Ikhlanya Seorang Wanita

Tidak ada kata-kata lain yang du ucapkan Mbok Yem selain sabar, dan ikhlas.

Kini Widia sudah berada di dalam kamar, Widia berjalan ke balkon kamar nya dan duduk di kursi santai menikmati suasana pagi hari itu, dengan tatapan kosong dan fikiran yang kosong.

Dret...dret...dret...

Bendah pipih yang berada di atas meja nya, berdering meminta nya segera untuk mengangkat.

Widia melihat ke layar ponsel melihat nama pemanggil, saat sudah di lihat nya nama yang tertera adalah nama Jeje, asisten nya di klinik.

Widia pun menggeser tombol hijau di layar ponsel milik nya, dan langsung mengatakan bahwa dia hari ini tidak masuk, karna badan nya tidak enak.

Tampa menunggu jawaban dari Jeje, Widia langsung mematikan sambungan telpon itu, lalu meletakkan ponsel nya di atas meja lagi.

Termenung, tidak tau harus berbuat apa, meminta nasehat pun saat ini tidak akan masuk ke dalam otak nya.

Karna tidak tau lagi arah nya harus kemana, kini Widia pasrah kan semua nya pada sangat maha pencipta, Allah SWT.

Cafe hipster.

Terlihat dia orang wanita yang sedang duduk menikmati makanan mereka, sambil bercanda tawa, bertukar cerita.

Sosok mata melihat mereka sedang tertawa seprti tidak ada beban saja, merasa sangat emosi.

Tampa di sadari Puji, Puji terus berjalan mendekat ke arah Ayu dan Cika yang sedang bercengkrama.

Puji menggrepak meja dengan kuat, sehingga membuat para pengunjung melihat ke arah meja Ayu dan Cika.

"Heh pelakor". Ujar Puji penuh amarah sambil menunjuk wajah Ayu.

Ayu dan Cika langsung berdiri dari kursi mereka, " Jaga ucapan mu itu! ". Bentak Ayu geram.

Puji tersenyum, mendengar perkataan Ayu yang menyuruh nya untuk menjaga ucapan nya barusan.

" Wow, lo gak sadar diri. Pelakor! ". Balas Puji tak mau kalah dengan Ayu.

Ayu geram namun tetap mencoba untuk menahan emosi nya, sadar tentu saja Ayu sadar diri.

" Kalau aku tau Raka dan Widia masih berstatus suami istri, aku tidak akan menerima nya! ". Kata Ayu.

" Bodoh, emang lo gak cari tau dulu, Hah.! ". Kata Puji meremehkan Ayu, karna mendengar omongan yang keluar dari mulut nya itu.

" Iya, gw bodoh saat itu, aku langsung menerima nya tampa mencari tau yang sebenar nya, andai waktu itu bisa di ulang, aku tak kan menerima lamaran nya! ". Ucap Ayu dengan emosi yang tertahan dan langsung melangkah pergi meninggal kan cafe.

Melihat Ayu yang berlari, Cika pun ikut menyusul Ayu, dan tak lupa ia membayar pesanan mereka tadi.

Sesampai nya Cika di luar, ia langsung menarik tangan Ayu untuk ikut masuk ke dalam mobil nya.

Saat mereka sudah berada di dalam mobil, Cika memeluk sahabat nya itu dan berusaha untuk menenangkan Ayu.

" Lo yang sabar ya". Ujar Cika.

Ayu menganggukkan kepala nya sambil menangis, sudah berapa kali ia di permalukan dan di sebut-sebut di depan banyak orang, sebutan pelakor itu yang membuat nya sangat sakit.

Ayu sadar jika ini salah nya, tapi apa lah semua harus menghakimi diri nya, pernikahan permata nya hancur dan kini pernikahan kedua nya harus hancur juga.

Ya Allah maaf kan hamba mu ini, yang merusak rumah tangga orang, ucap ku dalam hati masih terisak menahan tangis.

Cika pun melakukan mobil nya menuju sekolahan Daffa, karna sebentar lagi Daffa pulang sekolah.

