduk di meja makan
"Widih, sudah sampai aja ni makanan" Ucap Fajri sambil tertawa ringan saat melihat sudah ada makanan
"Jelas dong tuan boss, entar kalau saya terlambat, bisa bisa kita puasa dong" Balas Alfa sambil bercanda
"Haha bisa aja lo botak" Ucap Fajri
"Is sih bos mah, kan udah ada nama boss, kalau masi belum kenal seperti dulu gapapa" Ucap Alfa
"Dah merujak, becanda doang" Balas Fajri
"Entah ni Alfa, macam masih anak kecil aja" Timpal Alfi
"Iri aja lo hantu laut" Ucap Alfa ke Alfi
"Kalau aku hantu laun, abang hantu apa bang? Aku kan adek abang" Balas Alfi
"Anggap aja sesuka hati mu" Balas Alfa
"Ya sudahlah kalau begitu" Kata Alfi
"Is kalian berdua ini ada ada aja, gak malu kalian sama Yulia yang masih kecil" Ucap Sarah dengan ekspresi agak marah
"Iya iya maaf" Ucap mereka kompak sambil menundukkan kepala
"Sarah kalau marah ternyata seram juga" Gumam Fajri dengan ekspresi tertawa canggung
Sarah melihat wajah tuan nya seperti itu pun ia langsung meminta maaf kepada Fajri
"Maafkan saya tuan" Ucap Sarah merasa bersalah padahal Fajri tidak mempermasalahkan nya, hanya saja Sarah seperti mempunyai trauma di masa lalu, entah apa itu, tapi yang pasti itu sangat membuat Sarah takut
"Tidak apa apa Sarah, kamu gak salah, jangan canggung seperti itu, anggap aja kalau di rumah kita seperti keluarga, kecuali di area perusahaan" Balas Fajri santai
"Terimakasih tuan" Balas Sarah
"Yasudah kita makan dulu aja, keburu gak enak lagi nanti, siap itu kita akan membahas hal selanjutnya" Ucap Fajri dan di angguk oleh mereka.
Tak berselang lama, akhirnya mereka telah selesai makan.
"Egh,,, kenyang banget" Ucap Alfi
"Syukur deh kalau begitu" Balas Fajri
"Kalian kalau mau mer*kok lanjut aja dulu Alfa Alfi, di gajebo taman belakang sepertinya disitu bakal nikmat" Ucap Fajri memberi saran
"Iya tuan bos" Balas Mereka berdua
"Masih ada stok nya kan?" Tanya Fajri
"Masih ada tuan bos, kemarin kita kan beli banyak buat stok di perjalanan" Jawab Alfa
"Yasudah kalau begitu, sekitar pukul delapan kita akan kumpul kembali di ruang rapat tim yang telah di atur sama manager vila ini" Ucap Fajri
"Baik tuan" Balas mereka
Lalu mereka sibuk dengan aktifitas masing masing, Sarah membersihkan meja tempat mereka sehabis makan, sedangkan Yulia sih anak kecil hanya menemani Sarah, sedangkan untuk Digo dan dua abang beradik botak menuju ke arah gajebo yang ada di taman untuk bersantai sebentar, sedangkan untuk Fajri, ia hanya menyusun rencana untuk pembahasan yang akan mereka bahas di rapat awal pembentukan kekuatan tim Fajri.
