Dia memiliki hidup yang sempurna. Memiliki keluarga yang sangat menyayanginya dan menjadikannya sebagai mata hati mereka. Namun karena dia mengasihani tokoh dalam novel "Kisah Cinta Sang Pangeran" yang berakhir mengenaskan yang secara kebetulan memiliki nama yang sama dengannya. Dia bangun tidur di tempat yang tidak dia kenali.
Dan yang paling penting adalah dia berpindah menjadi tokoh itu. Yang berakhir dengan kematian yang mengenaskan.
Panik?
Tentu saja tidak. Dia adalah Lu Jing Yu. Memiliki segudang kemampuan dengan otak yang encer.
Nasib Tragis yang menanti? Takut apa?
Dia adalah Lu Jing Yu yang menggunakan tidak hanya otot untuk menyelamatkan hidupnya, tetapi dia juga menggunakan Akalnya untuk lepas darinya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queen_OK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
5. Biarkan Kekasih Masa Kecil Bertemu
Lu Jing Yu berbalik dan hendak berjalan tetapi sebuah tangan mencekal lengannya dan memaksanya untuk berhenti dan kembali menoleh. Ia melirik dan mengangkat alisnya saat melihat tangan Pei Zhang Xi yang memegang erat tangannya. Entah kenapa ia merasa bahwa keadaan itu agak sedikit terlihat...posesif.
"Ada apa?" Tanya Lu Jing Yu heran. Bukankah mereka seharusnya senang karena ia memberi mereka kesempatan untuk berbicara secara 'pribadi'?
"Setelah ini kita masih harus mengunjungi ibuku."
"Ooh... kalau begitu aku akan menunggu di sana. Kalau kalian sudah selesai berbicara, kamu bisa memanggilku kembali." Lu Jing Yu berbicara dengan ringan saat ia menunjuk sebuah pomongan ginko yang ada di ujung jalan. Ia merasa tidak ada yang salah dengan apa yang dia katakan. Tetapi saat ia melihat perubahan wajah Pei Zhang Xi yang menggelap, ia tidak bisa tidak merasa heran.
"Kamu adalah permaisuri Rui. Kamu tidak perlu pergi untuk orang lain." Pei Zhang Xi melirik Zhu Man Xie saat ia berbicara. Mengingatkan gadis itu akan statusnya saat ini yang bukanlah siapa-siapa bagi mereka.
"Eh? Bukankah kalian butuh waktu untuk berbicara? Tidak apa. Aku akan menunggu kalian selesai bicara." Lu Jing Yu mengira saat ini Pei Zhang Xi hanya merasa tidak enak padanya. Jadi dia harus menunjukkan bahwa dia tidak apa-apa. Tapi wajah Pei Zhang Xi semakin jelek. Dia tidak berbicara lagi. Tetapi juga tidak melepaskan cekalan tangannya pada Lu Jing Yu.
"..." Apa aku mengatakan hal yang salah? Mengapa dia terlihat marah? Lu Jing Yu mengerutkan alisnya tidak faham.
"Jika ada yang ingin nona Zhu katakan, tolong bicara sekarang. Jika tidak ada kami akan pergi." Lu Jing Yu memandang Pei Zhang Xi yang menatap Zhu Man Xie dengan datar saat ia mengatakannya. Ia seperti berbicara pada seseorang yang tidak dikenalnya sama sekali. Tapi dalam novel 'Kisah Cinta Sang Pangeran', Lu Jing Yu jelas mengetahui betapa dalam perasaan keduanya digambarkan di dalamnya.
Zhu Man Xie meremas sapu tangan di tangan kanannya dengan keras saat matanya memancarkan rasa Tidak percaya. Sinar matanya terlihat menyedihkan. Dilengkapi dengan bibir bawah yang dia gigit dengan gemas seperti sedang menahan tangis. Jika seseorang yang tidak tahu apa yang terjadi melihatnya, mereka akan mengira bahwa dia sedang ditindas oleh seseorang.
