Jodoh Pilihan Abah

Jodoh Pilihan Abah

Bab 01 Ikhlas

"Apa Abah tidak salah? Mana mungkin Nizma akan menikah dengan pria berandal itu?" suara wanita paruh baya yang tengah menatap sang suami dengan perasaan tidak percaya.

"Insya Allah keputusan Abah ini sudah benar Umi, Abah yakin ini yang terbaik untuk mereka." Ujar Ustad Yusuf.

Ustadzah Mia Annisa, istri dari Ustad Yusuf Mahfud yang merupakan pemimpin pesantren Al Mumtaz.

"Tapi abah, Bagas itu bukan orang baik. Dia adalah preman yang suka bikin onar belum lagi kebiasaannya yang suka berantem dan mabuk-mabukan. Mana penampilannya penuh tatto menyeramkan." gumam Ustadzah Mia resah.

"Atau jangan-jangan Bagas sudah mengancam Abah agar dia bisa menikahi Nizma?" kini Ustadzah Mia mulai berasumsi.

"Astaghfirullah, kenapa Umi berpikir seperti itu? Nak Bagas tidak pernah mengancam Abah bahkan ini murni keinginan Abah." ujar Ustad Yusuf.

"Umi, jangan nilai seseorang dari penampilan luarnya. Siapa tahu nak Bagas bisa membawa kebahagiaan bagi putri kita. Kuasa Allah siapa yang tahu." Ustad Yusuf mencoba memberi pengertian sang istri.

Ustadzah Mia hanya bisa menghela nafasnya dengan berat. Sebagai seorang ibu tentu ingin putrinya memiliki pendamping hidup yang terbaik. Apalagi sang putri merupakan anak sulung yang diharapkan bisa meneruskan untuk memimpin pesantren.

Sementara itu seorang gadis baru saja memasuki rumah. Nizma Aida Mahfud, Gadis cantik berusia dua puluh lima tahun yang merupakan putri kebanggan ustad Yusuf dan istrinya.

"Assalamualaikum Abah, Umi." ucap Nizma seraya mencium tangan kedua orang tuanya.

"Waalaikumsallam Nizma. Bagaimana mengajar hari ini?" ucap Ustad Yusuf.

"Alhamdulillah lancar Abah." kegiatan Nizma sehari-hari adalah mengajar para santriwati yang berada di pesantren.

"Nizma, boleh abah berbicara sebentar?" Ustad Yusuf oun meminta Nizma untuk duduk di sampingnya.

Sementara Ustadzah Mia hanya bisa menatapnya dengan tatapan penuh kegelisahan.

"Boleh Abah, memangnya ada apa?" jawab Nizma.

Ustad Yusuf mengusap lembut puncak kepala sang putri yang tertutupi oleh hijab.

"Abah ingin kamu segera menikah Nizma. Usiamu sudah tepat untuk menikah. Dan abah sudah memiliki calon suami untukmu." ujar Ustad Yusuf.

"Menikah abah?" tanya Nizma kembali.

"iya nak, apa kamu sudah siap?" tanya Ustad Yusuf.

"Insya Allah kalau memang abah menghendaki demikian maka Nizma akan siap Abah." dengan santun Nizma menjawab pertanyaan abahnya.

"Alhamdulillah, abah ingin kamu menikah dengan Bagas Abimana, Nizma. Apa kamu siap?" tanya Ustad Yusuf lagi.

Nizma sempat terdiam beberapa saat. Bagas Abimana, tentu semua orang di kampung tahu siapa pria itu. Bahkan bisa dibilang orang paling dihindari di kampung karena semua orang enggan berurusan dengan pria itu.

"Bagas Abimana? Bagas yang.." ucapan Nizma terpotong.

"Abah.. Sudah lah. Umi nggak ingin putri kita jadi istri preman berandal itu." Ustadzah Mia tampak berembun kedua netranya. Rasanya dia tak ingin suaminya membahas hal ini.

Nizma tentu tahu siapa sosok Bagas. Melihat perdebatan kedua orang tuanya tentu membuatnya merasa tak nyaman. Apalagi selama ini hubungan kedua orang tuanya sangatlah harmonis.

Ustadzah Mia selalu menurut akan perintah Ustad Yusuf. Dan ini pertama kalinya dia tak menyetujui keputusan suaminya.

"Abah, Umi. Nizma siap menikah dengan Bagas Abimana." ucapan Nizma sontak saja membuat keduanya terkejut.

Jika ustad Yusuf terlihat senang namun tidak dengan Ustadzah Mia.

"Nizma siap menjadi istri dari Abang Bagas. Kalau memang ini yang terbaik insyaallah Nizma ikhlas menjalaninya sepenuh hati." Nizma meyakinkan.

