NovelToon NovelToon
Bunga Yang Berdarah

Bunga Yang Berdarah

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Selingkuh / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita / Chicklit
Popularitas:61.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ellani

“Diana … kamu akan diberi hukuman mati karena telah melakukan percobaan pembunuhan.”

Diana yang sudah sangat lemah diikat dan di arak ketengah tempat eksekusi. semua rakyat dan bangsawan melihatnya, mereka melemparnya dengan batu dan mengumpat kepadanya.

Kepala Diana ditaruh di tiang untuk di penggal.

Diana melihat kearah Wanita yang dicintai suaminya dan melihat ayah serta kakaknya yang masih tetap membencinya hingga akhir hayatnya.

“Kenapa kalian sangat membenciku?” gumam Diana.

Jika aku bisa mengulang waktu, maka aku tidak akan lagi mengemis cinta kepada kalian.

KRAK. Suara alat penggal terdengar keras memenggal kepala Diana.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ellani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32 Lucien

Lucien bersandar lemah di dinding goa.

“Apa kau bisa berbicara dengan spiritnya?” tanya Diana.

“Sepertinya dia berada di dunia spirit. Spirit tidak bisa kembali ke dunia manusia jika kontraktornya dalam keadaan lemah,” jawab Yurey.

Diana segera mengambil serbuk teh yang ada di kantongnya. Ia sudah menyiapkan cukup banyak untuk keadaan seperti ini. Diana menggenggam serbuk itu dan memasukkan kekuatannya ke dalam serbuk teh.

Apa dia akan bangun? Aku pikir hanya luka luar saja.

Diana mengoleskan serbuk teh itu ke tubuh Lucien yang terluka. Dalam beberapa detik, luka yang ada di tubuh Lucien sembuh tanpa bekas.

Diana diam sesaat, memikirkan bagaimana caranya membuat Lucien sadar kembali.

“Oh!” seru Diana tiba-tiba. Ia memiliki ide dan segera menyentuh tanah dengan kedua tangannya.

Saat Diana mengeluarkan kekuatannya, akar pohon pun keluar dari tanah, dengan bunga mawar berwarna merah darah tumbuh di antara akar tersebut.

Diana melingkari Lucien dengan akar itu dan menutup seluruh tubuh Lucien dengan akar hingga tidak terlihat.

“Apa yang kau lakukan?” tanya Yurey. Ini pertama kalinya aku melihat kekuatan bunga digunakan seperti ini.

Diana tidak menjawab dan terus berkonsentrasi pada Lucien. Akar itu mengeluarkan cahaya terang yang terlihat dari sela-sela akar.

Beberapa saat kemudian, Diana merasakan pergerakan di dalam akar. Ia segera melepaskan kekuatannya dan menurunkan Lucien dengan pelan.

“Ugh,” Lucien mengerutkan keningnya kesakitan.

“Lucien?” Diana melihat Lucien masih memejamkan matanya. Apa ini tidak berhasil?

Lucien perlahan membuka matanya. Ia melihat sosok wanita yang sangat cantik di depannya.

“Siapa kau?” tanya Lucien dengan lemah.

“Aku adalah—”

“Em … penyelamatmu?”

Lucien memegang kepalanya dan duduk perlahan. Diana membantu Lucien untuk duduk.

Melihat sekeliling, ternyata ini masih di dalam goa. Bagaimana wanita ini bisa sampai di sini?!

“Minumlah.” Diana memberikan sari bunga yang dihasilkan dari kekuatannya.

Lucien menatap minuman itu dengan curiga.

“Ini sangat aman.” Diana menyodorkan gelas yang terbuat dari daun ke mulut Lucien.

Lucien segera meminum sedikit air yang diberikan oleh Diana. Saat mencobanya, ia terkejut. Mengapa ini begitu manis?

“Apakah enak?” tanya Diana dengan senyum di wajahnya. Ia tidak tahu kalau bunganya bisa menghasilkan sari yang manis.

“Apa aku boleh meminumnya juga? Sudah lama sekali aku tidak meminum sari bunga itu,” gumam Yurey, mengingat masa lalunya.

