NovelToon NovelToon
Terbelenggu Takdir Ke 2

Terbelenggu Takdir Ke 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Hamil di luar nikah / Diam-Diam Cinta
Popularitas:25.7k
Nilai: 5
Nama Author: Septi.sari

Hafsah bersimpuh di depan makam suaminya, dalam keadaan berbadan dua.

Karena kesalahan fatal dimasalalunya, kini Hafsah harus hidup menderita, dan berakhir diusir oleh orangtuanya.

Sepucuk surat peninggalan suaminya-Raga, berpesan untuk diberikan kepada sahabatnya-Bastian. Hafsah bertekad untuk mencari keberadaan sahabatnya itu.

5 tahun pencarian yang nihil, akhirnya Hafsah bertemu juga dengan Bastian. Namun, pertemuan itu mengungkap sebuah rahasia besar, yang akhirnya membuat Hafsah semakin benci setengah mati kepada Bastian.

"Bunda ... Yuna ingin sekali digendong Ayah!" Ucapan polos Ayuna mampu menggunjang jiwa Hafsah. Ia dihadapkan pada kebingungan, dan sebuah pilihan sulit.

Mampukah Hafsah mengendalikan rasa benci itu, demi sang putri? Dan, apa yang sebenarnya terjadi?

SAQUEL~1 Atap Terbagi 2 Surga~
Cuma disini nama pemeran wanitanya author ganti. Cerita Bastian sempat ngegantung kemaren. Kita simak disini ya🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Septi.sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 32

Nyonya Dina yang pada saat ini langsung masuk kedalam ruangan suaminya, sontak saja dibuat bingung dengan kemarahan sang suami kepada putranya.

"Mamah ... Kenapa nggak bilang Papah kalau mau datang?" tegur tuan Gading yang kini sudah merubah raut wajahnya. Pria parubaya itu beranjak dari tempatnya, dan langsung menghampiri sang istri.

Nyonya Dina menatap bergantian kearah suami dan juga putranya dengan kening mengernyit. Dia lalu menatap kembali suaminya, meminta penjelasan tentang diamnya sang putra.

"Kamu apakan putraku, Pah?" setelah itu nyonya Dina mendekat kearah Bastian. Namun sebelum itu, Bastian sudah lebih dulu menyembunyikan buku itu didalam saku jasnya. "Bas ... Kamu nggak papa, Sayang? Katakan sama Mamah, kamu diapain sama Papah kamu? Nanti biar Mamah marahin kembali," tekan nyonya Dina, sambil melirik sinis kearah sang suami.

"Nggak, Mah! Nggak ada apa-apa kok. Papah cuma marah, karena tadi Bastian telat datang meting! Ya sudah, kalau begitu Bastian kembali keruangan Bastian dulu! Daa, Mah!"

Dengan sedikit menunduk, Bastian langsung saja melenggang keluar. Pikirannya berkecamuk, bingung apa yang harus dia lakukan saat ini. Dia hanya takut, jika Papahnya memberitahu sang Mamah saja. Bastian masih belum siap, jika keluarga besarnya tahu tentang keberadaan Ayunna.

Begitu sampai diruangnya, Bastian langsung saja menjatuhkan tubuhnya diatas sofa, dengan kembali membuka diary Hafsah.

Dia masih penasaran, bagaiman diary tersebut bisa sampai ditangan Papahnya. Siapa yang sudah mengambil diary itu.

"Darimana Papah mendapatkan diary ini? Lalu, apa Hafsah tahu jika bukunya telah hilang?" gumam Bastian semabari membuka kembali buku itu.

Tok.. Tok..

Pintu ruangan itu terketuk dari luar, hingga mampu membuat lamunan Bastian buyar.

"Masuk!" perintahnya.

Rupanya Dimas. Asisten muda itu lantas segera masuk, dan berhenti didekat sofa bosnya.

"Bagaimana, Dimas? Apa ayuna sudah dirumah?"

"Sudah tuan! Semuanya beres!" jawab Dimas mengangkat jempolnya.