"Alhamdulillah.. Abah akan mengabari Nak Bagas." ujar Ustad Yusuf.

...****************...

"Berhenti lo.. Bangs*t.." Dengan geram pria itu mencoba menangkap seorang yang kabur. Hanya sebuah dompet yang ditinggalkannya.

Bagas Abimana, pria dingin dengan penampilan menyeramkan. Rambut gondrong serta tatto yang menghiasi sekujur tubuhnya serta wajah sangarnya membuat orang sudah mengira bahwa dia adalah seorang preman.

Bagas memungut dompet tersebut dan membukanya. Melihat identitas pemilik dompet agar dia bisa mengembalikan kepada yang bersangkutan.

Namun tak berselang lama datanglah segerombol warga menghampirinya.

"Dia ternyata copetnya. Hah Bagas dasar copet kau." teriak salah satu warga.

Dengan emosi yang sudah tersulut para warga itu langsung menyerang Bagas tanpa mencari tahu kebenarannya.

Bagas yang sendirian melawan sekitar dua puluh warga. Mereka masing-masing membawa senjata berupa balok kayu serta beberapa barang lainnya.

Meski kemampuan bela diri Bagas cukup baik namun melawan orang sebanyak itu dalam waktu bersamaan membuatnya sedikit kewalahan.

Kebetulan ustad Yusuf yang sedang melintas langsung melerai para warga tersebut.

"Ada apa ini?" tanya ustad Yusuf.

"Bagas kepergok nyopet Pak Ustad." ujar salah satu warga.

"Sudah yakin kamu kalau Bagas yang melakukannya?" ustad Yusuf seolah tak percaya.

"Kami memergokinya membawa dompet seseorang Pak Ustad." ujar warga lagi.

"Sudah-sudah stop. Jangan main hakim sendiri. Ayo hentikan." dengan segera Ustad Yusuf melerai perkelahian itu.

Akhirnya warga pun berhenti. Tampak Bagas sudah memar di beberapa bagian wajahnya. Bahkan ujung bibirnya tampak mengeluarkan darah. Dia hanya menatap tajam ke arah Ustad Yusuf.

Tak berselang lama datanglah seorang ibu-ibu menghampiri mereka. Dia yang mengaku kecopetan.

"Maaf bu, apa ini dompet ibu?" tanya ustad Yusuf.

"Benar ini dompet saya. Alhamdulillah akhirnya ketemu." ujar Ibu itu.

"Bu, apa pria ini yang sudah mencopet anda?" tanya salah satu warga.

"Loh, bukan. Justru Mas ini yang menolong saya mengejar pencopetnya. Saya bahkan ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada Mas nya." Pengakuan ibu itu seketika membuat warga langsung terdiam.

"Bagaimana semuanya? Apa yang kalian sangkakan tidak benar kan? Tolong lain kali jangan main hakim sendiri. Kalau begini sama saja kalian telah mendzolimi Nak Bagas." ujar Ustad Yusuf.

Akhirnya para warga tersebut meminta maaf kepada Bagas dan membubarkan diri.

Bagas yang hendak pergi langsung dicegah oleh ustad Yusuf.

"Nak Bagas, apa kamu baik-baik saja?" tanya ustad Yusuf.

"Pak ustad nggak perlu sok perhatian. Kenapa repot-repot menolong saya?" ucap Bagas dingin.

"Karena saya tau kamu orang baik." ujar ustad Yusuf.

"Baik? Hahaha.. Luar biasa aku dipuji baik. Aku bukan Pak Ustad yang berhati malaikat. Bahkan semua orang sudah tahu aku seburuk apa." Bagas tertawa getir.

"orang hanya menilai luarnya saja tanpa mengetahui bagaimana sifat asli orang tersebut." ujar ustad Yusuf.

"Ya karena semua orang tahunya aku begitu. Lantas bagaimana aku bisa membuktikan bahwa aku bukan orang jahat?" tanya Bagas sinis.

"Menikahlah dengan putriku Nizma. Abah yakin kalian akan cocok." ucap Ustad Yusuf.

Bagas semakin tidak mengerti dengan ucapan Ustad Yusuf. Bagaimana bisa dirinya yang seorang berandalan diminta untuk menikahi gadis baik-baik seperti Nizma. Bahkan semesta pun sepertinya akan menertawakan dirinya jika itu sampai terjadi.

"Pak Ustad sakit atau Pak Ustad habis kejedot pintu? Bisa-bisanya mau menikahkan aku dengan putrimu." ujar Bagas remeh.

...****************...

