NovelToon NovelToon
COLD WORDS

COLD WORDS

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / trauma masa lalu / Office Romance
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: YoshuaSatrio

Kisah seorang pria yang tidak lagi mau mengenal cinta, karena bayang masa lalu yang terlalu menyakitinya. Begitu banyak cinta yang datang dan mencoba mengetuk.
akankah ada sosok perempuan yang mampu mengubah kehendaknya?
adakah perempuan yang akan mampu mencuri perhatiannya?
ikuti kisahnya dalam cerita author "COLD WORD"
kisah ini hanya berdasarkan imajinasi author saja. jika ada kesamaan nama tokoh, ataupun latar, merupakan suatu kebetulan yang dibetul-betulkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YoshuaSatrio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

COLD WORDS>>>32

Percakapan santai di dapur, Marlina bersyukur memiliki suami yang selalu mendukungnya, mendengar keluh kesahnya, begitu juga sebaliknya.

"Aku tadi melihat Tama sangat dekat dengan seorang perempuan," ucap Marlina sambil membantu membereskan dapur.

"Dekat bagaimana?"

"Tama menggandeng tangannya."

"Ya bagus, artinya Tama masih normal."

"Kok gitu sih ay?" Marlina sedikit kesal dengan tanggapan datar Jun. "Kamu kan tahu kekhawatiranku?"

"Ya aku tahu. Tapi aku yakin Tama memiliki penilaian sendiri pada perempuan itu. Aku juga percaya Tama tidak akan sembrono lagi dalam bertindak."

"Tapi,,, Tama menyangkal semua yang aku pikirkan tentang mereka."

"Apa maksudnya?"

"Tama bilang hanya untuk membantu si wanita."

"Sayang,,, cobalah kita percaya pada Tama. Beri kesempatan padanya untuk membuktikan diri bahwa dia bukan pria lemah." Jum merangkul pundak Marlina dari belakang.

Marlina menghela nafas sangat dalam,berusaha menenangkan kekhawatiran yang tak bisa ia tangani sendiri. Mau bagaimana pun, Marlina selalu merasa ketakutan setiap mengingat Tama yang pernah nekat untuk mengakhiri hidupnya karena tekanan yang terus menyerangnya dari banyak penjuru.

.

.

Flasback ke beberapa tahun yang lalu.

Marlina baru saja tiba ke rumah sakit, saat membuka pintu di ruang rawat Tama, pemandangan tak menyenangkan menyambutnya.

"Tamaaaaaa!!!!" teriak Marlina melempar semua barang bawaannya, lalu dengan langkah cepat, berusaha mendekati Tama, saat ia melihat Tama sudah duduk termangu di jendela rumah sakit. Bukan hanya di lantai satu atau dua, tapi dilantai 15.

Bayangan ketakutan dan trauma yang menyakitkan membuat Tama hampir terjun bebas dari ketinggian itu. Beruntungnya Marlina datang di saat yang sangat tepat. Marlina memeluk punggung adiknya, menariknya dengan sekuat tenaga. Padahal saat itu Marlina sedang mengandung putra keduanya.

"Kakak mohon jangan lakukan ini!!! Jangan seperti ini!!!" teriak Marlina frustasi diantara tangisnya yang tak terkendali. "Sadarlah Tama!! Kita hadapi semua bersama!"

Beruntung Tama tak melawan, sehingga membuat Marlina tak kewalahan. Hanya karena tubuh Tama yang lebih besar, ditambah perutnya yang mulai bergejolak, Marlina menahan sakit dan khawatir di saat yang bersamaan.

Marlina berhasil menarik kembali Tama ke dalam ruangan, sialnya, Marlina terjatuh terjengkang, dengan siku Tama menyenggol keras perutnya. Rasa sakit semakin tak tertahan.

"Aaaaaauuuuhhhh!!!! Tama, bantu kakak panggil dokter! Ponakan keduamu mau lahir sepertinya." Marlina merasa sangat kesakitan, dan berteriak sekerasnya. Namun Tama seperti masih berada di tempat lain, tak menyahut teriakan Marlina.

