Apa jadinya kalau menantu berselingkuh dengan mertuanya sendiri.
Mencintai dua pria di dalam waktu bersamaan, dan hal itu lah yang saat ini sedang Lily rasakan, gadis kekurangan kasih sayang seorang Ayah dan ibu itu harus berada di posisi mencintai dua pria yang berstatus Ayah dan anak.
Sulit untuk Lily pilih di satu sisi Xeni adalah suami Sah nya, tapi di sisi lain ada James Papa mertuanya sekaligus Ayah dari janin yang ada di dalam rahim nya.
Apa yang harus dia lakukan? Apakah Lily harus melepaskan Xeni yang menawari nya kebahagiaan, atau James pria 40 tahun yang selalu melindungi nya dan menyayangi nya di saat dia membutuhkan kasih sayang?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilam nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Makan malam
Setelah berenang keduanya langsung ke kamar masing-masing karena James memang memiliki kamar di rumah yang ditempati Lily.
Selesai berpakaian James pun langsung keluar dari kamar dan berjalan ke arah dapur untuk menemui bi Narti.
"Malam ini saya akan makan malam di luar, kamu bisa pergi ke rumah besar untuk menemui suamimu" ucap James yang menghampiri bi Narti.
"Baik Tuan" balas bi Narti cepat.
Tak mau banyak bicara ataupun bertanya, yang jelas dia senang bisa mengunjungi suaminya setelah seminggu lamanya tidak bertemu.
Sedangkan untuk James dia sengaja ingin mengajak Lily untuk keluar makan malam karena dia ingin hubungannya lebih dekat lagi.
Ceklek..
James membuka pintu.
"Lily" panggil James.
"Ya, sebentar" sahut Lily tanpa menengok ke belakang.
James masuk begitu saja dan berjalan mendekati Lily yang sedang rias wajahnya dengan make up.
Alis James terangkat sebelah ke atas melihat Lily yang cantik di cermin.
"Apa mau mengatakan sesuatu?" tanya Lily yang melihat James menatapnya di cermin.
"Hem, apa kamu berdandan cantik untukku?" James malah balik bertanya.
Mendengar ucapan James Lily ketika menghentikan Apa yang sedang dia lakukan, dan James melihat itu langsung mengambil sisir.
James menyisiri rambut panjang Lily, membuat Lily semakin dibuat salah tingkah karena dia memang ingin terlihat cantik di mata Papa mertuanya.
"Hem, wanginya harum kamu pandai memilih shampo" ucap James sambil mencium rambut Lily yang wangi.
"Mas" panggil Lily yang bulu kuduknya sudah berdiri.
Bagaimana tidak saat ini tangan James sedang menyibakkan rambutnya ke samping dan Lily merasa hembusan nafas Papa mertuanya itu ada di lehernya.
Deg..
Jantung Lily berdebar-debar dengan apa yang dilakukan Papa mertuanya itu.
"Oh Tuhan kenapa aku punya Papa mertua yang begitu tampan mempesona dan juga menyegarkan mata seperti ini." batin Lily yang panas dingin.
James dengan sengaja meniup-niup nafas panasnya di bagian leher dan telinga Lily sehingga membuat menantu kesayangannya itu dibuat panas dingin oleh dirinya.
"Mas" Lily mengeliat karena James mencium lehernya.
"Lily, kamu sangat cantik dan wangi" ucap James sambil memejamkan matanya.
Di hirupnya aroma tubuh Lily yang wangi, hingga setelah beberapa menit James sadar apa yang telah dia lakukan.
Secepat itu pula James langsung menjauhkan dirinya dari Lily, suruh dia tidak bisa menahan diri untuk tidak menyentuh Lily.
"Sial dia berdiri" batin James mengumpat kesal.
Lily melihat James yang diam, dia membenarkan rambut nya lalu melihat ke arah James.
"Mas kenapa?" tanya lili yang melihat wajah James berubah seperti sedang menahan sesuatu.
James melihat Lily yang berdiri, dan menghembuskan nafasnya kasar karena Lily memakai pakaian yang sangat rendah yang membuat bagian dadanya sedikit agak terlihat.
"Oh shittttt" geram James semakin terangsang dengan apa yang dipakai Lily.
Lily berniat untuk mendekati James tapi James menghentikan langkahnya dengan suaranya.
"Nanti malam aku akan mengajakmu makan malam di luar, sekarang kamu boleh istirahat" kata James.
"Makan malam? dimana?" tanya Lily terlihat sangat bersemangat.
Tapi bukannya menjawab James yang sudah tidak tahan lagi akhirnya memilih pergi dari kamar Lily, dan melihat itu Lily merasa heran.
"Apa Mas James ingin pipis? kenapa dia berlari ke kamarnya dengan secepat itu" gumam Lily yang melihat James berlari ke kamarnya.
