Berkisah tentang seorang gadis berparas cantik dengan bentuk tubuh yang nyaris sempurna.
Sebut saja namanya Naura. Menjadi Yatim Piatu sejak masih berusia 3 tahun, tetapi Naura tidak kekurangan kasih sayang orang tua, berkat orang tua angkatnya.
Namun saat sebuah kecelakaan menghampiri keluarga angkatnya, kesedihan dan berbagai masalah pun mulai datang menghampiri kehidupan damainya.
Besarnya kasih sayang yang selama ini Naura dapatkan dari eluarga angkatnya, membuat Naura rela melakukan apapun demi kebahagiaan keluarganya, termasuk menjadi Pemuas nafsu dari seorang Pria tampan nan kaya raya.
Mungkinkah kisah ini akan berakhir sedih? atau happy ending seperti kisah cinta lainnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Fi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30
Butuh waktu sekitar 2 jam perjalanan dari kota J untuk sampai ke kota B. Mereka pulang menggunakan travel karena mobil Riri sedang berada di bengkel.
Naura menggunakan masker dan kaca mata hitam untuk menutupi wajah sembab nya. Sepanjang perjalanan Naura merasa sangat gugup dan gelisah.
"Tenang Ra." bisik Riri ditelinga Naura sambil mengelus punggung tangan Naura.
Tak lama kemudian mobil yang ditumpangi Naura dan Riri berhenti di depan rumah sederhana yang berwarna hijau dengan taman kecil di depannya.
Naura semakin gugub saat melihat Ibu dan Adiknya Erika sedang duduk bersantai di teras depan rumah.
"Kak" sahut ibu dan Erika secara bersamaan.
Naura berjalan cepat menghampiri ibu dan adiknya. Mereka tampak sangat terkejut namun setelah itu langsung menghambur memeluk Naura. Mereka berpelukan tak henti hentinya hingga tak menyadari keberadaan Riri yang berada di belakang Naura.
"Assalamualaikum Tante" ucap Riri menghentikan aksi peluk pelukan mereka.
"Waalaikumsalam Ri... Riri kan?" jawab ibu Ragu melihat Riri.
"Iya Tante, ini Riri." jawab Riri menyambut tangganya ibu lalu menciumnya.
"Kakak.. kau semakin Cantik saja" ucap Erika pada Riri.
"Kau juga semakin cantik dek." jawab Riri
"Namun tetap saja (kak Naura/Rara) yang lebih cantik" jawab Erika dan Riri bersamaan lalu tertawa.
"Sudah....ayo ayo masuk." ucap Ibu merangkul Naura dan Riri.
"Erika di lupain nih." ucap Erika dari arah belakang membuat mereka sontak tertawa melihat tingkah Erika.
Assalamualaikum ayah.. kakak pulang. ucap Naura dalam hati .
Naura masuk kedalam rumah. Rumah yang telah ditempati nya sejak berusia 3 tahun. Rumah yang sudah cukup tua namun masih sangat terawat oleh pemiliknya. Rumah dimana Naura tidak pernah merasakan kekurangan kasih sayang, Rumah yang selalu memberikan kebahagian untuknya. Naura juga sangat merindukan rumah ini beserta isinya.
Naura meneteskan air mata nya melihat ibu nya yang sedang tertawa bercanda bersama Erika dan Riri sahabatnya. Tangis bahagia melihat kondisi fisik ibunya yang terlihat sangat baik.
Aku rela berkorban apa pun untuk kebahagian kalian. batin Naura
"Sayang... kakak kenapa"? Tanya ibu menghentikan tawa nya saat melihat Naura menyeka air mata nya.
"Ibu maafkan Kakak. Maafkan semua kesalahan kakak." ucap Naura menghambur ke pelukan ibunya.
"Sayang, maaf kenapa. Putri ibu tidak pernah salah atau membuat kesalahan. Putri ibu selalu benar dan selalu menjadi kebanggaan" jawab ibu membalas pelukan Naura.
Naura tersenyum sendu, meskipun hanya anak angkat namun kasih sayang yang didapatkan Naura begitu besar.
Terima kasih ibu,, ayah. Karena telah sangat menyayangi Kakak. batin Naura
"Kenapa kau terlihat tidak bahagia sayang? Kalau kau merasa tidak nyaman dengan pekerjaan mu di sana maka berhentilah sayang. Ibu tidak butuh uang yang banyak seperti yang selalu kau kirimkan. Yang ibu butuhkan adalah bisa berkumpul bersama putri Putri ibu." ucap Ibu
"iya Bu, Kakak janji setelah kontrak kerja ini selesai kita akan berkumpul Lagi. Maafkan kakak Bu." ucap Naura kembali menangis diperlukan ibunya.
"Ibu adalah ibumu sayang. Walaupun ibu tidak melahirkan mu. Namun ibu sangat mengerti dirimu. Ibu tau kau sedang tidak baik baik saja. Kau selalu saja berusaha kuat dan menghadapai masalahmu sendiri. Tak apa jika saat ini kau belum mau cerita pada ibu. Namun percayalah sayang, ibu akan selalu ada dan akan selalu mendukungmu." ucap ibu mengecup kening Naura.
Erika dan Riri ikut menangis melihat interaksi antara Naura dan ibunya.
Erika ikut menangis karena berfikir ibu dan kakaknya menangis bahagia karena sudah lama tidak bertemu.
Sedangkan Riri menangis karena mengetahui apa penyebab sebenarnya yang di tangisi Naura sahabatnya.
Aku yakin semua akan indah pada waktunya Ra. ucap Riri dalam hati