Twins A Axel Dan Alexa Season 2

Pagi hari.

Kenan sedang membujuk istrinya untuk sarapan. Ya Alexa ngambek karena tidak dibolehkan pergi ke kampus sama suaminya.

" Sayang, ayolah buka mulutnya"

" Eca mau pergi ke kampus"

" Ya, nanti kalau udah sembuh "

" kakak jahat"

Kenan menghela nafasnya. Kalau lagi datang bulan, istrinya sangat sensitif. Padahal tadi selesai mandi, istrinya bilang tidak akan pergi ke kampus. Eh taunya sekarang berubah lagi. Kenan harus ekstra sabar.

" Sayang, nanti kalau keadaan sayang sudah membaik baru ke kampus. Sekarang ini luka jahitannya belum kering, jadi belum boleh terlalu banyak bergerak"

" Yang sakit itu kan tangan kiri, bukan tangan kanan"

" Sama aja sayang. Nanti kalau ada orang yang iseng, terus dengan sengaja nyenggol sayang, gimana?. Jadi kali ini nurut ya, ini demi kebaikan sayang juga"

Alexa memikirkan apa yang dikatakan suaminya. Ada benarnya juga apa yang dikatakan suaminya.

" Ya udah, Eca nggak akan pergi ke kampus"

" Nah gitu dong, nurut apa kata suami"

" Tapi kakak temenin Eca, ya"

" Iya sayang, kakak akan selalu temenin sayang disini"

" Ok, suapin"

Kenan senang karena istrinya sudah mau makan lagi. Selesai sarapan, istrinya harus minum obat supaya luka jahitannya cepat kering.

" Tuan, nyonya besar telpon"

" Bilang saya lagi sibuk"

" Dasar anak durhakim"

Ternyata Beni sudah menyambungkan telponnya.

" Bisa-bisanya kamu bilang lagi sibuk sama mama"

" Ucap salam dulu Ma, setelah itu baru lanjut lagi ngomel-ngomel nya"

" Assalamualaikum"

" Wa'alaikum salam, gitu baru mama Solehah"

Beni susah payah menahan tawanya. Cuma tuan mudanya yang berani sama nyonya besar. Tuan besar aja kalah sama tuan mudanya.

" Kamu lagi di mana?"

" Di mansion Ma, kenapa?"

" Bukannya kemarin kamu lagi di kota J"

" Iya, tapi semalam balik ke kota Z. Soalnya kangen sama istri"

" Oh iya, mantu mama ada di sana kan?"

" Ada, lagi sarapan"

" Berarti kalian lagi sarapan?"

" Iya, mama ganggu"

" Mama kan nggak tau kalau kamu lagi sarapan"

" Makanya jangan ngomel-ngomel mulu"

" Kenapa jadi kamu yang ngomel sama mama. Mau mama kutuk jadi tampan kamu!"

" Kalau dikutuk tampan ya mau lha Ma"

" Gimana kabar mantu mama"

" Alhamdulillah sehat Ma, mama sendiri gimana"

" Alhamdulillah mama juga sehat sayang. Sarapan sama apa Eca pagi ini?"

" Sama bubur Ma"

" Bubur?, Eca lagi sakit kah?"

" Nggak Ma, lagi pengen sarapan sama bubur aja"

" Mama kirain lagi sakit"

" Mama kapan mau kesini?"

" Nanti kalau papa udah nggak sibuk, mama akan ke sana. Sama kak Irene juga"

" Bener ya Ma"

" Iya sayang, sekarang Eca lanjut sarapan dulu. Mama mau nganterin Aiden ke sekolah dulu"

" Ok Ma, hati-hati di jalan"

" Iya sayang, Assalamualaikum"

" Wa'alaikum salam "

Kenan memberikan kembali ponsel asistennya.

" Lain kali kalau kamu langsung sambungkan telpon dari mama saya, saya potong gaji kamu"

" Nggak bisa gitu dong tuan"

" Kenapa nggak bisa, yang bos disini itu siapa?"

" Tuan"

" Nggak boleh kayak gitu Kak. Kasian om Ben, kan dia lagi ngumpulin dana untuk menikah. Kalau kakak potong terus gaji om Ben, kapan dia akan menikahi kak Anya"

" Hanya nona muda yang pengertian. Apa saya kerja sama nona muda aja"

" Ngaco kamu. Istri saya itu tidak buka lowongan kerja"

" Pasti orang yang kerja sama nona muda hidupnya sejahtera"

" Apa maksud kamu ngomong gitu?. Jadi kerja sama saya hidup kamu nggak sejahtera?"

