NovelToon NovelToon
Sweet Blood : Takdir Dua Dunia

Sweet Blood : Takdir Dua Dunia

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Vampir / Manusia Serigala / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: ryuuka20

Arunika terjebak di dalam dunia novel yang seharusnya berakhir tragis.

Ia harus menikahi seorang Dewa yang tinggal di antara vampir, memperbaiki alur cerita, dan mencari jalan pulang ke dunia nyata.

Tapi... ketika perasaan mulai tumbuh, mana yang harus ia pilih—dunia nyata atau kisah yang berubah menjadi nyata?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ryuuka20, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

3. Hari Pernikahan

...****************...

Arunika merasa perasaannya semakin bercampur aduk. Ia menatap ayahandanya dengan penuh kasih dan rasa bangga, namun juga merasakan beban besar di pundaknya. Pernikahan yang akan segera berlangsung bukan hanya soal politik atau kekuasaan, melainkan nasib manusia di hadapan para Vampire dan makhluk-makhluk kuat lainnya.

Setelah ayahandanya pergi, Arunika berjalan menuju jendela, menatap para manusia serigala yang berkumpul di bawah sinar matahari senja. Mereka terlihat gagah dan penuh kekuatan, siap untuk berjuang jika diperlukan. Namun, di balik pemandangan itu, Arunika merasa curiga. Ke mana Pangeran Renjana? Mengapa ia tak tampak sejak pertemuan dengan para Vampire kemarin?

"Kemana dia? Apa yang sebenarnya terjadi?" pikir Arunika, merasakan kegelisahan yang semakin mendalam.

Tatapannya beralih ke langit yang semakin gelap, seolah menandakan dimulainya sebuah babak baru dalam hidupnya. Takdir yang menantinya semakin jelas—ia bukan hanya seorang Putri, tapi seorang pahlawan yang harus berjuang mempertahankan manusia dari kejahatan yang tersembunyi di balik kegelapan.

Malam itu, Arunika mempersiapkan dirinya untuk hari besar esok. Pikirannya dipenuhi dengan berbagai strategi dan pertanyaan yang belum terjawab. Ia bertekad untuk tidak hanya menjadi alat dalam permainan kekuasaan ini, tetapi juga menemukan kebenaran di balik misteri yang menyelimuti kerajaan Sandyakala, Pangeran Renjana, dan Pangeran pertama.

"Aku harus tetap fokus," bisiknya pada dirinya sendiri, merasakan tekad yang semakin kuat mengalir di dalam dirinya. Besok adalah hari besar—hari yang akan mengubah segalanya.

...****************...

Lolongan serigala yang memenuhi malam, denting lonceng, dan janji suci antara Arunika dan Pangeran pertama benar-benar membawa suasana yang sakral. Seperti yang tertulis dalam buku tua, momen ini memang penuh makna, di mana seluruh makhluk, baik dari kalangan Vampire, serigala, maupun hewan, hadir untuk menyaksikan ikatan suci mereka.

Ketika kelopak-kelopak bunga berjatuhan dari langit, hati Arunika berdebar penuh sukacita, seolah alam pun turut merayakan pernikahan ini. Meski senyum menghiasi wajahnya, jauh di lubuk hatinya, Arunika tahu bahwa pernikahan ini hanyalah awal dari perjalanan yang panjang dan penuh rahasia. Ada sesuatu yang lebih besar dari sekadar pernikahan ini, dan dia bertekad untuk mengungkapkan kebenaran di balik semua yang tersembunyi.

Pernikahan ini menandai awal babak baru dalam hidup Arunika, dan dunia seakan menahan napas menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya.

Pintu kayu besar itu perlahan terbuka, memperlihatkan ruangan kastil yang dipenuhi cahaya hangat dan harum bunga. Di ujung altar, Pangeran Pertama berdiri gagah dalam balutan pakaian kerajaan, menatap lurus ke arah Arunika dengan sorot mata penuh rasa kagum. Langkah Arunika terasa ringan saat ia digandeng oleh sang ayah, berjalan perlahan menyusuri lorong menuju takdir yang telah menantinya.

