NovelToon NovelToon
Istri Titipan

Istri Titipan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Lari Saat Hamil / Enemy to Lovers
Popularitas:12.8k
Nilai: 5
Nama Author: Bojone_Batman

Karena ulah wanita yang ia cintai kabur saat usai akad nikah, Letnan Harley R. A Navec tidak sengaja tidur dengan wanita yang berbeda, gadis yang sebenarnya sudah menjadi pilihan orang tuanya namun ia merahasiakan hal besar ini. Harley Navec hanya menganggap Pranagita Kairatu Inggil Timur sebagai adik, apalagi gadis itu adalah adik dari sahabatnya sendiri. Disisi lain, jiwa petarung dan jiwa bebas Harley masih melekat dalam dirinya.

Sakit hati yang mendalam ia lampiaskan di setiap harinya pada Gita hingga gadis lugu itu hamil. Sebenarnya perlahan sudah terbersit rasa sayang apalagi setelah tau Gita hamil namun kakunya Letnan Harley membuatnya kabur hingga bertemu kembali dengan seorang pria yang dulu pernah berkenalan dengannya tanpa sengaja, Letnan Herlian Harrajaon Sinulingga.

Pernikahan Letnan Harra dan Gita pun terjadi, rintangan silih berganti menghampiri hingga hadir istri titipan karena.....


SKIP bagi yang tidak tahan KONFLIK

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bojone_Batman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

12. Perjalanan.

"Abang ini blasteran. Kau tau lah, ayah darah mana." Sambil menyuapi Gita cake cheese strawberry.

Gita mengangguk. Entah kenapa kini dirinya serasa kepincut Abang-abang dari seberang. Bahkan saat ini dirinya mulai berani mendekap lengan Bang Harra.

"Ngomong-ngomong.. Bolehkah kita seperti ini, Bang??"

"Ada beberapa pandangan di dalamnya, tapi menurut Abang, hukum mana pun pasti melarangnya jika kita tanpa ikatan. Keadaan kita saat ini masih abu-abu. Bisa berdekatan tapi ada poin yang tidak boleh di langgar." Jawab Bang Harra.

"Jika kita manusia adalah tempat salah dan dosa seperti yang Abang bilang, lantas bagaimana kalau suatu saat ada khilaf di antara kita?"

"Itu hanya 'kalau'. Tidak akan terjadi, Mudah-mudahan." Kata Bang Harra.

Gita tidak lagi menjawabnya. Tapi apapun itu, dirinya memiliki penilaian tersendiri melihat Bang Harra.

-_-_-_-_-

Di bandara, dari kejauhan Bang Harra sudah melihat Bang Harley menjemputnya. Disaat yang sama Gita menghentikan langkahnya.

Bang Harra mencoba menenangkan Gita dan mengarahkan agar berjalan di belakangnya. "Tak apa, ada Abang di sini."

Gita tetap berjalan mengikuti langkah Bang Harra sambil menggenggam ujung jaketnya.

Sebenarnya ada rasa sakit dalam hati Bang Harley karena sahabatnya selangkah lebih maju dalam hubungannya bersama Gita, namun ia tidak ingin mental Gita hancur.

Berhari-hari Bang Harley merenung dan memikirkan semuanya. Ia sampai meminta pencerahan dari seseorang secara spiritual untuk membenahi diri dan segalanya.

"Kau datang sendiri?"

"Iya, saya sendirian. Gimana perjalanan tadi? Gita mabuk?" Tanya Bang Harra.

"Nggak mabuk dia, hanya kadang mual saja." Jawab Bang Harra mewakili.

Gita hanya menunduk tak berani menatap mata Bang Harley.

Mengerti Gita seakan menjauh, Bang Harley pun sadar diri. Ia memilih menjaga jarak.

Bang Harra mengerti usaha sahabatnya itu, ia pun menghargainya. Hingga di dalam mobil, Bang Harra duduk seperti biasa menemani Bang Harley dan berbincang seolah tidak terjadi apapun.

...

Papa Decky sudah menyiapkan setumpuk berkas untuk syarat pergeseran dinas kedua perwira. Skep khusus sekaligus surat untuk bekal pengajuan nikah di tempat dinas yang baru.

