NovelToon NovelToon
Kanaya Second Life

Kanaya Second Life

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Mengubah Takdir / kelahiran kembali menjadi kuat
Popularitas:44.3k
Nilai: 5
Nama Author: Najwa Nuralifah

mengisahkan seorang gadis yang berkesempatan memiliki kehidupan kedua setelah meninggal tertabrak mobil, karna di dorong oleh kekasih dari kaka tirinya.

gadis itu bernama Kanaya berusia 23th. gadis cantik, baik hati dan selau ceria, tapi senyuman nya menghilang ketika ayahnya memutuskan untuk menikah lagi, dengan wanita bernama Nura yang memiliki seorang putri bernama Zeva. kahidupan kanaya semakin tersiksa, ketika ibu dan kakak tiri nya selalu memfitnah dan berbuat kasar kepadnya. bahkan dia
tidak di perbolehkan bertemu dengan ayahnya.

kanaya juga di paksa berpenampilan nora, oleh kakak tirinya karna merasa tersaingi oleh kecantikan Kanaya.

tapi ternyata kanaya berkesempatan mengulang kehidupannya.

akan kah kanaya berhasil mengubah alur kisahnya sendiri?
ikuti kisah nya ya!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Najwa Nuralifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pesona CEO Baru Part2.

Gavin tersenyum cerah, ketika dirinya telah memasuki Prusahaan Abraham Company. Setelah Gavin melihat berita di Televisi yang menayangkan Pengesahan Kanaya menjadi CEO, Gavin sangat bersemangat untuk menemui Kanaya. Sepertinya perasaannya untuk Kanaya, tidak bisa lagi di kendalikan olehnya. Maka dari itu, Gavin akan memulai usahanya untuk mendapatkan hati Kanaya.

Ketika Gavin berjalan dengan gaya santainya menuju ruangan Davian, langkahnya terhenti ketika Gavin mendengar seseorang berteriak di belakangnya.

"Hey ... tunggu!"

Gavin menoleh ke belakang, dengan dahi yang berkerut karna merasa tidak asing dengan Pria yang memanggilnya. sepertinya Gavin pernah melihatnya, tetapi tidak ingat dimana ia melihat Peria tersebut. Ketika Pria itu telah sampai di hadapanya, mata Gavin terbelalak, ketika sudah mengingat siapa Pria di hadapannya.

"Bukan kah anda Tuan Aiden wesley? CEO dari Peusahaan King Company?" tanya Gavin,

"Benar ...." Jawab Aiden dengan gaya angkuhnya.

"Maaf. Lalu ... kenapa anda berteriak untuk menghentikan saya?" tanya Gavin dengan raut wajah penasarannya.

"Saya hanya ingin bertanya sesuatu,"

"Bukankah kau, menuju ruangan Tuan Davian?" lanjutnya.

Gavin mengangguk, sebagai jawaban untuk pertanyaan Aiden. Gavin di buat semakin penasaran, dengan tujuan Aiden yang sebenarnya. setelahnya, Gavin memeberikan tatapan menuntut kepada Gavin seraya berkata. "Lalu ...." Gavin menatap Aiden untuk menunggu jawaban dari Aiden. Tetapi, Aiden hanya diam menatap dalam ke arahnya. karna merasa Kesal menunggu, Gavin hendak berbalik, ketika tidak kunjung mendapat jawaban dari Aiden.

Tetapi langkahnya kembali terhenti, ketika Aiden mengatakan sesuatu. Dan hal itu membuat Gavin sedikit tidak menyukainya.

"Saya juga menuju ke ruangan Tuan Davian, tetapi hanya untuk menemui Kanaya dan mengajaknya makan siang bersama." Aiden sengaja mengataka hal itu, karna Aiden sepertinya sudah mengetahui tujuan Gavin berada di Perusahaan ini.

mendengar Hal itu, Gavin sedikit terkejut dan juga kesal secara bersamaan. Bagaimana bisa Aiden mengenal Kanaya? dan sepertinya mereka sudah cukup dekat.

sementara itu, Aiden memutuskan untuk pergi meninggalkan Gavin, yang terlihat hanya diam melamun. Aiden menarik sudut bibirnya, ketika dirinya sangat paham dengan perasaan Gavin saat ini.