Putri Arunika melangkah perlahan di atas permadani putih yang membentang dari gerbang istana hingga altar pernikahan. Gaun pengantinnya menjuntai panjang, terbuat dari kain halus yang tampak seperti disulam dari cahaya rembulan, dihiasi berlian kecil yang berkilauan seperti bintang-bintang jatuh dari langit malam. Mahkota perak yang bertengger di kepalanya memantulkan sinar matahari senja, membingkai wajahnya yang bersinar tenang namun mengandung gejolak rasa.

Tatapan mereka bertemu dan di dalamnya, ada janji. Janji bahwa meski dunia memisahkan mereka, cinta akan tetap menyatukan. Hari itu, di antara dua dunia, Arunika menjadi istrinya dan takdir pun berubah untuk selamanya.

Jika ingin kembali ke dunianya, Arunika harus menyelesaikan takdir yang telah ditulis... atau mungkin, menuliskan ulang akhir yang lebih bahagia. Sebab hanya dengan mengubah akhir cerita di dunia ini, ia bisa menemukan jalan pulang.

...****************...

Di tengah altar batu hitam berukir mantra kuno, dikelilingi oleh lingkaran api biru abadi, Putri Arunika dan Pangeran Mark berdiri saling berhadapan.

Darah bulan meneteskan tetes terakhirnya jatuh di tengah simbol leluhur yang terukir di lantai. Api biru menyala lebih terang, dan dari bayang-bayang, para tetua vampire muncul, mengenakan jubah merah marun dan topeng perak, sebagai saksi abadi dari janji suci yang akan terucap.

Pendeta Agung membuka gulungan naskah kuno dan membaca dengan suara berat yang bergema,

"Pada malam darah langit dan darah bumi bersatu, dua jiwa akan terikat dalam sumpah leluhur. Di hadapan api suci dan bayang para pendahulu, katakanlah janji kalian, agar roh-roh malam menjadi saksi dan penjaga ikatan ini."

Pangeran Pertama melangkah maju terlebih dahulu. Ia menggenggam tangan Arunika, menatap mata cantiknya yang bersinar. Senyumannya merekah, Pangeran Pertama melangkah maju ke atas altar.

Nyala obor biru berderak di setiap sisi ruangan, menyinari lambang kuno yang terukir di dinding, simbol keabadian dan sumpah darah.

"Kayaknya dia serius deh ya nikah."

Dalam genggamannya, sebuah pisau upacara berbilah perak gelap, dihiasi ukiran lidah api dan nama-nama leluhur. Ia menggoreskan pisau itu ke ibu jarinya, dan darah pekat keperakan mengucur perlahan. Ia membiarkannya menetes ke dalam sebuah gelas emas tua, bertatahkan batu delima—piala sumpah darah.

"Dengan darah ini, aku, Pangeran Pertama putra yang terbuang dari langit, mewarisi kekuatan perang dan malam mengikat jiwaku kepadamu, Arunika. Aku bersumpah untuk melindungimu, dalam terang maupun gelap, dalam kehidupan fana maupun keabadian. Jika aku mengingkari, biarlah api leluhur membakar jiwaku sampai hancur menjadi abu."

Pangeran Pertama lalu mengangkat gelas itu tinggi, "Inilah darahku—yang mengalir karena perang dan takdir. Aku serahkan pada ikatan ini, agar malam melindunginya dan waktu menghormatinya.”

Arunika memperhatikan hal-hal yang dilakukan oleh semua orang termasuk Pangeran Pertama,"jadi aku harus melakukan hal yang sama?"

Kemudian ia menyerahkan pisau itu pada Arunika. Dengan tangan lembut namun tak gentar, sang putri melakukan hal yang sama. Luka kecil di ibu jarinya mengeluarkan darah merah cemerlang, jatuh ke gelas yang sama.

"Darahku untukmu, jiwaku bersamamu. Dalam terang dan gelap, dalam hidup maupun keabadian, aku memilihmu."