Lily benar-benar tidak sadar jika penampilannya yang selalu seksi membuat James merasa panas dingin dan ingin segera menyerang nya.
Malamnya seperti yang di janjikan James mengajak Lily makan malam di luar.
Lily yang belum pernah pergi ke restoran mewah begitu specles karena ini kali pertama dia merasa di perlakukan istimewa.
Bahkan selama berpacaran dengan Xeni pun, suaminya itu tidak pernah mengajak Lily ke tempat mewah selain cafe dan itupun selalu di ganggu teman-teman Xeni.
"Mas, apa kita hanya akan makan berdua?" tanya Lily.
"Hem, hanya berdua" balas James mengiyakan.
James mengandeng tangan Lily dan keduanya berjalan masuk ke dalam restoran, Lily duduk dengan James yang menarik kursi untuk nya.
"Makasih" ucap Lily malu-malu dan James hanya tersenyum.
Lalu pelayan datang dan memberikan buku menu, James langsung memesankan beberapa makanan dia juga meminta Lily untuk memesan makanan kesukaannya.
Dan setelah menunggu beberapa menit makanannya pun datang keduanya pun langsung menyantap makanannya dengan hikmat.
Sesekali Lily melihat James yang sedang makan entah apa yang dia pikirkan tapi Lily terus tersenyum saat melihat James.
"Kenapa?" tanya James yang merasa terus diperhatikan oleh Lily.
"Tidak, aku hanya merasa jika Mas terlalu baik untukku, anak kita pasti beruntung memiliki Ayah sehebat Mas" ucap Lily sambil tersenyum.
Mendengar ucapan menyungingkan senyumannya, dia beranjak dari kursi dan mendekati Lily.
James mengusahakan perut Lily yang buncit,
"Dia juga beruntung memiliki Ibu sehebat kamu, Lily sayang" balas James sambil menetap Lily dengan pandangannya yang selalu hangat untuk Lily.
🌹
Jangan lupa like coment and Vote ya kak ♥️🤗🙏
![[Transmigrasi]Wanita Licik Ke Tubuh Menantu Tak Diinginkan](https://cn-e-pic-aliyun.mangatoon.mobi/cartoon-posters/46724708944.webp-posterend6)
cirinya suka bilang tidak bisa
dan kenyataan bukan anak kandung James
tp dia tetap terluka dengan keaadaan seperti itu
secara xeni udah di besarkan dari bayi layaknya anak kandung
bahkan James ga pernah memarahi dan selalu memanjakan dr kecil
mungkin kalau di dunia nyata pun akan terjadi perang keluarga kalau mertua berhubungan sama menantu bahkan sampai hamil dan akan menikah
hheemmm
jawaban : tidak salah, itu adalah bentuk kreatif, keberanian dalam berkarya, dan menjadi bagus dan bermoral kalau novel itu dengan tegas melaknat perselingkuhan itu, author berani dengan tegas melaknat kelakuan pemeran utama wanita, author berani dengan tegas melaknat kelakuan pebinor
jawaban : novel tersebut akan bermasalah jika kalian melah membela perselingkuhan itu dan malah perselingkuhan berakhir bahagia tapi dapat karma sama sekali
dan novel itu akan menjadi novel munafik dan tidak bermoral jika kalian malah membela dan membenarlan semua kelakuan pemeran utama wanita (istri) dan kalian beiti spesial kan pebinor dan kalian malah melimpahkan semua kesalahan kepada sang suami
jadi author wanita yang berani tegas pada pemeran utama wanita dan pebinor
karena faktanya 90% author wanita selalu membenarkan kelakuan pemeran utama wanita(bahkan walau itu perselingkuhan menjijikan sekalipun) dan mereka selalu spesial kan pra pebinor jadi pebinor bebas berzina dan merebut istri orang
ingat novel adalah hasil dari pola pikirmu sendiri, jadi cara kau menilai salah dan benar dalam novelmu disitulah kita bisa melihat karakternu
begitu enakan pemeran utama wanita dan pebinor dalam novel
*pemeran utama wanita adalah intinya dia apapun konfliknya pasti ujung2 semua tentang kebahagiaannya, begitu hebatnya pemeran utama wanita bahkan melakukan hal paling menjijikan sekalipun, selingkuh, menyerahkan tubihnya dan hamil anak mertua sekalipun kalian bela dan benarkan
*pebinor begitu spesialnya sosoknya selingkuhi dengan menantunya, menyetubihi dan merebut istri anaknya sendiri kalian bela nda benarkan
novel tidak bermoral dan sangat ....... kayak gini heran ada yang suka
kalian akan membela diri, ini hanya novel, ini hanya halu tapi faktanya novel hasil pola pikir dari authornya yang artinya dari novel kita bisa lihat karakter authornya