ini novel pertama yang saya tulis, tentang seorang gadis yang memperoleh Sistem Dewi yang merubah hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiindy ArAs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengobati Rindu
Pria paruh baya itu menghampiri Alyssa dan membungkuk sopan padanya.
Para staf rumah sakit kaget melihat Pria paruh baya itu datang dan menganggukan kepala mereka sopan.
"Selamat pagi Nona Alyssa" ucap pria paruh baya itu
"Pagi, maaf anda siapa?" tanya Alyssa
"Perkenalan nama saya Siswanto Kepala cabang Health Hospital Kota M, apa ada yang bisa saya bantu, Nona?" Ucap Siswanto mengulurkan tangannya
Semua Kepala Cabang Health Hospital, pagi tadi menerima berita tentang Pemengang saham terbesar Rumah sakit yang sudah berpindah tangan.
Mereka semua tahu Alyssa adalah Pemegang saham terbesar saat ini. Mereka mengetahui photo dan biodata tentang Alyssa, semuanya terkejut mengetahui Alyssa masih berumur 18 tahun.
Semua Kepala Cabang Health Hospital hari ini di wajibkan stand by di rumah sakit, padahal hari ini adalah hari minggu.
Namun mereka takut Alyssa tiba-tiba mengunjungi rumah sakit, dan benar saja hari ini Alyssa berkunjung di Cabang Kota M.
Siswanto yang kebetulan baru masuk dan melihat Alyssa, merasa kaget dan langsung menghampirinya.
"Ternyata Paman Siswanto, Salam kenal paman" Alyssa menyambut tangan Siswanto
"Saya hanya datang untuk menengok anak dari teman tante saya yang di rawat disini" ucap Alyssa
"Kalau begitu, mari saya antar Nona, Eh ini siapa, nona?" tunjuk Siswanto pada Enzy yang terus mengikuti Alyssa
"Oh perkenalkan ini Enzy, Asisten pribadi saya, dia yang mengurus semua pekerjaan atas nama saya" ucap Alyssa
"Halo, salam kenal Nona Enzy" ucap Siswanto mengulurkan tangannya dan di sambut Enzy
"Salam kenal juga Pak Siswanto" ucap Enzy
Kemudian mereka bertiga berjalan menuju ruang rawat Rindu di kelas 2.
[ Selamat host sudah menyelesaikan misi : Menolong seorang ibu yang kesulitan membayar biaya tindakan operasi anaknya.
Hadiah : Bugatti veyron dan uang total 100 Milyar ]
[ Mobil sudah ada di parkir khusus Apartement, Surat-surat dan kunci sudah ada di laci nakas samping tempat tidur kamar Host ]
TING!!!
SMS masuk
[ Bank Central Asia, Nomer Rekening 123*** pada pukul 08.00 WIB menerima uang Rp.100.000.000.000 ]
Alyssa tersenyum kecil mendengar suara sistem, tentang misi yang berhasil. Dan juga melihat SMS uang masuk dari Bank.
Alyssa mengetuk pintu ruang rawat Rindu.
"Al, kau sudah datang?" ucap Hanin
Raffi dan Ibu Raffi menoleh ke arah Alyssa yang datang dengan 2 orang di belakangnya.
"Siapa mereka Hanin?" ucap Ibu Raffi, dia sedikit terpana melihat 2 kecantikan di depannya, terutama Alyssa yang sangat cantik dengan pakaian indah bermereknya.
Ibu Raffi paham betul mana barang kualitas bagus dan tidak, barang Asli atau KW. Jelas dia melihat pakaian yang di pakai Alyssa adalah barang branded yang harganya jutaan.
"Ah kenalin ini Alyssa keponakanku, tan" ucap Hanin
"Halo, kamu cantik sekali, sama seperti tante kamu" ucap Ibu Raffi manis sekali.
"Halo, salam kenal bibi, terimakasih" ucap Alyssa sopan
"mereka berdua siapa?" Ucap Ibu Raffi
"Yang cewek namanya Enzy, dia asisten pribadinya Alyssa tante" ucap Hanin
"Kalau yang laki-laki ?" tanya ibu Raffi
"Ah, Halo perkenalkan, nama saya Siswanto. Saya Kepala cabang Health Hospital Kota M" Ucap Siswanto
Baik Hanin, Raffi dan Ibu Raffi ketiganya terkejut. Bagaimana bisa Kepala Cabang Rumah sakit ini datang bersama Alyssa
"Nona Alyssa, apa tidak sebaiknya pasien di pindah ke ruangan VIP, nanti biar saya yang mengatur kepindahannya?" tanya Siswanto
Mereka bertiga terkejut lagi, bagaimana bisa kepala cabang bisa begitu sopan dan hormat pada Alyssa.
"Kalau begitu, maaf merepotkan paman" ucap Alyssa
"Ah, tidak merepotkan sama sekali, ini sudah tugas saya" ucap Siswanto sopan
"Kalau begitu saya permisi, Nona. Saya akan mengatur pemindahan pasien segera" ucap Siswanto lagi, Alyssa mengangguk.
Setelah Siswanto keluar dari ruangan, semua mata menatap Alyssa, Alyssa mengerti akan hal itu.
"Aku pemegang saham terbesar di Rumah sakit ini" ucap Alyssa ringan.
ketiganya Syok mendengar kenyataan itu. Hanin sudah biasa mendengar hal mengejutkan dari keponakannya itu, namun tetap saja dia masih terkejut.