"Aku tidak akan membiarkan Kanaya berdekatan denganmu, karna Kanaya hanya akan menjadi miliku ...," ucapnya dalam hati.

Setelahnya, Aiden sedikit mempercepat langkahnya karna tidak ingin gavin menyusulnya. Sementara Gavin, segera berjalan menyusul Aiden, ketka dirinya menyadari, jika Aiden telah meninggalkan nya.

"Kanaya hanya untukku, dan aku akan berusaha untuk mendapatkannya, aku tidak akan perduli, meskipun Tuan Aiden adalah sainganku." Gumam Gavin seraya mempercepat langkahnya untuk segera sampai di ruangan Davian.

Setelah beberapa saat, akhirnya Aiden telah sampai di depan ruangan Davian. Ketika tangannya hendak mengetuk pintu, tiba-tiba pintu itu terbuka dan menampilkan Kanaya yang hendak keluar dari ruangan tersebut.

Aiden terpaku melihat Kecantikan Kanaya saat ini tengah menatapnya, dengan bola mata yang berbinar. bahkan saat ini, Kanaya, lebih cantik dari sebuah Foto yang ia lihat sebelumnya. Lihatlah, mata bulat yang berbinar itu, Aiden seperti meilhat galaksi di dalam bola mata Kanaya. Dan dirinya, seakan terhisap kedalamnya.

"Aiden ... kau baik-baik saja?" tanya Kanaya sedikit keras.

Aiden sedikit terkejut, ketika Kanaya sedikit berteriak di hadapannya. wajah Aiden seketika memerah, ketika menyadari jika Kanaya berada sangat dekat dengannya. Aiden sedikit takut, jika Kanaya mendengar degupan jantungnya yang menggila secara tiba-tiba. Aiden tidak pernah seperti ini seblumnya, sekali lagi pesona Kanaya mampu menggetarkan Hatinya yang hampir beku.

"ah y-ya tentu, aku baik-baik saja!" jawab Aiden dengan gugup.

"Syukurlah ... lalu untuk apa kau datang kesini? apakah ada urusan penting dengan Ayah? Kebetulan Ayah ada di dalam bersama Kakek." Kanaya bergeser untuk mempersilahkan Aiden jika ingin masuk ke dalam ruangannya.

"Tidak, aku memang sengaja ingin menemuimu dan mengajakmu makan siang, aku akan mentraktirmu sebagai hadiah atas pengesahan dirimu sebagai CEO di Perusahaan ini. Dan aku ... menantikan bagaimna rasanya bersaing dengan CEO cantik dan cerdik sepertimu!" ucap Aiden, untuk menggoda Kanaya.

"ish kau ini ... bisa saja, kalau begitu ayo pergi, kebetulan aku sudah lapar." Kanaya berjalan mendahului Aiden dengan wajah yang memerah karna merasa malu.

Aiden segera menyusl Kanaya, untuk berjalan berdampingan dengan Kanaya. Sementara itu, Gavin baru saja sampai di depan ruangan Davian dengan nafas yang terengah, Gavin menatap kecewa, ke arah Kanaya dan Aiden yang berjalan berdampingan dengan Kanaya yang tenga tersenyum cantik ke arah Aiden.

Ketika Gavin hendak berteriak memanggil kanaya, dirinya di kejutkan dengan Davian yang keluar dari ruangan yang kini telah menjadi ruangan milik Kanaya.

"Gavin?" tanya Davian dengan heran.

Gavin segera menundukan kepalanya sesaat, sebagai tanda hormat untuk Davian. Setelahnya, Gavin sedikit melirik Kanaya yang semakin menjauh dari pandangannya. Dan hal itu, disadari oleh Davian.

"Apakah ada meeting mendadak? Setahuku hari ini tidak ada jadwal Meeting," ujar Davian.

"emm memang tidak ada, saya hanya ingin betemu dengan Kanaya, dan mengucapkan selamat untuknya, tetapi sepertinya saya terlambat." Gavin tersenyum tipis dan kembali melirik ke arah Kanaya yang sudah menghilang dari pandangannya.

"kau bisa menemuinya lain kali," Usul Davian.

"sepertinya ... aku akan menyusulnya, bukankah mereka akan makan siang?"

"Sepertinya begitu," jawab Davian.

