"Kamu mau ngapain den?"Tubuh Novi bergetar hebat melihat Jonatan Lim anak yang dulu pernah diasuhnya berada diatas tubuhnya."Aku mau makan kamu mbak!!"****
Novi Kumala ayu wanita yang sering disebut perawan tua di kampungnya terpaksa menikah dengan berondong muda yang ternyata adalah anak yang dulu pernah dia asuh saat bekerja dirumah tuan William Lim.
Novi bahkan baru sadar kalau yang dia nikahi adalah tuan muda Jonatan lim setelah mereka sah menjadi suami istri.Mereka menikah karena desakan dari warga yang mengira Novi dan Nathan akan melakukan hal yang iya-iya.
bagaimana kehidupan Novi setelah menikah?akankah Novi bahagia hidup bersama lelaki berondong yang bahkan dia dulu yang menemani tumbuh kembang lelaki itu.
kepoin ceritanya 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ibah Ibah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27
Author POV
Novi mulai membuka matanya kepalanya berdenyut nyeri,dia melihat sekeliling hanya ada Nathan disampingnya.
Novi mengusap lembut rambut Nathan yang sedang tertidur disebelahnya dengan posisi duduk.
Novi mencoba mengingat kejadian sebelum dia pingsan,namun kepalanya kembali sakit,,
Novi mencoba bangkit tenggorokannya sangat kering,,Novi mencoba meraih botol air yang ada di nakas tubuhnya yang masih lemas membuat Novi terhuyung jatuh,,Novi sudah pasrah jika tubuhnya kembali membentur lantai,
namun tangan Nathan dengan sigap menangkap nya.
Novi menatap wajah Nathan,untuk beberapa saat mereka saling menatap,Nathan mendekatkan wajahnya kearah Novi dia sungguh rindu mencium bibir kecil Novi
namun Novi dengan cepat menarik tubuhnya,
"Saya haus den"
Novi mencoba mengalihkan perhatian Nathan padanya,, Entah kenapa jantung Novi berdegup begitu kencang saat tubuh mereka begitu dekat.
Nathan dengan sigap mengambilkan air untuk Novi,,
"Mavi lapar?"tanya Nathan hampir satu hari mavinya tak sadarkah diri pasti Novi sangat kelaparan.
Novi hanya mengangguk sejujurnya dia sungguh tak enak hati diperlakukan seperti ini oleh Nathan,dia yang jadi pengasuh Nathan,kenapa sekarang jadi dirinya yang diasuh Nathan.
"Apa mavi mengingat sesuatu?" tanya Nathan dia merasa aneh saja karena mavinya tak menanyakan Rena.
"Memang adakah sesuatu yang perlu aku ingat?" Novi balik bertanya.
Nathan merasa lega sekali karena Novi terlihat tak mengingat kejadian terakhir saat dia pingsan.
"nggak apa-apa mavi"
Nathan mengambil piring berisi nasi dimeja.
"Nggak usah den,saya bisa sendiri"tolak Novi saat Nathan akan menyuapi dirinya.
Nathan tak menerima penolakan,
mau tak mau Novi membuka mulutnya,,
"dasar Pemaksa"kesal Novi dalam hati
"Den sebenarnya apa yang terjadi den sama saya sebelum saya kehilangan ingatan?"
"Nggak terjadi apa-apa mavi,,,"
"Den Juju jangan bohong,jawab dengan jujur den, kenapa Rena ada disini?kenapa pak Will ada dirumah yang sama dengan Rena?"
tanya Novi dia sebenarnya ingat kejadian yang sebelumnya dia pingsan,hatinya sangat sakit melihat kedekatan William dengan Rena.
"Apa mereka ada hubungan?apa mereka dekat?"Novi menangis lelaki yang sudah menyatakan cinta pada dirinya justru dekat dengan keponakannya sendiri.
dari mana datangnya Rena?kenapa Rena ada disini?
banyak sekali yang Novi fikirkan
kepalanya mulai berdenyut lagi,,
Novi memegangi kepalanya rasanya sungguh menyakitkan.
"Jangan terlalu banyak berfikir mavi,mavi masih dalam masa penyembuhan"
nathan memeluk tubuh Novi yang terkulai lemah,,
Nathan sangat sedih melihat keadaan Novi saat ini,dia tak perlu membayangkan kehidupan Novi akan jadi seperti ini,dia menikahi Novi berharap Nathan akan punya waktu berdua lagi dengan Novi seperti dulu,mereka akan berdua selama.
****
Tiga hari berlalu keadaan Novi terlihat semakin membaik,
Nathan selalu menjaga Novi tanpa lelah.
"Den terima kasih sudah mau menjaga saya"
ucap Novi
"mavi nggak usah formal gini sama Nathan,Nathan cuma jagain mavi tiga hari,mavi bahkan sudah menjagaku tujuh tahun lebih..."kekeh Nathan
"Saya kayak gini karena den Nathan,kenapa den Nathan harus nembak saya?saya jadi bingung harus bersikap bagaimana?
lagian saya ini lebih tua dari den nathan,Nina sepertinya lebih cocok sama aden dari pada saya"
Entah kenapa hati Novi sakit mengatakan kalau Nathan lebih baik dekat dengan orang lain,,
"Nathan cintanya sama mavi"ucap nathan
Novi memalingkan pandangannya saat matanya bertatapan langsung dengan Nathan.