Bastian lalu bangkit. Sejujurnya dia tidak mau membagi rahasia besar itu kepada siapapun. Namun, demi kebaikan bersama, dia harus memberi tahu sang Asisten, tentang siapa Ayunna yang sebenarnya.

"Dimas, ada yang ingin saya bicarakan! Kamu duduklah!" ucap Bastian, sembari mendudukan kembali tubuhnya.

Dimas sedikit memicing, karena tidak biasanya Tuannya itu bersikap cemas, seolah baru saja terjadi masalah besar.

"Ada apa, Tuan!"

"Jaga rahasia besar saya, karena kamu orang yang saya percaya! Ayuna ... Bocah kecil itu adalah anak kandungku!" tekan Bastian dengah wajah seriusnya.

Dimas membolakan mata, terkejut bukan main. Jadi benar! Apa yang dia curigai rupanya benar! Ayuna adalah putri kandung Bosnya.

'Rupanya benar dugaanku! Pantas saja wajahnya mirip sekali dengan Tuan pas kecil!'

"Tuan bagaimana bisa? Bukannya Hafsah sudah memiliki suami? Lalu ... Bagaimana, ah ... Saya tidak mengerti, Tuan! Apa orang tua Anda tahu masalah ini?"

"Papah tahu melalui buku diary ini! Ini buku diary milik Hafsah! Tapi yang saya bingungkan ... Darimana Papah mendapat buku diary itu!" papar Bastian masih terlihat bingung. Dia mengangkat buku diary tadi, lalu kembali menyimpannya didalam jas.

"Tuan, kalau saran saya ... Anda harus mengatakan yang sebenarnya kepada Tuan besar dan Nyonya! Entah bagaimana tanggapan mereka, setidaknya Tuan sudah memperjuangkan Ayunna. Cepat atau lambat, pasti semua akan terungkap!"

Bastian tak bergeming atas ucapan Asistennya kini. Dia menunduk, kalut, tanpa dapat berpikir jernih. Egonya masih terlalu tinggi, takut jika keberadaan Ayunna akan menjadi ancaman bagi karir perusahaannya.

Drrt.. Drrt..

Ponsel Dimas bergetar. Asisten Bastian yang bernama Novi, kini baru saja menghubunginya.

"Ada apa, Nov?"

"Maaf pak Dimas mengganggu waktunya! Tolong sampaikan pada Tuan Bastian, jika beliau saat ini sedang ditunggu seorang wanita yang bernnama Jesica!" terang Novi yang kini berhenti diarea lobi.

"Baik, nanti saya sampaikan!"

Setelah itu panggilan terputus. Dimas sendiri tidak tahu siapa wanita yang bernama Jesica itu.

"Tuan, ada sedang ditunggu seseorang di Lobi! Kata Novi, namanya Jesica!"

"Apa? Jesica?" terkejutnya. Setelah itu Bastian langsung bangkit dan melenggang keluar menuju lantai dasar.

Entah siapa wanita itu, hingga membuat Bastian merada terancam akan kehadirannya. Langkah jenjang Bastian membawanya melangkah, hingga dia tiba disamping sofa tempat tunggu.

Eghem!!!

Wanita cantik itu seketika menoleh. Wajah cantik yang dilapisi make up sederhana itu, kini langsung bangkit dari duduknya, begitu mendengar suara orang yang sudah lama dia rindukan.

"Bastian ... Aku sangat merindukanmu!" seru Jesica dengan langsung menghambur ke tubuh Bastian.

Bastian membolakan mata terkejut melihat aksi heroik wanita didepanya kini. Dia mencoba melepaskan pelukan Jesica, karena banyak karyawan yang tengah berlalu lalang, sambil menatap curiga kearahnya.

"Jesica! Beri jarak! Ingat, aku sedang bekerja!" tekan Bastian melirik sekelilingnya.

"Biarkan! Aku datang jauh-jauh, karena sangat rindu sama kamu, Sayang!" pekik Jesica degan sorot mata memohon.

