NovelToon NovelToon
Perangkap Cinta Ceo Posesif

Perangkap Cinta Ceo Posesif

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Obsesi / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:23.3k
Nilai: 5
Nama Author: Senja

Naomi harus menjalani hari-harinya sebagai sekretaris di perusahaan ternama. Tugasnya tak hanya mengurus jadwal dan keperluan sang CEO yang terkenal dingin dan arogan yang disegani sekaligus ditakuti seantero kantor.

Xander Federick. Nama itu bagai mantra yang menggetarkan Naomi. Ketampanan, tatapan matanya yang tajam, dan aura kekuasaan yang menguar darinya mampu membuat Naomi gugup sekaligus penasaran.

Naomi berusaha keras untuk bersikap profesional, menepis debaran aneh yang selalu muncul setiap kali berinteraksi dengan bosnya itu.

Sementara bagi Xander sendiri, kehadiran Naomi di setiap harinya perlahan menjadi candu yang sulit dihindari.

Akan seperti apa kisah mereka selanjutnya? Mari langsung baca!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 32 Ibu Panti Meninggal

"Anda puas sekarang, bukan?" Naomi melirik Xander dengan wajah kesal.

Pertanyaan itu menggantung di udara, penuh tuduhan dan kekesalan yang sulit disembunyikan.

Bagaimana tidak kesal, karena ulah Xander, kini ia terpaksa harus menikah dengan pria yang sama sekali tidak ia cintai. Padahal, menikah muda tak pernah masuk dalam daftar cita-citanya.

Xander, yang sedari tadi tak mengerti mengapa Naomi terus bersikap ketus, menatapnya dengan bingung.

"Puas apanya?"

"Tidak usah pura-pura," balas Naomi tajam. "Anda pasti yang merencanakan semua ini. Membuat saya terjebak bersama Anda di dalam kamar dan sengaja mendatangkan orang tua juga kakek Anda. Saya tidak bisa menikah dengan Anda. Apalagi saya—"

Belum selesai Naomi bicara, Xander menarik paksa dagu gadis itu, lalu menempelkan bibirnya di bibir Naomi. Gadis itu terbelalak kaget. Tubuhnya membeku sejenak sebelum ia mendorong bahu Xander sekuat tenaga.

"Anda!"

"Kenapa? Apa ini belum cukup membuktikan kalau kita memang pantas menikah?" ujar Xander santai, seolah ciuman itu hal yang biasa saja.

"Ya jelas tidak! Saya tidak mencintai Anda," Naomi memalingkan wajahnya yang memerah. Marah dan malu. "Lain kali jangan cium saya sembarangan."

"Kalau minta izin sekalipun, kamu tidak akan mengizinkannya, jadi aku mencurinya saja," Xander menjawab santai, tanpa sedikit pun rasa bersalah.

Naomi geram. Kenapa bosnya bisa seaneh dan semenyebalkan ini sih?

Mobil Xander berhenti di depan rumah kontrakan Naomi. Begitu pintu terbuka, Naomi langsung keluar, diikuti oleh Xander.

"Eh kenapa ikut turun? Sudah, anda langsung pulang saja sana," usir Naomi sambil menggerak-gerakkan tangannya.

"Kamu mengusirku?" Xander menunjuk dirinya sendiri dengan ekspresi pura-pura tersinggung.

"Setidaknya berikan aku kopi atau teh hangat."

"Sejak kapan seorang Xander Frederick berubah jadi miskin? Anda tidak sanggup beli kopi?" ejek Naomi, berhasil membuat Xander salah tingkah.

Sial! Gadis ini benar-benar susah ditaklukkan.

"Ya sudah kalau begitu aku pulang," kata Xander akhirnya, lalu mengulurkan tangannya. "Jangan diam saja, lakukan."

Naomi mengernyitkan kening. "Apa?"

"Cium tanganku."

"Hah?" Naomi menatapnya bingung. Permintaan itu terdengar sangat aneh.

"Lama!" Xander meraih tangan Naomi, bersalaman, dan memaksa gadis itu mencium punggung tangannya. "Mulai besok lakukan itu. Supaya saat menikah tidak kaget."

Setelah mengatakan itu, Xander masuk ke mobilnya dan meninggalkan kawasan rumah kontrakan Naomi.

"Aneh," gumam Naomi sambil menggosok-gosok bibirnya, seolah ingin menghilangkan jejak tangan Xander dan sisa ingatan kecupan tadi.

"Kak!" Tiba-tiba suara teriakan mengagetkannya. Naomi menoleh dan melihat Snowy, adik perempuannya, berlari menghampirinya. Wajah Snowy penuh dengan air mata.

"Snow? Ada apa?" Naomi panik melihat adiknya seperti baru saja menangis.

"Ibu... Ibu meninggal, hiks..." ucap Snowy, suaranya tercekat.

Bak tersambar petir di siang bolong, kabar itu membuat Naomi terperangah. Tubuhnya lemas, dan ia langsung jatuh terduduk di tanah.

