NovelToon NovelToon
Tiba-tiba Menikah

Tiba-tiba Menikah

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Siti Hardianti

Zira Azizah tidak pernah mempunyai keinginan sedikit pun untuk menikah diusianya yang masih muda namun apa daya sang ayah tiba-tiba meminta nya untuk menikah padahal ijazah sekolah SMA pun belum ia terima .


Ikuti kelanjutan nya dan jangan lupa mohon dukungan nya 🙏🙏🙏.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Hardianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11 ~ Myhusband

Jam 3 dini pagi Zira harus membuka kedua matanya yang sangat berat karena Gaffi yang terus-menerus memanggil dirinya .

" Apa sih aku masih ngantuk ? " , tanya Zira kesal .

" Udah jam 3 , kita shalat dulu yu dek ? " , Ajak Gaffi seraya tersenyum .

" Aku ngantuk banget , shalat sendiri aja " , balas Zira seraya menarik selimut lalu menutupi seluruh tubuhnya.

" Dek lebih baik shalat dulu yu , udah itu baru dilanjut lagi tidur nya " , Ajak Gaffi sekali lagi .

" Dek ayo bangun ambil air wudhu " , ujar Gaffi seraya menarik selimut yang Zira kenakan .

" Aku masih ngantuk " , kesal Zira seraya memaksakan membuka kedua matanya .

" Udah , udah ayo ambil air wudhu ! , shalat dulu ! " , balas Gaffi sedikit tegas.

Zira langsung turun dari tempat tidur dengan memajukan bibirnya beberapa centi , ia masuk ke kamar mandi sementara Gaffi langsung menyiapkan alat shalat mereka .

Gaffi membaca ayat suci Al-Qur'an selagi menunggu Zira yang masih dikamar mandi .

Tak lama Zira sudah keluar dari kamar mandi , sejenak ia terdiam merasa kagum dengan suara emas Gaffi yang terdengar sangat merdu melafadzkan setiap ayat demi ayat Al-Qur'an .

" Udah dek , ayo kita shalat " , ajak Gaffi seraya melirik ke arah Zira .

" Eh " , Zira sedikit terkejut dan ia langsung mengambil posisi dibelakang Gaffi dan langsung memakai mukena .

" Allahu Akbar " , Pertanda Shalat sudah dimulai , Zira mengikuti dari belakang .

Gaffi hanya menunaikan shalat sebanyak 2 rakaat dan setelah itu ia melanjutkan dengan berdzikir dan berdoa .

" Kalau kamu mau tidur lagi silahkan dek " , ucap Gaffi seraya menunjuk ke arah tempat tidur .

Tanpa menjawab Zira langsung berdiri dan kembali ke tempat tidur tanpa membuka mukena nya .

Gaffi memang sering menunaikan shalat malam dan biasanya ia melakukan dikamar .

Gaffi tersenyum melihat tingkah Zira , dan ia kembali melanjutkan dengan membaca ayat suci Al-Qur'an seraya menunggu waktu subuh tiba .

#

" Dek kamu gapapa kan kalau Abang tinggal kerja lagi ? " , tanya Gaffi sebelum mereka menyantap sarapan .

Zira melirik sekilas ke arah Gaffi .

" Mmm boleh ga kalau Zira pergi ke sekolah ? " , tanya Zira dengan ragu-ragu .

Gaffi menyatukan kedua alisnya , ia merasa sedikit aneh , bukankah sekolah Zira udah selesai .

" Zira harus menandatangi ijazah " , ucap Zira lagi .

" Ya udah boleh , jam berapa kamu berangkat dek ? " , Timpal Gaffi sekaligus bertanya .

" Habis sarapan Zira langsung siap-siap " , jawab Zira dan didalam hatinya ia kegirangan karena akhirnya bisa kumpul-kumpul bareng temen-temen nya lagi .

" Ya udah kalau gitu berangkat bareng Abang aja " , balas Gaffi yang kebetulan hari ini ia tidak terlalu sibuk .

" Ga usah gapapa aku berangkat sendiri aja , tapi kasih tahu kata sandi pintu apartemen nya " , tolak Zira yang takut ketahuan temen-temen nya.

" Udah berangkat bareng aja ! " , timpal Gaffi yang tidak bisa dibantah .

" Ayo sarapan dulu " , ajak Gaffi .

Zira merasa kesal karena Gaffi berisih keras untuk berangkat bareng dan kenapa juga Gaffi sampai saat ini belum memberi tahu kata sandi pintu apartemen nya pada Zira .

Setelah sarapan Gaffi menyuruh Zira untuk segera bersiap-siap sementara dirinya yang membereskan meja makan sekaligus mencuci piring dan gelas bekas mereka pakai .

Gaffi tahu kalau perempuan akan menghabiskan waktu cukup lama jika mereka akan berpergian , maka dari itu Gaffi menyuruh Zira bersiap lebih dulu lagian ia nanti bisa menggunakan kamar mandi yang ada di dapur .

