Dokter & Petani

"Yakin banget aku adalah masa depan kamu mas, kan kamu mau dijodohkan dengan perempuan pilihan ayah kamu." Kata Kyra membuat Alex yang sedari tadi menampakkan binar hangat dan bahagia kini kembali memasang wajah dinginnya. Dan Kyra yang melihat perubahan raut muka Alex hanya tersenyum mengejek Alex.

"Aura kamu seperti bos gengster kalau seperti itu mas, pengen banget aku cakar-cakar tu muka dingin kamu." lanjut Kyra gemas melihat wajah dingin Alex karena mendengar perkataannya.

"Cakar saja kalau kamu mau, nanti aku balas cium kamu." kata Alex dengan menatap tajam Kyra. Mendengar ucapan Alex, Kyra hanya mencibir.

"Tuh bibir jangan memancing minta dicium ya Ra." kata Alex saat dilihatnya Kyra menjulurkan bibir bawahnya, dan mendengar ancaman Alex, Kyra langsung menutup mulut dengan kedua tangannya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Dan tingkah Kyra yang terlihat seperti anak-anak itu membuat Alex tersenyum geli.

"Aku lanjut tanya lagi ya mas." pinta Kyra dijawab anggukan Alex.

"Kamu bilang segala fasilitas kamu dicabut ayah kamu kalau tidak mau menurut apa katanya, lalu itu mobil kenapa bisa ada di kamu?" tanya Kyra.

"Aku juga gak miskin banget kali Ra, di Ale's Farm gajiku lumayan loh, makanya aku bisa beli tuh mobil walau cuma second, ditambah uang dari ibu juga tentunya." jawaban Alex yang masuk akal nampak bisa diterima Kyra tanpa rasa curiga.

"Aku jadi takut mas." kata Kyra tiba-tiba.

"Takut kenapa?"

"Aku takut andai aku tidak bisa di terima dalam keluarga kamu." kata Kyra dan spontan menutup mulutnya, sepertinya ia berkata di luar kesadarannya.

"Memangnya kamu benar-benar mau menerima perasaanku ya Ra?!" tanya Alex yang juga terlonjak kaget sekaligus gembira mendengar perkataan Kyra yang di luar kesadarannya, karena itu berarti adalah ungkapan isi hati Kyra yang sebenarnya.

"Astaga! Kenapa ini mulut tidak bisa dikontrol sih?" gumam Kyra sambil menepuk pelan bibirnya.

"Sejak kapan Ra?"

"Aku tidak tahu mas, yang jelas bukan barusan hanya karena aku menyaksikan penghianatan di depan mataku, karena rasaku adalah nyata, bukan sekedar pelampiasan sesaat, dan aku melihatmu sebagai Agus bukan Alex." Ungkap Kyra yang mengerti apa maksud pertanyaan Alex.

"Jadi kamu lebih suka aku sebagai petani?" tanya Alex.

"Memang sekarang kamu sudah bukan petani ya mas?" Kyra balik bertanya dan itu membuat Alex sedikit salah tingkah sambil mengusap tengkuknya karena ia seperti salah bicara.

"Ya masih lah, mau jadi apalagi selain itu?" jawab Alex akhirnya sedikit tergagap, tapi untung Kyra tidak menyadarinya jadi tidak ada lagi interogasi tambahan akibat sikap gugupnya.

"Aku menyadari perhatianmu mas, dari sejak kamu masih bisa menjaga perasaan kamu, sampai kamu berani dan nekat melampiaskan perasaanmu, tapi aku curiga, apakah aku hanya sekedar pelampiasan kekesalanmu karena tuntutan ayahmu?" tanya Kyra di akhir pernyataan hatinya.

"Bukan begitu maksudnya dokter cintaku, aku begitu justru aku ingin segera mendapatkan hatimu terlepas nanti apapun resiko yang aku dapat dengan kenekatanku itu, awalnya aku seperti mandapat penolakan darimu, aku hampir putus asa, tapi aku kembali lebih nekat dengan mencium pipimu, dan dipertemuan berikutnya yang tidak nampak ada kemarahan di wajahmu aku jadi yakin, kamu pun mulai membuka hatimu, dan yang sangat membuatku seperti tidak percaya saat tadi di taman kamu begitu mengharap kehadiranku sebagai penguatmu, jujur aku melayang Ra, aku merasa sebagai pemenang, dan aku mendukungmu untuk segera menyelesaikan hubungan tidak sehat kamu, agar aku bisa segera sah menggantikan posisi dia di hati kamu." tutur Alex penuh kebanggaan.

"Dan jika aku sudah membawa pilihan hatiku di hadapan kedua orang tuaku dan ibu menyetujuinya, maka ayah tak bisa berbuat apa-apa lagi untuk urusan asmaraku." lanjut Alex.

"Bagaimana bila aku tidak lolos seleksi ibu kamu?" tanya Kyra sendu.