Bukankah kemarin ibunya baik-baik saja? Kenapa tiba-tiba begini?

"Tidak mungkin, Snow. Kamu pasti bercanda kan?" lirih Naomi, mencoba meyakinkan dirinya sendiri.

"Tidak, Kak... Tadi ada telepon dari salah satu anak panti. Katanya ibu kena serangan jantung mendadak saat jatuh dari kamar mandi." Snowy terisak-isak, memeluk kakaknya erat. "Mereka minta kakak segera kembali ke panti. Mari bertemu ibu kita untuk terakhir kalinya, Kak."

Dunia Naomi seolah runtuh. Air mata yang sejak tadi ia tahan akhirnya tumpah. Ia memeluk adiknya, mencoba menenangkan, padahal dirinya sendiri jauh lebih hancur. Ini semua terlalu mendadak. Terlalu menyakitkan.

Naomi masih ingat percakapan terakhirnya dengan sang ibu.

"Jaga diri baik-baik, Nak. Jangan terlalu memikirkan pekerjaan. Ibu sudah tidak sakit lagi."

Kata-kata itu kini terasa seperti firasat buruk. Ibunya tidak pernah mengeluh, selalu mengatakan bahwa ia baik-baik saja, padahal Naomi tahu, ibunya sering sakit-sakitan.

Dalam duka yang mendalam, Naomi teringat kembali pada Xander. Pria itu sudah merenggut segalanya dari dirinya. Kebebasan, rencana masa depan, bahkan harga diri. Dan sekarang, ibunya, satu-satunya orang yang paling mengerti dirinya, juga pergi.

Hidup terasa begitu tidak adil.

"Ayo, Kak... kita ke pulang sekarang," ajak Snowy, menarik tangannya.

Naomi bangkit. Langkahnya terasa berat, seolah ia memanggul beban yang tak terbayangkan. Ia mengambil tasnya, lalu menyusul adiknya. Namun, sebelum mereka sampai di ujung jalan, sebuah mobil hitam berhenti di hadapan mereka.

Jendela terbuka, dan dokter Nicholas menatap mereka dengan wajah serius.

"Kenapa kalian di sini? Mau ke mana?" tanyanya. Naomi tak menjawab, ia hanya menatap dokter Xander dengan mata bengkak dan merah.

1
partini
wah masuk benang kusut ini ayo xan masa ga bisa bikin Naomi klepek klepek
+55 🚩
ga pake lama mwehehehehehe 🌚🌚🌚
partini
hi hi hi jangan sampai ini dua orang pecah perawan duluan dua" lagi pada oleng
partini
wkwkwkwk asik kali nya mereka nikah nya bareng
Senja: bengek kak🤣🤣
total 3 replies
Dwi Sulistyowati
bocah bisa bikin bocah dokter 🤭
Senja: 😂😂 hoo
total 1 replies
partini
baru di kasih Kiss tipis" di oting udah menggeliat lah di kokop macam mana siap tempur dong,, pasti Nic merasa lucu Thor Otong nya bereaksi ma anak kecil
Senja: 😆 hooh kak
total 1 replies
partini
lah belum tau dia berhadapan dengan sia itu ranting mafia belum akarnya Weh Weh ,, impoten Thor mau lihat reaksi nich lihat body Snowy apa Anaconda akan menggeliat 😂😂😂😂
Senja: Wkwkw gak tahu kakak🤣
total 1 replies
partini
aku makin penasaran sama Nic
+55 🚩
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa 🦖🦖🦖
partini
dihhhh aku penasaran kekurangan apa sih yg di miliki Nicko Thor ,,apa impoten apa suka terong ,,cocok tuh sama Snowy biar dia masih anak anak
partini: ihhh jangan lah,, tertidur aja tuh anaconda ketemu ma pawang nya baru menggeliat 😂😂😂😂😂
total 2 replies
partini
hehh nich what are you doing,,ihhhh
partini
ihhh rasain
+55 🚩
hohoho 🌚🌚🌚 plok2 al datang!
partini
aihhh belum merasakan kamu Naomi 😂😂😂,xan rencana mu good 👍👍👍
+55 🚩
gayanya.. giliran digigit ular alaska nambah2 🌚🌚🌚
+55 🚩: mwehehehehehe 🌚🌚🌚
total 2 replies
Opi Sofiyanti
jgn mau... ke bayang g nanti tiap kamu g bs jln.... 😂😂😂😂
Senja: Wkwkw😭
total 1 replies
partini
penggerebekan yg liar biasa ,,nanti dulu siapa di balik penggerebekan ini thor
Senja: Nah kang julid pasti kak😆
total 1 replies
partini
ini yg beda tapi aku yg aku tunggu dulu
partini: aku lebih suka yg Laur ini Thor ,
total 3 replies
Naya En-lish
/Rose//Rose//Rose//Heart/
partini
burung lepas dari sangkar wkwkwk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!