NovelToon NovelToon
Anak Kuntilanak Dan Teror Di Hutan Tua

Anak Kuntilanak Dan Teror Di Hutan Tua

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Horror Thriller-Horror / Iblis / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:117.8k
Nilai: 5
Nama Author: Rositi

Di desa Harapan Kahuripan, ada dua hal yang tidak boleh dilakukan oleh anak-anak.

Pertama, jangan main dengan Muhammad Syukur. Karena selain bocah berusia lima tahun itu sangat nakal, Syukur lahir dari wanita mati tidak wajar yang sempat menjadi kuntilanak. Ditakutkan, mama dari Syukur datang menuntut balas jika anaknya diusik.

Sementara larangan yang kedua, jangan pernah main ke Hutan Tua karena bocah mana pun yang main ke sana pasti tidak pernah selamat!

Namun di suatu sore menjelang petang, Syukur dan keenam temannya nekat memasuki Hutan Tua. Kejadian mencekam diwarnai pertumpahan darah benar-benar terjadi. Satu persatu dari mereka ditemukan mati. Hanya ada dua anak yang selamat. Anak pertama adalah Ibrahim dan terkenal sangat alim. Sementara satunya lagi merupakan Syukur!

Sebenarnya, apa yang terjadi? Karena semenjak itu juga, Ibrahim jadi sakti dan bisa menyembuhkan banyak penyakit dengan cara di luar nalar!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rositi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Anak Kuntilanak yang Sesungguhnya

Orang-orang di desa Kahuripan berpikir, dengan ditangkapnya pak Yusna sang semak-semak berjalan. Juga tidak adanya Syukur dan pak Handoyo di sana selaku keluarga dari Echa sang kuntilanak. Masyarakat yakin, bahwa desa Kahuripan sangat aman. Jadi, dua larangan yang selalu mereka tanamkan khususnya ke anak-anak, tak lagi mereka lakukan.

Semuanya memang berjalan dengan semestinya. Aktivitas warga masih seputar berkebun dan bertani di sawah menanam padi. Walau sampai kini para laki-laki masih dipenjara hingga para wanita yang sibuk beraktivitas. Terlalu lama ditinggal suami membuat para wanita terbiasa bekerja keras.

Selain itu, anak-anak juga masih bermain seperti biasa. Beberapa di antara mereka tak segan melewati garam pembatas perbatasan desa mereka dengan hutan Tua. Malahan, lama-lama garam pembatas tersebut makin hilang dan memang tak lagi diperbaharui dengan garam baru.

Tanpa warga sadari, bahaya benar-benar tengah mengintai. Para kurcaci yang diasuh oleh kuntilanak ibu Rokayah selaku sang mama, berbondong-bondong melewati perbatasan. Mereka keluar dari hutan Tua tanpa kendala berarti. Sebab perbatasan yang selalu dipagar garam tebal, kini tak ada lagi.

Dini hari yang sunyi, ketiga belas kurcaci bermain-main dengan leluasa di pekarangan warga. Anak kuntilanak yang harusnya warga takuti bukanlah Syukur. Melainkan ketiga belas kurcaci yang ibu Rokayah lahirkan, dan kini sedang berkeliaran.

Kedatangan kuntilanak ibu Rokayah dan ketiga belas kurcacinya, langsung membuat kehebohan hewan ternak. Para kambing dan domba sibuk mengembe. Sementara ayam tak hentinya kokok petok.

Para kurcaci langsung sibuk mengganggu hewan ternak. Semua kurcaci membawa tombak sangat tajam berukuran selaras dengan tubuh mereka yang kerdil. Mereka yang memang nakal, tak segan menusuk setiap leher hewan ternak yang mereka datangi. Sementara darah yang mengucur, buru-buru mereka minum.

“Hahahahahaha!!” Ibu Rokayah terus tertawa. Ia yang sekadar melangkah saja memang mirip terbang, tertawa bahagia melepas aktivitas anaknya.