Rasa sakit yang semakin hebat membuat Marlina tak kuat Bangkit, sementara Tama hanya meringkuk dan menangis bersandar ke dinding tepat di bawah jendela. Marlina menendang adiknya dengan sengaja, dengan sisa tenaganya.

"Sadar Tama !!!! Bantu kakak!! Ini sakit sekali!!" Marlina semakin memekik kesakitan. "Kakak bersumpah akan membunuhmu jika terjadi sesuatu pada anak Kakak!!"

Mendengar kalimat terakhir Marlina, membuat Tama tersadar, lalu bingung di detik berikutnya. "Kakak,maafkan aku."

Tama bangkit dengan air mata masih membasahi pipinya, mencari bantuan sedapatnya.

.

.

Sementara itu di kediaman pak Badi.

"Bagaimana hari ini?" sapa pak Badi saat semua berkumpul di meja makan.

"Aman." sahut Tama singkat lalu mengantarkan suapan demi suapan makan malam ke dalam mulutnya.

"Papah punya teman,,,"

"Teman papah punya anak perempuan cantik, terpelajar, baik hati, ramah, rajin, tidak sombong, rajin menabung." Bu Yani asal memotong kalimat pak Badi.

"Hahahaha,,,,,," Tama justru tertawa terbahak melihat apa yang dilakukan ibunya.

"Ah, mamah mendahului," Pak Badi pun ikut terkekeh.

"Heleh, lagu lama pah, sampe gumoh aku tiap hari denger kalimat papah."

"Oh, iyakah? Hehehe,,,,"

"Kayaknya kode tuh mah." Kelakar Tama. "Papah mau punya istri baru."

"Eits!! Ya mosok papah mau sama wanita seumuran kamu." sahut pak Badi. "Papah sih mau, tapi perempuannya sudah pasti nggk mau."

"Hahahahaha,,,,," gelak tawa tercipta di meja makan.

"Oh iya, mana duo bocil, tadi katanya mau makan di sini."ucap Tama.

"Nenek!!!" teriakan duo bocil yang kompak, membuat suasana lebih meriah.

"Nah itu, yang ditunggu, muncul juga." Pak Badi menyambut kedua cucunya.

"Siapa yang menunggu kami, Kek?" ujar Miko.

"Siapa lagi,,,, " sahut Bu Yani.

"Om Tama!!" seru dua bocil kompak menghambur mengganggu Tama.

Miko bergelayut di tangan kiri Tama, sedangkan Berta di tangan kanan Tama. Apapun yang dilakukan kedua ponakannya, Tama tak pernah menolak apalagi menyanggah.

"Belajarnya sudah selesai?" ucap Tama.

"Sudah!" seru kompak kedua bocil.

"Ya udah, duduk. Om ambilkan makan."

Makan malam dengan suasana penuh kehangatan selalu tercipta dirumah itu.

.

.

.

Ditempat lain, diwaktu yang sama, Tyas masih sibuk di meja belajarnya, tengah fokus mengikuti kuliah malam online. Saat Tyas sedang fokus seperti itu, suasana rumah pun akan tampak sepi, hampir tanpa aktifitas dengan suara, semua dilakukan untuk memberi ruang bagi Tyas agar bisa fokus dan tidak terganggu oleh suara-suara gaduh.

60 menit sudah berlalu, GMeet Tyas pun berakhir. Tyas meregangkan seluruh otot-otot tubuhnya, rasanya sudah sangat lelah untuk lanjut mengerjakan tugas, namun mengingat waktu yang diberikan dosen hanya dua hari, Tyas harus pandai mengatur waktu.

"Kerjakan sedikit dulu, ngantuk berat rasanya." keluh Tyas sambil menutupi mulutnya yang menguap.

Samar-samar terdengar suara derum mobil memasuki halaman rumah Tyas.

"Siapa malam-malam begini datang pakai mobil." monolog Tyas masih di dalam kamar.

"Permisi,,,!!" seru seseorang.