"Sudah lah Yu, gak enak nanti di lihat Daffa". Ujar Cika melirik sekilas aku yang masih meneteskan air mata.

Mendengar perkataan Cika, buru-buru ku lap air mata ku, Daffa tidak boleh tau kalau aku menangis.

Cafe hipster.

Puji merasa kurang puas mempermalukan Ayu istri kedua nya Raka, rasa nya ia ingin sekali meremas wajah Ayu tadi, namun belum sempat ia sudah berlari ke luar.

" Permisi Mbak, ini kopi nya". Ujar pegawai cafe menyerah kan kopi pesanan Puji yang minta du bungkus.

Puji menerima nya, seraya tersenyum manis kepada pegawai cafe, lalu Puji melangkah keluar menuju mobil nya.

Puji akan pergi ke klinik terlebih dulu untuk menemui sahabat nya Widia.

Sesampai nya Puji di Klinik Beauty, ia masuk dan bertanya pada Jeje asisten nya, "Widia nya udah ada di dalam? ". Tanya Puji.

Jej memberitahu jika Mbak Widia hari ini tidak masuk karna sakit, kata nya. Mendengar itu Puji jadi khwatir pada sahabat nya, ingin kesana tapi ia masih ada kerjaan di kantor.

" Baik lah, terimakasih ya". Kata Puji seraya tersenyum manis pada Jeje.

Puji pun keluar dari Klinik Beauty, berjalan masuk lagi ke mobil.

Puji menelpon Widia, tak perlu menunggu lama sambungan telpon nya sudah terhubung, Widia memberitahu pada Puji untuk tidak menghawatirkan nya.

Saat ini Widia butuh sendiri, Puji pun paham akan kemauan Widia, ia akan memberi waktu Widia untuk menenangkan fikiran nya.

Setelah menelpon Widia, Puji melakukan mobil nya ke jalan, menuju kantor nya. Hari ini ia sedikit sibuk banyak pekerjaan yang harus cepat di selesai kan.

Apa lagi nanti ada pertemuan dengan Wijaya grup, dan oleh sebab itu Puji harus mempersiapkan diri.

Wijaya grup.

"Ada apa Pa? ". Tanya Arga.

Papa Rian menutup laptop nya, lalu mempersilakan Arga untuk duduk di kursi di depan nya.

" Hari ada pertemuan dengan perusahaan HMC grup, jadi Papa meminta kamu yang mewakilkan nya". Perintah Papa Rian pada Arga putra sulung nya itu.

Arga menyetujui nya, untuk mewakilkan Papa Rian.

"Jam berapa Pa? ". Tanya Arga.

Papa Rian melihat jam tangan di pergelangan nya, " 15 menit lagi, pertemuan nya HMC grup. nanti saat sudah sampai di sana langsung bertanya saja pada resepsionis nya". Ujar Papa Rian.

Arga menganggukkan kepala nya, ia pun permisi undur diri dari ruangan Direktur Wijaya grup.

Arga Wijaya memang ditarik oleh Papa Rian ke perusahan Wijaya grup sebagai wakil direktur, Papa Rian melatih Arga untuk menggantikan nya kelak.

Sedangkan Raka di biarkan nya berusaha sendiri, saat ini Raja bekerja di perusahan Central grup sebagai menejer, cara kerja Raka yang baik membuat orang-orang di sana sangat menyukai nya, selain itu Raka juga merintis usaha bengkel mobil dan motor.

Raka tidak berharap mendapat warisan dari Wijaya grup, ia akak berusaha sendiri untuk sukses. Setiap kegiatan Raka selalu di pantau oleh Papa Rian namun karna keegoisan nya ia pura-pura tak ingin tau dengan apa yang di lakukan Raka di luar sana.

Pukul 12.00 Wib.

Waktu nya istirahat bagi yang bekerja, bagi yang sekolah sudah ada yang pulang namun ada juga yang belum pulang.

Jalan pun mulai ramai oleh kendaraan dan pejalan kaki.