NovelToon NovelToon
Dinikahi Om Dari Sang Penghianat

Dinikahi Om Dari Sang Penghianat

Status: tamat
Genre:Duda / Selingkuh / Beda Usia / Bullying dan Balas Dendam / Tamat
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: inda

Seorang gadis muda bernama Alya dikhianati oleh kekasihnya, Raka, dan sahabat dekatnya, Mira, yang menjalin hubungan di belakangnya. Dunia Alya runtuh. Namun, tanpa diduga, dia justru dinikahi oleh Davin, om dari Raka , seorang pria dewasa, mapan, dan berwibawa. Hidup Alya berubah drastis. Dia bukan hanya menjadi istri sah seorang pengusaha kaya, tapi juga tante dari Mira dan mantan pacarnya. Dari situ, kisah balas dendam elegan dan kisah cinta tak terduga pun dimulai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Epilog: Generasi Penerus Cinta

Belasan tahun berlalu.

Aluna Davira Ardian kini telah berusia 16 tahun. Ia tumbuh menjadi gadis remaja yang ceria, pintar, dan sedikit keras kepala seperti ibunya.

Wajah cantiknya memadukan kelembutan Alya dan sorot tajam Davin. Ia duduk di bangku kelas dua SMA dan aktif sebagai ketua OSIS serta relawan muda di lembaga sosial milik orang tuanya.

Di sampingnya, selalu ada seorang bocah laki-laki berusia 11 tahun—adiknya, Aidan Darrel Ardian Wajahnya mirip Davin, tapi dengan semangat berapi-api seperti Alya. Aidan sangat menyayangi kakaknya, meski mereka sering berbeda pendapat.

Suatu sore di taman belakang rumah.

“Ka, kamu tahu nggak? Aku diterima jadi duta muda untuk program lingkungan dari sekolah,” seru Aidan bangga, menyerahkan surat undangan pada Aluna.

Aluna tersenyum dan memeluknya. “Wah, hebat banget si kecil! Nanti Kakak antar beli sepatu baru, biar tampil keren pas acara.”

Aidan cemberut. “Aku bukan kecil lagi, Kak. Tinggiku sudah hampir nyamai kamu.”

Aluna tertawa. “Tinggi boleh, tapi tetap bocil di mata Kakak.”

Hubungan mereka ibarat dua kutub berbeda yang saling menguatkan. Aluna yang bijak dan penuh perhitungan, Aidan yang spontan dan penuh rasa ingin tahu. Mereka belajar banyak dari cerita orang tua mereka, tentang perjuangan, kesetiaan, dan memaafkan masa lalu.

Sore itu, mereka duduk di ruang baca, membaca ulang artikel lama tentang pernikahan ibu mereka yang pernah viral: “Dinikahi Om dari Sang Pengkhianat”. Judulnya membuat Aidan tergelak.

“Ini judul paling kocak sedunia, Kak. Tapi juga paling keren.” ujar Aiden

Aluna tersenyum lembut. “Kita lahir dari cerita yang luar biasa, Dan. Tugas kita sekarang bukan hanya meneruskan nama baik keluarga, tapi juga jadi pribadi yang kuat dan lembut kayak Papa dan Mama.”

Aidan mengangguk. “Kita janji ya, saling jaga sampai tua nanti?”

“Selalu,” jawab Aluna sambil mengaitkan jari kelingking mereka.

Dari jauh, Alya dan Davin mengamati dari balik jendela. Meski usia mereka bertambah, cinta mereka tetap hangat seperti dulu. Mereka tahu bahwa apa pun yang terjadi, keluarga kecil mereka telah menjadi bukti nyata bahwa cinta bisa tumbuh bahkan dari puing-puing pengkhianatan.

...----------------...

Hari pertama masuk sekolah setelah libur panjang selalu menegangkan. Tapi tidak untuk Aluna Davira Ardian Gadis itu berjalan penuh percaya diri di koridor SMA Harapan Nusantara, mengenakan seragam putih abu-abu rapi, badge OSIS di dada kirinya berkilau diterpa sinar pagi. Semua siswa menyapanya dengan hormat—ia memang terkenal sebagai ketua OSIS yang cantik, tegas, dan peduli.

Tapi hari ini, fokus Aluna bukan hanya soal tugas sekolah atau rapat OSIS.

“Dan! Jalanmu jangan cepat-cepat dong, kamu baru kelas tujuh,” teriak Aluna saat melihat adiknya di lorong sekolah bagian SMP, hampir berlari mengejar sekelompok teman barunya.

