Bagaimana perasaanmu ...apabila kau memiliki kekasih , namun pria itu malah lebih mementingkan teman masa kecilnya di bandingkan dengan dirimu..
" Apa - apa Cleo..apa - apa Cleo . Yang pacarmu itu aku apa Cleo sih Gas..." teriak Clara ketika mendapati kekasihnya hanya memiliki waktu bersama teman masa kecilnya daripada dirinya yang notabene adalah kekasih Bagas
" Kamu memang pacar aku Clara ... tapi kamu harus ngertiin bahwa saat ini Cleo lebih membutuhkan aku dari pada kamu . please Clar...jangan bersikap egois seperti ini "
" Kamu bilang aku egois ! mana egoisan aku yang minta kamu buat nemenin ulang tahun aku ,dengan kamu yang menemani Cleo hanya buat beli kado buat mamanya . Tolong Bas , jangan anggap aku egois . jika nyatanya kalianlah yang lebih egois daripada aku "
Akankah Clara melanjutkan hubungan miliknya bersama Bagas yang telah selama tiga tahun mereka jalani . Atau Clara akan lebih memilih membuka hati yang baru untuk sosok pria lain yang lebih bisa menghargai dirinya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon INNA PUTU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
Hari ini adalah hari persidangan Denaya .
Wanita itu sudah memantapkan hati dan juga diri untuk bercerai dari Rashad
" Kau mau pergi kemana Dena ? " tanya Rashad yang sudah tampak berdiri di ambang pintu
" Tentu saja aku akan pergi menghadiri sidang perceraian kita "
Rashad tampak tersenyum sinis
" Sampai kapanpun aku tidak akan pernah mau melakukan perceraian itu denganmu Denaya "
" Apa maksudmu Rashad ? Bukankah kau sendiri yang sudah membenciku dan ingin aku menghilang dari dalam kehidupanmu "
Tangan Rashad terlihat mengepal tak terima . Kata benci hanya terlontar pada mulut pria itu saja , namun hati...di dalam sana nama lengkap Denaya masih sangat tertanam lekat . Hingga Rashad mungkin saja akan berubah jadi gila ketika wanita itu pergi dari kehidupannya .
Pria itu sungguh mencintai Denaya dari dulu hingga sekarang
Hingga pria itu nekat melamar Denaya , ketika ia tahu bahwa Andre telah menikah dengan wanita lain
Meski di kala itu Denaya belum seratus persen mencintainya , namun Rashad yakin jika wanita itu akan berangsur akan berubah jatuh hati pada dirinya
_____
" Hentikan semua ini Denaya . Karena sampai kapan pun kau akan selalu menjadi milikku "
Mata Denaya lagi - lagi tampak membola . Ucapan gila Rashad tentu saja mampu membuat Denaya berubah jadi setres seketika
" Jangan egois Rashad . Apa sebenarnya mau mu ? aku dekat kau selalu saja berniat menyiksaku . Namun ketika aku ingin pisah , kenapa kau malah tak mau "
Ia bingung...
Denaya sungguh tak habis pikir dengan apa yang dipikirkan oleh Rashad saat ini
" Aku...."
Rashad tak bisa berkata lagi
Benar apa yang di katakan Denaya
"Sebenarnya apa yang sedang aku inginkan darinya ? "
" Sudahlah Rashad aku lelah . Dan mari kita akhiri hubungan kita yang sudah tak sehat ini "
Denaya hendak beranjak pergi keluar kamar
Ya...meski surat gugatan cerai telah ia layangkan . Namun nyatanya Denaya masih tetap tinggal di rumah Rashad , dan tentu saja dengan kamar yang berbeda .
Ia ingin menghabiskan banyak waktu bersama Clara - putrinya
Jadi sebisa mungkin agar tak membuang banyak waktu di perjalanan karena harus bolak balik dari apartement , rumah sakit dan menuju rumah mewah Rashad .
