NovelToon NovelToon
Melodi Tanpa Balasan

Melodi Tanpa Balasan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Berbaikan
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: kailah haplah

Melodi gadis ceria dan memiliki suara merdu mencintai seorang lelaki bernama Nathan yang tak lain tetangganya sendiri,namun dia patah hati setelah mengetahui kalo cintanya tak pernah mendapat balasan,namun setelah cinta itu pergi Nathan malah mengejar cinta Melodi,entah apa yang terjadi pada kisah mereka selanjutnya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kailah haplah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32

Nathan dan Melodi tengah sarapan bersama, tidak ada pembicaraan diantara mereka sejak semalam.

Melodi merasa kalo Nathan sedang menyembunyikan sesuatu darinya, bahkan sikapnya saat ini sedikit berbeda, Nathan menjadi sedikit pendiam.

"kak...hari ini aku akan pergi ke kantor",ucap Melodi membuka pembicaraan.

Nathan melihat kearah Melodi, "untuk apa?", tanya Nathan.

"ya aku bosan saja di rumah terus, kalo di kantor setidaknya ada para karyawan yang bisa di ajak ngobrol", jawab Melodi dan Nathan sedikit ke sentil oleh ucapan Melodi.

"Mel...maafkan kalo aku belum bisa menemanimu sepanjang hari, masih banyak yang harus aku kerjakan di kantor, tapi kalo kamu mau ke kantor kita berangkat bersama", ujar Nathan.

Melodi tersenyum lalu berkata, "terima kasih atas pengertiannya tapi aku akan menyusul siang nanti sambil membawa bekal makanan", ucap Melodi.

Nathan menggenggam tangan Melodi, "yakin kamu akan pergi sendiri?", tanya Nathan memastikan, dan Melodi pun mengangguk.

"tapi ingat jangan terlalu capek, aku gak mau kamu sakit karena seharian bekerja membereskan apartemen".

"gak kok, wajar kalo aku beres-beres".

"baiklah kalo begitu aku berangkat", ucap Nathan lalu mengecup kening Melodi dan setelah itu dia pergi berangkat ke kantor.

Melodi terdiam sambil melihat kepergian suaminya, hari ini seperti ada yang mengganjal di hatinya, perlakuan Nathan memang sama namun tetap Melodi merasa tidak sebahagia kemarin.

Di tempat lain, Kenzo bersama seorang suster yang akan merawat kakek, dia seorang wanita bernama Claudia, umurnya tak jauh beda dengannya.

Kenzo memberikan arahan pada Claudia tentang keadaan rumah dan penghuninya, Kenzo berharap Claudia bisa bekerja sama dengan baik.

"aku ingin kamu mengabarkan setiap kondisi kakek", ucap Kenzo.

"baik pak saya akan memberikan informasi tentang kondisi kakek bapak", ucap Claudia.

Kenzo tertawa geli saat mendengar Claudia memanggilnya bapak, "jangan panggil aku bapak, karena aku bukan bapak mu, panggil saja aku mas".

Claudia mengernyitkan keningnya, "mas...maaf saya rasa itu kurang sopan", ucap Claudia.

"lalu kamu ingin memanggilku apa?",tanya Kenzo.

"bagaimana kalo tuan saja", ujar Claudia.

Kenzo menggelengkan kepalanya, "jangan, lebih baik mas saja karena panggilan itu aku terlihat dewasa".

Claudia tak bisa menentangnya dan akhirnya dia pun setuju, "baiklah kalo begitu mas saja".

Kenzo mengangguk-anggukkan kepalanya, "coba panggil aku", ucap Kenzo.

"ma...mas Kenzo".

Kenzo menggelengkan kepalanya, "itu kurang tepat, panggil saja aku mas Ken".

Claudia mengangguk, "baik mas Ken..."

"bagus, kalo begitu selamat bekerja...aku akan pergi ke kantor".

"baik mas Ken..."

Setelah berbincang dengan Claudia, Kenzo pun pergi ke kantor ayahnya.

Claudia yang masih berdiri menggelengkan kepalanya, "panggilan saja menjadi seribet ini", gumam Claudia.

Di dalam mobil Kenzo tersenyum sendiri saat memikirkan percakapannya tadi bersama Claudia, panggilan Claudia sangat menggelikan.

Claudia wanita yang di pilih ibunya untuk merawat kakek Melodi, wanita itu masih lajang, di lihat dari data pribadinya saat mengisi formulir.

Dimata Kenzo Claudia memang cantik namun tak secantik sahabatnya Melodi, " Mel...maafkan aku", ucap Kenzo dalam hati ketika mengingatnya.

Kenzo merasa bersalah karena tidak memberitahu soal kakek pada Melodi.

Hari pun sudah siang, Melodi sudah siap untuk pergi ke kantor membawa bekal makan siang untuk sang suami.

Sedangkan di kantor, Nathan masih berkutat dengan pekerjaannya, namun tiba-tiba Alex datang, "maaf tuan, diluar ada tamu", ucap Alex.

"siapa?"

"saya tidak tahu karena baru pertama kali melihatnya, dia seorang wanita", jawab Alex.

Nathan menghentikan aktivitasnya, "suruh dia masuk".

Alex pun lekas pergi dan menyuruh wanita itu masuk.

Selang beberapa menit pintu pun di buka, terlihat seorang wanita yang berdiri di ambang pintu.

"siang Nath...", sapa Nara.

Deg...

Nathan terdiam saat melihat mantan kekasih berada di kantor istrinya, "Nara...", gumam Nathan tak percaya.

"ya aku Nara...,apa aku mengganggu pekerjaan mu?", tanya Nara.