Raffi dan Ibunya terkejut sudah pasti, di umur Alyssa yang masih sangat muda tapi dia memiliki aset yang sangat besar.
Alyssa menyerahkan 1 pamer bah berisi pakaian Hanin, dan Hanin menerimanya. Saat itu Hanin melihat tangan Alyssa, dia tersentak kaget.
"Al, luka kamu.. kok menghilang?" ucap Hanin
Hanin lebih terkejut, saat sadar Alyssa tak memakai perbannya, bahkan bekas luka pun tak ada.
Jelas waktu terakhir dokter cek kondisinya dan mengganti perbannya sebelum di perbolehkan pulang, dia lihat luka Alyssa meskipun sudah lebih baik tapi tetap saja itu cukup dalam.
Bahkan Raffi pun ikut terkejut, tersadar karena ucapan Hanin.
"Hanin punya obat untuk menghilangkan bekas luka, tante. Al memakainya saat sudah sampai rumah. Bukannya tante juga merasakan obat yang Al buat untuk kesehatan kulit Tante" ucap Alyssa.
"Ah, kau benar, kau memang sungguh luar biasa" ucap Hanin kagum.
Raffi dan ibunya pun akhirnya tau, ternyata kulit Hanin bisa awet muda itu karena obat yang di buat Alyssa, Alyssa sangat ajaib bin misterius, pikir mereka.
"Al, bilakah kau menyembuhkan Rindu?" Ucap Hanin
Raffi dan Ibu nya mendengar itu, menatapnya penuh harap. Karena Rindu terkena Demam berdarah jadi Rindu masih butuh perawatan lumayan lama.
"Biar Al cek Rindu dulu, tante" ucap Alyssa
Mereka membiarkan Alyssa memeriksa Rindu. Alyssa mengecek denyut nadi Rindu. Karena Alyssa punya Skill tabib ahli dan Kedokteran jadi dia tidak sulit melihat penyakit Rindu.
"Rindu terkena Demam berdarah, tapi tidak sampai parah. Alyssa akan memberikan resep Herbal untuk Rindu, minum ini 2x sehari. Dalam 2 hari, Rindu akan sehat kembali" Ucap Alyssa, mereka mendengar iti menghela nafas lega.
"Enzy, kamu beli Herbal ini, dan berikan pada paman Siswanto untuk membuatnya sesuai cara yang aku tulis. Lalu berikan pada Rindu sehari 2x" ucap Alyssa memberikan Enzy selembar kertas yang iya tulis.
"Baik nona" ucap Enzy
Enzy langsung pergi membeli herbal yang di minta Alyssa.
Sebenarnya bisa saja Alyssa memberikan Rindu Magic Liquid, namun dengan kondisi Rindu yang tidak cukup parah dan masih bisa di obati dengan minum herbal secara rutin.
Juga karena Alyssa tidak ingin menarik perhatian yang tidak perlu.
¤
Siswanto mengatur memindahkan Rindu ke ruang VIP. Dia juga memanggil staf nya secara bergantian.
Dia memberi tahu semua karyawannya tentang Alyssa yang menjadi pemegang saham terbesar di Health Hospital.
Dia melakukan ini karena tak ingin menyebabkan masalah di kemudian hari.
Namun dia percaya karyawan yang dia didik, memiliki etos kerja yang baik dan etika yang baik pada semua pasien dan keluarga pasien.
"Maaf Pak, di depan ada orang yang ingin bertemu, namanya Bu Enzy" ucap salah seorang staff.
Siswanto yang mendengar nama Asisten pribadi bos barunya itu langsung beranjak menuju tempat Enzy berada.
"Nona Enzy, ada yang bisa saya bantu?" ucap Siswanto
"Nona memintaku memberikan kamu ini" ucap Enzy sambil menyerahkan Herbal yang dia beli.
"Nona meminta kamu membuat obat herbal ini sesuai dengan resep yang nona catat di sini, kemudian memberikannya ke pada Rindu 2x sehari sesuai dosis yang tertulis" ucap Enzy
"Apa ini resep yang di tulis Nona Alyssa?" tanya Siswanto sedikit ragu, "Apa ini aman?" ucapnya lagi
"Iya, kau tenang saja, obat ini aman. Nona sangat ahli dalam meracik obat dan menyembuhkan orang. Kamu bisa mengeceknya di bagian informasi. Nona jumat sore kemarin di rawat di sini karena kecelakaan, lukanya cukup dalam di bagian kaki dan tangan. Kau bisa lihat sekarang, bahkan bekas lukapun tak nampak di badannya. Itu karena obat yang dia buat" ucap Enzy yang bangga pada nonanya.
Siswanto sedikit ragu dengan cerita Enzy, namun dia tetap menjalankan perintah bosnya itu.
Kemudian dia mengecek ke bagian informasi sesuai perkataan Enzy. Dan benar saja, ucapan Enzy benar adanya, Alyssa memang jumat sore di larikan kerumah sakit ini karena kecelakaan dengan kondisi cukup parah, namun hari ini dia melihatnya seperti tidak pernah terjadi kecelakaan.
Siswanto menghela nafaasnya panjang, apakah bos barunya bisa sehebat ini, di umurnya yang sangat muda? Bosnya sungguh ajaib dan misterius. Begitu yang ada di dalam benak Siswanto. Dia sekarang lebih mengagumi Alyssa.