KONTRAK UNTUK 270 HARI

Degh!

Hamil, tapi kenapa bisa Jeyra hamil? Padahal waktu itu Valerie gagal membuat Jeyra tidur dengan orang suruhannya.

"Jangan main-main, Lo! informasi yang Lo kasih valid kan?"

Gadis itu mengangguk. "Gue yakin seratus persen soal ini, karena gua denger sendiri ucapan mereka!" ucapnya.

"Terus siapa yang lagi sama cewek itu?"

"Gue nggak tahu, nanti gue cari tahu lagi!"

Valerie masih belum percaya pada ucapan gadis yang menjadi mata-matanya, jika di pikirkan lagi apa mungkin saat Jeyra tak sadarkan diri dia justru di culik oleh orang lain? atau apa mungkin teman sekolahnya sendiri yang sudah membuat Jeyra hamil.

Tapi bukankah ini bagus? Ini kabar baik, kalau seperti ini Valerie akan lebih mudah menghancurkan Jeyra.

Valerie tersenyum puas mendengar kabar gembira ini, karena inilah yang dia inginkan, kehancuran Jeyra.

"Sebentar lagi Lo akan hancur Jeyra, Lo juga akan seperti Helena, nurut dan patuh sama perintah gue!" gumam Valerie sambil tersenyum.

Valerie sangat membenci Jeyra dari pertama dia melihat gadis itu, awalnya Valerie tertarik ingin mengajak Jeyra bergabung dengan gengnya karena Valerie berpikir Jeyra layak ada di Black Angel apalagi di selalu bersama Aleana. Tapi Jeyra menolak permintaan Valerie mentah-mentah dan kini Valerie benci sikap sombong Jeyra, Valerie benci Jeyra yang selalu terlihat cool dan lebih cantik di banding dirinya, Valerie benci melihat Jeyra yang kuat dan tangguh. Namun, sebentar lagi semuanya akan berubah, Valerie akan memastikan jika hidup Jeyra akan hancur sehancur-hancurnya.

"Tapi kemana Gevan? Lo beneran nggak nemuin dia di sana? Apa Lo liat Gevan atau Ravendra ada sama cewek aneh itu?" tanya Valerie sambil mengerutkan keningnya.

Gadis di hadapannya segera menggelengkan kepalanya. "Gue nggak liat siapapun selain Jeyra, Va. Tapi di sana emang ada suara cowok, yang gue liat sepertinya mereka bukan dari sekolah ini!" ucap gadis itu.

"Bukan dari sekolah ini? Apa mungkin Jeyra punya rahasia?" gumam Valerie sambil bertanya-tanya. "Lo bisa pergi sekarang! Tapi ingat! Jangan pernah bocorin rahasia ini sama siapapun! Karena cuman gue yang boleh hancurin cewek aneh itu, Lo ngerti!" ancam Valerie.

Gadis di hadapannya segera menganggukkan kepalanya lalu segera pergi dari toilet itu setelah melaporkan semuanya kepada Valerie.

Wajah gadis itu tidak terlihat, dia memiliki wajah pucat dan selalu memakai hoddle. Gadis itu juga bukan dari kelasnya, dia dari kelas lain yang memang sudah Valerie pekerjakan untuk memata-matai Jeyra dan Gevan.

"Berarti Papa tahu soal ini, tapi kenapa Papa nggak kasih tau gue?" gumam Valerie yang kemudian pergi meninggalkan toilet.

Gadis suruhan Jeyra baru saja masuk ke dalam gudang, ternyata di sana sudah ada Leon dan Angkasa yang sedang menunggunya.

"Gimana? Apa Valerie percaya sama ucapan Lo?" tanya Leon.

Gadis itu menganggukkan kepalanya, "Dia percaya. Sesuai perintah kalian, gue nggak bocorin soal Ravendra dan Gevan, tapi gue nggak bisa bohong sama Valerie tentang kehamilan Jeyra!" tuturnya.

Angkasa dan Leon sangat terkejut dengan ucapan gadis itu.

"Apa! Lo udah gila ya? Gue kan udah bilang jangan bilang apa-apa kecuali Lo bilang Jeyra ada di atap! Kenapa Lo malah bilang dia lagi hamil anjing!" sentak Leon yang merasa kesal dengan sikap gadis di hadapannya ini.

