NovelToon NovelToon
Kembar Genius Milik Mantan Mafia

Kembar Genius Milik Mantan Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / Lari Saat Hamil / Single Mom / Anak Genius / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Anak Kembar / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:3M
Nilai: 4.8
Nama Author: Aisyah Alfatih

Juara 1 event anak Genius S4 🥇
________



Keadaan memisahkan mereka berdua, maka takdir jua yang mempertemukan mereka kembali. Aisyah dan Lucas bertemu kembali setelah enam tahun lamanya. Tetapi, dengan kondisi yang berbeda. Lucas tak mengenali Aisyah, karena dia hilang ingatan pasca kecelakaan pada enam tahun yang lalu. Dia melupakan semua momen manisnya bersama dengan Aisyah. Dia malah mengingat jika dirinya belum pernah menikah.

Akan tetapi, Aisyah sangat mengenal sosok pria yang bernama Lucas itu, yang menjadi pria asing yang datang ke Indonesia untuk membuka cabang perusahaannya. Aisyah, yakin jika sang CEO adalah ayah dari anak-anaknya.

Bagaimana cara Aisyah membuktikan jika pria itu adalah suami dan Ayah dari anak-anaknya? Yuk, simak kisah mereka di Kembar Genius Milik Mantan Mafia!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aisyah Alfatih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kembar Genius 13

Hujan seakan-akan memiliki kekuatan untuk mengendalikan kehidupan manusia. Hanya karena turun hujan, orang jadi menunda waktu bepergian, membatalkan urusan. Seakan ia memiliki suatu kemampuan untuk memperlambat pergerakan manusia.

Namun, tidak dengan Aisyah. Demi sang anak dia harus kembali secepatnya ke rumah sakit. Apalagi, setelah mendengar kabar dari Dokter Kevin kalau Rezi akan segera menerima transfusi darah dari seseorang yang berada di rumah sakit itu juga. Hal itu tentu saja membuat Aisyah begitu senang dan tak henti-hentinya mengucapkan syukur atas kelancaran urusannya.

"Nona Aisyah, Anda belum kembali?" Pak Dirsa, bertanya.

"Ini mau pulang, Pak. Masih mengirim laporan proyek untuk Tuan Elliot,"jawab Aisyah, ketika Pak Dirsa bertanya. Demi tidak batalnya kerja sama Aisyah harus mau mengerjakan laporan proyek baru dalam waktu dua hari yang ditentukan oleh Perusahaan Hosea.

"Begitu selesai. Segera pulang!"

"Baik, Pak."

Aisyah langsung menyelesaikan pekerjaannya dengan terburu-buru ketika melihat hujan yang sudah mulai reda. Menjadi orang tua tunggal membuat Aisyah menjadi wanita yang kuat semua ini demi anak-anaknya. Apalagi, saat ini Rezi sedang sakit tak membuat wanita itu banyak mengeluh meskipun badan sakit dan seluruh tenaganya terkuras habis. Tak membuat Aisyah menyerah pada keadaannya.

Rumah Sakit Royal. Di mana kondisi Rezi telah membaik, setelah melewati masa perawatan selama dua hari. Meskipun belum menerima transfusi darah, setidaknya kondisinya lebih baik saat ini dari pada tadi pagi yang mendadak membuat seluruh orang panik karena serangan sesak napas mendadak.

"Kamu mau ke mana?"Reza bertanya ketika melihat sang adik yang turun dari ranjang.

"Aku bosan di kamar, mau keluar!"jawab Rezi, yang kini sudah berhasil turun dari ranjang dengan bantuan perawat wanita yang ada di dalam ruangan tersebut.

"Jangan terlalu lama di luar! Nanti Bunda marah,"

"Iya," singkat Rezi dengan dibantu oleh seorang perawat. Rezi menolak untuk menggunakan kursi roda karena dia masih bisa berjalan jika hanya sekedar jalan-jalan di koridor rumah sakit saja.

