NovelToon NovelToon
Mahabbah Cinta Khalisa

Mahabbah Cinta Khalisa

Status: tamat
Genre:Romansa-Percintaan bebas / Diam-Diam Cinta / Cinta Murni / Tamat
Popularitas:291.8k
Nilai: 5
Nama Author: Mirna Samsiyah

"Apa itu mahabbah?"

Ketika mendapat pertanyaan itu Khalisa tidak bisa mendapat jawabannya hanya dengan berpikir satu atau dua hari, meski telah menghabiskan sebagian besar waktunya untuk memahami apa itu mahabbah ia tak akan bisa betul-betul mengerti.

Namun ada satu orang yang membuat Khalisa merasa jika dekat dengannya maka ia juga dekat dengan sang pencipta—dekat pula pada arti dari mahabbah.

Suatu hari di pertengahan bulan suci ramadhan, ia mengungkapkan perasaannya berharap mereka memiliki rasa yang sama dan mau menjalani ibadah paling lama yakni pernikahan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mirna Samsiyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31

"Azfan, kamu malam ini jangan pulang ya." Rindang melihat Azfan dengan tatapan memelas, ia takut jika hanya berdua dengan Khalisa disisi karena mereka tak tahu kejahatan akan terjadi sebab apartemen yang keamanannya sudah terjamin saja masih bisa terjadi tindak kejahatan seperti tadi.

"Aku tidur di sofa deh kamu di ranjang." Rayu Rindang, sebenarnya ia kasihan juga melihat wajah Azfan yang penuh luka lebam tapi untungnya cowok itu mendapat pengobatan cepat. Khalisa juga sudah dipindahkan ke ruang rawat. Untungnya tidak ada luka dalam meski dokter bilang kepala Khalisa mendapat benturan yang cukup keras.

Rindang meminta Huma pulang lebih dulu karena ini sudah larut malam, tadinya ia akan mengantar Huma ke tempat kos tapi Huma menolak karena ia bisa naik angkutan umum.

"Dari pada aku minta Jason yang nginep disini kamu nggak mau kan?"

Azfan baru menoleh ketika Rindang mengatakan itu, "Apa?" ia tidak mengerti pada kalimat Rindang atau ia hanya pura-pura tidak mengerti atau memang tidak ingin mengaku bahwa sebenarnya ia mengerti. Azfan bingung terhadap dirinya sendiri. Azfan hanya tidak ingin terjadi sesuatu yang buruk lagi terhadap Khalisa maupun Rindang karena ini kedua kalinya.

"Udah-udah aku doain hubungan kalian lancar ya." Rindang menepuk bahu Azfan dua kali lalu beranjak dari sofa meninggalkan Azfan masuk ke toilet.

Azfan tampak merenung, apakah orang-orang menyadari kalau ia menyukai Khalisa tunggu dulu ia bukan menyukai Khalisa sebagai wanita tapi ia begitu karena Khalisa adalah teman dekatnya. Bukankah Azfan memperlakukan Khalisa sama saja dengan Rindang.  Atau jangan-jangan ia memang memiliki perasaan suka pada Khalisa. Azfan tidak tahu karena ia belum jatuh cinta sebelumnya. Namun jika benar tentu ia tak pantas untuk Khalisa yang sempurna. Khalisa cantik, baik dan ramah, shalihah dan kaya sejak lahir. Azfan harus menyadarkan dirinya sendiri untuk tidak jatuh terlalu dalam.

Khalisa berusaha membuka matanya yang terasa begitu berat, ia tidak memiliki tenaga bahkan hanya untuk menggerakkan jemarinya. Apa yang terjadi? Tiba-tiba bayangan wajah Revan berkelebat di benak Khalisa.

Azfan beranjak dari duduknya melihat tangan Khalisa bergerak, "Khalisa, kamu udah bangun?" Ia melihat Khalisa memejamkan mata rapat seperti sedang ketakutan. "Kita sudah di rumah sakit, semuanya baik-baik saja." Ucapnya untuk menenangkan Khalisa.

Pandangan Khalisa kabur tapi ia yakin sosok yang pertama kali dilihatnya itu adalah Azfan. Khalisa ingat bahwa Azfan datang tepat setelah Revan melempar kepalanya dengan kursi lipat yang ada di gudang.

Ini adalah hari ulang tahunmu, 13 Juni, aku udah kasih kado sejak jauh-jauh hari lo, 13 hari sebelum hari ini dengan 13 kali ketukan di apartemen Rindang.

Mata Khalisa kembali terpejam mengingat ucapan Revan, ia mencengkram selimut yang menutupinya sebatas pinggang. Mengingat itu membuat tubuh Khalisa kembali bergetar.

"Ada aku dan Rindang, kamu baik-baik aja." Azfan kalut melihat air mata Khalisa meleleh.

