Steffani, Harus menelan hal pahit saat dia di jebak oleh Kakak tirinya sendiri, Dengan memberikan nya kepada Tiga pria teman Kakak tirinya ini...
"Doni, Rian, Yuda.. Cepat kalian nikmati wanita ini, sampai tak tersisa!" perintah Sean Kepada Tiga Pria, teman nya itu, Sean tersenyum miring pada Fani
Mata Steffani membulat sempurna, Fani cepat menggeleng "Tidak Kak, jangan Ku-mohon , Kak Ja-jangan!" memohon pada Sean.
"Kak, Sean, Apa salahku?" lirih Steffani dengan menangis terisak
"Kau tanya apa salahmu? Salah mu itu karena kau, menolak ku!" jawab tegas Sean Kakak tiri Steffani, Yang telah menjadi kakaknya Satu Tahun ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aaswidia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tamparan dan ancaman.
Saat itu Mami Sarah ingin tahu wajah dan juga nomor ponsel orang yang kini menjadi istrinya Papi Yoga mantan suaminya. Entah untuk apa Mami Sarah menginginkan hal itu yang jelas Mami Sarah meminta Reno untuk segera mendapatkan yang dia mau.
Maka semua bisa di lakukan dengan gampangnya hanya karena sebuah uang. Uang lah yang memudahkan pekerjaan Reno ini
Lalu saat malam itu Reno sedang bersama salah satu temannya tengah berada di restoran tempat makan tak sengaja dirinya melihat anak tirinya yaitu Sean datang juga ke restoran ini bersama dua perempuan . Yang mana saat salah satu nya Reno lihat itu seperti tidak aneh bagi Reno. Setelah di ingat-ingat Reno pun menyeringai Oh rupanya itu adik Sean, tentu Reno tahu karena suruhan Mami Sarah membuatnya mencari tahu siapa wanita itu..
Dan saat Fani ke toilet ia seperti ingin bermain-main dengan Fani sehingga Reno membuntuti Fani tapi sayangnya rencananya tak berjalan mulus. karena yang terjadi Fani jatuh pingsan padahal belum di apa-apain waktu itu..
Kembali saat ini.
Wajahnya Mami Sarah sangat memerah menahan rasa marah yang mendadak muncul begitu ia melihat wajah Fani yang pernah jalan bersama anaknya, di tambah rupanya perempuan itu adalah anak dari keluarga miskin itu.
Tidak...
Mami Sarah tak akan pernah menyetujui kedekatan mereka, itu pun bila hanya sebatas saudara, Mami Sarah tidak setuju Sean dekat dengan perempuan tak se level dengan nya.
Keesokan harinya..
Seperti biasa Fani dan Cici sedang berada di kampus
''Fan, kamu sudah tahu siapa pria yang waktu itu belum ?'' tanya Cici ia keinget dengan kejadian waktu lalu.
Fani menggeleng pertanda dia belum tahu pasti.
''Apa kamu gak cerita pada kak Sean? atau kamu tanyakan saja padanya.'' usul Cici
''Tidak Ci, aku tidak mau bila harus berurusan dengan orang itu lagi juga aku tak mau masalah ini semakin panjang'' kata Fani.
''Tapi selama ini Pria itu tidak ada muncul dihadapan mu lagi kan?'' Cici merasa mencemaskan Fani
''Alhamdulillah tidak ada Ci.'' jawabnya
''Ah ya, syukurlah kalau begitu, tapi ya . Kalau ada apa-apa segera beritahu aku.'' ujar Cici
''Tentu aku akan ceritakan padamu'' sahut Fani.
Saat pulang mereka berpisah dengan mengendarai kendaraan masing-masing.
Fani tak jadi menaiki motornya saat ada seseorang mencekal nya dan menahannya untuk pergi. Begitu di lihat siapa orangnya Fani mengernyitkan dahi merasa tak asing dengan wajah wanita baya yang masih cantik ini.
''Hei kau, anak miskin. Sudah saya katakan jauhi anakku. kau itu tak Level dengan kami.'' ucapnya menusuk hati Fani
''Ma-maaf nyonya siapa?'' tanya Steffani bingung
''Siapa-siapa, Aku ini Mami nya Sean, sudah ingat kau . Jauhi Sean, jangan sekali-kali lagi kau mendekati anakku, walaupun kau ini satu rumah dengannya menjaga jarak lah dengan putraku, karena aku tak Sudi anakku harus dekat dengan wanita miskin seperti mu..'' ucap Mami Sarah tegas dan tajam.
'Oh iya Fani pun mulai ingat dengan perempuan ini yang dulu pernah mengatainya juga sama seperti sekarang ini.'
''Ma-aaf Tante, tapi aku dan--''
''Halah, jangan banyak alasan , pokoknya bagaimanapun caranya kau harus menjauhi anakku, kalau perlu kau pergi dari rumah itu, kemana kek ngontrak , nge kos. kan bisa'' menyuruh Fani menjauhi Sean dengan pergi dari rumah besar itu.
''Maaf Tante aku tidak bisa''
''Kenapa? Oh apa karena kau mengincar hartanya Papi Sean juga Sean?'' tuduh Mami Sarah begitu melukai perasaan Fani
Fani menggeleng ''Bukan karena itu , tapi ib-- ''
''Stop! jangan lagi banyak bicara, apa susahnya tinggal pergi. Dan jauhi anak saya!'' Mami Sarah kukuh memerintah Fani menjauh.
Fani membuang nafas kasar ke udara. Huhhh
''Baiklah Tante, bila itu kemauan Tante, saya akan pergi dari rumah itu dan menjauh dari kak Sean.'' keputusan Steffani tanpa pikir panjang lagi.
Mami Sarah tersenyum lebar ''Bagus memang seperti itu yang harus kau lakukan dan kau putuskan. Dan dengarkan ini baik-baik jangan pernah bermimpi akan bisa bersanding dengan Sean, karena kau tidak pantas untuknya. Sean itu tampan juga dari orang berada. Tapi lihat dirimu yang hidup dari hasil tukang jahit saja kok sombong. Dan kalau tanpa adanya Papi Sean, tak mungkin kau bisa masuk ke pendidikan tinggi begini..'' begitu tuduhan nya pada Fani sangat-sangat tak berprikemanusiaan..
''Cukup Tante! Saya dan Mama saya memang orang miskin. Tapi tolong jangan asal bicara Tante menilai kami. Kami tidak seperti itu'' Fani membentak Mami Sarah karena sudah tak tahan di tuduh yang sama sekali tak ia lakukan.
''Berani sekali kau membentak ku siapa kau Hah, siapa kau berani begitu padaku.''
Plakkkk
Dengan sadis Mami Sarah menampar pipi kanan Steffani.
''Itu belumlah seberapa, kalau kau masih berani coba-coba mendekati dan merampas harta Yoga Irawan dah putraku, maka aku tidak akan segan untuk memberi kalian pelajaran.'' Mami Sarah mengancam Fani. setelah mengatakan itu Mami Sarah berlalu pergi tanpa rasa bersalah maupun kasihan pada Fani.
Fani mengusap pipinya yang terasa kebas akibat tamparan wanita itu di pipinya. Air bening Mulai meluncur turun melewati pipi Steffani . Fani menangis bukan karena tamparan tadi tapi karena tuduhan yang tak ia lakukan sama sekali, itu yang membuatnya sakit hati dan menangis..
kasiian ade kamu thu