Di setiap keberhasilan anaknya meminum darah hewan yang mengucur, ibu Rokayah akan tertawa menggelegar. Tawa yang juga sampai terdengar oleh sebagian besar warga.

Gelap-gelap bahkan dini hari, tapi binatang ternak terus saja heboh, disertai tawa khas kuntilanak. Warga menyimpulkan, desa mereka sudah tidak aman. Ada makhluk tak kasatmata yang sengaja membuat gara-gara. Atau malah, mereka telah melakukan kesalahan fatal, hingga para makhluk tak kasatmata, datang menyeraang layaknya sekarang.

Meski penasaran bahkan tidak bisa tidur, tak ada satu pun yang berani keluar rumah. Malahan setiap dari para wanita sengaja mematikan semua lampu yang ada di rumah mereka. Mereka kompak tidur di tempat tidur yang sama secara ramai-ramai dengan anak mereka. Namun bagi mereka yang hanya di rumah seorang diri, mereka akan meringkuk dan menutup rapat tubuh mereka menggunakan selimut.

Benar-benar malam yang mencekam.

***

“Ini ditusuk, bukan gigitan. Berarti pelakunya manusia,” ucap ibu Lilis.

Karena pak Hamim sang suami merupakan ketua RT, jadi ditahannya pak Hamim membuat ibu Lilis menggantikan pekerjaan sang suami. Ibu Lilis menjadi ketua RT di sana. Sementara kini, ia dan ibu-ibu lainnya, tengah memeriksa setiap kandang ternak warga. Baik para kambing dan domba yang sempat menjerit-jerit tak ubahnya tengah dibelih. Juga para ayam yang sampai berterbangan ke atap rumah.

Ibu Lilis dan ibu-ibu di sana yakin, bahwa semalam, memang ada bahaya yang mengancam dan membuat semuanya ketakutan. Karena memang bukan hewan ternak saja yang ketakutan. Mereka pun begitu dan sampai tidak berani keluar rumah saat kejadian, untuk sekadar memastikan.

“Masalahnya, kenapa hanya darahnya saja yang diambil?” ucap ibu Salmah. “Atau mungkin, ini masih berkaitan dengan ilmu gaib juga?”

“Mungkin memang ada warga yang main pesugihan lagi!” ujar ibu Edah.

“Seperti yang dilakukan pak Yusna ...?” tebak ibu Lilis yang mendadak teringat nasib ibu Rokayah.

Meski ragu, ketujuh ibu-ibu yang menemani ibu Lilis, berangsur mengangguk-angguk. Mereka yakin, memang ada yang main pesugihan lagi.

“Tapi Ibu-Ibu, berhubung sedang membahas pak Yusna, ... ibu Rokayah apa kabar, ya?” ucap ibu Lilis yang kemudian juga membahas Ibrahim.

Sampai saat ini, ibu Rokayah yang sempat masuk ke dalam hutan memang belum ada kabar. Ibu Rokayah belum keluar dan memang masih ada di dalam hutan.

“Iya, yah ... Ibrahim apa kabar? Sampai sekarang, Ibra belum ditemukan. Sementara terakhir, ... Ibra kan sakti.”

“Apa jangan-jangan, ... kehebohan ini masih berkaitan dengan Ibrahim bahkan ibu Rokayah? Bisa jadi, mereka melanjutkan apa yang sebelumnya pak Yusna lakukan!”

Para ibu-ibu di sana makin sibuk menerka. Mengenai kenyataan keluarga pak Yusna yang malah sempat menjadi pemuja seetan. Mereka yakin, mereka-mereka yang telanjur menekuni ilmu sesat, memang akan sulit untuk berhenti.

“Masalahnya, kita harus melapor ke mana? Kemarin saja, para polisi tidak ada yang percaya pas kita bilang, bahwa Ibra itu sakti!”