Hingga Denaya memutuskan untuk menetap di sana beberapa waktu . Lagi pula Rashad juga jarang ada di rumah , jika pun pria itu ada . Ia sudah tampak seperti manusia yang tembus pandang di mata pria itu . Tanpa tegur sapa , tanpa saling bicara antara satu sama lain
Grep
pergelangan tangan Denaya di tarik paksa
Bruak
Dengan pintu yang juga di tutup secara kasar oleh Rashad
" Apa yang kau lakukan Rashad ? Apa kau sudah gila Hah ! " bentak Denaya berontak mencoba melepaskan diri dari cengkeraman Rashad
" Ya..aku gila Denaya . Aku gila karena mu . Jadi lihatlah kegilaanku ini " Rashad tampak menarik pergelangan tangan Denaya semakin kuat hingga membuat wanita itu jadi meringis kesakitan
Klek
Pintu terkunci rapat
Deg
Denaya makin tampak merasa tercengang akan tingkah gila dari suaminya itu
" Rashad apa yang mau kau lakukan ? "
Brugh
Tubuh Denaya di pelanting kasar ke atas ranjang oleh Rashad
" Tentu saja melakukan hal yang seharusnya aku dapatkan sebagai seorang suami "
Dengan gerakan cepat , Rashad tampak membuka satu persatu kancing kemeja yang sedang pria itu kenakan
" Rashad jangan gila . Sadar Rashad sebentar lagi kita akan bercerai "
Mata Rashad berubah tajam sekaligus begitu mengerikan
Mendengar kalimat cerai dari Denaya benar - benar mampu membangkitkan sisi gelap Rashad dari alam baka
" Diam Dena !! kau tahu sampai kapanpun aku tidak akan pernah menceraikanmu " bentak Rashad yang tentu saja membuat Denaya jadi kejut setengah mati mendengarnya
Srek
grep
" Akh..lepaskan "
Denaya berontak
Tubuh Rashad sudah mulai mengungkungnya dan menggerayanginya
Dengan sekuat tenaga wanita itu mencoba mempertahankan diri
Namun sayang pertahanan itu seperti tak begitu berarti bagi Rashad
Karena nyatanya tenaga yang dimiliki oleh pria itu jauh lebih besar dari tenaga yang Denaya miliki
" Rashad please aku mohon jangan lakukan ini "
Denaya terisak
Beberapa butiran keringat telah membasahi seluruh tubuh milik wanita itu
Rashad telah berhasil masuk menyatu dengan dirinya
Ingin berontak kembali , namun sayang ...semua itu seperti sudah percuma
Mata Denaya tampak terpejam
Wajah Clara tampak terlintas di dalam benak wanita itu
" Clara.."
Hati kecil Denaya meneriakan nama Clara . Namun sayang...
Lagi - lagi hal itu percuma , karena saat ini gadis muda itu sedang tak berada di mansion
____
Sekian lama melaju
Benih milik Rashad pun tampak tertanam sempurna di dalam rahim Denaya
ya..inilah yang ia inginkan . Rashad ingin jika Denaya mengandung benihnya kembali
Nafas Rashad tampak memburu , begitu pula dengan Nafas Denaya
Kekuatan pria itu sungguh luar biasa
Entah sudah berapa lama ia tak melakukan aktivitas panas itu bersama suaminya
Denaya pun sudah tak terlalu ingat
Yang ia tahu bahwa ketika Clara lahir di dunia ini , sikap pria itu langsung berubah drastis seratus delapan puluh derajat dari sebelumnya
" Dena...mari kita mulai dari awal lagi "
Deg
Mata Denaya membola
Saat ini ia tengah menatap lekat ke arah kedua bola mata Rashad yang masih tetap setia berada di atasnya
" Apa maksudmu Rashad ? "
" Mari kita mulai di awal lagi Dena . Aku ingin kita kembali seperti dulu "
Tes
Air mata Denaya langsung luluh lantah tanpa permisi
Kenapa semua pria selalu meminta kesempatan pada dirinya ketika telah menyakiti begitu dalam
" Dena ..aku mohon maafkan aku . Karena terbakar api cemburu , aku sampai menyakitimu selama bertahun - tahun "
Rashad memeluk tubuh polos Denaya yang saat ini masih setia menangis tergugu di bawah sana
" Please Dena...aku mohon maafkan aku . Aku tahu kesalahan ku begitu fatal . Tapi aku mohon beri aku kesempatan kedua untuk memperbaiki rumah tangga kita "
Denaya masih tak menjawab
Ibu kandung dari Clara itu masih menangis sakit di bawah sana
Hatinya begitu hancur
Begitu sakit
Hingga luka menganga mungkin saja tak bisa ia obati lagi di dalam sana
" Apa yang harus ku lakukan Tuhan . Kenapa kau memberikan ku situasi rumit yang cukup membingungkan seperti ini padaku "