NovelToon NovelToon
Pesona Gamer Seksi

Pesona Gamer Seksi

Status: sedang berlangsung
Genre:Playboy / Teen Angst / Teen School/College / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus / MLBB
Popularitas:11.6k
Nilai: 5
Nama Author: Alrianna

Berawal dari berada dalam lobby yang sama di sebuah game. Aksara, pro player game mobile legend, sekaligus playboy terganteng dan terseksi di kampus, secara aktif mengajak Kirana main bareng di game tersebut. Lalu dengan alasan iseng, Aksara mengajak gadis tersebut untuk menjalin afinitas sebagai pasangan, bahkan sebelum mereka bertemu. Dengan alasan yang iseng pula, Kirana menerima permintaan hubungan tersebut.

Seiring berjalannya waktu, tanda mawar itu semakin mekar, padahal mereka juga tak pernah bertemu. Sebenarnya, Aksara tau jika gadis itu adalah adik tingkatnya di kampus, sekaligus sahabat dekat adik kandungnya, namun Ia masih menikmati hubungan penuh ketidakjelasan ini. Hingga suatu kali, Aksara datang menemui Kirana, memperkenalkan dirinya sebagai seseorang yang sangat dikenal Kirana.

Arshaka, adik Aksara, sekaligus sahabat Kirana, sudah memperingatkan Kirana agar menjauhi kakaknya itu. Tapi yang Kirana tidak mengerti, kenapa Arshaka harus melarang Kirana?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alrianna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana war paling gila

Beberapa jam sebelumnya

Kirana menggigit bibir membaca pesan teks dari adiknya. Adiknya mengabarkan bahwa tabungan orang tuanya sudah habis. Ayahnya mengalami komplikasi. Butuh dana yang cukup banyak untuk pengobatan. 

Adiknya berharap Rana bisa membantu. Apalagi dia anak pertama dan sudah kuliah. Sedangkan adik lelakinya ini bahkan baru kelas 10.

Padahal sebenarnya Rana sudah cukup membantu dengan tidak minta dikirimi uang dan melakukan yang Ia bisa agar bertahan hidup di dunia rantau ini. Ya meskipun dengan menempel pada Aksa. Toh lelaki ini juga tak membiarkan Rana bekerja. 

Rana sudah berkali-kali meminta izin pada Aksa. Ya meskipun sebenarnya, kenapa juga Ia meminta izin pada Aksa, sementara Aksa juga bukan suaminya. Namun karena segala macam kebutuhan Rana dari atas ke bawah ini supply dari Aksa. Dari bangun tidur sampai tidur lagi ini juga supply dari Aksa. Padahal Aksa juga memenuhi janjinya untuk tidak menyentuh Rana, bahkan Ia rela pindah ke kamar Galen. 

Ya meskipun kadang malah Rana yang tidak tahan, maka Ia dengan sengaja duduk di pangkuan Aksa untuk bermanja-manja, tapi Aksa benar-benar menahan dirinya. Dia tidak pernah melakukan sesuatu lebih dari berciuman. 

Aksa sudah sebaik itu maka Rana menghargainya. Tapi tetap saja, Aksa melarangnya untuk bekerja. Kata Aksa kalau Ia butuh sesuatu, maka Rana bisa meminta, apapun itu. Tapi tidak mungkin kan Rana meminta uang untuk biaya rumah sakit yang sebesar itu? 

Tapi darimana Rana mendapatkan uang sebesar itu? 

Tiba-tiba, Ia mengingat sesuatu. Ide yang sangat gila. Benar-benar gila. Kenapa tidak menjadi sugar baby-nya Aksa saja? 

Toh Rana sudah terlanjur jatuh ke dalam lubang. Bahkan sampai sekarang sepertinya tetap berada dalam lubang yang sama. 

Sepertinya akan lebih baik Rana menjajakan dirinya pada satu-satunya orang yang pernah menyentuhnya, dibanding Rana harus menawarkan dirinya pada orang lain diluar sana. 

Gila. Kenapa Rana harus menjajakan dirinya? 

Tapi, kalau bukan seperti itu, bagaimana caranya Rana dapat uang sebanyak itu dalam waktu secepat ini? 

Handphonenya kembali bergetar. Ada nama mamanya disana. 

Mama : Mbak, jangan dipikirin omongannya Adri. Biar mama yang usahain. Kamu fokus kuliah aja. 

Rana menghela napas. Adri adalah adiknya. Sepertinya mamanya melarang Adrian untuk memberitahu Rana agar anak gadisnya itu tak kepikiran. Tapi Adrian tetap memberitahunya karena adiknya pasti sudah sangat capek dan bingung. 

Rana harus bagaimana? Apa Rana jalankan rencana saja untuk menjadi sugar baby Aksa? 

Tapi, kalau terang-terangan, Aksa pasti tak mau. Pasti dia bilang akan memberi Rana apapun, tanpa meminta balasan. Rana tak mau ini. 

Rana harus mengatur strategi agar Aksa tak menolak permintaan nya. 

Baiklah, Rana akan melakukannya malam ini. 

***

"Pengen cium kamu, Kak."

"Hah?"

Mengabaikan reaksi Aksa. Gadis itu mencium bibir Aksa. Jangan lupa juga Ia kini duduk dipangkuan Aksa. Halangannya memang tinggal akhir-akhir jadi sudah tidak mengganggu. 

Gadis itu tersenyum begitu manis pada Aksa. Terserah. Rana memang gila semenjak gadis ini berani menginjakkan kakinya kesini. 

"Kamu apa-apaan sih, Kirana?" 

Kabut gairah itu muncul dalam mata Aksa. Sekuat Aksa menahannya, tak mungkin bisa bertahan jika Rana sendiri yang memulainya. 