Kedua darah mereka kini bercampur, berputar pelan dalam gelas itu seperti pusaran takdir.

Kemudian, Arunika mengangkat gelas yang berisikan darah itu sambil menatap mata Pangeran Pertama, suaranya jernih namun bergetar oleh kekuatan janji yang akan ia ikrarkan, "Dengan cahaya ini, aku, Arunika putri Swastamita dan darah dari bumi yang suci mengikat hatiku kepadamu, Pangeran Pertama. Aku bersumpah menjadi pendampingmu dalam damai maupun perang, dalam keabadian maupun kehancuran. Jika aku mengingkari, biarlah malam menolak namaku dan bumi menolak ragaku."

Pendeta Agung mengangkat belati perak tua, dan dengan irama ritual, menorehkan luka kecil di telapak tangan keduanya. Saat darah mereka bersatu dan jatuh ke simbol leluhur, api biru menyembur tinggi ke langit dan suara mantra kuno menggema di seantero istana,"Dua darah telah menjadi satu. Dua jiwa telah diikat. Dalam bayang malam, mereka kini satu dalam tubuh dan nama, hingga waktu tak lagi mengenal ujung."

Gelas itu kemudian dibagi, Pangeran Pertama dan Arunika menyesap darah dari gelas yang sama, menandai selesainya ritual pengikatan darah—sebuah janji suci yang tak bisa dipatahkan oleh waktu, kematian, maupun kutukan.

Dan saat lonceng hitam berdentang tujuh kali, seluruh kerajaan bersujud, menyambut penyatuan dua darah kerajaan dalam pernikahan yang ditakdirkan para leluhur sendiri.

Para tetua membungkuk serempak, dan suara lonceng hitam dari menara terdengar tujuh kali—tanda bahwa pernikahan suci telah disahkan oleh leluhur kegelapan.

Dan di tengah gemuruh kekuatan kuno itu, Putri Arunika dan Pangeran Mark saling menatap—bukan hanya sebagai pengantin, tapi sebagai dua bagian dari takdir besar yang kini resmi menyatu.

Pangeran pertama memeluk pinggang ramping Arunika, dengan refleks ia mengalungkan tangannya ke leher pangeran pertama lalu berbisik," bolehkan aku menciummu istriku, tenanglah aku bukan vampire. Setelah itu kamu akan melihat buktinya." Entah keberanian dari mana ia mengangguk setuju. Dengan ciuman lembut dan tulus dari pangeran pertama, Arunika yakin bahwa Pangeran pertama serius dengan hubungannya dan juga tujuan mereka yang sama.

"Selamat kepada istriku, kau disambut dengan hangat oleh para Dewa." Pangeran pertama menunjuk ke arah atap namun itu bukan atap melainkan awan yang terbuka lebar ia mendengar alunan lagu dan musik juga kelopak bunga-bunga datang dari langit.

"First Kiss aku!"

Hanya sekejap mata dan jentikan jari langit mulai gelap awan yang tadi terbuka itu kini berubah kembali menjadi semula lagi, Pangeran pertama dan Putri Arunika kini sah menjadi suami istri.

Mereka membungkukkan badannya dengan simbol memberi hormat kepada seluruh masyarakat kerajaan. Namun seperti awalnya ia tak menemukan Pangeran Renjana.

...****************...

Arunika sebenarnya tidak bisa anggun tapi tubuhnya ini, bisa mengendalikan jiwanya yang sebenarnya terjebak di tubuh putri Arunika.

Semua rakyat di luar ruangan tersebut menyambutnya dengan tepuk tangan yang sangat meriah, ada juga yang berbisik-bisik ada juga yang menatapnya dengan sinis.

Menurut buku yang ia baca Pangeran Mark adalah seorang yang dicintai oleh Putri Arunika, namun itu berlangsung lama untuk saling mencintai, ia juga khawatir karena masih ada banyak misteri yang belum terpecahkan. Lalu bagaimana dengan cerita aslinya Putri Arunika yang sebenarnya membenci Pangeran Pertama, dan menolak untuk mempunyai keturunan sehingga membuat Putri Arunika berakhir tragis.

