Felicia Darmaris. Gadis cantik dengan penuh energik dan juga ke gilaan nya yang selalu membuat semua orang menyukai dirinya, gadis muda berusia 15 tahun yang kini sedang mengenyam pendidikan pertama nya di SMA Dirga Pertiwi. Wajah ceria yang mampu membuat semua orang tersenyum dan tertawa itu menyimpan sebuah rasa sakit dan kehilangan yang mendalam di hidup nya. Kecerian nya hanya temeng untuk menutupi setiap luka dan rasa sakit yang dia rasakan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Faz16, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lo Kenapa Sih?.
Kini mereka sudah ada di Indomart di mana motor Zikry berada, Felicia mulai terlihat pucat membuat Zikry berdecak kesal.
" Benar benar nyusahin lo ya. " Ucapnya sembari melepaskan jaket kulit nya dan menyodorkan pada Felicia yang kemudian mendorong jaket itu menjauh dari nya.
" Gak usah gue pakek jaket. " Ucap gadis itu singkat.
" Pekek apa gue yang makekin ke badan lo, kalau lo mati disini bisa nyusain banyak orang termasuk gue Felicia apa lo paham. " Ucapan Zikry selalu lembut tanpa nada tinggi namun kata katanya benar-benar bisa membuat orang bergidik.
Felicia kemudian melepaskan jaketnya memperlihatkan tubuh nya yang hanya berbalut tantop itu pada Zikry membuat pemuda itu memalingkan pandangan nya. Felicia langsung menyambar jaket Zikry kemudian memakai nya, itu jauh lebih baik dari pada dia benar-benar tidak mengenakan satupun pakaian kering.
Hujan turun semakin deras membuat mereka semakin merasa kedinginan, Zikry memesan 2 kopi panas sembari menunggu hujan lebih reda.
" Kenapa lo dan Argha seperti ada sesuatu?. " Zikry memecah keheningan di antara mereka.
Felicia menatap Zikry yang tiba-tiba bertanya hal yang tidak penting.
" Gak ada gue sama kak Argha baru kenal dan dia baik. Beberapa kali dia nolongin gue sebelum dia menghilang, ada sesuatu dirinya yang membuat dia spesial. " Ucap Felicia. Mata gadis itu jauh memandang mengingat pertemuan nya dengan Argha.
" Gue udah pernah ngingetin lo soal Argha dan gue berharap jangan sampai lo jatuh cinta sama dia atau lo sendiri yang akan menderita Felicia Darmaris. " Ucapan Zikry seketika membuat Felicia terdiam. Dia merasa banyak sekali orang orang yang terus memperingati dirinya untuk tidak terlalu dalam masuk kedalam kehidupan Argha.
" Keberadaan nya saja sulit untuk di gapai bagaimana gue bisa jatuh cinta sama dia apa lagi masuk terlalu dalam di kehidupan abadinya, lagian gue paham lo maksud. " Felicia mengalihkan pandangan nya kearah Zikry yang juga sedang menatapnya diam diam.
" Dia ada, tapi dia belum akan kembali sekarang karena gue gak mau dia membuat masalah dengan Lia apa lagi itu karena gadis bodoh yang saat ini sedang berusaha melenyapkan dirinya. " Ucap Zikry ketus membuat Felicia merasa kesal dengan ucapannya yang terus mengira jika Felicia hendak bunuh diri.
" Gue lagi gak mau bunuh diri, lo kenapa sih ngajak berantem terus. " Felicia berdiri di depan Zikry yang duduk santai melihat kekesalan di wajah gadis itu.
" Emang bener kan, lo mau bunuh diri tapi gagal karena ada gue. " Dengan santai pemuda itu meneguk kopi itu tanpa menghiraukan Felicia yang menghentakkan kakinya kesal.
" Lucu. " Satu kata yang ingin di ucapan oleh Zikry namun dia hanya bisa katakan di dalam hati saja.
Tak lama dari kejauhan nampak sebuah mobil datang menghampiri mereka yang sedang bertengkar kecil, Zikry menatap mobil hitam itu dengan memicing mata nya heran. Sedangkan Felicia tahu betul mobil siapa yang saat ini berhenti di depan mereka itu.
