Ku Buang Suami Benaluku

Elsa memutuskan untuk sejenak tidak menyerang Boby dan Fee. Ia pun merubah rencananya.

"Sepertinya, aku tidak akan berhasil menyerang mereka dengan terang-terangan.Tetapi aku harus gunakan cara yang halus, tetapi apa ya? ah kepalaku jadi pusing seperti ini! sebaiknya aku berhenti untuk beberapa bulan tidak melakukan penyerangan terhadap mereka. Aku tunggu hingga mereka lengah, dan jika sudah lengah barulah aku menyerang dengan secara terang-terangan dan juga secara halus."

Elsa merasa lelah juga karena usahanya tidak berhasil juga. Dia berpikir semua akan berjalan sesuai rencana seperti apa yang ia lakukan pada Almarhum Iqbal.

Elsa berusaha untuk meredam rasa dendamnya tersebut. Ia memutuskan untuk pergi liburan ke luar negeri, guna menghilangkan rasa kesalnya.

********

Dua bulan kemudian....

Usaha jual beli on line milik Fee sudah terlihat perkembangannya. Dan ia usia kehamilannya juga sudah memasuki usia empat bulan.

"Bu Nina, Alhamdulillah usaha kita lancar dan berkembang pesat. Bahkan saat ini kita sudah memiliki pekerja walaupun baru dua orang dan itu dari tetangga. Bu, aku mengembalikan uang yang dulu di gunakan untuk membayar orang menjaga rumah ini. Dan sepertinya sudah tidak ada gangguan lagi.. Karena selama dua bulan ini adem ayem saja."

Fee memberikan uang cash karena ia tidak tahu berapa nomor rekening Bu Nina. Karena ia tahu sekali, jika Fee meminta nomor rekening pasti tidak akan di beri tahu oleh Bu nina. Hingga Fee dan Boby sepakat untuk mengembalikan uang secara cash saja.

Awalnya Bu Nina tidak mau menerima uang tersebut dengan alasan belum membutuhkannya. Tetapi Boby dan Fee terus saja memberikan pengertian hingga pada akhirnya Bu Nina mau menerima uang tersebut.

"Sebenarnya kalian tidak usah buru-buru mengembalikan uang ini. Ibu juga belum membutuhkannya. Padahal ibu pikir lebih baik di gunakan untuk mengembangkan usaha Fee. Oh ya, untuk acara syukuran empat bulanan saja."

Tetapi Boby sudah menyiapkan dana untuk acara empat bulanan kehamilan Fee," nggak usah ibu, karena aku sudah ada uang kok. Sebaiknya ibu simpan saja uangnya ya?"

Bu Nina juga merasa terharu, karena ia iklhas dalam membantu usaha on line Free, tetapi setiap bulannya ia juga digaji.

"Terima kasih ya, kalian benar-benar begitu baik pada ibu. Padahal ibu juga tidak pernah berharap untuk diberi gaji. Ibu tulus kok bantu usaha Fee, karena ibu sudah menganggap Fee dan kamu itu anak ibu. Tidak semua aktivitas harus dinilai dengan uang, dibayar dengan uang," ucap Bu Nina dengan mata berkaca-kaca.

Untuk sementara waktu kehidupan rumah tangga Fee dan Boby tidak ada halangan apapun. Bahkan usaha perbengkelan milik Boby juga sudah berkembang lagi.

Hari ini Fee dan Boby akan mengadakan acara syukuran empat bulanan kehamilan Fee. Dan acara di laksanakan di panti asuhan. Acara di lakukan dengan sangat sederhana hanya memanggil seorang ustad untuk diadakan doa bersama.

Acara tidak memakan waktu lama, hanya dalam waktu satu jam saja sudah selesai. Acara juga disertai dengan berbagi rezeki kepada setiap anak-anak yang ada di panti asuhan tersebut.

Rasa bahagia kini sedang melingkupi kehidupan rumah tangga Fee dan Boby. Apalagi usaha sepasang suami istri ini juga berkembang sangat pesat.

"Alhamdulillah, calon anak kita selalu sehat. Semoga selamanya sehat dan juga pada saat proses melahirkan juga tidak ada halangan apapun. Anak dan ibu sehat selalu ya sayang."

Boby memeluk mesra istrinya.

Rasa sayangnya pada Putri juga tidak berkurang sedikitpun, walaupun dirinya saat ini akan memiliki anak kandung sendiri. Boby tidak pernah menganggap Putri itu anak tiri. Ia selalu menganggap Putri layaknya anak kandung.

Berbeda situasi dengan Elsa, yang saat ini dia masih berada di luar negeri. Ia sedang jatuh cinta dengan seorang bule yang berada di negara tersebut. Hingga Elsa sungkan untuk kembali ke Indonesia.

Bahkan ia melupakan dendamnya sejenak demi pria bule tersebut. Ia ingin sekali memiliki seutuhnya pria bule tersebut. Karena selama ini ia hanya di pacari saja.

"Aku sudah memiliki pria yang bisa menggantikan posisi Boby dihatiku tetapi sayangnya ia belum juga bersedia meresmikan hubungan kami berdua."

"Apa yang harus aku lakukan ya? karena aku sudah begitu cinta padanya? dia selalu saja beralasan macam-macam. Di putus nggak mau, tapi di saat aku ingin menikah dengannya, ia juga tidak mau."

Elsa saat ini sedang di permainkan oleh perasaan sendiri. Perasaan cintanya pada si bule itu. Padahal si bule tidak benar-benar cinta padanya. Ia hanya ingin memiliki seorang pacar yang berasal dari negara Indonesia.

Karena ia bosan berpacaran dengan wanita dari negaranya. Hingga ia ingin menjelajah cinta dengan wanita dari negara Indonesia.

"Sudah dua bulan aku berada di sini, apakah sebaiknya aku kembali ke Indonesia saja? karena percuma bagiku terlalu lama berada di sini tetapi tidak ada yang bisa aku pertahankan atau harapkan dari kekasihku itu."

"Awalnya aku kemari hanya untuk berlibur. Tetapi aku malah enggan pulang karena bertemu dengan seorang bule yang mampu meluluhkan hatiku. Tetapi bule itu menggantung hubungan kami berdua."

"Aku yang terlalu bodoh atau terlalu cinta kepada bule itu ya? hingga selalu saja percaya dengan segala yang ia katakan padaku."

"Memang selama aku tinggal di negara ini, ia selalu memberikan segala yang aku butuhkan. Hingga aku tidak perlu mengeluarkan uangku sepeserpun. Tetapi aku tidak hanya membutuhkan uangnya saja tetapi juga dirinya."

Saat ini Elsa sedang dirundung dilema antara memutuskan untuk pulang atau bertahan tinggal di negara tersebut.