Andara Istri Kedua

Setelah semalam Nasita bicara dengan Emran mengenai Dara. yang di Katai pelakor oleh salah satu karyawan Emran.

Pagi ini Nasita memutus kan pergi ke kantor Emran dan juga Dara. Untuk menyelesaikan semua masalah yang ada.

Nasita duduk di kursi roda nya dengan bibir tersenyum. dara yang berada di samping nya. Kedua nya berpegangan tangan.

Emran meminta asisten nya. mengumpul kan karyawan di lobi kantor. Tak semua. Namun cukup untuk memberikan penjelasan. Mengenai Dara dan Emran

''Selamat pagi semua nya.'' ucap Emran mengawali ucapan nya.

''Kalian tau kenapa saya meminta berkumpul di sini.'' tanya Emran. Tak perlu menunggu jawaban Emran melanjut kan ucapan nya ''Saya mau menyampaikan sesuatu. Mengenai rumor yang ber edar. Akhir akhir ini. Sebenar nya tidak perlu saya sampai mengklarifikasi seperti ini. karna ini masalah pribadi saya dan keluarga.''

Tak satu pun dari karyawan Emran yang menyela. Semua diam mendengar kan.

di sisi paling belakang Nita. Berdiri dengan hati cemas. Apa yang di lakukan waktu itu. Pada Dara yang sekarang berdiri di antara Emran dan Nasita

wanita itu sampai berkeringat dingin. sudah jelas Dara mengadu pada Emran. karna itu mereka berkumpul di lobi sekarang.

''Perkenalkan dulu. Ini Andara.'' Emran meraih sisi tangan Dara yang bebas dan menggenggam nya erat. ''dia memang istri kedua ku. istri yang ku nikahi secara sah agama maupun negara dan atas persetujuan istri pertama ku tentu nya.'' ucap Emran tegas

''Dan Andara bukan pelakor seperti rumor yang beredar. Hanya saja kami belum melakukan resepsi.'' lanjut Emran berkata sangat tegas tidak ada keraguan disana.

Membuat hati Dara menghangat. Namun juga takut dan malu sebenar nya. Kata istri kedua. Membuat Dara rasa nya ingin pergi dan bersembunyi

Sedang Nasita terus menggenggam tangan Dara satu nya.

''Dara bukan pelakor. seperti yang di katakan seseorang pada nya waktu itu.'' ucap Nasita menimpali memberi penjelasan agar tak menimbulkan kan salah faham.

''Dara memang istri kedua suami ku. perlu kalian tau aku sendiri yang meminta nya.'' lanjut Nasita berkata.

Tak ada yang menjawab. Semua diam dengan pikiran masing masing.

''ke depan nya. aku tidak ingin ada lagi. ada yang menyebut istri kedua ku pelakor. kalian di sini untuk bekerja di perusahaan. bukan untuk mengurusi hal pribadi ku.'' tegas Emran lagi. Menatap karyawan yang berkumpul di lobi

Ucapan singkat itu mampu membungkam mulut karyawan yang sebelum nya gencar bergosip. Mereka sadar itu hal pribadi petinggi perusahaan. sudah lumrah jika seorang bos punya dua istri

Apa lagi dengan keadaan Nasita yang sakit. Wajar saja jika Emran mencari istri baru. Pikir mereka.

Lagian selama perusahaan nyaris di ambang kebangkrutan. Emran tetap memberi gaji mereka tepat waktu dan tidak ada Yang di potong.

Meski sudah di klarifikasi dan di jelas kan. tak lantas membuat Dara tenang. gadis itu masih merasa gelisah. menurut nya hanya sebagian orang yang ada di lobi. Tak semua karyawan yang hadir.

''Kamu yang tenang Dara. semoga kedepan nya tidak akan terjadi lagi. mereka semua sudah faham dan mengerti.'' ucap Nasita begitu sampai di ruangan Emran

Dara hanya tersenyum tipis. Perasan nya masih sama. Takut yang Dara rasakan. Meski mereka tak lagi bicara dan menyebut nya pelakor akan tetapi tatapan mereka penuh kebencian.