Terpopuler

Comments

Ai Siti Rahmayati

Ai Siti Rahmayati

menyimak dulu Thor

2024-01-15

0

Nur Lizza

Nur Lizza

mampir lagi thor

2023-10-06

2

MissHaluuu ❤🔚 "NingFitri"

MissHaluuu ❤🔚 "NingFitri"

penasaran jdi gak sabaran smpe nunggu tamat ᥬ🤭᭄ ᥬ🤭᭄

2023-09-30

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 01 Ikhlas
2 Bab 02 pertemuan pertama
3 Bab 03 Sebuah keputusan
4 Bab 04 berita pernikahan dan pertentangan
5 Bab 05 persiapan pernikahan
6 Bab 06 SAH!
7 Bab 07 Malam pertama
8 Bab 08 sarapan bersama
9 Bab 09 Mendadak gagap
10 Bab 10 aku, kamu
11 Bab 11 saingan baru
12 Bab 12 kurang ajar
13 Bab 13 Sebuah perhatian
14 Bab 14 sensitifnya perempuan
15 Bab 15 rumah baru
16 Bab 16 ingin mengenal lebih jauh
17 Bab 17 ungkapan hati
18 Bab 18 Tragedi dini hari
19 Bab 19 tentang Bagas
20 Bab 20 harus siap ditinggal tugas
21 Bab 21 Bukan siapa-siapa?
22 Bab 22 Spesial di mata orang yang tepat
23 Bab 23 Jadwal Ronda
24 Bab 24 bekal sebelum pergi
25 Bab 25 istri sholeha yang cerewet
26 Bab 26 Adek Marmut
27 Bab 27 tawaran menikah
28 bab 28 cemburu tapi gengsi
29 Bab 29 tak sabar bertemu
30 Bab 30 salah paham
31 Bab 31 takut kehilangan
32 Bab 32 menjaga pandangan
33 Bab 33 Suami posesif
34 Bab 34 kembali mengusik
35 Bab 35 tak jadi bertemu
36 Bab 36 tujuanku memanjakanmu
37 Bab 37 menyadarkan diri
38 Ban 38 kegelisahan hati
39 Bab 39 bertamu
40 Bab 40 Bayangan yang tak sesuai kenyataan
41 Bab 41 pertemuan tak terduga
42 Bab 42 sekelumit kisah masa lalu
43 Bab 43 berusaha mengimbangi
44 Bab 44 wife materials
45 Bab 45 karma dari masa lalu
46 Bab 46 ikhlas dan merelakan
47 Bab 47 pertemuan pertama
48 Bab 48 menahan kesal
49 Bab 49 tetangga toxic
50 Bab 50 Rumah baru
51 Bab 51 Nasehat umi
52 Bab 52 ijin suami
53 Bab 53 Hari pertama jadi dosen
54 Bab 54 pasangan berang-berang
55 Bab 55 cinta yang sama
56 Bab 56 melepas rindu
57 Bab 57 lamaran
58 Bab 58 perasaan tertahan
59 Bab 59 kembalinya masa lalu
60 Bab 60 Insiden kecil di cafe
61 Bab 61 Sah jadi istriku
62 Ban 62 omongan keluarga
63 Bab 63 Rahasia Nizma
64 Bab 63 ungkapan perasaan
65 Bab 65 jangan bersedih
66 Bab 66 tempat tinggal masa kecil
67 Bab 67 Mencium bau pengkhianatan
68 Bab 68 Kemarahan Bagas
69 Bab 69 mengakui kesalahan
70 Bab 70 Modus terselubung Roy
71 Bab 71 Meluapkan keluh kesah
72 Bab 72 berangkat ke Singapura
73 Bab 73 bertemu dokter
74 Bab 74 memilih ikhlas
75 Bab 75 firasat
76 Bab 76 Sudah keluar
77 Bab 77 kejutan dari keluarga
78 Bab 78 Jebakan
79 Bab 79 menyelamatkan Bagas
80 BAB 80 Istriku pahlawanku
81 Bab 81 perjalanan jauh
82 bab 82 honeymoon
83 Bab 83 Tak sengaja bertemu
84 Bab 84 sebuah kabar
85 Bab 85 triplets
86 Bab 86 Aba dan Umma
87 Bab 87 penampilan baru bikin resah
88 Bab 88 pengagum rahasia
89 Bab 89 kejujuran Umi
90 Bab 90 berkumpulnya keluarga
91 Bab 91 meminta restu
92 Bab 92 pernikahan dadakan
93 Bab 93 mulai terkuak
94 Bab 94 sedikit fakta
95 Bab 95 Balasan Sean
96 Bab 96 merasa dibohongi
97 Bab 97 Permintaan Maaf
98 Bab 98 strategi
99 Bab 99 Memulai misi
100 Bab 100 jebakan
101 Bab 101 Secercah harapan
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106 nasehat Bagas
