NovelToon NovelToon
Miss N Detektif Perselingkuhan

Miss N Detektif Perselingkuhan

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Dikelilingi wanita cantik / Misteri / Duniahiburan / Cintapertama / Berondong
Popularitas:137
Nilai: 5
Nama Author: Miss D.N

Naolin Farah Adyawarman, gadis berusia delapan belas tahun yang baru menyelesaikan pendidikan SMA-nya.

Tidak ada yang istimewa dari hidup Naolin, bahkan dia hampir tidak pernah melihat dunia luar.

Karena Naolin adalah anak yang harus disembunyikan, dari khalayak luas. Sebab Naolin adalah anak har*m, sang Papi kandung dengan entah siapa Mami kandungnya.

Hal itu terjadi karena Naolin, diberikan secara sukarela oleh Mami kandungnya yang merupakam gund*k, dari Papinya.

Menurut cerita keluarga Papi, Mami kandungnya Naolin ingin hidup bebas dan belum siap memiliki anak.

Tapi entahlah itu benar atau tidak. Yang jelas, keputusan Maminya itu justru menjerumuskan Naolin ke lembah kesengsaraan!

Karena Naolin akhirnya hidup dengan Mama dan Kakak tiri yang jah*t. Sementara Papi kandungnya selalu berusaha untuk tutup mata, karena katanya merasa bersalah sempat menduakan sang istri sah.

Tapi saat Naolin telah menyelesaikan SMA-nya secara homeschooling, dia dibebaskan dari rumah yang iba

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss D.N, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

"Hallo Miss N."

"Perkenalkan saya Gina, usia dua puluh tiga tahun. Saya baru menikah, dua bulan yang lalu. Tapi memang ada banyak hal mencurigakan, dari suami saya."

"Saya dan suami memang baru saling mengenal tiga bulan, tapi setelah itu kami berdua sama-sama yakin ingin secepatnya menikah."

"Sebab kami sudah menyelesaikan S2, dan telah bekerja juga di perusahaan milik keluarga masing-masing."

"Nama suami saya itu Mas Rian, dan usianya dua puluh enam tahun. Usaha suami saya adalah rumah makan khas Sunda."

Aku langsung melihat rumah makan ini, karena kenapa bisa kebetulan sekali ya?

Lalu makanan pesananku mulai berdatangan, jadi dengan rasa penasaran tinggi, aku tanya pada salah satu Masnya.

"Mas, nama pemilik tempat ini Mas Rian ya? Orangnya masih muda, baru usia dua puluh enam tahun?"

"Bukan Kak, ini usaha yang pemiliknya satu keluarga. Jadi mereka bergantian datang ke sini dan beberapa cabang lainnya."

"Dan setahu saya, tidak ada yang namanya Mas Rian di keluarga pemilik. Pesanan Kakak, belum selesai dimasak semua ya. Masih ada ayam goreng kremes dan ikan bakar bumbu rujak."

Aku mengangguk, dan mengucapkan terima kasih. Lalu aku lanjut membaca DM, dari Kak Gina lagi. Karena pesananku belum datang semua.

"Keanehan suami saya yang paling membuat bingung adalah, dia menolak berhubungan intim."

"Alasannya dulu pernah menjadi korban sod*mi, yang pelakunya merupakan keluarga dia sendiri. Tapi selama ini Mas Rian menyimpan rapat traumanya sendiri."

"Saya ajak ke psikiater, sekalian untuk berobat. Karena saya juga ingin mendapatkan nafkah batin. Tapi Mas Rian menolak, dengan alasan malu untuk menceritakan aib keluarga ke orang lain."

"Anehkan Miss? Aib apa, kan Mas Rian itu korban. Lalu di keluarga orang tua saya juga sedang ada masalah."

"Boleh ya, saya langsung kasih dua kasus ke Miss? Tenang saja, nanti bayarannya double untuk Miss."

"Mama saya mendadak saja jadi tukang mabuk-mabukan. Adik saya yang bernama Giselle, sampai malas untuk pulang ke rumah."

"Karena setiap sedang mabuk, maka Mama akan mengajak semua orang untuk bertengkar. Papaku juga sampai jarang pulang."

"Tapi setiap saya tanya ada apa, Mama bilang hanya ingin minum saja. Padahal dulu tidak seperti itu, malah Mama saya itu orang yang sangat taat beribadah ke gereja."

"Mama juga sangat menjaga asupan makanannya, rajin berolahraga juga. Dulu biasanya dua sampai tiga kali seminggu, Mama akan ikut kelas pilates bersama saya."

"Tapi sekarang Mama lebih sering mengurung diri di dalam kamar, dalam kondisi mabuk berat. Pokoknya saya, Giselle dan Papa sampai tidak mengenal sosok Mama lagi."

"Miss tolong selidiki Mamaku dan Mas Rian ya. Karena saya sangat mencintai mereka berdua. Terima kasih."

Aku sampai geleng-geleng kepala, karena bagaimana bisa ada orang-orang yang punya energi berlebih untuk melakukan hal aneh!

Tidak lama semua pesananku tiba, aku sampai pindah ke pondok yang mejanya lebih besar. Karena semua menu, ternyata sangat banyak sekali.