Diana mengabaikannya dan terus menatap Lucien. Saat berada di penjara pada kehidupan pertamanya, ia tidak mengingat dengan jelas wajah Lucien hanya mata merahnya yang ia ingat. Sekarang, dilihat dari dekat, ternyata wajah ini sangat tampan. Berapa banyak wanita yang bisa ia taklukkan dengan wajah ini?

Lucien selesai meminum sari bunga itu dan menyerahkan gelas daun kepada Diana.

“Apa kau sudah puas melihat?” tanya Lucien dengan dingin.

“Haha … apa maksudmu?” Diana menggaruk kepalanya dengan canggung.

“Terima kasih telah menyelamatkanku. Aku pasti akan membalas budimu.”

“Itu tidak perlu.”

Aether… Aether… Lucien terus memanggil spirit-nya, tetapi tidak muncul.

“Aku akan membantumu keluar dari sini,” kata Diana sambil berdiri dan menepuk celananya.

“Kau pergilah… aku akan tetap berada di sini.” Lagi pula, jika ia keluar, ia akan bertemu dengan Rowan.

“Tenanglah… kita tidak akan lewat depan.” Diana memegang dinding goa.

“Hei, ceritakan tempat yang ingin kau tuju.”

“Untuk apa?” Lucien mengerutkan keningnya. Apa itu penting sekarang?

“Apa kau ingin keluar dari sini?” Diana memiringkan kepalanya.

Lucien menarik napas. Apa wanita ini gila?

Lucien membayangkan di mana camp kerajaannya berada dan menceritakan lokasi serta tempatnya kepada Diana.

“Baiklah, aku rasa itu sudah cukup.” Diana memejamkan matanya dan membayangkan tempat yang sudah diceritakan oleh Lucien.

Lingkaran sihir terlihat. Lucien menahan napasnya. Apa wanita ini penyihir?

Ini pertama kalinya ia melihat sihir teleportasi yang dikeluarkan tanpa banyak tenaga.

“Siapa kau sebenarnya?” tanya Lucien.

Diana menatap Lucien. “Aku? Aku adalah Diana Eldenhart, Putri Mahkota Kerajaan Aeloria.”

“Apa?!!” Lucien terkejut.

“Kau—”

“Ayo cepat masuklah. Aku akan datang padamu saat waktunya tiba.”

“Jadi tetaplah berada di camp.” Diana mendorong Lucien ke dalam lingkaran sihir.

“Hei! Aku belum selesai bertanya—”

Lingkaran sihir pun menghilang.

“Akhirnya tugasku selesai untuk saat ini.”

“Apa tidak masalah memberitahukan identitasmu?” tanya Yurey.

“Tidak masalah. Lucien tidak akan membunuh penyelamatnya.” Diana menatap dinding goa yang kosong. Aku harap dia tiba dengan selamat.

Camp Kerajaan Eryndale.

PLASH! Terdengar suara air yang cukup keras.

“Siapa di sana?” Para prajurit yang berjaga terkejut dan segera menuju sungai.

Mereka melihat seseorang berada di dalam sungai. “Yang Mulia?!!!”

Lucien berdiri dengan tubuh yang basah kuyup. Wanita itu!! Berani-beraninya dia!!

Thorne yang mendengar seseorang memanggil nama Lucien segera pergi untuk melihat.

“Yang Mulia!!” Thorne segera melepaskan mantelnya dan memberikannya kepada Lucien.

“Apa Yang Mulia baik-baik saja?” tanya Thorne.

Lucien diam tidak menjawab. Ia baru saja sembuh dari luka serius, sekarang ia sangat kedinginan.

“Siapkan air hangat untuk Yang Mulia!” teriak Thorne.

Lucien segera mengganti bajunya.

“Yang Mulia… apa Anda yakin tidak ingin cokelat hangat?” tanya Thorne.

“Apa kau pikir aku anak kecil?” Lucien sangat kesal saat ini.

“Maafkan aku.” Thorne terdiam sesaat. Entah mengapa Yang Mulia berada dalam suasana hati yang buruk. Ini pasti karena Rowan!

“Yang Mulia… kita harus melakukan serangan balasan!” ucap Thorne.

“Jangan dulu.”