Bastian yang suda merasa pusing, langsung saja menarik lengan Jesica untuk dibawa menuju ruangannya. Dia masih tidak menyangka, mengapa mantan kekasihnya itu tiba-tiba datang tanpa mengabarinya terlebih dulu.

Jesica Fransiska~Mantan kekasih Bastian sewaktu dia mejenjang pendidikan saat di London dulu. Hubungan mereka sudah terjalin hampir 3 tahun lamanya. Jesica yang pada saat itu selalu memberi perhatian lebih pada Bastian, membuat Bastian terenyuh dengan ketulusan temannya itu. Jesica menemani Bastian disaat pria tampan itu merasa kalut akan masalah pribadinya, sewaktu dia meninggalkan Indonesia

Namum karena merasa kurang cocok, dan Bastian juga harus kembali, jadi dia memutuskan untuk mengakhiri hubunganya dengan sang kekasih. Jesica sempat menolak, karena dia merasa terabaikan pada saat itu. Hingga wanita cantik berpipi lesung itu nekad untuk menyusul mantan kekasihnya.

Setelah sampai didalam ruangan, Bastian langsung saja menghempas tangan Jesica dengan kencang. Sorot matanya jelas menolak akan kehadiran mantan kekasihnya itu.

"Hubungan kita sudah berakhir 1 tahun lalu, Jesica! Untuk apa lagi kamu menemuiku?" Bastian masih melayangkan tatapan tajam, hingga deru nafasnya tersengal hebat.

"Aku tidak pernah menganggap hubungan kita berakhir, Bastian! Aku masih tidak terima dengan keputusanmu waktu lalu. Putus dilakukan oleh dua pihak ... Sementara kita, aku tidak pernah menyetujui keputusanmu itu! Bastian, please ...."

Jesica mencoba mendekat, menampakan wajah semelas mungkin, hingga tas jinjingnya terjatuh dibawah kakinya.

"Aku tidak perlu menunggu keputusanmu, Jesica! Memangnya kamu siapa, ha? Sekarang, lebih baik kamu pergi dari kantorku, dan jangan pernah lagi menginjakan kakimu kesini!" sentak Bastian yang sudah mulai terbawa emosi.

Jesica langsung terdiam. Kedua kakinya terpaku ditempat, kala pertama kalinya mendengar bentakan dari sang mantan kekasih. Jesica mulai meneteskan air matanya, menunduk dengan wajah semelas mungkin.

Dan, inilah yang paling Bastian benci. Salah satu kelemahannya menghadapi Jesica, disaat melihat mantan kekasihnya itu menangis pilu.

'Aku yakin, kamu pasti tidak tega melihatku menangis Bastian!' Jesica mengerjabkan matanya, bersorak gembira dalam hatinya.

Apa yang dikatakannya memang benar adanya. Bastian mulai mengubah mimik wajahnya. Raut yang semula memerah, kini berangsur padam dan kembali normal.

"Jes, ayolah ... Jangan pernah menangis dihadapanku! Kamu tahu, aku paling ngga tega lihat kamu menangis!" kini Bastian sudah berhasil mendekat kearah Jesica, sembari mengusap air mata sang mantan kekasih.

Jesica masih terisak. Dia mulai mengangkat pandanganya, saat wajahnya diusap lembut oleh Bastian. "Bas ... Kamu dulu sudah berjanji mau menikahiku! Kamu berjanji akan menjadikan aku istrimu! Kamu selalu bercerita tentang masa-masa yang akan datang bersamaku. Tapi sekarang ... Kamu pergi begitu saja membawa separuh jiwaku. Kamu jahat, Bas!"

Buliran bening itu kembali berjatuhan semakin deras. Jesica memukul dada Bastian, meluapkan semua kekecewaannya selama ini. Namun hanya satu yang menjadi penghalang bagi mereka, yakni Agama.

"Jes, lupakan semua janjiku! Kita nggak akan pernah bisa bersatu! Dinding penghalang kita terlalu tinggi. Ingat itu, Jes!" sergah Bastian. Dia mencoba menyadarkan mantan kekasihnya itu, sambil menggoyangkan kedua bahu jesica.