" Gue pergi dulu yah makasih. " Ucap Felicia singkat kemudian menahan supir pribadi nya turun menjemputnya. Zikry yang heran hanya bisa diam memperhatikan kepergian Felicia dengan mobil hitam itu.
" Gak jelas amat idup nya tuh bocah, mungkin bokapnya supir itu makanya dia malu dan langsung pergi. " Zikry mengangkat bahunya acuh kemudian bersiap saat di rasa hujan sudah jauh lebih reda.
*****
Sejak kejadian itu Felicia mulai menjadi gadis pendiam bahkan teman temannya merasa bingung dengan perubahan sikap Felicia itu.
" Fel, lo kenapa sih kalau ada apa apa lo bisa cerita sama kita kan?. " Ucap Sherly menatap Felicia yang hanya diam menatap kosong ke arah berlawanan.
" Emz, Felicia apa kita buat kesalahan yang fatal hingga lo merasa kecewa atau buat lo gak nyawan sama kita kita?. " Timpal Cantika sembari mengedarkan matanya menatap kedua sahabatnya itu.
Felicia menghela nafas pelan mendengar celotehan sahabatnya itu.
" Gue gak papa, gue cuman lagi suntuk pusing pokoknya ribet deh. " Gumam Felicia membuat ketiga sahabatnya merasa heran dan tidak mengerti dengan ucapannya.
" Pokok gue gak marah sama kalian, gue cuman gak bisa cerita masalah ini karena bersifat lebih ke privasi keluarga besar gue. Maaf yah bukan nya gue gak percaya sama kalian tapi.. " Ucapannya tertahan membuat sahabatnya mengerti dan saling menggenggam tangan bersama menguatkan dan saling tersenyum.
" Kalau ada apa apa dan lo butuh bantuan kita jangan pernah sungkan Felicia, kita dah kenal bukan setahun atau dua tahun kan. Jadi jangan pernah sungkan sama kita. " Ucap Alexi dan di balas dengan angukan pelan Felicia.
" Eh, minggu depan gue denger ada acara kemping loh dan kita semua di wajibkan ikut. " Ucap Sherly sembari menyantap bakso nya.
" Oh yah, bagus dong kita bisa refresing dari kehidupan yang penat ini. "
" Iyaa juga, kita semua harus ikut. " Felicia nampak senang dengan ide sahabatnya dia sendiri merasa jika dia butuh waktu dan suasana lain yang bisa mengubah suasana hati nya yang buruk.
" Fel, kek nya dah beberapa hari ini si nenek sihir gak pernah nyamperin lo atau buat jebakan lagi deh?. Kita juga aman aman aja. " Celetuk Alexi membuat mereka menghentikan makan nya dan merasa aneh karena Camellia dan teman-temannya tidak lagi merundung mereka terutama Felicia.
" Iya juga kok gue baru sadar yah, tapi bodoh amat lah Lex lebih bagus kek gitu kan biar hidup kita ini aman damai tanpa drama queen itu. "
" Iya kata Sherly bener juga lagian emang gak capek apa ngerjain kita terus atau mungkin dia lagi bucin tu sama kekasihnya. " Ucap Cantik membuat Felicia teringat saat Zikry menunggu nya di bawa hujan deras tempo hari dan meminjamkan gadis itu jaket nya yang sampai sekarang belum dia kembali kan.
" Gak penting deh girl's, mending kita makan abis tu masuk kelas dan pulang dah paling bener deh. " Seru Felicia mendapatkan anggukan dari para sahabatnya itu.
Mereka menikmati semangkuk bakso itu dengan riang sesekali tawa terdengar nyaring membuat beberapa orang terkadang memperhatikan mereka yang terlihat heboh, dari ujung kantin nampak seorang pemuda diam bersandar di kursinya menatap lekat ke arah para gadis yang sedang tertawa itu.
" Cantik, pantas saja jika Argha bisa langsung jatuh hati pada nya. Dia membawa aura positif dan membuat orang di sekelilingnya merasa nyaman. " Gumam nya pelan sembari berdiri dan berjalan menjauh dari kantin sekolah.