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 EKSTRA PART
139 Karya Baru
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Bab 01 Ikhlas
2
Bab 02 pertemuan pertama
3
Bab 03 Sebuah keputusan
4
Bab 04 berita pernikahan dan pertentangan
5
Bab 05 persiapan pernikahan
6
Bab 06 SAH!
7
Bab 07 Malam pertama
8
Bab 08 sarapan bersama
9
Bab 09 Mendadak gagap
10
Bab 10 aku, kamu
11
Bab 11 saingan baru
12
Bab 12 kurang ajar
13
Bab 13 Sebuah perhatian
14
Bab 14 sensitifnya perempuan
15
Bab 15 rumah baru
16
Bab 16 ingin mengenal lebih jauh
17
Bab 17 ungkapan hati
18
Bab 18 Tragedi dini hari
19
Bab 19 tentang Bagas
20
Bab 20 harus siap ditinggal tugas
21
Bab 21 Bukan siapa-siapa?
22
Bab 22 Spesial di mata orang yang tepat
23
Bab 23 Jadwal Ronda
24
Bab 24 bekal sebelum pergi
25
Bab 25 istri sholeha yang cerewet
26
Bab 26 Adek Marmut
27
Bab 27 tawaran menikah
28
bab 28 cemburu tapi gengsi
29
Bab 29 tak sabar bertemu
30
Bab 30 salah paham
31
Bab 31 takut kehilangan
32
Bab 32 menjaga pandangan
33
Bab 33 Suami posesif
34
Bab 34 kembali mengusik
35
Bab 35 tak jadi bertemu
36
Bab 36 tujuanku memanjakanmu
37
Bab 37 menyadarkan diri
38
Ban 38 kegelisahan hati
39
Bab 39 bertamu
40
Bab 40 Bayangan yang tak sesuai kenyataan
41
Bab 41 pertemuan tak terduga
42
Bab 42 sekelumit kisah masa lalu
43
Bab 43 berusaha mengimbangi
44
Bab 44 wife materials
45
Bab 45 karma dari masa lalu
46
Bab 46 ikhlas dan merelakan
47
Bab 47 pertemuan pertama
48
Bab 48 menahan kesal
49
Bab 49 tetangga toxic
50
Bab 50 Rumah baru
51
Bab 51 Nasehat umi
52
Bab 52 ijin suami
53
Bab 53 Hari pertama jadi dosen
54
Bab 54 pasangan berang-berang
55
Bab 55 cinta yang sama
56
Bab 56 melepas rindu
57
Bab 57 lamaran
58
Bab 58 perasaan tertahan
59
Bab 59 kembalinya masa lalu
60
Bab 60 Insiden kecil di cafe
61
Bab 61 Sah jadi istriku
62
Ban 62 omongan keluarga
63
Bab 63 Rahasia Nizma
64
Bab 63 ungkapan perasaan
65
Bab 65 jangan bersedih
66
Bab 66 tempat tinggal masa kecil
67
Bab 67 Mencium bau pengkhianatan
68
Bab 68 Kemarahan Bagas
69
Bab 69 mengakui kesalahan
70
Bab 70 Modus terselubung Roy
71
Bab 71 Meluapkan keluh kesah
72
Bab 72 berangkat ke Singapura
73
Bab 73 bertemu dokter
74
Bab 74 memilih ikhlas
75
Bab 75 firasat
76
Bab 76 Sudah keluar
77
Bab 77 kejutan dari keluarga
78
Bab 78 Jebakan
79
Bab 79 menyelamatkan Bagas
80
BAB 80 Istriku pahlawanku
81
Bab 81 perjalanan jauh
82
bab 82 honeymoon
83
Bab 83 Tak sengaja bertemu
84
Bab 84 sebuah kabar
85
Bab 85 triplets
86
Bab 86 Aba dan Umma
87
Bab 87 penampilan baru bikin resah
88
Bab 88 pengagum rahasia
89
Bab 89 kejujuran Umi
90
Bab 90 berkumpulnya keluarga
91
Bab 91 meminta restu
92
Bab 92 pernikahan dadakan
93
Bab 93 mulai terkuak
94
Bab 94 sedikit fakta
95
Bab 95 Balasan Sean
96
Bab 96 merasa dibohongi
97
Bab 97 Permintaan Maaf
98
Bab 98 strategi
99
Bab 99 Memulai misi
100
Bab 100 jebakan
101
Bab 101 Secercah harapan
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106 nasehat Bagas
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
EKSTRA PART
139
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!