Gavin terlihat menggukan kepalanya dengan pelan. Setelahnya Gavin segera meminta izin pamit, untuk segera menyusul Kanaya dan Aiden.

Sementara itu, Davian menatap punggung Gavin yang perlahan menjauh darinya. Davian sadar, jika Gavin dan Aiden sama-sama menyukai Putrinya, tetapi Davian tidak akan ikut campur mengenai urusan hati Kanaya. Biar saja Kanaya yang memutuskan, kepada siapa Kanaya akan melabuhkan hatinya. Dan siapa pun itu, Davian akan selalu menerimanya, selagi Kanaya bahagia dengan pilihannya.

***

di tempat lain, Zeva terlihat prustasi dengan apa yang di katakan ibunya saat dia menjenguknya. Nura mengatakan, jika zeva tidak boleh gegabah dan buru-buru untuk balas dendam kepada Kanaya. Karna Nura meyakini jika saat ini, Kanaya masih dalam pengawasan ketat Tuan Lois Elvan Mahendra.

Zeva di perintahkan untuk sedikit menunggu, agar mendapat timing yang tepat untuk melakukan rencana balas dendamnya. Dan Zeva semakin marah, ketika Nura memerintahkannya untuk bekerja.

Dan saat ini, Zeva tengah bekerja di sebuah Cafe sederhana yang hanya menyediakan Kopi dan juga makanan ringan. Zeva harus bekerja dari pagi hingga sore hari, dengan gaji, yang akan di terimanya setiap Satu minggu sekali.

"Heyy kau ... bisa bekerja tidak sih? kenapa pesananku lama sekali?" teriak salah satu pelanggan kepada Zeva.

Zeva yang memang sedang menyiapkan minuman terperanjat karna terkejut, dan menumpahkan minuman yang tengah di buatnya. Zeva sedikit melamun, memikirkan kehidupannya yang tengah kesulitan. Dan Zeva menyalahkan Kanaya, sebagai sebab akibat dari semua yang di alaminya belakangan ini.

"Si*al ... aku tidak sabar untuk membalas semua perbuatanmu Kanaya, Sekarang kau boleh tertawa dan bahagia, Sebelum aku akan kembali membuat hidupmu menderita." gumamnya seraya membereskan kekacauan yang di buatnya.

Kira-kira zeva akan mendapat kesempatan untuk balas dendam atau tidak ya??

1
Mommy Razka
dah mulai bahagia bahagianya masih aja ada drama lain 🥴🥴🥴🥴🥴🥴🥴
nury
Luar biasa
Najwa Nuralifah: terimakasih🙏
total 1 replies
Aditiya Chanel
toppp😎😘
Aditiya Chanel
wow😍
Sev
berasa nyata/Sweat/
Najwa Nuralifah: masa iya 😉
total 1 replies
Sev
di tunggu bab selanjutnya
Najwa Nuralifah: siap laksanakan 😍
total 1 replies
Sev
kereeeenn
Najwa Nuralifah: trimakasih
total 1 replies
Sev
amazing
Najwa Nuralifah: daeebaakkk 🤣🤣
total 1 replies
Sev
aku suka aku suka/Grin/
Najwa Nuralifah: /Chuckle//Chuckle//Chuckle//Chuckle//Chuckle/
total 1 replies
Sev
mantap /Applaud/
Sev
mantap
Sev
lanjut thor
Najwa Nuralifah: gasss
total 1 replies
Noona_kimjeykey1921
semangat kakak 💪💪
Najwa Nuralifah: terimakasih 🤗
total 1 replies
Zeyn Seyi
jangan percaya
Najwa Nuralifah: jangan!!
total 1 replies
Zeyn Seyi
ksian deh
Zeyn Seyi
hahah
Nur Lela
waw luar biasa sahabat ku ini
Najwa Nuralifah: thankyou bestie 🤗😘
total 1 replies
Nur Lela
keren
Najwa Nuralifah: terimakasih, 🥰
total 1 replies
Aditiya Chanel
wahhh akhirnyyaa😍😍
Najwa Nuralifah: /Chuckle/ cuwiitt
total 1 replies
Mommy Razka
apa ada kemungkinan zeva sma gavin kerjasama buat misahin Kanaya + aiden? mudah2 sih si gavin ga sepicik itu,, hnya author yg tahu....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!