Nathan mulai gugup, "ah...ti..tidak silahkan masuk", ucap Nathan lalu berdiri dan menghampiri Nara.

"terima kasih..."

"kamu tahu aku disini", ucap Nathan.

"tentu aku tahu, maaf mengganggu sebenarnya kedatangan ku kesini mau melamar pekerjaan, beberapa bulan ini suami ku pergi begitu saja jadi aku harus menghidupi anak-anakku".

"kemarin malam saat bertemu dengan mu itu sebuah keberuntungan bagi ku".

Nathan terdiam mendengar ucapan Nara, hatinya mulai tergerak, dia merasa iba terhadap kehidupan mantan kekasihnya.

"aku tidak tahu harus mempekerjakan mu sebagai apa,seharusnya kamu datang ke HRD soalnya kami tidak menerima lowongan kerja, namun kalau kamu mau kamu boleh bekerja di bagian administrasi, itu atas namaku", ucap Nathan yang begitu saja menerima Nara tanpa membicarakannya terlebih dahulu dengan Melodi.

Nara pun tersenyum senang, dalam hati dia yakin kalo Nathan masih menyimpan perasaan untuknya, "oh Nathan terima kasih aku sangat terbantu", ucap Nara sambil memeluk Nathan.

Dengan bersamaan pintu pun terbuka, Melodi yang berada di ambang pintu melihat jelas Nara sedang memeluk suaminya.

Refleks Nathan mendorong Nara, karena dia tidak mau Melodi salah paham terhadapnya, "Mel...kamu sudah datang", ucap Nathan sambil menghampiri istrinya.

Melodi terdiam menatap Nara dan Nathan secara bergantian, ada rasa kecewa di hatinya saat menyaksikan semuanya.

Nathan mencoba mencairkan suasana,"Mel...kenalkan ini Nara, dia teman ku", ucap Nathan.

Nara mengernyitkan keningnya saat Nathan mengatakan mereka berteman, "Nara...ini Melodi, dia istriku", ucap Nathan sambil merengkuh pundak Melodi.

Nara pun bersikap netral dan dia tersenyum, "selamat siang Melodi, aku Nara senang bertemu dengan mu", ucap Nara.

Melodi terdiam, dia tidak menyambut uluran tangan Nara.

Nathan pun bingung, "Mel...kita duduk dulu aku bisa jelaskan..."

"gak usah...aku hanya mengantarkan ini saja, di makan ya, maaf aku mengganggu...kalo begitu aku pergi", ucap Melodi setelah memberikan bekal makan siang pada Nathan.

Namun tangan Nathan menahannya, "jangan pergi, temani aku makan siang di sini", ucap Nathan.

"Nara...sudah jelaskan apa yang aku katakan tadi, kamu boleh kembali besok, untuk pekerjaan Alex yang akan mengarahkan mu", ucap Nathan.

Nara pun menganggukkan kepalanya, "baiklah kalo begitu aku pamit pergi", ucap Nara lalu dia meninggalkan Melodi dan Nathan dengan hati kesal, seharusnya Melodi tidak datang mengganggunya, tapi tidak apa masih ada waktu untuk berduaan dengan Nathan.

Di dalam ruangan, Melodi dan Nathan masih berdiri, Nathan mencoba untuk menjelaskan semuanya.

"Mel...tolong percaya padaku kalau apa yang kamu lihat tadi tidak seperti yang kamu pikirkan", ucap Nathan.

"aku tahu...sebaiknya kakak makan siang dulu, aku akan pergi keluar", ujar Melodi.

"apa kamu marah padaku?", tanya Nathan.

Melodi tersenyum getir, "entah apa yang aku rasakan saat ini, yang jelas aku kecewa padamu kak, apalagi kamu memperkerjakannya tanpa membicarakan ini dulu dengan ku".

Nathan menarik nafasnya, "maaf, aku terpaksa menerimanya karena dia harus menghidupi anak-anaknya, dia bilang suaminya pergi meninggalkannya, Mel...kumohon mengertilah", ucap Nathan.

Melodi semakin kecewa, Nathan meminta dia untuk menerima Nara, namun suaminya itu tidak menghiraukan perasaannya.

"aku akan keluar sebentar", ucap Melodi lalu dia pergi.

Melodi sudah berada di trotoar jalan, dia duduk sambil menepuk dadanya yang terasa sesak, rasa sakit ini terulang kembali namun ini lebih sakit.

Tiba-tiba Nara datang menghampiri, "Melodi...nama yang bagus".

Seketika Melodi mengangkat wajahnya dan melihat ke arah Nara yang sedang berdiri di hadapannya.

"kau..."

"ya ini aku, Nara mantan kekasih Nathan".

Deg...

Hati Melodi terasa di remas saat mendengar Nara adalah mantan kekasih Nathan, "suamimu ternyata menyembunyikan hubungan kami yang pernah saling mencintai, aku sungguh tak percaya itu", ucap Nara.

"untuk apa kau hadir dalam kehidupan kami", ucap Melodi.

Nara tersenyum, "dulu Nathan begitu mencintaiku, dan aku rasa perasaan itu masih sama".

"apa maksudmu?", tanya Melodi sambil berdiri.

Nara memandang tajam kearah Melodi, "mulai hari ini akan membiarkan Nathan kembali dalam pelukanku, karena aku yang pantas menjadi istrinya".

Melodi menggelengkan kepalanya, "jangan harap, Nathan akan tetap menjadi suamiku".

Nara tersenyum licik, "kau yakin?, kita lihat saja siapa yang akan dia pilih", bisik Nara.

Melodi mendorong Nara hingga terjatuh, "aah...", jerit Nara.

"jangan pernah mencoba menghancurkan hubungan ku", ucap Melodi.

"Melodi...."

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!