"Aku... aku... aku tidak...tidak ada yang perlu dibicarakan. Maafkan aku karena telah mengganggu waktu Yang Mulia Raja Rui dan Permaisuri Rui." Zhu Man Xie membungkukkan badannya dengan takzim. Jelas ada ketidakpuasan di dalam matanya yang berkabut.
"Kalau nona Zhu tidak ada yang perlu dibicarakan, kami masih ada urusan." Pei Zhang Xi menarik tangan Lu Jing Yu pergi dari tempat kejadian.
Menatap punggung dua orang yang perlahan menjauh dari sana, Zhu Man Xie menggertakkan giginya. Yang membuatnya tidak merasa nyaman adalah ketika ia melihat tatapan dingin Pei Zhang Xi saat menatapnya tadi. Semua orang mengatakan bahwa Pei Zhang Xi adalah pangeran yang dingin dan tanpa perasaan. Tapi dia tidak merasa seperti itu sebelumnya.
Ibunya dan ibu Pei Zhang Xi adalah teman dekat sejak kecil. Bahkan setelah keduanya menikah, mereka masih akrab satu dengan yang lainnya. Ibunya akan memaparkan ke kediaman selir Su saat mereka mengunjungi bininya yang merupakan ratu di istana ini dari waktu ke waktu. Jadi, Zhu Man Xie dan Pei Zhang Xi menjadi dekat satu sama lain. Dan selama itu juga, Pei Zhang Xi selalu memperlakukannya dengan baik.
Bahkan hingga mereka menanjak remaja, keduanya masih sering bersama dan bahkan dirumorkan menjadi kekasih kecil karena mereka memang terlihat serasi. Apalagi Pei Zhang Xi yang terlihat dingin pada hari biasa, akan selalu memperlakukan Zhu Man Xie dengan baik. Jadi semua orang memikirkan gagasan kekasih kecil di benak mereka dan diam-diam mendoakan keduanya agar mereka dapat bersama suatu hari nanti.
Ini adalah pertama kalinya ia melihat tatapan dingin Pei Zhang Xi dan dia merasa sakit di hatinya. Meskipun ia sudah memperhitungkan sebelumnya jika hal ini mungkin akan terjadi, dia tidak menyangka jika ternyata akan menjadi seperti ini. Tiba-tiba ia merasa bahwa dia diabaikan pada akhirnya.
Lu Jing Yu yang ditarik paksa oleh Pei Zhang Xi mengerucutkan bibirnya dengan tidak senang. Ia sudah berbaik hati memberikan kesempatan pada mereka untuk berbicara, tapi laki-laki yang dingin itu masih saja tidak memperlakukannya dengan baik.
"Lain kali kamu tidak diizinkan mengulangi kesalahan yang sama." Pei Zhang Xi tiba-tiba berhenti dan membuat Lu Jing Yu yang melamun lagi-lagi menabrak punggungnya.
Namun kali ini, Lu Jing Yu tidak berani protes karena dia merasa bahwa ini kesalahannya karena melamun saat dia berjalan. Kalau dia meminta pertanggung jawaban dari 'kecelakaan' ini, bukankah dia akan dihujat karena melangkah terlalu jauh?
"Bisakah kamu jalan dengan hati-hati?" Pei Zhang Xi melirik tangan putih Lu Jing Yu yang menggosok hidungnya yang sedikit merah.
"Maaf. Aku melamun tadi." Lu Jing Yu tidak mengelak dan mengakui bahwa itu adalah kesalahannya.
"Melamun?"
"Ya!" Lu Jing Yu mengangguk dengan semangat. "Aku berpikir bukankah tidak baik memperlakukan nona Zhu seperti itu?" Mata bulat Lu Jing Yu menatap Pei Zhang Xi dengan rasa ingin tahu.
Pei Zhang Xi menaikkan alisnya. Ia merasa wanita yang dinikahinya kemarin sangatlah aneh. Istri orang lain akan mati-matian mencegah suami mereka untuk bertemu dan berkomunikasi dengan wanita lain. Tapi, dari apa yang dilakukan istrinya tadi, itu jelas hal yang yang berlawanan.