"Apapun yang sudah terjadi kemarin, saya harap kita tidak lagi bersitegang. Jangan ada lagi perpecahan dan perselisihan..!!" Pinta Papa Decky.

Papa Lugas juga menyetujui hal tersebut. Beliau juga sudah lebih tenang karena sudah mengirim Bang Heldar sebagai penengah agar meminimalisir keadaan panas yang mungkin terjadi disana.

"Kita damai ya, Mas. Apapun hasilnya nanti, itu tetap cucu kita. Seperti kesepakatan kemarin, kita akan rawat dan besarkan bersama." Kata Papa Decky.

"Siap, Kang." Jawab Papa Lugas.

Bang Harra dan Bang Harley pun bersalaman, meskipun pada kenyataannya hanya mereka dan Tuhan yang tau rahasia ini.

***

Menggunakan pakaian dinas lapangan dan bersenjata lengkap, para perwira berangkat menuju tempat dinas.

Sepanjang penerbangan, Gita juga tetap muntah. Sebenarnya dalam hati Bang Harley juga sangat cemas namun tidak ada hak apapun bagi dirinya untuk banyak ikut campur bahkan saat Bang Harra memasang jarum infus pada punggung tangan Gita.

"Sampai di sana langsung dirawat saja di rumah sakit." Saran Bang Harley.

"Kalau memang sudah baikan, biarkan saja di rumah. Suasana rumah sakit bisa buat Gita stress."

"Tapi rumah disana juga sangat minim fasilitas. Gita terbiasa hidup nyaman, saya cemas dia tidak bisa hidup di tempat seperti itu." Kata Bang Harley.

"Bisa, insya Allah bisa. Gita anak seorang prajurit, sudah tentu dia tau suasana daerah perbatasan."

Bang Harley sudah hendak menjawabnya tapi Bang Heldar mencegahnya. Ia memberi kode agar Bang Harley lebih bisa mengontrol emosinya. Bang Heldar juga menepuk bahu Bang Harra untuk bisa lebih tenang.

...

Masih dalam keadaan lemas, Gita melihat keadaan di perbatasan. Sepanjang jalan hanya ada karang berwarna gelap, pepohonan dengan daun dan rumput yang kering namun angin berhembus kencang dan dinging.

Setelah meninggalkan tempat tersebut, perjalanan menuju wilayah hutan yang lebat dan hijau disana lah ada sebuah kesatrian besar. Angin pun kembali menerpa wajah Gita.

"Kita akan tinggal disini?" Tanya Gita.

"Iya, dulu Papamu juga pernah disini. Kira-kira saat hamilnya Eijaz." Jawab Bang Harra.

Gita mengangguk, tanpa sadar bersandar pada bahu Bang Harra. Tapi tak lama Gita tersadar dan kembali menatap jalanan.

Para anggota piket jaga kesatrian memberi hormat dan memberhentikan laju mobil mereka.

Bang Harra membalas hormat anggotanya. "Mohon ijin masuk kesatrian. Saya Letnan Satu Pas Herlian Harrajaon Sinulingga."

Bang Harley pun memberikan hormatnya. "Ijin masuk kesatrian. Saya Letnan Satu Pas Harley Navec."

"Siap.. Silakan, Danton..!!"

~

"Kau tunggu di sini sebentar ya. Abang lihat dulu rumahnya." Kata Bang Harra.

Gita mengangguk, Bang Harra pun segera masuk dan melihat keadaan rumah barunya. Rumah baru itu masih di dominasi dinding pelepah dan batang kayu aren di bagian belakang rumahnya yang masih dekat dengan aliran sungai dan hutan.

Udara disana cukup dingin hingga rasanya sudah tidak perlu lagi penggunaan AC ataupun kipas angin. Bahkan saat itu kabut mulai turun di jam satu siang.

"Ijin, Danton.. Apa masih ada yang kurang soal rumahnya??" Prada Anggiat sigap merespon saat Dantonnya nampak memikirkan sesuatu.

"Tidak ada. Tapi kalau kita pengen jajan harus kemana, Gi?"

"Waduuhh.. Ijin Danton, saya belum pernah jajan. Kalau daerah sini kurang oke, Danton.. Di kota saja yang agak seksi." Jawab Prada Anggiat.