Kini di taman belakang, Alfa, Alfi dan Digo sedang duduk santai sambil melihat ke arah bulan
"Beruntung ya kita bisa bertemu dengan tuan Fajri" Ucap Digi tiba tiba
"Ya, kamu bener, tuan bos sangat baik, dia masih muda, kaya, tampan, dan memiliki segalanya, namun dia tetap rendah hati dan tidak semena mena seperti para anak orang kaya lainnya" Balas Alfa
"Kamu betul Alfa, mungkin ini takdir dan kesempatan yang di berikan tuhan dengan melalui tuan Fajri, agar kita bisa memiliki kehidupan yang lebih baik" Ucap Digo sambil melihat ke arah bulan
"Takdir atau engga nya, kita harus berusaha menjadi berguna dan menjadi yang terbaik untuk tuan bos, dia percaya sama kita, semoga kita tidak mematahkan kepercayaannya terhadap kita ya" Balas Alfa
"Ya,,, semoga ya" Ucap Digo
"Dan mungkin aku akan berjanji kepada diriku sendiri untuk melindungi tuan bos dari segala bahaya yang mengancam nya, aku akan melindunginya walau dengan nyawa ku sendiri, aku akan setia terus bersama tuan bos" Balas Alfa
"Ya,, kamu bener Alfa, semoga tuan Fajri selalu di jauhi dari segala bahaya dan di selau di lindungi oleh tuhan" Ucap Digo sambil terbayang oleh tuan nya yang lama. Digo masi sangat menyesal tidak bisa terus bersama tuan yang lamanya, ia tidak tau, apakah tuannya itu masih hidup atau tidak, setelah kejadian itu, ia tidak pernah lagi tau dengan tuan lamanya, ia hanya berharap, tuannya akan selalu baik baik saja
Mereka pun kembali dengan lamunannya masing masing
"Eh, tapi aku sedikit penasaran, tuan bos kan masih sangat muda, tapi bagaimana caranya dia menjadi sangat kaya ya" Ucap Alfi tiba tiba yang membuat keheningan kembali pecah
"Kalau itu sebenarnya aku juga penasaran sih, tapi aku gak mau bertanya lebih lanjut, dan fikiran itu kini sudah tidak pernah lagi ku ingat, setelah aku melihat sifat dari tuan bos yang sangat baik, aku sangat yakin kalau tuan bos tidak menggunakan cara yang salah" Balas Alfa
"Aku juga sih berfikiran seperti itu, cuma sedikit penasaran aja hehe" Ucap Alfi sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal
"Itu mah sama aja gak percaya hahaha" Ucap Digo sambil tertawa
"Wayo Alfi, nanti aku bakal kasih tau tuan bos kalau kamu gak percaya sama dia" Ucap Digo lagi sambil menakut nakuti Alfi
"Weh bang Digo, jangan gitu lah, aku bercanda aja, suer" Balas Alfi cepat cepat
"Hahahaha, tau takut" Ucap Digo sambil bercanda
"Ohiya, apa yang mau di bahas nanti sama tuan bos ya?" Ucap Alfa memotong pembicaraan mereka
"Kalau itu aku juga gak tau Alfa, nanti lihat saja deh apa yang akan di bahas sama tuan Fajri" Jawab Digo
"Mungkin untuk mengatur langkah selanjutnya sih kalau menurut ku ya" Ucap Alfi
"Langkah selanjutnya? Maksudnya?" Tanya Alfa heran
"Ais bang bang, abang lupa ya? tuan bos kan ngajak kita kesini untuk bekerja bersama dia, juga dia pernah bilang akan membuat pasukan bayangan, lalu ingat tidak dengan kejadian yang di panti asuhan? kemungkinan juga tuan bos akan menghancurkan orang jahat itu, tapi ini masi keyakinan pribadi ku sendiri aja sih, belum tau dengan nanti" Jawab Alfi dengan wajah sedikit serius
"Nih anak kadang kalau serius gini jadi pintar" Gumam Digo sambil melihat Alfi seperti itu
"Bisa aja seperti itu dek, kemungkinan itu akan di bahas 80 persen, tapi tumben kamu pinter, gini dong, jangan kayak anak anak terus" Balas Alfa sambil mengejek
"Dih, aku uda dewasa bang, cuma agak sedikit aneh aja hahaha" Balas Alfi
"Mulai lagi deh sikap anak anak nya, nyesal aku muji nya" Gumam Digo sambil menepuk jidatnya