"Eh, nak Yudas, apa kabar? Mari duduk." Bu Nita menyambut Yudas.

"Terimakasih,Tante." Yudas bersalaman dengan santun pada Bu Nita. "Tante apa kabar? Sehat semua kan?"

"Sehat-sehat,,, semua sehat dan dalam kondisi baik." Bu Nita tetap ramah menyambut Yudas. "Kamu sudah kerja?"

"Sudah Tante, lumayan, dapat pekerjaan di perhotelan."Yudas masih santun seperti biasanya. "Om jaga malam ya Tante?"

"Iya, jatah masih shift malam." sahut Bu Nita. "Mau minum apa nih? Lama ya rasanya Tante nggk bikinin teh buat kamu?"

"Ah, Tante, apa ajalah, nggak usah repot-repot loh."

Meskipun ada rasa kecewa atas perlakuan Yudas pada Tyas, namun Bu Nita juga tak pernah melupakan semua hal baik yang pernah Yudas lakukan untuk keluarganya.

Sementara itu, Tyas masih menguping percakapan ibunya dan Yudas, mantan kekasihnya. Ia seperti agak enggan untuk keluar menemui Yudas. Tyas menghela nafas beberapa kali, sambil menyandarkan punggung ke pintu kamarnya.

"Berani sekali dia datang ke sini lagi. Mau ngapain kira-kira ya?" gumam Tyas menebak-nebak.

"Kakak!! Aku tahu kamu menguping, bukain pintu." seru Billy dengan suara sangat lirih. Ditempelkannya mulutnya pada pintu kamar Tyas.

Tyas membuka pintu buat Billy, dan membiarkannya masuk.

"Ada apa?" tanya Tyas dengan suara pelang.

"Ada mas Yudas. Kamu nggak mau ketemu kah? Sekarang penampilannya luar biasa loh. Keren abis." ujar Billy.

"Terus kenapa?" Tyas sedikit sewot.

"Jangan keluar ya. Aku masih nggak terima sama kelakuan dia."

"Dih! Kakak juga nggak ada niatan keluar kok."

...****************...

To be continue .....

1
Marlina Bachtiar
nah loh ketemu lg sama Tama,jodoh tuh 🤣
Marlina Bachtiar
apa itu adiknya Tyas🤔
Marlina Bachtiar
pasti Tama tuh yg lg jalan, ketahuan kl Siska bukan pacarnya 🤭
Marlina Bachtiar
waduh takut Tyas cemburu ya 🤣🤣
Marlina Bachtiar
jangan lihat luarnya yg penting rasanya 👍
Marlina Bachtiar
pasti ngarep di anterin Tama 🤣🤣
Marlina Bachtiar
ternyata bapak" jg baca ya 🤭
HARTINMARLIN
bagaimana jalan kehidupan mereka berdua?.... akankah mereka berdua kejenjang pacaran 🤔🤔
HARTINMARLIN
lanjut lagi
HARTINMARLIN
sepertinya Tama mulai ada rasa suka kepada Tyas
HARTINMARLIN
hati-hati
HARTINMARLIN: iya typo nya 🤭🤭
𝒀𝑶𝑺𝑯: 😁😁😁 typo bunda
total 2 replies
HARTINMARLIN
semoga aja Tama bilang pacarnya 🤭🤭
🍁𝕬𝙮ͨ𝙚ͥ𝙨ꙵ𝙝ⷮ𝙖ⷽ❤ͽ֟֯͜᷍ꮴ❣️🔵
terpesona kah kamu "tama
Marlina Bachtiar
jgn balikan lg deh 😣
Marlina Bachtiar
temenan aja,jgn minta lebih 🤭
Marlina Bachtiar
waduh 🤣
Marlina Bachtiar
mimpi 🤣
Marlina Bachtiar
pura" tidur aja Tyas 🤫
HARTINMARLIN
lanjut lagi
Kustri
jgn lebay" thor, agak males baca'a
𝒀𝑶𝑺𝑯: beda genre boz, terlalu lebay ya? nggk dapet feel-nya memang.🙏😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!