Oke, aku makan dulu ya sebelum membalas DM, dari Kak Gina.

"Hmm, ternyata masakan Padang dan masakan Sunda rasanya jauh berbeda ya. Karena masakan Sunda bumbunya lebih light, kalau Padang sangat berbumbu dan kuat rasanya."

"Tapi kalau masalah rasa, aku suka keduanya. Sebab sama-sama memiliki ciri khas rasa bumbu khas Indonesia yang kaya rempah," ucapku pada kamera.

Aku sengaja merekam saat sedang makan, agar aku lebih banyak tahu tentang nama-nama makanan.

Jadi kalau suatu saat ingin memakannya tapi lupa apa namanya, aku hanya tinggal membuka folder rekaman saja.

Selesai makan, ternyata masih banyak yang tersisa. Bahkan ada yang belum aku makan juga.

Jadilah aku meminta tolong pada Mbak dan Mas pelayan, untuk membungkus semuanya.

Sambil menunggu semua makananku dibungkus, aku langsung membalas DM, dari Kak Gina.

"Selamat siang Kak Gina."

"Tolong kirimkan nomor handphone Kakak, dan semua orang yang terlibat di kasus ini ya. Lalu sosial medianya juga, agar aku bisa melihat kegiatan sehari-hari orang yang terlibat di kasus ini."

"Untuk pembayaran, aku memasang tarif sepuluh juta rupiah untuk setiap kasus. Kakak bisa transfer lima puluh persen dulu, sebagai uang muka."

"Lima puluh persen sisanya, bisa Kak transfer setelah kasus berhasil aku selesaikan. Ini nomor rekeningnya, *****. Terima kasih."

Setelah membalas, semua makananku juga sudah selesai dibungkus. Jadi aku langsung membayar, dan segera pulang.

Sesampainya di rumah, aku langsung memasukkan semua makanan yang baru aku beli di freezer.

Setelah itu aku bersiap-siap, untuk latihan memanah dengan Bang Rian. Tapi bukan Rian, yang suaminya Kak Gina ya.

Karena Bang Rian pelatihku, bahkan sudah memiliki anak dan istri. Keluarga mereka juga tampak bahagia.

Saat aku sedang bersiap-siap, terdengar suara notifikasi dari handphone milikku.

Ketika aku lihat, ternyata Kak Gina sudah mentransfer uang sebesar dua puluh juta rupiah. Lalu ada balasan DM, masuk ke akun sosial mediaku.

"Miss, sudah saya bayar lunas ya untuk kasus saya dan Mama. Semoga saya bisa secepatnya mendapatkan kabar baik. Terima kasih."

Lalu ada nomor handphone, dan akun sosial media orang-orang yang aku minta.

Hanya saja sepertinya baru nanti aku lihat, karena aku sudah hampir terlambat ke tempat latihan memanah.

Tapi aku langsung membalas DM, dari Kak Gina dengan mengucapkan terima kasih. Serta janji akan segera memulai penyelidikan.

Setelah itu, aku bergegas pergi ke tempat latihan memanah. Sebab Bang Rian pelatihku ini, sangat on time. Aku jadi tidak enak, kalau datang terlambat.

Sesampainya di tempat latihan memanah, tampak Bang Rian sudah menungguku.

"Siang Bang Rian," sapaku.

"Siang juga Naolin, ayo langsung latihan," ajak Bang Rian.

Aku mengangguk, dan langsung mempersiapkan seluruh peralatan memanah yang aku bawa dari rumah.

Selesai latihan, aku tersenyum melihat anak Bang Rian yang baru berusia dua tahun mendatangi kami dengan langkah tertatih-tatih. Karena dia baru belajar jalan.

"Nabila, apa kabar sayang?" sapaku.

Nabila tertawa, dan memperlihatkan dua gigi kelincinya. Lalu dia menghampiriku, untuk minta digendong.

"Ucucu ... Cantik sekali Nabila, pakai dress pink. Mau kemana Dek?" tanyaku.

"Nggak kemana-mana Kak Naolin, cuma mau ketemu Kakak saja. Malu kalau penampilannya jelek," jawab Kak Anin, istrinya Bang Rian.

"Kenapa malu sayang, kan kamu cantik dan lucu," pujiku, sambil mencium gemas pipi Nabila.

"Malu dong, ketemu Kakak cantik tapi Nabila jelek," jawab Kak Anin.

"Bisa saja Kak Anin. Ini Nabila sudah makan ya, ada aroma ayam gitu," tanyaku.

"Kau ini anjing pelacak apa bagaimana? Nabila memang baru makan nasi, pakai soto ayam," jawab Bang Rian.

"Sembarangan, ngatain cewek secantik Naolin anjing pelacak!" omel Kak Anin.

Aku tertawa saja, karena tahu Bang Rian hanya bercanda. Walaupun agak ekstrem.

"Naolin mau makan soto ayam nggak, ada lontong juga," tanya Kak Anin.

Menurut kalian, aku mau atau menolak karena sudah kekenyangan?

1
menhera Chan
Ending yang menghangatkan hati, seperti pelukan. 🤗💕
Nurqaireen Zayani
Asyik nih!
♡お前のペンデハ♡
Menghancurkan hati
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!