Nara syrena putri, gadis yang memiliki paras cantik, memiliki sifat pendiam dan sopan. Nara masih duduk di bangku kelas 11, nara adalah seorang piatu, ibunya meninggal saat melahirkan dirinya, nara di besarkan oleh nenek dari ibunya, namun saat usianya 12 tahun ia harus tinggal di rumah ayahnya yang megah nan mewah itu. Nara sangat hobi memasak, bahkan ia hampir setiap hari membuat bekal untuk sahabatnya. Sebagai manusia yang normal tentu saja nara menyukai lelaki, ia sudah menaruh rasa pada laki-laki itu saat masih kelas 10, namun ia memendamnya sendiri bahkan sahabatnya tidak tahu mengenai itu. Nara lebih memilih mencintai dalam diam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Najwa sya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32
Di dalam kelas nara terus murung, freya dan reya yang melihatnya pun tidak tinggal diam mereka melakukan segala cara agar nara kembali seperti semula namun usaha merka sia-sia nara masih tetap diam.
“Ra lo sebenarnya kenapa sih?”tanya freya.
“Iyanih, setelah lo jumpa sama si juan itu lo jadi murung terus”sahut reya.
“Aku nggak papa, hanya saja tadi aku kepikiran sesuatu”ucap nara.
“Kepikiran apa?”Tanya reya.
“Aku lagi mikirin tugas yang harus dikumpulin besok soalnya aku belum siap”bohong nara.
“Besok ada tugas kah?”tanya freya.
“Ada, kan kalian anak baru tugas itu udah seminggu”ucap nara.
“Ouh”
“Kan nanti malam bisa buat?”sahut reya.
“Kalaupun siap nanti malam”jawab nara lesuh.
“Sambung di sekolah lah besok”
“Ra daripada lo murung terus mending temanin kita keliling sekolah mumpung jamkos ini”sahut freya.
“Iyanih, kita belum tau banget tentang sekolah ini”ucap reya.
“Yaudahlah ayuk”
Mereka bertiga keluar dari kelas, Nara berada di tengah-tengah mereka sebagai petunjuk jalan. Nara mengajak mereka terlebih dahulu ke perpustakaan yang gedungnya terpisah dengan ruang kelas.
...----------------...
Sementara itu, juan sendiri sedang berada di belakang sambil merokok, ia duduk di bawah pohon yang besar dengan akar yang menjadi alasnya duduk, ya juan merekok tentu saja saat dia sedang tidak bersama nara, karena nara tidak bisa terkena asap rokok.
Entah kenapa juan merasa suasana hatinya sekarang sedang buruk ia juga bolos jam pelajaran karena tidak mood untuk belajar.
Percakapannya dengan nara di roftoop tadi kembali terlintas di kepalanya.
“Ya wajar nggak sih nara suka kenzo?”
“Seharusnya lo tuh dukung nara juan! Udah saatnya juga nara pacaran. Enggak mungkin juga kan dia jomblo terus!”
“Apa gua dekatin aja nara sama kenzo?”
“Kenzo teman gua dia baik hanya saja emang sikapnya begitu kalau sama perempuan, tapi dia perhatian”
“Gua yakin dia bisa jaga nara”
“Selama ini dia juga yang selalu bantu menyelesaikan masalah nara”
Juan bermonolog sendiri disana dengan rokok yang menemaninya saat ini. Juan membuang putung rokok di tangannya, ia merekok tapi bukan penggila rokok yang mampu menghabiskan satu bungkus rokok dalam sehari, satu bungkus rokok bagi juan cukup bertahan selama satu minggu jika tidak di minta oleh temannya.
Juan menghela nafasnya panjang.
“Kenzo-nara?”gumam juan menatap kosong kedepan.
“Kalau mereka jadian gimana?” Juan pasti yakin jika nara dan kenzo pacaran dirinya dan nara pasti tidaka kan sedekat dulu lagi, dan hal itulah yang membuatnya takut.
“Apasih lo juan!, lo abang nara sudah wajar kalau lo dukung nara!. Jangan buat hal yang enggak-enggak”juan menepis pikiran negatifnya.
Tiba-tiba seseorang datang menepuk pundaknya membuat juan tergejolak kaget.
“Nara?”gumam juan saat melihat orang yang menepuk pundaknya.
“Ngapain disini?”tanya nara menatap juan ia juga menatap sekilas bungkus rokok di samping juan.
Juan tersadar ia mengambil itu lalu membuangnya. “Lo ngapain kesini?”tanya juan menatap nara.
Nara dapat merasakan tubuh juan bau rokok, “aku temenin freya sama reya keliling sekolah, mereka ada disana”ucap nara menunjuk ke arah gudang juan melihat arah yang di tunjuk oleh nara
“Aku lihat ada seseorang disini aku kayak mengenal postur tubuhnya jadi aku kesini ternyata benar itu kamu”jelas nara.