"Den Nathan Jagan mulai lagi"
Nathan terkekeh dan mengacak rambut Novi.
"Den apa saya sudah boleh pulang?"
"Novi bosen disini"
"Apa perlu saya menjawab?saya gerah den,,selama disini saya belum pernah mandi"kesal Novi,,
Dia bahkan tak sanggup mencium aromanya sendiri.
"Mavi mau Nathan mandiin?"
Novi langsung melempar wajah Nathan dengan bantal.
kesal sekali dia dengan tuan mudanya,,
"Saya bisa mandi sendiri,asal ini dilepas"tunjuk Novi pada infus yang terpasang ditangannya.
"Permintaan dikabulkan"
Nathan memencet tombol bantuan agar perawat datang,Nathan meminta infus Novi dilepas
sebenarnya Novi sudah diperbolehkan pulang sejak kemarin,tapi nathan sengaja tak membawa pulang mavi,
selain dia masih hawatir dengan keadaan mavinya,Nathan juga ingin terus berduaan disini bersama Novi.
beberapa menit kemudian perawat datang membawa alat untuk melepas infus ditangan Novi,,
Novi langsung lari kekamar mandi,dia sudah tak tahan untuk mengguyur tubuhnya dengan air.
selesai dengan ritual mandinya Novi celingukan mencari handuk,,dia juga lupa dia tak punya baju ganti..
"Bagai mana ini?"
Novi mengintip kearah luar,
sepi tak ada Nathan disana,,,
Novi kembali menutup pintu,dia menatap baju rumah sakit yang sudah tiga hari dia pakai,
"Apa aku harus pakai itu lagi?"
keluh Novi
"Tok tok tok"
suara pintu diketuk,Novi membuka sedikit pintunya
"Den nathan.."
"Boleh Nathan masuk mavi?"kekeh Nathan
Andai saja mavi tahu mereka sudah menikah,Nathan pasti langsung menerjang tubuh Novi yang telanjang saat ini.
"Jangan coba-coba"Ancam Novi dia mengambil paper bag yang dibawa nathan lalu secepat kilat menutup pintu kamar mandi.
Novi menatap paper bag dari Nathan,ada handuk,setelah baju lengkap dengan dalamannya.
"Dari mana den Nathan mendapatkan semua ini?"
batin Novi
dia langsung memakai baju pemberian Nathan.
Tok tok seorang petugas kesehatan membawa makanan untuk kami,ada dua piring yang dibawa petugas itu,aku tahu ini rumah sakit milik pak Will
"Terima kasih Ya Allah,Selain memberikan fasilitas terbaik untukku,Engkau juga memberi penunggu pasien terhebat untukku"kekeh Novi
Nathan ikut tersenyum mendengar pujian Novi untuknya dia senang,disebut penjaga pasien terhebat untuk mavi.
Novi menatap piring yang diberikan nathan padanya
hanya ada bubur yang diberi irisan sayur, kacang-kacangan dan potongan kecil daging.
matanya beralih menatap piring milik Nathan
disana ada daging rendang,nasi,sambal dan juga sayur.
"Tukeran dong den?"pinta Novi sambil menunjuk kak Poppy eyes nya.
"Mavi mau ini?"tunjuk Nathan pada piring ditangannya
Novi mengangguk pasti.
"Sun dulu disini"ucap nathan menunjuk pipinya.
Novi mencebikkan mulutnya tinggal ditukar aja kenapa harus pakai sun segala sih.
"Dulu mavi juga sering sun pipi aku,,jadi sekarang gantian"
kekeh nathan dia sengaja menjaili mavinya.
"Den saya bosen makan bubur,,,"
"Ya mavi sini tukeran sama Nathan"
Novi berjalan kearah sofa yang saat ini diduduki Nathan,
"Duduk sini mavi"perintah Nathan
Novi menurut dia duduk disebelah nathan.
Nathan memberikan piring miliknya,Novi tersenyum riang,namun senyumnya mengambang saat Nathan tak mau melepas piring miliknya
nathan justru mendekat mengikis karak diantara mereka
"Cup"
Novi membolakan matanya karena Nathan benar-benar mencium pipinya.
"Den..."rengek Novi
Nathan terkekeh dan kembali mencium pipi Novi
"Tadi yang kiri mavi,,Nathan takut yang kanan cemburu jadi sekalian aja"kekeh Nathan.
Novi mencubit perut Nathan yang sudah semena-mena mencium pipinya.
"Ampun mavi ampun"kekeh Nathan,dia merasa geli karena Novi mencubit perutnya.
"Ceklek"
pintu kamar Novi terbuka kembali
Novi melihat pak William berada diambang pintu,
Novi langsung melepas cubitan di pinggang Nathan dan memundurkan tubuhnya agar jauh dari Nathan.
"Sepertinya saya datang diwaktu yang tidak tepat"