Sementara itu, Lucas baru saja keluar dari ruangan pemeriksaan bersama dengan perawat pria. Lucas menolak untuk dirawat dokter wanita ataupun perawat wanita. Padahal, semua wanita tertarik untuk mendekati Lucas yang tampan itu. Apalagi, namanya sudah terkenal sejak hari pertama dia menginjakkan kakinya di Indonesia.

"Aku belum ingin kembali ke kamar. Tolong antar aku ke taman!"pinta Lucas pada perawat pria itu. Suasana taman sedikit sepi karena baru saja hujan reda di tempat itu.

"Baiklah, Tuan."Perawat itu membawa Lucas ke taman, di mana tak ada seorang pun berada di sana saat jam siang. Hal itu, justru membuat Lucas tertarik tempat yang sepi dan juga nyaman menurutnya.

"Tinggalkan saya!"

Perawat itu tak berani menolak, dia pun pergi meninggalkan Lucas sendiri di taman. Pria ini cukup menikmati suasana taman yang lumayan nyaman dan juga tenang itu. Jauh dari kata keramaian.

Rezi melewati koridor rumah sakit, lalu meminta perawat itu untuk meninggalkannya sendiri. Hanya saja, perawat itu menolak karena takut dimarahi oleh Dokter Kevin.

"Tidak apa-apa, jika Papa Dokter marah, aku yang bertanggung jawab."Rezi tersenyum begitu manis sehingga mampu menghipnotis perawat wanita itu yang langsung menyetujui permintaan Rezi.

"Baiklah, jangan lama-lama ya! Nanti, Papa Dokter-nya marah."

"Oke,"jawab Rezi sembari mengangkat jempol kanannya.

Rezi turun dari kursi roda lalu mengambil infus dengan bersusah payah yang membuat dia hampir saja terjatuh. Tanpa sepengetahuan Dokter Kevin, Rezi berjalan ke arah taman dengan sendirinya tanpa ada pengawasan para perawat yang diutuskan untuk menjaga dan merawat Rezi.

Rezi dengan botol cairan infus di tangan membuatnya tak bisa berjalan dengan cepat. Tetapi, dia berhasil melewati tempat di mana Lucas duduk. Ketika Rezi akan terus berjalan langkahnya terhenti seketika, anak ini menoleh dan memperhatikan Lucas dengan seksama. Lucas yang merasa dirinya sedang diperhatikan oleh bocah membuatnya tak nyaman. Setelah saling pandang yang cukup lama, akhirnya Rezi tersenyum kepada Lucas senyumannya sangat mirip dengan Aisyah yang membuat Lucas terperangah ketika melihat Rezi yang terus tersenyum.

"Apa aku boleh duduk di sini?"Rezi bertanya dengan sopan sebelum dia duduk di sebelah Lucas. Pria ini hanya mengangguk saja, seakan mengabaikan pertanyaan Rezi.

"Paman sedang apa di sini? Apa Paman sedang merasa bosan berada di dalam ruangan? Sama, aku juga sangat bosan!"Ucap Rezi dengan mengerucutkan bibirnya. Lucas tak menjawab tetapi dia tertarik untuk menatap anak itu dengan sedikit lama. Wajah anak itu tak asing baginya, tetapi Lucas tak bisa menebaknya dengan mudah.

"Apa ini sakit?"Rezi kembali bertanya dan memegang punggung tangan Lucas yang tertutup perban di mana bekas jarum infus berada.

"Tidak,"singkat Lucas.

'Dia sangat mirip dengan kami, apa dia Daddy kami?'Rezi menatap Lucas begitu lama. Lucas mengerutkan keningnya ketika merasa sudah tak nyaman dengan tatapan Rezi.

"Apa Paman datang ke sini dengan keluarga paman? Apa Paman sudah menikah? Kalau iya di mana anak dan istri Paman?"Rezi bertanya panjang lebar kepada Lucas. Tetapi, pria ini hanya tersenyum sekilas menanggapi setiap pertanyaan Rezi yang menurutnya begitu lucu dan juga mengemaskan. Lucas tak pernah menyukai anak kecil tetapi dia bisa tertarik dengan Rezi yang menurutnya pintar dan begitu aktif, yang terpenting Rezi bukan anak yang cengeng.