"Gue nggak bisa bohong sama Valerie, gue banyak berhutang budi sama dia. Dia juga nggak akan tahu kalo Jeyra mengandung anak Gevan, karena gue kasih tahu Valerie kalo Jeyra kemungkinan hamil dari anak sekolah lain, bukan dari ARTAWIGUNA!" cetusnya.

Leon mendesah kesal mendengar ucapan konyol yang semakin tidak masuk akal itu.

"Bodoh! Ngapain Lo ngomong gitu sih! Lo tahu Gevan bisa marah besar sama Lo kalo dia tahu Lo bocorin rahasianya!" sentak Leon.

"Gue nggak takut sama Gevan, dia bukan apa-apa buat gue. Gevan sama kalian sama aja, kalaupun hari ini gue lindungi Gevan, itu semua karena Valerie! Ingat, kali ini Jeyra juga ada dalam pengawasan gue!" ucap Jihan tanpa rasa takut.

Angkasa tersenyum remeh mendengar ucapan Jihan. Ternyata gadis ini tidak pernah berubah.

"Lo nggak takut Gevan karena Lo bisa bersembunyi di balik punggung Valerie, Jihan. Jangan lupa sama apa yang udah Lo lakuin dulu! Kalo nggak ada Gevan, mungkin saat ini Lo nggak akan ada di sini! Jadi sebaiknya Lo tetap diam dan jangan bawa-bawa nama Gevan apapun yang terjadi!" tukas Angkasa.

Leon mengacak rambutnya dengan kasar, "Sebaiknya Lo pergi sekarang! Jangan sampe ada yang lihat Lo keluar dari sini!" ketus Leon.

Jihan pun keluar sesuai perintah dari Angkasa dan Leon. Tidak lupa dia memperhatikan keadaan dahulu sebelum dia benar-benar keluar dari gudang. Setelah memastikan tidak ada siapa-siapa Jihan pun segera pergi menuju kelasnya.

Namun, dia tidak tahu jika saat ini ada sepasang mata yang sedang memperhatikannya sejak tadi.

"Jeyra malang! Tapi, beruntungnya dia bisa langsung masuk ke dalam dunia Gevan." gumam wanita yang sedang berdiri di balik dinding.

Setelah kepergian Jihan, Angkasa dan Leon merasa risau karena setelah ini pasti akan ada huru-hara isu tentang Jeyra yang di sebarkan oleh Valerie.

"Ah, Gevan pasti marah kalo dia tahu Valerie juga tahu kalo saat ini Jeyra lagi hamil! Lo tahu sendiri Valerie biang rusuh, Black Devil bisa abis kalo gitu, men!" keluh Angkasa.

Leon berdecak sebal, "Kita juga nggak bisa tahan Valerie, kalo kita ikut campur lebih dalam lagi, bisa-bisa Jeyra dalam bahaya!" kata Leon.

"Terus apa yang harus kita lakuin sekarang?"

"Kasih tahu Gevan kalo setelah ini dia harus lebih hati-hati, terutama Ravendra!" ucap Leon.

Angkasa mengangguk mengerti. Dia tahu harus berbuat apa.

"Soal Jihan, apa cewek itu bisa dipercaya?" tanya Angkasa.

Leon menatap nyalang ke arah dinding. "Kita nggak bisa percaya sama cewek itu, kita semua tahu siapa dia sebenarnya, hanya karena dia ada di samping Valerie dan Kevin, jadi dia beruntung dari Gevan!" ucap Leon.

Jihan adalah murid misterius di sekolah ini, gadis itu selalu bersembunyi dibalik hoddle yang dia kenakan. Tidak pernah ada yang berani menyentuh gadis itu karena menurut mereka Jihan adalah gadis vampir, dingin dan tak bisa di sentuh. Pernah ada orang yang berurusan dengan Jihan satu tahun yang lalu dan berakhir tragis meninggal dunia ditemukan tak bernyawa di belakang sekolah. Para siswa yakin jika kematian itu ada sangkut pautnya dengan Jihan. Maka sejak dari itu tidak pernah ada yang berani mendekat pada Jihan kecuali Valerie.

"Sial! gadis kayak Jeyra harus terlibat sama Black Devil, kalo Valerie tahu, dia bisa ngabisin Gue!"