Namun kali ini, Jesica mengunci tatapan mata Bastian. Wajahnya tampak serius, walaupun sudah basah oleh airmatanya.

"Aku siap mengikuti agamamu, jika kamu menikahimu, Bastian! Perjuangan apa lagi yanh kamu tanyakan, untuk menunjukan sebesar apa cintaku padamu!" tekan Jesica.

'Tapi bukan itu masalah utamanya, Jes! Aku sudah memiliki seorang anak dengan wanita lain!' jerit batin Bastian.

Merasa kasihan, Bastian langsung saja membawa Jesica kedalam peluaknya. Hanya dengan cara itu, dia dapat menenangkan mantan kekasihnya.

** **

Waktu sudah menunjukan pukul 15.00 sore.

Hafsah baru saja keluar bersama Dista, sambil bercengkrama ringan. Karena tidak membawa motor, Hafsah berdiam didepan kantor, menunggu jemputan, seusai yang diucapkan Bastian tadi pagi.

"Sah, mana Bastian? Ini sudah pukul 3 lebih," seru Dista, setelah dia mematikan mesin motornya.

Hafsah spontan melihat arlojo ditangannya. Dan memang, sebentar lagi akan pukul setengah 4. Sementara Bastian, dia belum juga menampakan batang hidungnya.

"Apa aku ngojek aja ya, Dis? Kasian Simbok kelamaan ngurus Ayunna."

"Kita tunggu sampai jam 4 dulu! Semisal nggak kesini, berarti memang dia nggak jadi jemput kamu? Dan, untuk masalah pulang, nanti biar aku anterin kamu saja-"

"Nggak Dis! Jauh banget, apalagi kamu bawa motor sendiri. Nggak usah, biar aku pake ojek aja." Tolak Hafsah.

Namun hingga pukul 16.00 Bastian sama sekali tidak datang. Dengan terpaksa, Hafsah lebih memilih naik ojek untuk pulangnya.