"Khalisa udah bangun?" Rindang keluar setelah membasuh muka.

Mendengar suara Rindang, Khalisa langsung menghambur ke pelukan sahabatnya itu dan menangis tersedu-sedu.

"Qie duhui hao qilai de." Rindang mengusap punggung Khalisa dengan lembut untuk menenangkannya. Ia mengatakan bahwa semua akan baik-baik saja. Mereka ada disini untuk Khalisa. Rindang dapat merasakan tubuh Khalisa gemetar di pelukannya. "Ada Azfan juga disini."

Rindang mengurai pelukan setelah merasa Khalisa sedikit tenang, ia menatap Khalisa lekat. Khalisa bukan tipe orang yang cengeng justru ia cewek paling cerita yang Rindang kenal. Namun sekarang sinar di wajah Khalisa redup seperti beberapa Minggu yang lalu ketika Khalisa bertemu kucing di Mangan Gelato. Rindang mengusap pipi Khalisa yang basah oleh air mata.

"Kamu tahu kan Azfan udah hajar dia habis-habisan, dia nggak akan gangguin kamu dan aku lagi, kalau perlu kita pindah apartemen ya." Hibur Rindang, ia akan melakukan apapun asal senyum Khalisa kembali.

Khalisa melihat Azfan yang berdiri di belakang Rindang, wajah Azfan terlihat khawatir. Khalisa ingin mengucapkan terimakasih tapi lidahnya terasa kelu tidak bisa mengeluarkan sepatah katapun.

"Tidur lagi aja ya, aku janji nggak akan pergi kemana-mana dan kalaupun keluar aku akan pastiin Azfan selalu disini temenin kamu."

Khalisa mengangguk samar, ia kembali meletakkan kepalanya di atas bantal dan memejamkan mata. Khalisa berharap ketika bangun besok ia telah melupakan semua kejadian malam ini.

Rindang mengusap kepala Khalisa sebelum beranjak dari sana, "kamu tidur juga gih, udah malem." Rindang melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 11 malam.

"Aku tidur di sofa." Azfan merebahkan tubuhnya, ia tahu Rindang tak akan terbiasa tidur di sofa berbeda dengan dirinya yang bisa terlelap dimana saja bahkan di lantai yang dingin sekalipun.

"Beneran?" Rindang sumringah, tadinya ia telah gusar karena harus tidur di sofa. Namun Azfan yang baik hati mengalah dan memilih tidur di sofa.

"Iya." Azfan mulai memejamkan mata, ia menutupi sebagian wajahnya dengan satu tangan.

"Nih buat kamu." Rindang memberikan selimut yang tidak terlalu tebal pada Azfan. "Azfan." Rindang menyentuh lengan Azfan karena cowok itu tidak merespon. Jangan bilang Azfan sudah tidur dalam hitungan kurang dari lima menit. "Udah tidur?" Rindang akhirnya menyelimuti Azfan karena sepertinya cowok itu benar-benar sudah terlelap.

Rindang memperhatikan Khalisa yang kembali tidur, pasti perasaan Khalisa sekarang sedang hancur. Rindang mengembuskan napas berat, jika bisa berbagi maka ia akan mengambil separuh rasa sakit Khalisa sekarang. Namun sayangnya Rindang hanya bisa menenangkan Khalisa dengan mengatakan semua akan baik-baik saja.

******

Adzan subuh berkumandang membangunkan Azfan dari tidur nyenyak nya yang tanpa mimpi mungkin karena ia kelelahan setelah berlatih sepanjang hari kemarin dan tampil di depan banyak orang. Bagi Azfan, mengumpulkan keberanian untuk tampil di depan ratusan orang bahkan ribuan membuat energinya terkuras habis.

Ketika hendak bangun Azfan baru merasakan badannya pegal-pegal akibat berduel dengan Revan semalam. Ia terkejut melihat ranjang Khalisa kosong sementara Rindang masih berada di tempatnya. Kemana Khalisa?

Azfan beranjak melangkah mendekati pintu kamar mandi dan bisa sedikit lega setelah mendengar air kran menyala yang berarti Khalisa berada di kamar mandi. Azfan terkejut ketika pintu tiba-tiba terbuka, ia mundur selangkah melihat Khalisa.

"Kamu mau ke kamar mandi?" Tanya Khalisa, ia baru saja selesai membersihkan diri dan berwudhu untuk menunaikan shalat subuh.

"Oh enggak, aku langsung ke mushalla aja, gimana keadaan kamu?" Azfan tidak bisa melihat pelipis Khalisa yang diperban karena tertutup jilbab.

"Aku baik-baik aja." Khalisa tersenyum lebar.