Pangeran pertama menunjukkan ketulusan dan cintanya kepada Arunika dan memang benar pria itu mulai mencintai Sang Putri, menghapus sedikit demi sedikit keraguan yang sempat menghantui pikiran Arunika. Tetapi sekarang ia akan membanting semua alurnya, menjadi ia akan mencintai Pangeran Pertama, di balik pernikahan mereka yang bahagia, Arunika masih merasakan kegelisahan yang dalam.

Walaupun kini sah menjadi istri Pangeran pertama dan disambut hangat oleh para Dewa, misteri tentang Pangeran Renjana dan Raja Amertha tetap mengganggu pikirannya. Arunika menyadari bahwa ada lebih banyak pertanyaan daripada jawaban.

Arunika mempunyai rencana untuk mengungkap rahasia di balik kerajaan dan para Vampire yang mungkin membawa ancaman. Sementara Pangeran pertama berusaha membuatnya tenang dengan ciuman dan kata-kata lembut, Arunika tahu bahwa perjuangan mereka baru saja dimulai.

"Bagaimana, istriku yang cantik?" tanya sang pangeran dengan senyum misterius.

"Apa yang memenuhi pikiranmu saat ini? Apakah kau tak sabar mengetahui kebenaran, ataukah kau masih memiliki banyak pertanyaan yang ingin kau tanyakan?"

Pertanyaan itu membuat Arunika semakin yakin bahwa ada rahasia yang belum terungkap, dan perjalanan mereka ke depan akan membawa mereka menghadapi tantangan yang lebih besar.

"Iya pangeran, ada banyak pertanyaan yang ada di kepalaku Aku harap kau bisa menjawabnya." Pangeran pertama tersenyum sambil menatap istrinya ia sangat terhanyut dengan kecantikan sang Putri. Sedangkan Putri Arunika merasa ada yang memperhatikan mereka berdua banyak mata yang memperhatikan mereka di malam ini.

Mungkin malam ini baru Arunika harus mengajukan pertanyaan yang mengandung petunjuk untuk mengetahui tujuan pernikahan ini dan ketulusan Pangeran pertama juga strategi untuk mengalahkan raja Vampire.

"Baiklah istriku, aku akan menggendongmu apakah kau tidak lelah berjalan seperti itu?"

"Terima kasih,pangeran tidak perlu aku bisa berjalan sendiri," Seseorang datang dari balik tangga dan menjawab, "Hai kakak ipar dia suamimu manfaatkanlah dia biarkan dia menggendong mu, kakak pertama Kenapa kau tidak menggendongnya?" Dengan wajah yang jahil dan dan alis yang di naik turunkan.

Seorang laki-laki yang menghampiri mereka ini yang Arunika ketahui dia adalah adik dari pangeran pertama yaitu pangeran Ketiga, ia memberikan kode untuk suaminya. Pangeran pertama menatap arunika dengan wajah yang bertanya dan meminta persetujuan.

"Baiklah Pangeran pertama kau boleh menggendongku." jawab Putri Arunika yang membuat Pangeran Ketiga tersenyum melihat pengantin baru itu.

Pangeran pertama tersenyum senang, dengan lembut mengangkat tubuh Arunika dalam gendongan bridal style yang penuh cinta. Putri Arunika menghirup aroma tubuh Pangeran pertama seperti bunga teratai yang baru mekar. Seiring langkah-langkah mereka menuju kamar pengantin, Putri Arunika merasa jantungnya berdebar lebih cepat. Aroma tubuh Pangeran pertama yang mengingatkan pada bunga teratai yang baru mekar menenangkan hatinya, meski pertanyaan yang memenuhi kepalanya tetap tak terjawab.

Di sisi lain, Pangeran Ketiga tersenyum jahil, puas melihat kebahagiaan yang terpancar di antara kedua pengantin baru itu. Namun, Arunika merasa bahwa senyuman adik iparnya itu menyiratkan lebih dari sekadar kebahagiaan. Ada rasa ingin tahu di balik senyumnya, seolah Pangeran Ketiga mengetahui sesuatu yang belum diketahui oleh Arunika.