''Tetap saja mbak. Mereka mengira aku memang merusak rumah tangga mbak Nasita dan tuan Emran.''

''biar kan saja mereka bicara. Toh kita baik baik saja. Aku dan Emran tidak punya masalah. apa lagi karna kamu.''

''Untuk mereka yang mengerti mbak. yang tidak tetap mereka menganggap ku perusak rumah tangga orang.'' ucap Dara tetap hati nya gelisah meski nasita mencoba menenangkan.

''Maaf ya. karna mbak kamu jadi di situasi seperti ini.'' ucap Nasita penuh sesal. Sudah membawa dara kedalam situasi tidak mengenakan. lantaran dara harus menahan malu tak kala seseorang menyebut nya pelakor.

''tidak mbak. Bukan karna mbak Nasita. semua memang sudah takdir nya. Mungkin dengan berjalan nya waktu aku akan terbiasa.'' tutur Dara. Semua bukan salah siapa siapa. Hanya saja Dara yang tidak bisa menolak permintaan Nasita waktu itu.

Seandai nya tidak ada pernikahan ini. Dara juga tak kan berada di situasi sekarang.

''Dara apa kamu gak ingin kuliah seperti Sandra.'' tanya Nasita mengalihkan kan pembicaraan.

Sejenak agar Dara lupa dengan masalah nya.

''Kayak nya engak deh mbak aku gak bisa.'' ungkap Dara. Sama sekali tidak pernah memikir kan keinginan untuk kuliah.

Meski dulu ayah dan ibu nya pernah menawari Dara. meminta gadis itu untuk melanjutkan pendidikan nya. Dara Engan.

Meski dulu dari pihak sekolah memberikan biaya siswa untuk dara masuk universitas bergengsi di kota Yogya. Dara menolak dengan alasan tak mau jauh dari keluarga nya.

''Biar kamu ada kesibukan. Gak melulu berada di rumah setiap waktu. Keluar pun kadang kadang.'' ucap Nasita lagi.

ucapan Nasita ada benar nya juga. Akan tetapi kuliah juga butuh biaya. Dara tak mau membebani Emran dengan biaya kuliah nya.

''enggak deh mbak. di rumah juga gak pa pa. Memang kalau kuliah bisa apa. sedang kodrat wanita itu memang di rumah. apa lagi setelah menikah.'' ucap Dara tanpa sadar.

Seperti yang ibu nya pernah bilang.

''terserah kamu. Mbak hanya memberi saran. Memang benar kodrat wanita itu di rumah apa lagi setelah menikah. Mengurus suami dan anak anak.'' ucap Nasita dengan bibir tersenyum.

Nasita dan Dara. Berada di ruangan Emran. Sedang pria itu ada meeting pagi ini. Meningal kan kedua istri nya di ruangan nya.

Di luar ruangan. Tak sedikit yang masih bergosip. Kali ini bukan tentang Dara sang pelakor. Tentang Nasita.

Wanita hebat. Yang mampu hidup di poligami oleh suami nya.

''Kalau aku sih udah minta cerai.'' ungkap Mila. Membayang kan tak sanggup menjadi Nasita.

''Sama aku juga.'' sambung Amel yang juga tak sanggup kalau harus jadi Nasita

''kenapa ya Bu nasita rela di dua kan oleh pak Emran. Kalian lihat gak tadi tuh.! senyum Bu Nasita tampak sangat ikhlas. tangan nya juga tak lepas dari tanda. Madu nya.'' ucap Mila

''definisi calon penghuni surga. kata nya kalau wanita rela di madu. Surga jaminan nya.'' lanjut Mila berkata

Tak habis pikir. Nasita terlihat bahagia dan baik baik saja. Bersanding dengan madu nya.

''Apa karna Bu Nasita sakit ya. Pak Emran menikah lagi.'' ucap Amel menduga. Emran menikah lagi karna sakit nya Nasita.

Wanita hebat. Seperti itu lah anggapan mereka pada sosok Nasita. Wanita yang sanggup di duakan. Di saat wanita lain tidak sanggup. Menjalani hidup dengan di poligami