Franda Liem, adalah seorang gadis tomboy dengan kemalasan luar biasa, dia malas melakukan apapun, hingga satu kesempatan ada seorang culun yang mengatakan cinta padanya.
Pria itu bernama Hang Zhie terus berusaha, hingga Franda benar-benar mengerjainya.
Tiga tahun setelah kelulusan, Franda terpaksa bertemu dengan si culun yang kini jadi bosnya.
Dia terkejut ketika Hang menjadi super seksi, terlihat cool, sedikit bicara, tapi tatapannya mematikan.
Bagaimana kisah Franda selanjutnya? ketika dia tahu bahwa Hang sakit hati padanya karena mendapatkan penolakan dan ingin balas dendam?
Simak di sini!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kumi Kimut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kebersamaan
Di dapur, ternyata si cucu juga sedang bercerita dengan neneknya.
"Nek, mengapa seorang pria tidak mencuci piring?" tanya Hang.
"Semua orang bisa mencuci piring, tetapi tak seperti dirimu, harus di suruh, jika tidak mau lalu paksakan semua itu."
Nenek mungkin memberikan pernyataan yang cukup aneh tetapi itu yang terjadi sebenarnya.
Hang hanya tidak ingin disuruh, seorang pria terbiasa menyuruh.
"Hang, aku beritahu kepadamu, jangan pernah menyerahkan diriku pada dia sangat baik terhadap semua orang. Dia cepat akrab dengan banyak orang terutama ayah dan ibumu, lihatlah di luar sana! ayah dan menantunya begitu akrab karena suatu hal itu kedekatan. Kau seperti itu juga kepada ayah mertuamu?"
"Iya, yang terindah bahkan ayahnya tua selalu mengajakku jalan-jalan, saat kamu sudah menikah atau belum masih berkencan."
Rasanya tidak baik-baik saja, aku merasa semua begitu sulit untuk di lalui," jelas Hang.
"Haha, apa yang kau katakan sebenarnya? jadilah orang yang memiliki sikap yang tegas dan tidak membiarkan istrimu terbenam dalam cinta yang terlalu dalam. Aku lebih tua darimu dan akan memberikan banyak solusi ketika dirimu mendapatkan banyak masalah. Dalam rumah tangga pasti memiliki banyak permasalahan terutama anak dan harta. Dua hal ini pasti akan berkaitan karena kau sama sekali tidak ingin mendapatkan banyak permasalahan di kemudian hari kan?" tanya nenek.
"Tentu saja, memangnya siapa yang ingin bermasalah di masa depan."
Hang sudah selesai mencuci piring baru mendekati suami yang ada di meja makan.
Dia menatap wajah sang nenek yang sudah tua renta.
"Wajahmu mengingatkan aku kepada ayah mertua, kalian berdua sangatlah mirip, aku tidak tahu jika ada orang yang memiliki wajah mirip."
"Apakah kau bercanda? kau adalah orang yang sama dengan apa yang aku pikirkan, kau itu pria yang terpilih, wajahmu bule, tapi sangat kampung an."
Hang tertawa mendengar statement dari sang nenek.
"Kau pantas tertawa karena dirimu memang jelek! kau itu memang putih saja. Aku bisa buktikan jika aku adalah nenek yang paling cantik serta pandai dalam merawat diri. Kau hanya memiliki wajah blasteran dan sombong sekali."
"Haha, hentikan semua itu nenek membuatku tidak bisa berhenti tertawa!"
Saat Hang dan sang nenek sedang tertawa bersama, keduanya menjadi tidak baik-baik saja.
Kegilaan pasti akan selalu ada dan ini karena Hang dan nenek.
"Wah, kalian berdua bersenang-senang dan tidak menghadirkan kami?" tanya ayah Hang beserta istri Hang.
"Wah, iya. Apa yang dikatakan oleh ayah memang benar adanya sebab seharusnya apapun yang terjadi, jika sebuah kebahagiaan harusnya dibagi bersama-sama. Kalian berdua sama sekali tidak memikirkan perasaan kami!"
"Haha, kau terlalu berlebihan!"
Ke empat orang itu terlibat perbincangan yang hangat mengenai masa muda yang cukup menyenangkan tetapi kini harus membina rumah tangga tanpa jeda.
"Saat usia kita sudah semakin tua akan ada masa di mana perhentian tentang semua kegiatan yang seharusnya dihentikan. Aku sudah mengalami beberapa tahun sehingga tahu bahwa fisik dan tenang aku sama sekali tidak mampu untuk melakukan beberapa pekerjaan yang sangat berat. Aku memahami semua itu dan tidak perlu diperjelas lagi. Rasanya sangat aneh ketika aku mendapati seorang menantu yang lebih seperti anak daripada anakku sendiri, bolehkah aku menukar anak?"
"Tukar dengan apa?"
"Truk buah."
"Haha."
Semua orang tertawa terbahak-bahak karena kata-kata ayah mertua yang sama sekali tidak bisa diterima nalar, orang-orang selama ini ingin anak bule dan memiliki wajah dan kulit putih tetapi ayah mertua terlalu jujur, dia ingin Hang ditukarkan dengan truk buah, aneh-aneh saja.
.
.
.
Satu jam berlalu ....
Ke empat orang itu berada dalam satu kesempatan yang cukup menarik karena berlomba untuk mengumpulkan barang-barang di dalam kolam renang yang tersedia di belakang rumah nenek.
Hang sama sekali tidak pernah memikirkan ada kolam seluas itu di desa.
"Kau jangan pernah menghina aku ya, aku seorang sarjana arsitektur, ini saja tidak mau memberikan identitas itu kepada siapapun."
*****