"Syukurlah kalau gitu." Padahal semalam Khalisa masih menangis histeris ketika baru sadar tapi sepertinya sekarang gadis itu sudah jauh lebih baik. Azfan berharap Khalisa akan kembali ceria seperti biasa dan tidak mengingat kejadian itu lagi.

Azfan ingin menanyakan bagaimana kejadian itu semalam tapi ia tidak mau melukai perasaan Khalisa, yang terpenting sekarang Khalisa sudah lebih baik.

"Khalisa ada mukenah buat shalat?"

"Ada kok, tadi aku minta tolong perawat buat bawa mukenah."

"Jadi tadi ada perawat yang masuk kesini?" Mengapa Azfan tidak terbangun sedikitpun saat ada perawat yang masuk ke ruangan itu.

"Iya, kamu lelap banget tidurnya."

Azfan tertawa canggung, ia mengusap tengkuknya yang tiba-tiba gatal, mungkin ada seekor semut yang menggigitnya.

"Kalau gitu aku ke mushalla dulu ya." Azfan hendak meninggalkan ruangan itu tapi Khalisa memanggilnya. "Kenapa?"

"Maaf aku bikin kamu kayak gini." Khalisa tidak tega melihat wajah lebam Azfan karena menolongnya. "Kamu udah nolongin aku dua kali, kamu ngasih aku hal yang nggak bisa aku balas dengan apapun."

Azfan terdiam sesaat berpikir kalimat apa yang akan ia keluarkan untuk membalas ucapan Khalisa itu.

"Kamu jangan minta maaf, yang terpenting buat aku adalah kamu sekarang baik-baik aja." Tangan Azfan terulur hendak menyentuh bahu Khalisa.

Alis Khalisa terangkat membuat Azfan sadar dan segera menurunkan tangannya. Khalisa tersenyum karena tingkah Azfan sangat menggemaskan, ia ingin mencubit pipi Azfan tapi itu tidak mungkin, ia harus membuat Azfan menjadi mahramnya agar bisa melakukan hal itu.

"Aku—berangkat dulu." Azfan keluar ruangan dengan gerakan salah tingkah, ia memang pemalu tapi tak pernah se-gugup ini.

1
Mirna
Luar biasa
Kamrah Azizah
kereeen bageet
Hera
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Rochis Khikma
mksh kk akhirnya happy ending...oh ya ada kelanjutannya untuk anak2 mereka gk kk?
Mirna: Udah ga ada kayaknya, ga kepikiran bikin lagi 😁
total 1 replies
Nina
di tunggu cerita yang baru kak mirna
Marsha Andini Sasmita
🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Marsha Andini Sasmita
👍👍👍❤️👍👍👍
Marsha Andini Sasmita
🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Titin Erawati
sukses selalu Thor, ditunggu cerita yg lainya,jgn lupa jaga kesehatan ♥️♥️♥️♥️♥️
34. Tiara Atikah
bagus banget😘😘😘😍
Mirna: Wah makasih Kak Tiara Atikah, nama kamu mirip Mahira—Mahira Atiqah 😁
total 1 replies
Jauza Lesmono
sukses terus kak dan di tunggu karya karya selanjutnya,salam sehat
Mirna: Makasih Kakak 😍
total 1 replies
RINAWATI AZZA
buat crita azka dewasa donk mbk...
Mirna: Nggak bosen sama keluarga Alindra? 🤣
total 1 replies
૦ 𝚎 ɏ ꄲ 𝙚 ռ
kak Mirna... sayangku..
makasih jg udah kasih kita bacaan yg positif bgt.. aku tunggu karyamu yg lain kak.. sukses terus kaka sayang...😘😘
q bakal kangen ma mereka pasti..😥
૦ 𝚎 ɏ ꄲ 𝙚 ռ: insyaa Allah ka Mirna...
kpn launching karya baru nih..hehe
Mirna: Makasih Akak Uyun sayangkuu 😍
Tetap setiap sama aku yah 😁
total 2 replies
Fat Tonah
terimakasih kasih telah update sebenarnya ndk terima cerita ni berakhir tp d tnggu novel dan cerita lain berikutnya love sekebon untuk authorx love love love
Mirna: Wah love dua kebon buat Kak Fat, makasih udah baca Mahabbah Cinta Khalisa
total 1 replies
૦ 𝚎 ɏ ꄲ 𝙚 ռ
Alhamdulillah... selamat Abi n umma. ...
Bundanya Abhipraya
hemm ga rela tamat dehhh
Bundanya Abhipraya
suka bgt persahabatan mereka...
Bundanya Abhipraya
selamat ya azka punya dede bayi cantikk... yg akur2.
Lusia
jangan tamat dulu ya kk, panjangin aja gak akan bosen
Mirna
yang pada nanya Zulaikha, fotonya ada di tengah-tengah Papa dan Mama nya ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!