Hana Ayudia Bramasta gadis cantik yg baru berusia 20 tahun, Terpaksa pergi dari rumah untuk menghindari perjodohan yg telah di atur oleh sang ayah.
Hana juga harus terpaksa mencari pekerjaan untuk membiayai kehidupannya sehari-hari dan untuk membiayai kuliahnya, Dan tampa sengaja Hana telah melamar Pekerjaan di perusahaan calon suaminya sendiri.
"Author : Baby Girl."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Baby Girl., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33.Sabuk Pengaman
"Baiklah, Kemari lah biar ku buktikan kau berat atau tidak" Kata Aryan yg masi berusaha menahan tawanya.
"Ti-tidak perlu membuktikan nya.." Kata Hana sambil melipat tangan nya di atas dadanya dengan wajah yg cemberut.
Tidak butuh waktu lama, Pintu lift telah terbuka, Hana pun langsung melangkah kan kaki nya keluar dari lift itu dan meninggal Aryan.
Sedangkan Aryan hanya menggelengkan kepala nya saat melihat tingkah dari Hana, Dan langsung berjalan mengikuti nya dari belakang.
"Tunggu di sini, Aku akan mengambil mobil.." Kata Aryan saat telah sampai di sebelah Hana.
"Iya pak.." Jawab Hana.
Tidak butuh waktu lama, Tiba lah Aryan dengan mengendarai mobil berwana hitam, Dan berhenti di hadapan Hana.
"Cepat naik.." Suruh Aryan sedikit berteriak.
Hana pun langsung berjalan mendekati mobil itu, Dan berniat ingin membuka pintu mobil bagian belakang.
"Tunggu !!" Kata Aryan, Dan membuat Hana yg tadinya ingin menarik pintu itu, Langsung menoleh ke arah nya.
"Ada apa pak? " Tanya Hana dengan wajah bingung.
"Apa kamu pikir aku ini supir? Hingga kau ingin duduk di kursi belakang" Ujar Aryan sedikit kesal.
"Eh.. Maaf pak. Saya kira tuan Kenzo ada di dalam hehe" Kata Hana sambil menggaruk tengkuknya yg tidak gatal. Ia pun dengan langkah terburu-buru langsung memutari mobil itu, Dan berusaha menahan rasa perih di lutut nya.
Brakk... Hana pun langsung menutup pintu mobil saat ia telah masuk di dalam nya.
"Pakai sabut pengamannya.." Suruh Aryan.
"Baik pak.." Hana pun langsung menarik sabut pengaman itu, Tapi entah kenapa Benda itu sangat Susah ia tarik, Ia terus saja mencobanya , Tapi sama saja ia tidak bisa menariknya.
Aryan yg melihat Hana seperti kesulitan dengan sabut pengaman itu, Berniat ingin membantu nya.
"Astaga kenapa benda ini susah sekali di tar-"
"Biar ku bantu.." Perkataan Hana langsung terhenti saat Aryan ikut menarik tali sabut pengaman itu, Dan betapa terkejut nya Hana saat mendapati wajah Aryan sudah berada di hadapan nya, Dengan jarak yg begitu dekat, Bahkan ia bisa merasakan hembusan nafas Aryan di wajahnya, Yg membuat nya semakin gugup.
Ketika tali sabut pengaman itu telah berhasil Aryan tarik, Ia pun Refleks menoleh ke Wajah Hana, Dan mendapati Hana yg sedang menatap nya, Dan tampah sengaja manik mata mereka bertemu, Tapi dengan cepat Hana mengalihkan pandangan keluar jendela agar Aryan tidak melihat pipinya yg mungkin sudah memerah seperti tomat saat ini.
'Astaga jantung ku seperti ingin copot' Gumam Hana dalam hati.
Aryan langsung menarik kembali tubuhnya agar menjauh dari Hana lalu memperbaiki duduknya.
"Ma-makasih pak.." Kata Hana gugup.
"Hm.." Aryan langsung menjalan kan mobil nya keluar dari wilayah kantor.
....
Kini mobil hitam milik Aryan sedang menelusuri jalan ibu kota yg cukup ramai hari ini, Tapi di dalam mobil itu terasa sangat hening, Tidak ada pembicaraan dari ke dua orang itu, Hana hanya memandang keluar jendela sambil menikmati gedung-gedung tinggi yg ia lewati, Sedangkan Aryan sibuk dengan kemudinya dan hanya sesekali melirik ke arah Hana.
Tiba-tiba mobil itu berhenti dan membuat Hana menoleh ke arah Aryan,
"Kenapa? " Tanya Aryan saat Hana melihatnya.
"Kenapa berhenti pak? " Tanya nya bingung.
"Lampu merah.." Kata Aryan sambil menunjuk lampu merah di depannya.
Hana menggerutuki kebodohan nya, Bisa-bisanya ia tidak melihat ke depan terlebih dahulu sebelum bertanya. "Hehe maaf pak, Saya gak liat" Ucapnya tertawa canggung. Sedangkan Aryan hanya menggelengkan kepalanya mendengar ucapan dari Hana.
Tok Tok... Tiba-tiba pintu jendela mobil Aryan di ketuk oleh seseorang, Yg membuat Hana langsung menoleh ke pintu itu, Dan mendapati seorang ibu-ibu yg sedang menenteng beberapa buah di tangannya.
"Beli buahnya dek, Ini murah dan masi segar" Tawar ibu itu saat Hana sudah membuka jendela mobil.
"Ini buah apa buk? " Tanya Hana. Sedangkan Aryan Hanya melirik ke dua wanita itu sedang berbicara.
"Ini buah leci dek, Harga nya murah cuma 25 ribu se iket" Kata ibu itu sambil memberikan buah itu ke Hana.
"Em.. Ya sudah bu, Aku beli satu aja" Hana pun mengambil uang 30 ribu di dompet nya lalu memberikannya kepada ibu itu.
Yg mampir baca,Jangan lupa tinggalkan jejak ya,Like ,Komen ,Favorit ,Dan Rate bintang 5⭐,Makasih🙏
Semoga Authornya selalu sehat ya dn semangat,....
tumben koq lama, udah bnyak yg nungguin lohh..
semangat yaa
lama ya up nya