"Aku yakin kamu kriteria menantu idaman ibuku, dan kalaupun tidak lolos, aku akan meyakinkan ibu, tapi bila ibu kukuh bilang tidak, aku tidak tahu musti bagaimana, mungkin kita lari saja dari keluargaku." Alex terlihat bersunggung-sungguh.

"Mas, kalaupun ibu kamu kukuh tidak setuju, masih ada jalan lain selain melarikan diri, dengan pendekatan baik-baik dan hati yang tulus pasti hati seorang ibu akan luluh, karena aku tidak mau menjadi penyebab rusaknya hubungan anak lelaki dengan ibunya." tutur Kyra dengan pemikirannya yang dewasa.

"Aku jadi semakin yakin kalau kamu akan mampu meluluhkan hati kedua orangtuaku." yakin Alex dengan menggenggam jemari Kyra semakin erat.

"Semoga." balas Kyra dengan senyum penuh keyakinan.

"Bersiaplah kapanpun aku mengajakmu berkenalan dengan kedua orangtuaku, karena saat ini aku benar-benar dikejar untuk segera berumah tangga, karena usiaku sudah masuk kepala tiga lebih, dan akupun punya pemikiran yang sama, aku juga tidak mau terlalu tua saat mengurus bayi nanti." kata Alex dengan pemikiran jauh kedepan membuat Kyra tersipu sendiri mendengar perkataan Alex.

Kyra pun tak akan menunda terlalu lama jikalau memang Alex adalah jodoh yang Tuhan kirimkan untuknya, karena lamanya sebuah hubungan belum tentu akan berakhir dengan kebahagiaan, seperti yang dialaminya dengan Dito tempo hari.

"Aku akan selalu bersiap kapanpun kamu mengajakku mas." kata Kyra mantap.

Mendengar ucapan Kyra yang tidak ragu-ragu mengiyakan apa yang menjadi harapannya, membuat hati Alex begitu gembira.

Refleks kedua tangan Alex memeluk Kyra dari samping, lalu diciumnya pipi Kyra, begitu eratnya pelukan Alex membuat Kyra tak bisa melepaskan diri dari pelukan lelaki tampan itu karena saat ini ada beberapa pasang mata pengunjung resto yang menatap kearah mereka.

"Biarkan seperti ini dulu Ra, jangan hiraukan mata mereka yang menatap sinis ke kita, aku terlalu bahagia hanya untuk menanggapi pandangan mereka." bisik Alex di telinga Kyra, dan Kyra pun tidak lagi memberontak dan menuruti perkataan Alex, toh mereka tidak bertindak asusila.

"I love you so much honey." bisik Alex kembali, membuat tubuh Kyra memanas seketika dan sudah pasti mukanya pun memerah. Kyra memejamkan matanya, dadanya semakin bergemuruh dengan detak yang begitu cepat. Pernyataan cinta Alex berdampak sungguh hebat dalam dirinya.

Alex merasakan tubuh Kyra bergetar dan jantungnya yang terpacu cepat.

"Relax saja honey, kamu begitu mengundangku kalau begini." bisik Alex kembali, dan reaksi Kyra saat mendengar perkataan Alex yang sekarang menjadi agak berang.

"Apa-apaan sih mas, merusak suasana romantisnya hati aku saja, dasar otak mesum!" seru Kyra pelan sambil menepuk tangan Alex yang memeluknya.

Mendengar perkataan Kyra Alex tertawa sambil melepaskan pelukannya.

"Reaksi cowok normal begitu sayang." Kembali ucapan Alex memunculkan rona merah di wajah Kyra karena panggilan sayang yang ditujukan kepadanya.

"Mas, lama-lama jantungku bisa copot dari dadaku, dan wajahku terbakar karena ucapan kamu itu." ucap Kyra hyperbola membuat Alex kembali tertawa.

"Bisa melawak juga kamu dokter cintaku. So, what's your answer?" tanya Alex dengan tatapan dalamnya

"Yes, I accept. Love you too my sweet honey." ucap Kyra sambil membalas tatapan Alex.

"Thankyou very much honey, welcome to be Mrs. Alex August Agam." kata Alex sambil mempererat genggaman tangannya, dan tiba-tiba.

Cup! Alex mengecup bibir Kyra singkat, dan pemilik bibir yang dicuri kecupannya itu hanya membelalak tak percaya.

"Mas!, tak tahu tempat banget sih kamu!" seru Kyra sambil menengok kiri kanannya sambil menutup bibirnya yang baru saja dicuri kecupan oleh Alex.

Untung saat itu tidak ada yang melihat kearah mereka atau mereka melihat tetapi langsung menundukkan kepala begitu Kyra mengedarkan pendangannya.

"Biarin, salah sendiri bibir kamu begitu menggoda untuk ku kecup." jawab Alex menahan senyum.

"Dasar mesum!" seru Kyra sambil memukul lengan Alex.

Dan keduanya pun hanya bisa tertawa pelan, dan bersiap menghadapi resiko maupun reaksi apapun dan juga restu atau tidak yang akan mereka terima nanti dari kedua orangtua masing-masing.

...****************...