“Kamu ngapain disini juan?”tanya nara.
“Gua, gua bosan aja”bohong juan.
“Kamu marah sama aku?”tanya nara membut juan menatapnya heran.
“Marah? Marah kenapa?”tanya juan bingung.
“Soal aku suka kak kenzo?”seru nara.
“Kenapa harus marah? Kan itu hak lo suka sama siapa aja boleh gua nggak ada buat ngelarang lo”ucap juan terkekeh.
“Terus tadi kenapa kayak kecewa gitu sama aku? Kamu pergi gitu aja ninggalin aku”ucap nara cemberut.
“Hey, tadi gua ada urusan mendadak jadi gua tinggalin lo gitu aja. Maaf ya?”ucap juan lembut ia mengambil dedaunan yang menempel di rambut nara.
“Beneran?”tanya nara memastikan.
“Iya beneran, gua nggak bohong”ucap juan.
“Terus sekarang kenapa bolos jam pelajaran?”tanya nara.
“Kok kamu kayak intel aja banyak tanya?”
“Jawab juan!”
“Kan aku udah bilang aku bosan jadi kesini”
Nara tau juan berbohong, karena setiap ada masalah juan selalu menyendiri untuk menenangkan hatinya ataupun pikirannya.
“Balik kelas!, bentar lagi pulang”ucap nara menatap juan. Lalu ia segera berbalik badan saat freya dan reya memanggilnya.
“Jangan pikir aku nggak tau kamu ngerokok!”ucap nara ketus ia segera pergi dari sana meninggalkan juan yang menatap punggungnya.
Juan tersenyum miris, lalu ia ikut pergi dari sana dan membuang bungkus rokok ya g ada di tangannya. Ia tau nara sangat benci laki-laki perokok, dulu nara juga sempat menyuruhnya untuk berhenti merokok juan hanya mengiyakan saja di depan nara,jika dia merokok juan akan merokok secara diam-diam agar nara tidak tau dan memarahinya tetapi tadi ia ketahuan oleh nara.
“Itu juan ya ra?”tanya freya mereka saat ini sedang berjalan ke gedung satu lagi.
“Iya”jawab nara.
“Ngapain dia sendirian? Bukannya lo bilang dia selalu sama gengnya?”tanya reya penasaran.
“Entah, katanya bosan dikelas”jawab nara.
*******
Bel pulang sekolah berbunyi, nara memasukan semua buku-buku dan peralatan tulisnya ke dalam tas setelah itu ia menghampiri meja freya dan reya.
“Kalian di jemput ya?”tanya nara.
“Iya nih, lo pulang pakai apa?”tanya reya.
“Aku pulang bareng juan”jawab nara.
“Pulang pergi bareng terus kemana-mana bareng terus kenapa nggak jadian aja sih? Kalian cocok loh”ucap freya.
“Ngaco kamu!”ucap nara
“Udah siap kan? Ayo kedepan”ajak nara.
“Lets go!”
Mereka bertiga keluar dari kelas, saat jalan pun mereka terus berbicara hal-hal random kadang membuat reya oleng saat jalan karena terus tertawa begitu juga dengan nara.
Di parkiran sudah ada juan dan yang lainnya, juan dapat melihat nara yang begitu bahagia tertawa lepas seperti itu jarang sekali nara tertawa lepas seperti itu, juan ikut senang melihatnya.
“Kok cantik ya ketika nara tertawa lepas kayak gitu?”ucap leo tanpa sadar ia mendapatkan tatapan tajam dari juan dan kenzo.
Leo menutup mulutnya ia melihat ke arah kenzo dan juan secara bergantian. “Sorry”ucapnya.
Nara menghampiri juan ia mengambil helmnya lalu memakainya.
“Dadah nara”ucap freya melambaikan tanganya pada nara begitu juga dengan freya.
“Dadah!!”nara melambaikan tangannya pada kedua temannya itu.
“Sepupu lo tinggal di mana raz?”tanya naren.
“Rumah gua”jawab araz.
“Berarti dugaan gua nggak salah sih kemarin, itu mobil emang punya nyokapnya araz”batin juan.
“Juan”panggil nara.
Juan yang sedang memakai helm menoleh ke arah nara,”ada apa?”tanya juan.
“Mampir ke supermarket dulu ya”ucap nara.
“Okey”
Kenzo sedari tadi elihat ke arah nara berharap nara juga melihat ke arahnya namun harapannya itu tidak terkabulkan, nara benar-benar tidak melihatnya bahkan sedetikpun nara tidak melihat ke arahnya.
*****
ga sabar liat reaksi nara
jangan lupa mampir juga ya😁
jangan lupa mampir juga ya😉