Ketika mereka menuju ke kamar pengantin, Arunika menatap Pangeran pertama dengan perasaan campur aduk. Di satu sisi, ia terhanyut oleh ketulusan dan kehangatan suaminya, namun di sisi lain, ia masih merasa ada rahasia yang belum terungkap. Ia tahu malam ini bukan hanya tentang cinta, tapi juga saat yang tepat untuk mulai mencari petunjuk tentang tujuan sebenarnya dari pernikahan ini.

"Baiklah, Pangeran," bisik Arunika pelan.

"Banyak pertanyaan yang menunggumu, dan aku harap kau siap menjawabnya."

Pangeran pertama tersenyum tipis, matanya memancarkan rasa penasaran yang sama. "Tentu, istriku. Malam ini, semua akan terungkap... tapi mungkin tidak seperti yang kau kira."

Menurut buku yang ia baca para Dewa sangat suka bunga yang harum karena melambangkan kesucian dan kehormatan untuk para Dewa. Arunika sadar senyum dari Vampire, kalau di perhatikan memiliki taring.

Pangeran Ketiga yang ada di belakangnya itu tersenyum memperlihatkan gigi taringnya dengan mata yang menyala merah, ia mengintip dari balik bahu suaminya, wajah dari pangeran yang tampan itu sangat menyeramkan ketika mata dan gigi taringnya itu terlihat.

Putri Arunika menjadi takut dan mengeratkan pelukannya pada leher pangeran pertama, sang Pangeran sadar dengan apa yang di rasakan oleh Putri Arunika yang tiba-tiba menenggelamkan wajahnya di dadanya.

"Ada apa istriku, apa ada yang menakut-nakuti mu?" tanya pangeran pertama pada sang Putri Arunika, kamar pangeran pertama ini terasa sangatlah jauh sekali, ia melewati lorong yang panjang hanya ada cahaya obor yang menyala. Namun ini hanya kekuatan manipulasi dari salah satu adiknya, menurut buku yang ia baca kalau bangsa Vampire memiliki kekuatan yaitu memanipulasi.

Arunika merasakan ketakutan yang tiba-tiba menyergap hatinya. Wajah Pangeran Ketiga yang tadinya ceria kini berubah menjadi menyeramkan, terutama saat ia memperlihatkan taringnya dengan mata merah menyala.

Gambaran dari buku yang pernah ia baca tentang Vampire dengan kekuatan manipulasi mulai terlintas dalam benaknya. Segala hal yang ia alami malam ini, seakan menjadi bukti bahwa para Vampire benar-benar ada di sekitarnya, bahkan mungkin di tengah-tengah keluarganya sendiri.

Ia semakin erat memeluk leher Pangeran Pertama, menyembunyikan wajahnya di dada suaminya. Aroma bunga teratai yang menenangkan seolah sedikit menumpulkan rasa takutnya, namun tidak sepenuhnya menghapus kecurigaannya.

Pangeran Pertama, yang merasa perubahan sikap Arunika, memperlambat langkahnya dan bertanya lembut, "Ada apa, istriku? Apakah sesuatu menakutimu?" Nada suaranya penuh perhatian, namun ada kilatan di matanya yang menunjukkan bahwa ia juga merasakan sesuatu yang tidak biasa.

Sambil berjalan melewati lorong yang panjang, hanya diterangi cahaya obor, suasana semakin mencekam. Lorong ini tampaknya tak berujung, namun Arunika mulai menyadari sesuatu—ini adalah hasil manipulasi. Manipulasi waktu dan ruang, seperti yang disebutkan dalam buku kuno yang ia baca, merupakan salah satu kekuatan bangsa Vampire.