Aidan Darrel Ardian menoleh dan nyengir, gigi depan belum tumbuh sepenuhnya. “Maaf Kak, aku cuma takut telat. Aku mau duduk bareng Dito dan Livia, mereka teman baruku!”

Aluna menarik napas panjang. Ia lupa bahwa adiknya yang dulu suka nempel ke mana-mana kini sedang menjelajah dunia SMP.

Hari-hari mereka di sekolah dimulai dengan ritme baru. Aluna sibuk dengan agenda OSIS, latihan debat, dan seleksi volunteer sosial. Sementara Aidan mulai menyukai ekskul robotik dan klub basket.

Namun setiap pulang sekolah, keduanya tetap seperti dulu—bercerita sambil makan cemilan di mobil, saling tukar cerita tentang guru killer, teman usil, atau drama remaja yang bikin geleng-geleng kepala.

 

Suatu hari, saat Aluna sedang memimpin rapat OSIS, Aidan datang tergopoh-gopoh.

“Kak! Ada anak kelas delapan ngebully anak kelas tujuh. Aku udah lapor guru, tapi bisa nggak OSIS juga turun tangan?” matanya penuh semangat.

Aluna menatap adiknya dengan bangga. “Kamu luar biasa, Dan. OSIS akan turun besok. Tapi kamu juga bisa jadi suara buat yang lain. Mau aku ajari cara bikin laporan dan advokasi yang baik?”

Aidan mengangguk cepat. “Mau! Aku mau kayak Kakak!”

Dan di hari itu, dua kakak beradik itu sadar: meski berbeda jenjang, mereka bisa jadi satu tim.

 

Di tengah kesibukan sekolah, Aidan menyusun “misi rahasia” bersama dua temannya: bikin kejutan ulang tahun untuk kakaknya yang ke-17. Misi itu direncanakan diam-diam—bahkan dibantu oleh salah satu guru seni yang ngefans dengan Alya, ibunya Aluna.

Mereka menyusun video kejutan, mengumpulkan ucapan dari siswa-siswa yang pernah ditolong Aluna, bahkan membuat lagu kecil berjudul “Untuk Kakak OSIS Terbaik.”

Hari itu, Aluna dipanggil ke aula karena alasan "pertemuan darurat OSIS". Begitu masuk, lampu redup dan layar besar menampilkan wajah-wajah ceria para siswa dan... Aidan.

“Kak Aluna,” kata Aidan dalam video, “makasih udah jadi Kakak terbaik. Kamu keren, bijak, tapi juga lucu. Happy birthday!”

Aluna menutup mulutnya terkejut, lalu tersenyum haru. Teman-temannya berdiri dan menyanyikan lagu kecil itu bersama Aidan dan teman-temannya.

Di akhir acara, Aidan menyerahkan kado kecil: sebuah kalung berbentuk puzzle dengan ukiran “Sisterhood Forever”.

“Biar kita tetap cocok kayak puzzle,” katanya malu-malu.

Aluna memeluk adiknya erat. “Kamu bikin Kakak bangga jadi kakakmu.”

Dan hari itu menjadi hari di mana seluruh sekolah menyaksikan: dua kakak beradik dari keluarga Hartanto, bukan hanya anak orang hebat—mereka juga sedang tumbuh jadi sosok yang luar biasa, dengan cinta dan dukungan yang tak pernah putus.

Selesai

Maaf jika ceritanya pendek terdiam kasih yang sudah mau mampir kecerita ini, semoga bisa di ambil pelajarannya.

1
Nay
👍👍👍
Cindy
lanjut kak
Diyah Pamungkas Sari
saking serunya bca smpe merinding deg deg an pula loh
Diyah Pamungkas Sari
suka karakter alya!! 👍👍👍❤️❤️❤️
Cindy
lanjut kak
Noey Aprilia
Kpn sih mreka kna krma???
kn ksel kl trs ngusik alya sm davin....
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Noey Aprilia
Woooowwww....
raka bnrn tlus atwcma modus????
kya'nya dia pduli sm alya,tkut d skiti ktanya....
Noey Aprilia
Hai kk....
aku udh mmpir lg...tp gmes pgn getok kplanya tu orng,gila bgt smp ftnah plus neror sgla sm alya....pdhl kn mreka yg udh jht....
Cindy
lanjut kak
Astrid Fera
kak inda knpa gk bkin gnre krjaan lgi kak,,pdhl lo yg bikn kak inda seru lo,,crtax
inda Permatasari: sudah ada tapi belum di publish saja,
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!