" Sejahtera tuan"

" Terus kenapa kamu ngomong kayak gitu"

" Kan bener apa yang saya katakan, kalau orang kerja sama nona hidupnya sejahtera"

" Cepat habiskan sarapan kamu, setelah itu kerjakan tugas yang saya berikan kemarin sama kamu"

" Siap tuan"

" Emang om Ben nggak libur?"

" Saya mana ada waktu libur nona, libur pun saya tetap kerja"

" Benar itu Kak, hari libur om Ben masih kerja?"

" Nggak, Beni itu sengaja ngomong gitu sama sayang, karena dia tau sayang pasti bela dia"

Beni tertawa mendengar jawaban tuan mudanya. Ternyata tuan mudanya tau maksud dan tujuannya.

" Kamu bicara aneh-aneh lagi didepan istri saya, saya akan potong beneran gaji kamu"

" Jangan dong tuan"

" Makanya jangan cari masalah"

" Iya tuan"

Beni segera menghabiskan sarapannya. Setelah itu dia akan mengerjakan pekerjaan yang diberikan tuan mudanya kemarin.

***

Axel dan istrinya sudah sampai di kampus. Begitu juga dengan Adele dan suaminya. Hari ini anggota mereka kurang satu.

" Eca beneran nggak masuk ya?"

" Iya Del. Kan Ken nggak kasih izin Eca untuk ke kampus hari ini"

" Baguslah, kan dia bisa istirahat dengan baik" kata Axel.

" Yuk masuk, bentar lagi bel"

Adele dan yang lainnya masuk kedalam kelas. Sampai di kelas, teman-teman mereka sedang membicarakan soal cewek yang menculik Alexa.

" Gue denger sih, tangannya putus"

" Putus?"

" Iya, ngeri kan"

" Mungkin itu balasan karena dia sudah membully mahasiswi semester empat kemarin"

" Mungkin, gue harap nggak akan ada lagi korban bullying"

" Iya, terutama pada kita yang dari jalur beasiswa"

" Dengar-dengar putri pemilik kampus akan kuliah di sini?"

" Benarkah?. Bukankah dia kuliah di luar negeri?"

" Tadinya iya, tapi disuruh balik sama mamanya. Karena mamanya nggak sanggup berpisah dengan putrinya"

" Lagian, orang tuanya punya kampus sendiri. Dia malah kuliah di luar negeri, kan aneh"

" Gue denger lagi, katanya cewek itu sangat sombong"

" Sudah biasa itu. Lagipula zaman sekarang mana ada orang kaya yang tidak sombong. Bahkan mereka sering menghina orang seperti kita"

" Kamu benar. Oh iya kamu udah dengar belum, kalau kelas kita mau di bagi dua kelompok"

" Maksudnya?"

" Ada yang masuk pagi, dan ada yang masuk siang"

" Lha kenapa dibagi seperti itu?"

" Gue juga nggak tau. Kita mah hanya bisa menerima aja keputusan dari dosennya"

" Kamu benar"

Adele dan Alisha tidak menyangka kalau kasus penculikan Alexa cepat menyebarnya. Tapi untung saja mereka tidak tau kalau Axel lha yang memutuskan tangan wanita itu.

" Bagaimana kalau mereka tau kalau Lo yang melakukan itu pada cewek itu"

" Bomat. Gue hanya mementingkan keselamatan Eca"

" Iya, tapi mirisnya mereka tau kalau cewek itulah korbannya"

" Biarkan saja, nanti juga akan terbongkar sendiri"

" Lo bener. Oh iya, gimana dengan rencana kita yang akan membobol sistem keamanan kampus"

" Nanti siang gue coba bobol"

Axel tidak menyangka akan memakai kembali kemampuan membobolnya. Sebab sudah lama ia tidak melakukan itu.

" Nanti siang kita lakukan rencana kita guys" kata Adele.

" Apa nggak nunggu Eca dulu" kata Alisha.

" Kelamaan kalau nunggu Eca. Kita ambil dulu rekaman CCTV-nya, nanti kita kasih liat sama Eca" kata Axel.

" Iya, jadi Eca bisa mengatur rencana berikutnya untuk kita"

" Semoga kita segera membongkar rahasia Green Light University"

Dosen pun masuk ke dalam kelas. Axel dan sahabatnya menghentikan obrolan mereka. Karena kalau mereka masih mengobrol, pasti dosen killer itu akan ngomel-ngomel lagi.

To be continued.

Happy reading 😚😚