"Aku belum menikah, aku datang ke sini dengan asistenku," jawab Lucas. Meskipun jawaban Lucas membuat Rezi bersedih. Tetapi, anak ini tetap tersenyum karena dapat melihat Lucas dari dekat bukan hanya bisa melihat dari siaran televisi saja.

"Adik kecil datang dengan siapa ke sini? Di mana orang tuamu?"Lucas bertanya mencoba untuk menghibur Rezi ketika melihat raut wajah Rezi yang berubah menjadi sendu.

"Bunda lagi bekerja, kakak ada les privat di dalam ruangan. Aku ke mari bersama dengan perawatku. Paman, bolehkah aku memelukmu sekali? Aku gak pernah melihat Daddy-ku sejak kecil,"Rezi menampilkan puppy eyes yang membuat Lucas merasa kasian. Apalagi, netra Rezi mengingatkannya pada seseorang di masa kecil.

'Kasian sekali, masih kecil tapi sudah tak memiliki orang tua yang lengkap. Aku pernah di posisi itu,'batin Lucas yang terus menatap Rezi. Pada akhirnya Lucas merentangkan kedua tangannya dan meminta Rezi untuk segera memeluknya yang membuat Rezi begitu senang dan tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut.

"Syah! Syah Rezi!" seseorang memanggil bocah itu yang membuat pelukan Lucas dan Rezi segera terlepas. Ternyata, Dokter Kevin yang datang mencari Rezi di taman. Begitu tiba di hadapan dua orang itu, Dokter Kevin menatap intens ke arah Lucas yang sangat mirip dengan Reza. Sedangkan, Rezi lebih mirip dengan Asiyah meskipun mereka berdua kembar.

Dokter Kevin langsung mengendong Rezi, ketika Dokter Kevin ingin membawa anak itu pergi. Lucas menahannya.

"Apa Anda dokter di sini?"

"Iya, saya Dokter di sini. Ini juga salah satu pasien saya,"jawab Dokter Kevin.

"Adik kecil, apa kamu mengenal orang ini?"Lucas bertanya kepada Rezi untuk memastikan jika Rezi mengenal Dokter Kevin.

"Iya, ini adalah Papa Dokter."

"Owh, maaf."Lucas mengucapkan maaf karena sudah salah menilai orang. Dokter Kevin hanya mengangguk dan berlalu pergi meninggalkan Lucas di taman. Rezi terus menatap Lucas meskipun sudah berada di dalam gendongan Dokter Kevin, Rezi melambaikan tangannya ke arah Lucas yang membuat Lucas tersenyum.

1
Teti Masdiana
👍👍👍
neny
Luar biasa
Yani Mulyani
Kecewa
Eemlaspanohan Ohan
lanjut
Desy Fitriani
kenapa ga nanya ke galih aja sih
Neulis Saja
ko ending gak jelas
Neulis Saja
hopefully 🙏
Neulis Saja
semoga kesungguhannya terwujud
Neulis Saja
next
Neulis Saja
Lucas jadi ibu rumah tangga dong 🙄
Neulis Saja
karena galih ingin segera menikah dgn naora
Neulis Saja
ada apa gerangan yg membuat galih semarah itu?
Neulis Saja
untung lucasnya bucin kalau enggak bisa2 di semprot terus sama suami galaknya
Neulis Saja
jadi gagal jalan2nya gara2 si bumil merajuk ehm gak asik dong 🙄
Neulis Saja
atuh yg morning sickness tuh coba Lucas biar tahu rasanya ngidam
Neulis Saja
semoga putrinya juga kembar biar ada saingannya si twins
Neulis Saja
siapa jodohnya Elliot Thor ?
Neulis Saja
sepertinya merasakan sakit tapi tdk mau terbuka utk menutup kekhawatiran istri dan anaknya
Neulis Saja
next
Firman Firman
ha ha galih galih 😄🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!