1
Sunaryati
Kamu saja sampai tidur di rumah Hafsah kenapa marah Jessica bersama pria lain sebenarnya hatimu untuk siapa Bastian
Sunaryati
Semoga terlaksana pernikahan kalian, jika terjadi maka tidak akan ada sebutan pelakor untuk Hafsah karena sudah menikah. Dan aku juga lebih suka jika Hafsah menikah dengan Amar, biarkan yoh dulu pernah berjanji akan meikahi Jessica, jika mau mengikuti keyakinan Bastian.
yumi chan
hduh jesika siap prng ke 2 sm baztian....thor bt hafsah bhgia thor kasihn sama yuna thor dia ingin punya ayh..dn mersakn ks syg seorng ayah thor
Septi.sari: kak yumi❤❤🤗🤗🤗
total 1 replies
Retno Harningsih
lanjut
Septi.sari: kak udah 3 episode🤗🤗❤
Septi.sari: kak udah 3 episode🤗🤗❤
total 2 replies
yumi chan
bt aja bastian mnysl thor...hafsah jgn mau kmbli sm bnstian..dn km hafsah lbh krs lg sm bastian ..ingt hafsah kluarga bastian gk sk sm kmu..jd km sama yuna krus mnjauh i bastian agar kluarga mnysl nanti..
Sunaryati
Kamu benar Hafsah, teguhlah hatimu. Jessica lepaskan Bastian ada ustadz yang terpesona padamu, dan sudah beberapa kali bertemu padamu mungkin itu jodoh sejatimu.
Septi.sari: Jesica juga berhak bahagia kok.🤧
total 1 replies
Sunaryati
Kamu juga keterlaluan Bastian dari pada kau sisa batin Jessica kemar tak usah menikahinya. Walau itukeegoisan Jessica, kasihan juga namun Karena Jessica memaksakan Bastian nikmati saja Jes
Septi.sari: membingungkan ya bu🤣🤧🤧
total 1 replies
Retno Harningsih
up
Septi.sari: kak udah kak❤❤❤ kak retno mana ya
total 1 replies
yumi chan
thor jgn smpai hafsah di sebt plokor thor karna ke rgoisan bastian...jngn smpk hafsah terluka ke dua klinya karna sift egois bastian..septutnya slsaikn mslh km dlu bas sm jesica.
Septi.sari: kak otw bahagia ya mereka❤❤
Ambo Nai: cepat ceraikan Jesica,biar bersatu dengan Hafsah dan ayuna.
total 2 replies
Sunaryati
Terimakasih upnya thoor
Septi.sari: sami-sami bu🙏🙏🙏❤❤❤
total 1 replies
Sunaryati
Jessica sudah sakit hati Sah,karena semalam tidur di teras rumahmu. Bastian akan mempersulit Hafsah bahkan bisa dapat sebutan pelakor, padahal dia sudah menolak Bastian. Sikap Bastian sudah menyakiti Hafsah dan Jessica , walau itu resiko yang harus ditanggung Jessica.
Septi.sari: mau kasihan sama Jesica, tapi lebih sakit jadi Hafsah. kesanya Hafsah kek jadi wanita gak bener. 🤧🤧
total 1 replies
Sunaryati
Sebenarnya aku kasihan sama Jessica MP kok malah ditinggal namun sejak awal Bastian sudah menolaknya, Jessica sendiri yang memaksa karena saking cintanya. Sedangkan Hafsah yang dikejar-kejar Bastian tidak punya perasaan apapun Kalau aku sih suka jika Hafsah berjodoh dengan Amar
Septi.sari: kisah cintanya lebih sulit dari tugas ujian ya bu, terlalu rumit🤣🤣
total 1 replies
yumi chan
jgn mau hafsah...karna bastia sndrilh yg gk ada penderian wktu itu..biarlh dia mndrita dgn apa yg dia putuskn mau menuruti orngtuonya..thor bt lah yuna bhgia tmpa bstian ..
Septi.sari: kak maksih tetap stay❤❤🤗
total 1 replies
Retno Harningsih
up
Septi.sari: 🤗❤❤❤❤❤
total 1 replies
Ambo Nai
selesaikan dulu hubunganmu dengan wanita tak tau malu itu,bawa Hafsah dan ayuna menjauh dari kota itu dan mulai hidup baru .demi kebahagian putri mu yang kamu sia siakan selama ini.kamu harus tegas
Septi.sari: benar kak, kalau itu aku setuju. 🤧
total 1 replies
Sunaryati
Terlambat Bastian, seharusnya kamu berkata seperti itu sebelum menikahi Jessica. Benar banyak wanita yang terluka karena sikapmu yang tidak tegas. Dan lebih berat nama dan harta dari pada putrimu pada tindakanmu. Ingat Jessica sudah berkorban keyakinan dan memupuk sikap egoisnya hanya demi meiksh denganmu Bastian.
Septi.sari: benar bu, tidak hanya satu yang sakit. wanita seantero merasa tertipu😭
total 1 replies
Sunaryati
Penderitaan kamu baru dimulai Jessica itulah jika memaksakan kehendakmu, ingat ya kamu sebelumnya sudah mantan
Septi.sari: jesica juga kasian bu, dia tidak tahu. ahhh ini pekara Bastian jdi runyam🤧🤧
total 1 replies
Sunaryati
Benar kamu Hafsah biarkan saja orang tahu siapa bapak biologis Ayuns toh orang yang menjebakmu sudah mengakui. Jika keluarga Tuan Gading tetep malu mengakuinya biarkan karma yang menghampirinya.
Septi.sari: ❤❤❤🤗betul bu
total 1 replies
Sunaryati
Selamat berumah tangga yang mungkin akan penuh derita, Jessica nikmati buah egoismu. Hafsah seger buka hatimu untuk menjalin hubungan yang halal dan raih kebahagiaan kamu bersama putrimu Ayuna. Bastian hidupmu akan terbelenggu dalam penyesalan
Septi.sari: mereka sama2 terbelenggu, bu🤧❤
total 1 replies
Retno Harningsih
lanjut
Septi.sari: kak retno udah otw 3 episode langsung. spesial ya, biar bacanya puas😭❤❤
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!