Ia memejamkan mata, mencoba menenangkan diri dan mengingat pelajaran dari buku tersebut. Dalam pikirannya, ia mulai menyusun strategi untuk menghadapinya. Sambil tetap berada dalam pelukan Pangeran Pertama, Arunika berkata pelan, "Pangeran... lorong ini terasa begitu panjang. Apa ini nyata, atau hanya ilusi?"

Pangeran Pertama menatapnya sejenak, tersenyum tipis namun penuh arti. "Kau lebih pintar dari yang kukira, istriku. Tapi jangan khawatir, aku di sini untuk melindungimu. Apa pun yang terjadi, kau aman bersamaku."

Jauh di dalam hati, Arunika tahu bahwa malam ini akan membuka lebih banyak misteri daripada jawaban. Dan satu hal yang pasti, ia harus tetap waspada, terutama terhadap Pangeran Ketiga yang baru saja memperlihatkan sisi aslinya.

Pangeran Pertama berhenti di tengah lorong, menatap dengan tegas ke arah sudut ruangan di mana suara tawa tadi terdengar. "Berhentilah memanipulasi waktu, Pangeran Keempat!" serunya dengan nada tegas, namun tetap tenang.

Tak lama kemudian, suara tawa keras kembali terdengar, dan seorang pemuda dengan mata sipit serta senyum licik menyembulkan kepalanya dari balik bayangan. Rupanya benar, salah satu adik Pangeran Pertama sedang mengerjai mereka.

Putri Arunika merasakan napasnya semakin cepat. Ia tahu bahwa dirinya sedang berada di tengah para Vampire, adik-adik dari Pangeran Pertama yang sepertinya senang menguji batasannya. Aroma darahnya, yang menurut buku-buku kuno digambarkan sebagai darah manis yang sangat diinginkan oleh para Vampire, membuatnya merasa semakin waspada. Ia menyadari bahwa satu kesalahan kecil bisa membuatnya menjadi mangsa mereka.

Pangeran Pertama menatap adik-adiknya dengan pandangan penuh peringatan. "Kalian sudah cukup bersenang-senang. Istriku bukan mainan bagi kalian."

Arunika tahu bahwa meskipun Pangeran Pertama melindunginya, ia tidak bisa sepenuhnya bergantung pada perlindungan suaminya. Ia harus waspada dan berhati-hati dalam setiap langkahnya di istana ini.

Setiap keputusan yang ia buat harus dipikirkan matang-matang, karena satu kesalahan kecil bisa berarti akhir baginya. Aroma darahnya yang manis mungkin akan terus menarik perhatian para Vampire di sekelilingnya.

Ia teringat kembali pada isi buku yang pernah ia baca cerita tentang seorang putri yang ceroboh, yang membuat keputusan buruk dan akhirnya terjebak dalam genggaman para Vampire.

Arunika bertekad, ia tidak akan mengulangi kesalahan yang sama. Dengan keberanian yang tumbuh dalam hatinya, ia tahu bahwa dirinya harus cerdas dan cepat, agar bisa bertahan hidup di antara para Vampire ini, bahkan di dalam keluarga barunya.

Pangeran Pertama kemudian menggendongnya lebih erat dan berjalan dengan langkah cepat melewati lorong panjang itu, meninggalkan adik-adiknya yang masih menyeringai puas setelah berhasil membuat suasana semakin mencekam.

Pria yang berjalan mendekati mereka diketahui Pangeran Keempat menjentikkan jarinya, dan dalam sekejap, mereka berpindah tempat ke depan kamar pengantin. Putri Arunika, yang masih memeluk erat Pangeran Pertama, terkejut dengan kecepatan perpindahan tersebut. Dalam hatinya, ia semakin menyadari betapa kuatnya kekuatan para pangeran vampire ini.

Tak lama kemudian, seorang laki-laki muda yang paling tinggi di antara mereka muncul, dengan senyum jahil di wajahnya. "Kakak Ipar, aku mau adik. Aku bosan dengan kakak-kakakku ini. Aku harap nanti ia akan mengajakku bermain," ucapnya dengan memohon kepada Kakaknya itu yang mencurahkan isi hatinya, karena ia bosan dengan semua kakak-kakaknya.