40 menit kemudian Gaffi sudah siap dengan setelan baju jasnya , ia sudah siap untuk berangkat kerja namun Zira belum nampak batang hidungnya , Gaffi menunggu Zira disofa ruang tv seraya bermain ponsel mengecek email yang baru dikirm beberapa menit oleh asistennya .

Sudah hampir 30 menit Gaffi duduk disofa ruang tv namun Zira belum keluar juga dari kamar .

" Benarkan pasti akan lama ? " , gumam Gaffi seraya melihat ke pintu kamar .

" Tidur dulu bisa kali ya ? " , gumam Gaffi lagi seraya menyimpan ponselnya dimeja .

Gaffi akan mencoba sabar menunggu sampai Zira benar-benar selesai dan mungkin itu untuk membiaskan dirinya karena mulai hari ini dan seterusnya ia pasti harus menunggu Zira bersiap jika mereka akan berpergian.

Gaffi bersandar disofa , ia melipat kedua tangannya di dada dan ia mulai memejamkan kedua matanya .

" Abang kok malah tidur , ayo berangkat nanti terlambat lagi ? " , Zira dengan ragu-ragu mengguncangkan tangan Gaffi .

" Emmm kamu udah selesai dek ? " , tanya Gaffi seraya menggeliat .

Gaffi mengucek kedua matanya , ia menatap Zira dengan tatapan aneh.

" Kok ga pakai seragam ? , bukannya mau ke sekolah ? " , tanya Gaffi merasa aneh yang melihat Zira memakai celana panjang kain dan kemeja panjang bunga-bunga yang ia padukan dengan kerudung pasmina .

" Gapapa lagian sekolah udah bebas " , jawab Zira apa adanya .

" Ohh tapi cantik sih " , balas Gaffi seraya memuji kecantikan istri nya.

" Apaan sih ? " , tanya Zira seraya menyembunyikan rona malu diwajahnya .

Gaffi tersenyum , lalu mereka mulai meninggalkan apartemen namun sebelum itu Gaffi sudah mencuci mukanya terlebih dahulu biar tidak terlihat muka bantalnya .

Didalam mobil tiba-tiba Gaffi menyerahkan uang berwarna merah muda sebanyak 5 lembar kepada Zira .

" Buat aku ? " , tanya Zira sedikit kaget .

" Iya maaf Abang baru ngasih kamu uang hari ini , segitu cukup ga ? , apa kurang ? " , timpal Gaffi seraya fokus mengemudi .

" Cukup " , jawab Zira singkat dan langsung mengambil uang yang disodorkan Gaffi .

" Mana hp kamu ? " , tanya Gaffi lagi .

" Hah buat apa ? " , tanya Zira bingung .

" Udah mana sini , pinjam sebentar " , balas Gaffi sedikit memaksa .

Zira menyodorkan hpnya dengan muka sedikit kesal .

Seraya fokus mengemudi tangan satu Gaffi menuliskan nomor ponselnya dihp Zira , lalu ia menyerahkan kembali ponselnya pada Zira .

" Ngapain sih aneh ? " , kesal Zira yang langsung mengecek ponselnya .

" Itu nomor hp Abang , kalau ada apa-apa langsung hubungi Abang ! " , Ujar Gaffi seraya melirik Zira sekilas .

Zira yang baru membuka kontak ponselnya dibuat tercengang sekaligus kesal , bisa-bisanya Gaffi menyimpan nomor ponsel dirinya dengan nama myhusband belum lagi dengan emoji love merah ❤️ .

" Udah jangan dihapus atau diubah lagian memang benar Abang suami kamu dek " , Ujar Gaffi yang tahu niat Zira .

Zira melirik ke arah samping , merasa aneh dengan Gaffi yang selalu tahu apa yang mau Zira lakukan .

Mobil Gaffi berhenti tepat didepan pintu gerbang sekolah Zira , Zira melihat ke arah luar jendela dan memperhatikan keadaan diarea sekolah .

" Kenapa Abang tahu aku sekolah disini ? " , tanya Zira sedikit bingung seraya ia terus melihat ke arah luar jendela .

" Udah mau keluar apa ngga ? , apa mau ikut Abang kerja ? " , tanya Gaffi beruntun seraya menatap Zira .

" Ish " , Zira kesal dan ia langsung membuka selt belt nya bersiap mau turun .

" Eh tunggu dulu " , Gaffi menahan Zira dan ia langsung menyodorkan tangan kanannya .

Zira yang mengerti apa maksud dari suaminya , ia pun langsung mencium punggung tangan Gaffi yang dibalas oleh Gaffi mengelus lembut kepala Zira.

" Jangan nakal , kalau udah selesai cepet hubungi Abang ! " , Ujar Gaffi mengingatkan .

" Iya bawel " , balas Zira jutek dan ia langsung keluar dari mobil .

~

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!