“Mengapa?!!” Thorne terkejut mendengar penolakan Putra Mahkota Lucien. Bukankah ia kesal dengan Putra Mahkota Rowan?!

Lucien diam tidak menjawab.

Aku akan datang padamu saat waktunya tiba…

Lucien mengingat apa yang dikatakan wanita itu padanya.

“Aku ingin menemui seseorang.”

Seseorang? Siapa? Thorne penasaran, namun ia tidak berani untuk bertanya.

Di goa dekat camp Kerajaan Aeloria.

“Apa kau ingin menemui lelaki itu?” tanya Yurey.

“Ya.”

“Bagaimana?” tanya Yurey lagi.

“Tentu saja dengan teleport—”

“Tidak!! Bagaimana aku bisa lupa?!!”

“Teleportasi itu hanya bisa digunakan dua kali dalam sebulan!! Aku sudah menggunakannya dua kali!”

“Bodoh sekali,” gumam Yurey.

“Nanti saja akan aku pikirkan caranya.” Diana berjalan sambil memikirkan bagaimana cara menghubungi Lucien.

Sesampainya di camp, Diana melihat suasana menjadi sangat canggung.

Selena duduk sendirian sambil membuat jaring jebakan.

Diana mengabaikan Selena dan melewatinya.

“Sepertinya ada orang yang bersenang-senang dan tidak bekerja,” ucap Selena.

Diana berhenti sesaat dan melirik Selena dengan jaringnya.

“Apa kau berbicara tentangku?” tanya Diana.

“Tidak… tapi jika kau merasa, ya… siapa yang tahu.” Selena terus membuat jaring.

“Yah… tidak masalah, lagipula status kita sangat berbeda jauh.”

“Didikan kita berbeda,” ucap Diana.

“Sindiran ini sangat tidak elegan. Apa ini cara rakyat biasa untuk menyindir seseorang?” lanjut Diana.

“Kau—” Selena berdiri dengan kesal.

“Apa kau tersinggung?” Diana menaruh jari di mulutnya seolah terkejut.

Diana mendekati Selena dan membisikkan sesuatu. “Beginilah cara yang benar dalam kalangan bangsawan.”

Diana tersenyum pada Selena dan pergi meninggalkannya dengan cara yang elegan.

Selena melempar jaring yang ada di tangannya dan menatap Diana dengan kesal. Sial!!!

Author disini ><)/

Menurut kalian, mengapa Diana ingin menemui Lucien di camp Kerajaan Eryndale?

1
Tuxepos Jasmine
ini ga daily up yahhh ka.....🥲🥲🥲
Retno Isma
kapan cerainya kakak???
Shion Hin
ahhh... gk sabar deh.. 😄😄 semangat kakak author... 💪
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Osie
maruk boleh gak yaaa..thor pliizz upnya double boleh yaaaaaa🙏🙏🙏🙏/Rose//Rose//Rose//Rose//Rose/
Tiara Bella
semangat 😍
Biyan Narendra
next thor..
Biyan Narendra
penasaran
Erna Masliana
lanjut 💪..aku berharap up tiap hari 😁
Yunita Widiastuti
💪💪💪🥮
R@3f@d lov3😘
tentu saja bertemu denganmu lucien😏dan menunjukkan kalung pemberian darimu dari kehidupan sebelumnya.... maybe🤔
𝓡𝓪𝓲𝓷𝓪 (来奈)
Lanjut kak 😊
𝓡𝓪𝓲𝓷𝓪 (来奈)
Sang penulis itu ya kak author dong 🤣🤣🤣
Lukman Lukman
💪💪💪💪💪
Yunita Widiastuti
sak karebmu thor...
Lydia
Lanjut Author. Terima Kasih.
Erna Masliana
masa baru hidup kembali mau metong lagi
R@3f@d lov3😘
apakah ada pemain baru,,karena alur ceritanya udah beda
Tuxepos Jasmine
author nya kahhh yg mau diana metong???😱😱😱😱😱jgn laaah thor ...masa udh 3 kehidupan diana metong skr metong jg😅😅😅😅
Osie
thor dirimu ya penulisnya jad8 jgn ngadi ngadi bikin Diana mati...bakal di demo seantero jagat dirimu thor
FHR: Ho oh😅
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!