Tapi kenapa Rana harus mengingkari janji yang dia buat sendiri? Kenapa sekarang justru Rana yang mengacak-acak dirinya? 

"Kamu sedang mengujiku, hmm?"

Aksa memegang tengkuk Rana. Menahan gadis itu yang seperti ingin menciumnya lagi. Meskipun sebenarnya Aksa sangat ingin sekarang. Namun pemuda itu benar-benar gamang. 

"Aku mens. Kak Aksa tidak mungkin bisa memasuki Rana." 

Rana justru mencari-cari telinga Aksa. Berbisik, seakan gadis itu kini menari-nari di otak Aksa. 

"Tapi aku bisa melayani kamu dengan cara yang lain, Kak."

Menggoda sekali Rana malam ini. Ia bahkan bergerak-gerak di atas pangkuan Aksa, membuat pemuda itu mendesis. 

"Tapi kenapa?" Bertanya seperti ini tapi sembari memegang pantat Rana, meremasnya membuat Rana tersenyum sekaligus mendesah. 

"Jadiin aku sugar babymu dong, Kak. Aku bisa melakukan apa aja. Bayar aku lebih ya?"

"Apa?"

Aksa sedikit menjauhkan diri. Tapi Rana menahannya dan kembali menciumnya. Aksa ingin berhenti dan meminta penjelasan. Namun ciuman itu menggetarkan Aksa. 

Tidak bisa. Aksa sangat menginginkan gadis ini. Bagaimana caranya Aksa bertahan? 

"Kenapa seperti ini? Apa uang yang kukasih kurang banyak?" tanya Aksa saat Rana menyudahi ciumannya. Ia memandangi Rana yang juga memandangnya. 

Ingin menciumnya lagi. Tapi Aksa tak akan terima jika harus dengan cara seperti ini. 

Rana tersenyum. Menarik Aksa lagi namun tak langsung menciumnya. "I want you, Kak. Tapi aku butuh uang juga. Apa salah jika aku melakukannya ke kamu, Kak?" Ia mencium bibir Aksa sekilas. "Atau haruskah aku melakukannya ke orang lain?"

Memicu emosi sekali Rana malam ini. Lihatnya Aksa yang mendengarnya langsung terpancing marah. 

"Enggak. Kamu milikku. Hanya milikku." Ia menarik Rana hingga hidung keduanya bersentuhan. "Lakukan semaumu, dan mintalah hanya padaku. Aku akan memberikan apapun yang kamu inginkan."

Lalu, secara sadar Aksa mencium wanita yang sangat Ia cintai ini. 

Rana tersenyum dalam hati. Ia mengalungkan tangannya pada leher Aksa. Menerima cinta tak pernah putus yang Aksa berikan. 

Sementara Aksa. Rindu sekali Ia pada gadisnya ini. Rindu sekali Aksa pada gadis polos yang perlahan mesum ini. Rindu sekali Aksa pada setiap ciuman dan sentuhan yang menggetarkan jiwanya ini. 

Harus bagaimana Aksa mengatasi perasaan yang begitu meluap ini? 

"Kak, kamu mencintai aku kan?" Rana bertanya untuk kesekian kalinya. Seperti tak pernah puas mendengar jawaban Aksa. 

"Aku mencintaimu, Kirana."

Tak ingin ada pertanyaan lanjutan, Aksa kembali memagut bibir manis itu. Tangannya mulai bergerilya, menjelajah ke setiap titik sensitif gadisnya membuat gadis itu mendesah di pangkuannya. 

"Permisi, gofood."

Rana menjauhkan diri. Menyadari pesanan makanannya telah datang. Membuat Aksa mendecak malas. Mengganggu saja. 

Aksa mengangkat tubuh gadisnya, memindahkannya di sofa. Lalu secepat yang Ia bisa menerima makanan dan menutup pintunya kembali. Meletakkan makannya itu di meja. Kini kembali menatap Rana yang terduduk di sofa. 

Aksa menggendongnya ala bridal style, membawa gadis itu ke kamar. Aksa akan menghabisinya malam ini. 

Mereka berciuman teramat lama. Meyakinkan pasangan masing-masing bahwa cinta itu benar ada. Bahwa bukan hanya nafsu dan keinginan pribadi yang mempengaruhi mereka. Bahwa bagaimanapun, cinta itu akan terus tumbuh membuat keduanya semakin tergila-gila. 

Kini, sepasang muda mudi yang sedang dimabuk asmara ini, kembali memulai percintaan panas yang sebelumnya terkubur. Bergerak satu sama lain saling memuaskan hasrat. Dengan akhir yang telah dapat diduga. Aksa mencapai puncak berkat ******* wanitanya. 

***

1
Yani Dyan
ayo dong lanjutin karyanya thorr.. bagus lhoo inii.. semangattt.. peluk jauh dari aku yaaaa... tak tungguin pokoknyaaa semangatt semnggaaaattttttttttt🥰👍👍👍
Yani Dyan
👍
Yani Dyan
semangat thorr,, aku tunggu up nyaaa🥰
Adhienk DHilaislamiah Dibodhibo Ayum
astaga ....lama banget up nya
Widya Pratama
lagi attuhh thorr 😭
Alrianna: yuk yuk sudah ada lanjutannya heheheh
total 1 replies
Widya Pratama
thorr.. masak sehari 1 bab doang 😭😭😭 ayolahh peress otak othorr lagi bikin bab lagi .. 😂😭😭
Alrianna: hehehe jangan lupa dukungannya kak biar makin semangat 😂
ini sedang diusahakan ya ☺
total 1 replies
Mawar_Jingga
halo kak salam kenal💚 like dan komen mendarat ya mampir dan ikuti "sepotong sayap patah" di tunggu k happy reading💚☺️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!