“Orang-orang berpendidikan begitu, mana percaya ke hal-hal gaib! Andai pun memang ada, ya paling hanya satu dua!”

Ketika ibu-ibu sedang sibuk memikirkan ke mana mereka harus melapor dan akhirnya pergi ke kelurahan, anak-anak juga sibuk sendiri. Anak-anak sibuk main bola, tapi bolanya malah terus menggelinding memasuki hutan Tua.

Dua bocah laki-laki langsung masuk ke dalam hutan Tua. Keduanya terus mencari-cari bola yang harusnya tidak masuk hutan terlalu jauh. Namun, meski sudah sangat lama mencari, mereka tetap tidak menemukan bola yang dicari. Malahan, mereka malah bertemu dengan tiga belas kurcaci yang masing-masing membawa tombak di tangan kanannya.

“Hah? Mereka siapa?” lirih Panjul si bocah yang tak hentinya ingusan.

“Masa, kecil-kecil sudah kumis berewokan?” ujar Kantun, temannya yang berkepala gundul.

Para kurcaci hanya sibuk tersenyum memperhatikan kedua bocah yang akhirnya masuk ke dalam jebakan mereka. Selanjutnya, mereka bekerja sama meringkus keduanya.

“T—tolonggggg!”

“Tolonggggg!”

Teriak Panjul dan Kantun. Anak-anak lain yang menunggu di lapangan bermain, mendengar teriakan Panjul maupun Kantun. Namun, tak ada satu pun dari mereka yang berani mencari. Apalagi, kini sudah metang, sementara mama maupun ibu mereka sudah mencari. Setiap ibu memanggil nama anak masing-masing. Mereka pun segera menyampaikan apa yang mereka dengar, kepada ibu-ibu mereka.

“Hah? Desa kita benar-benar tidak aman!” lirih ibu Lilis benar-benar lemas.

1
Pak Yan
SERAM , SERUH, TEGANG , DN MENDEBARKAN....... BACAAN CERITA YG PENUH TANTANGAN...... AKU SUKA...AKU SUKA..... PUOKO ' E MANTUL TENAN DN SANGAT 2 TOP MARKOTOP......!!!!!!! 🤔🤔😲😲😲😲😫😫😫😫😨😨😨😨😨😨😨👌👌👌👌👌👌👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
IG : Rosit92❣️❣️🏆🏆💪🤲: Terima Kasih banyak Pak Yan 💗
total 1 replies
🥰
mampir aku kak☺️
Septiana Ningsih
iya thor up lagi
Zuriana Nisa
kak lanjut novel syukur kak
Kamilatul Asfa
lanjut si kak....
Zuriana Nisa
bagus banget
Shaa Erahh
Luar biasa
Kᵝ⃟ᴸMak buaya😻⸙ᵍᵏ㊍㊍🐊⃝⃟ ⃟🍒
syukur bandel sih
dibilangin emaknya jangan masuk eh nekat masih masuk
PiLos
keren dan luar biasa
Anna arsal
sepertinya ada adegan yg terlewat kn gara" pembaca yg spek masya allah
Firli Putrawan
siap bc tiap hr d tggu up nya 🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
Kᵝ⃟ᴸMak buaya😻⸙ᵍᵏ㊍㊍🐊⃝⃟ ⃟🍒
suara Echa?
Mm'Afdhan Tuty
lanjut lagi dong ka semangat ,,
Nur Khamidah
👍
Yanti
Lumayan
IG : Rosit92❣️❣️🏆🏆💪🤲: Kak, tolong jangan mainin rating. Dari cerita Hasan Kakak kasih taring buruk terus ih
total 1 replies
Yanti
Kecewa
Dian Mardiana
lanjut Thor
Supry Atun
iya betul kak khanya.itu syukur anaknya ki awet
Novela Putri Amelia
ceritanya bagus dan menarik banyak juga pembelajaran yg dapat bisa kita petik
Novela Putri Amelia
seremmmm
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!