"B******t, saya nggak cari gethuk. Amit-amit kau, ya. Istri saya lagi hamil, saya kepikiran kalau istri saya pengen jajan, harus cari kemana????? Waahh.. Kau benar-benar minta di jungkir. Hand stand sekarang..!!!" Perintah tegas Bang Harra.

"Siap..!!" Prada Anggi langsung mengambil posisinya.

"Ono opo, ting??" Bang Heldar menghampiri karena mendengar suara ribut di rumah lettingnya.

"Ini nih, si Anggi. Saya tanya tempat beli jajan malah dia tawarin kopi pan*ku. Dasar sialan nih si Anggi." Jawab Bang Harra sampai membuat Bang Heldar tertawa terbahak.

"Hahahaha.. Sepertinya dia paham isi kepalamu, Ting. Kalian satu ras, kan."

"Aaaaaaaaaaaaa... Abaaaaaaang.." Teriak Gita begitu kencang.

Bang Harra sampai kaget hingga terperanjat. Begitu sampai di luar, Bang Harra melihat seseorang sedang memakan pisang, sebenarnya biasa saja, yang tidak biasa adalah kostumnya. Orang tersebut memakai pakaian penyamaran hutan seperti orang utan.

Melihat sosok tersebut, Gita begitu syok sampai nafasnya terasa tercekat.

"Viaaaall????" Bang Harra baru menyadari pria tersebut adalah lettingnya.

Bang Vial menoleh mendengar panggilan tersebut. "Harra.. Ini adikmu?? Buatku ya..!!"

Bang Harra pun menghampiri sahabatnya yang lain. "Rahang mana, rahang. Ku buat geser jugaa nih." Ujar geram Bang Harra. "Dia Gita. Istri Letnan Herlian Harra."

"Haaaahh.. Gilaaaa.. Kuat juga dukunmu ya."

.

.

.

.

1
Maysuri
y allah bang har.....klw aq jd kau udah pusing kepala q tiap hari dua bidadari yg polosnya kebangetan....🤦🤦semangat mbak nara...💪💪
kalea rizuky
entah lahh lo baca novel poligami nyesekk bawaannya
Bojone_Batman: Sabar kak, sabaar.. Yang jelas awalnya bukan karena perselingkuhan 🥰
total 1 replies
Dwi Juteck0204
di tunggu Mbk Nara kelanjutannya tetap 💪💪
Tanti
mantap jiwaaa🤣🤣
Nabil abshor
😌😌😌
Nabil abshor
iki luwih ndagel,,,, 🤣🤣🤣 knp g 200rb aj,,,,
Nabil abshor
kocaaaakkkk🤧🤧🤧
Maysuri
ihhhh....penasaran am kepala ijo,apa itu y.....🤣🤣🤣 semangat mbak nara 💪💪💪
Tanti
hati -hati bang Hara, salah jawab dikit bahaya. ...😄
natali.suryani.julian
suka semua nya
Bojone_Batman: Terima kasih banyak responnya, kakak
total 1 replies
Maysuri
yg sabar y bang ,emang begitu klw satu atap ad dua bidadari,bisa bikin pusing jg bisa bikin senang dan bahagia...🤭🤭
Ros Miati
bang yang sabar kita juga butuh di sayang dia masih polos semangat mbak nara
Nabil abshor
sensitif sekali aku sama kata² bojo loro🤧🤧
Nabil abshor: betuuullll,,,,
total 4 replies
Tanti
sabar bang Haraaa
Tanti
lanjut mba Nara,
konfliknya makin komplek, mantapp💪💪
Bojone_Batman: Mudah-mudahan tahan dengan konfliknya ya🥲
total 1 replies
Ros Miati
nambah seru ini bang hara nambah pusing momong istri yang sama" polos selamat berpusing ria makasih mbak Nara semangat 😘😘😘
Bojone_Batman: Semangaaatt.. Semangat momongnya💪
total 1 replies
Nabil abshor
🤣🤣🤣🤣🤣 banting aja bang,,, mak buuuggjh,,,,,
Nabil abshor
benarkah laki² busa melakukan dengan wanita lain???
Nabil abshor
🤣🤣🤣 habisi aja bang,,,,,
Nabil abshor
ken nalira lintang senja,,,,, bagus bgt,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!