Arunika menatapnya dengan heran. Pangeran Bungsu ini terlihat paling muda, tapi ucapannya sangat menggelitik hati Putri. Sebelum Arunika sempat berkata apa-apa, Pangeran Kedua muncul dengan wajah yang lebih serius. "Diamlah, adik bungsu," tegurnya sambil memalingkan pandangan kepada kakaknya. "Maafkan adik-adikku, Kakak Ipar, maafkan mereka, Kak Pertama. Aku akan bereskan mereka."

Pangeran Kedua menundukkan kepala dengan hormat, diikuti oleh adik-adiknya yang lain, sebelum mereka semua menghilang dalam sekejap mata. Pangeran Pertama tersenyum tipis dan mengangguk mengerti, mengisyaratkan bahwa semuanya baik-baik saja.

"Jangan heran, Tuan Putri. Kau akan terbiasa dengan tingkah laku mereka," ujar Pangeran Pertama sambil tersenyum, berusaha menenangkan istrinya.

"Mari kita masuk ke dalam. Aku akan memberikan semua jawaban yang kamu butuhkan, dan aku akan menjawab sesuai dengan apa yang aku ketahui."

Pangeran Pertama menurunkan Putri Arunika dari gendongannya, lalu membukakan pintu kayu besar yang diukir dengan simbol pedang dan bunga teratai simbol yang semakin mengingatkan Arunika pada buku yang pernah ia baca.

Dalam buku itu, disebutkan bahwa para pangeran vampire memiliki nama-nama rahasia yang hanya diketahui oleh keluarga terdekat, seperti Raja dan Ratu, mereka juga baru akan mengumumkan nama-nama tersebut setelah pernikahan.

Arunika belum tahu nama suaminya, ataupun adik-adiknya, tetapi ia yakin, malam ini mungkin adalah saatnya untuk menemukan kebenaran.

Tapi sepertinya ia tau kalau suaminya sekarang bernama Mark.

...****************...

1
Bayu Bayu
aku mampir author/Smile/semangat berkarya/Determined//Determined//Smile/janganlupa mampir juga yahh
Bayu Bayu
semangat kak
🌀Jïñğğä Ñõõř💞
bagus ... semangat ya dek
Lilly
transmigrasi ke novel kh?
j_ryuka: iyaa beb
total 1 replies
The first child
Aku hadir kembali kak..
via☆⁠▽⁠☆人⁠*⁠´⁠∀⁠`。⁠*゚⁠+
lanjut /Scream/
iqiww
keren kak
iqiww
tetap semangat kak
iqiww
sudah mampir kak
iqbal nasution
oke..lanjutkan
ꪻ꛰͜⃟ዛ༉❤️⃟Wᵃf•ʙͨᴜͥɴͨɴͥʏ⍣⃟❍¹⁸➢‮
ini ceritanya transmigrasi ke novel?
j_ryuka: iya bener kak😅
total 1 replies
The first child
lanjut thor, suka banget sama ceritanya
Bulanbintang
Nama tokohnya puitis, Kak.
Ceritanya juga keren, semangat terus ya. 😉
🔵❤️⃟Wᵃf§𝆺𝅥⃝©⧗⃟ᷢʷ₭Ⱡ₳Ɽ₳🍇
semoga arunika bisa menjalani takdirnya
Anyelir
Kak, aku suka gambarnya. Gambarnya bagus 👍
Dimas Saputra
lanjut thor saling suport trus
Nurhani ❤️
Lanjut tour /Kiss//Kiss//Kiss/
Nurhani ❤️
aru dapet pangeran, aku dapet apah /Sob//Sob//Sob//Sob/
Nurhani ❤️
aku mampir tour /Kiss//Kiss/ semangat terus yah, jangn lupa mampir juga yah /NosePick//NosePick//NosePick/
via☆⁠▽⁠☆人⁠*⁠´⁠∀⁠`。⁠*゚⁠+
Jangan lupa berkunjung di karya aku juga yaa/Hey/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!