"Aku tahu ini semua salahku. Aku juga tahu jika bukan karena aku, nona Zhu lah yang akan menjadi Permaisuri Rui dan bukan aku. Tapi aku rasa ini belum terlambat. Kita masih bisa merubahnya kan?"
Pei Zhang Xi semakin mengerutkan keningnya tidak mengerti. Di dalam hatinya Ia sudah berniat untuk meminta seseorang menyelidiki apa yang terjadi ketika ia tidak datang ke kamar pengantin nya semalam. Mungkin saja kepala istrinya ini terbentur sesuatu dengan keras sehingga merusak beberapa saraf nya sehingga ia bertingkah sangat aneh sepanjang hari.
Mengira jika Pei Zhang Xi tidak mengerti apa yang dia maksudkan, lu Jing Yu buru-buru menjelaskan detailnya. Namun semakin Lu Jing Yu menjelaskan, semakin terlihat gelap wajah Pei Zhang Xi dibuatnya.
"Jangan banyak menyemburkan omong kosong."
"???" Lu Jing Yu yang masih memiliki banyak hal di pikirannya untuk dikatakan menjadi semakin bingung.
"Apakah kamu tidak menyukai semua rencanaku? Kamu tenang saja. Aku masih memiliki banyak rencana cadangan di otakku. Aku beri tahu kamu, aku memiliki otak encer yang cantik." Tanpa sadar, karena terlalu bersemangat saat menjelaskan dirinya, lu Jing Yu sudah meletakkan tangan kanannya dengan nyaman melingkarkan bahu kokoh Pei Zhang Xi bahkan sampai menarik bahu pria itu turun karena perbedaan besar pada tinggi badan mereka.
Pei Zhang Xi yang berwajah gelap segera berwajah merah saat merasa benda kenyal yang menyodok lengannya dengan lembut. Matanya dengan perlahan turun dan melihat tempat dimana benda lembut itu menempel di badannya. Suhu tubuhnya menjadi semakin panas dan wajahnya pun semakin memerah. Kali ini, seluruh wajahnya terlihat sampai merah mulai dari ujung ke ujung.
"Yang Mulia, apakah kamu sakit? Kenapa wajahmu sangat merah?" Lu Jing Yu yang dari tadi mengawasi wajah Pei Zhang Xi tidak menyadari bahwa perubahan itu terjadi karena tindakannya yang tidak bertanggung jawab.
Lu Jing Yu mengulurkan tangannya untuk memeriksa dahinya tetapi segera ditepis. "Ehem. Tidak. Ini karena cuaca panas." Setelah berbicara, Pei Zhang Xi segera berbalik dan mengabaikan lu Jing Yu yang merasa semakin aneh.
"Panas?" Gumam lu Jing Yu sambil menatap ke atas. Langit memang sangat cerah saat ini. Dan matahari juga bersinar terang. Tapi tidak peduli seberapa cerah dan terangnya itu, saat ini masih cukup pagi untuk merasakan panas Matahari yang menyengat.
Memikirkannya dengan dalam, Lu Jing Yu menyimpulkan bahwa Pei Zhang Xi mungkin memiliki reaksi yang berlebihan terhadap panas matahari.
Lu Jing Yu mengangguk puas setelah berhasil sampai pada kesimpulannya. Itu hanya bisa seperti itu. Tidak mungkin ada kemungkinan yang lain. Dengan senyum cerah di wajahnya, Lu Jing Yu segera mengikuti Pei Zhang Xi yang sudah berjalan jauh di depannya dengan cepat.
"Yang Mulia tunggu!"
...~○○○~...
...♡Permaisuri Tidak Ingin Mati_5♡...
Tapi beneran dibikin spot jantung sama konflik yang ga ada habisnya, kayak selalu mikir habis ini lu jing yu kena masalah apa lagi yaa 🤣
Di awal cerita MC emang keliatan kayak ga punya kelebihan yang menonjol, tapi semakin menuju ending semakin kelihatan kecerdasannya
Mau extra part dong ka othor kalo ada, kurang puas endingnya huhuhu 😭