NovelToon NovelToon
Transmigrasi Ara

Transmigrasi Ara

Status: tamat
Genre:Crazy Rich/Konglomerat / Murid Genius / Kehidupan di Sekolah/Kampus / LOL / Masalah Pertumbuhan / Chicklit / Tamat
Popularitas:506.1k
Nilai: 4.7
Nama Author: Ahya

Arawinda Bethany gadis polos dan lugu tapi dia sangat hiperaktif dan pecicilan, sikapnya yang hiperaktif dan pecicilan hanya untuk menarik perhatian sang Daddy yang membenci nya, karena gara-gara melahirkan Ara istrinya meninggal. Sampai pada suatu hari ada insiden, 'Ara berharap saat bangun nanti Ara bisa merasakan kasih sayang seorang ayah,' Ara membatin sebelum kehilangan kesadaran. Arawinda Bethany membuka matanya dan melihat orang-orang yang tidak dia kenali, orang-orang memanggilnya dengan sebutan Bella bukan Ara. Ara melihat wajahnya yang berbeda dan membuat Ara bingung tapi setelahnya dia mengerti bahwa dia sedang ber transmigrasi ketubuh seorang Arabella Arshana. Arabella Arshana seorang gadis polos dan lugu sama seperti Arawinda Bethany tapi bedanya Arabella cupu dan pendiam. "Iyuhhh Ara gak suka pake kacamata. "

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ahya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

itu, punya Ara

Ara saat ini sedang makan bersama Brian dan Radella, sedangkan Bima dan Bryan masih diluar karena mereka masih mencari keberadaan Ara.

"Bun hubungin ayah biar pulang, dan Brian akan hubungin Bryan. " ucap Brian pada Radella.

"Iya, " Radella mengambil ponsel lalu mengirim kan pesan pada suaminya itu, dan Brian melakukan hal yang sama.

Radella dan Brian tidak bertanya kepada Ara habis dari mana dan bersama siapa, karena Ara keburu merengek meminta makan.

"Ayah sama bang Iyan mana bun? " tanta Ara.

"Keluar nyariin kamu yang katanya diculik, " malah Brian yang menyahut.

Sedang kan Ara hanya menganggukkan kepala saja lalu dia lanjut makan, dia tidak membantah kalimat Brian karena memang benar diculik kan dia tadi?.

Brian dan Radella mengernyit heran melihat Ara yang mengangguk, 'bener diculik kah? Atau apa? Kok dia diam aja? 'Bingung Brian.

***

TING!!

Bryan yang masih berkeliling mencari Ara berhenti sejenak karena mendengar suara HP nya berbunyi.

(Ara udah dirumah).

Begitu lah pesan yang dikirim kan oleh kembaran nya itu, setelah membaca itu Bryan bernafas dengan lega karena adek nya baik-baik saja.

Bryan mencari-cari keberadaan Panglima, dia akan memberi tahu bahwa Ara sudah dirumah.

"Lim, " panggil Bryan saat sudah mendekati Panglima.

"Hm, " Panglima hanya berdehem dan tidak melihat kearah Bryan..

"Ara sudah pulang katanya, gue pulang duluan. " pamit Bryan.

"Ikut, " sahut Panglima datar.

"Ck, ayoo. " decak Bryan tapi dia tetap mengajak teman nya itu.

Panglima dan Bryan pulang hanya jalan kaki, ya karena jarak taman dan rumah keluarga Arshana itu memang dekat.

Saat diperjalanan Bryan dan Panglima melihat Bima yang sedang menuju pulang juga.

"Ayah, " panggil Bryan mendekati Bima.

Bima menoleh pada putra sulungnya itu, "bunda kirim pesan ke kamu juga? " tanya Bima.

Bryan menggeleng, "Brian." sahut Bryan singkat dan Bima hanya mengangguk saja.

Bima menoleh kearah Panglima, "Lim, " sapa Bima.

"Iya om, " sahut Panglima dan kemudian mereka kembali pulang.

Skip

Sesampainya nya di rumah Bima, Bryan, dan Panglima segera masuk dan berjalan menuju ruang makan, dapat dilihat di sana ada Ara yang sedang makan dengan lahap.

"Kami pulangg, " ujar Bima dan seketika Radella, Brian, dan Ara menoleh kearah laki-laki yang baru saja datang itu.

"Ayahhh... " girang Ara saat melihat ayahnya datang.

Bima tersenyum kemudian dia mendekati putrinya itu saat hendak mengangkat Ara agar Ara duduk dipangkuan nya saja Ara menolak.

"No ayah, nanti ayah kotor, " ucap Ara.

Bima menaikkan sebelah alisnya, "kotor kenapa? " tanya Bima.

"Ara pms ayah, dan Ara belum memakai pembalut. " ucap Ara dan Bima menepuk kening nya karena lupa bahwa putrinya itu sedang pms.

"Makan dulu mas, Lima ikut makan juga yahh. " ucap Radella dan Panglima mengangguk ramah.

Radella menyiapkan makan untuk ketiga pria yang baru datang tadi.

"Kamu setelah jogging kemana sayang? " tanya Bima sambil mengelus rambut putri nya itu.

"Ara diculik, " sahut Ara santai.

Uhuk uhuk uhuk

Mereka semua terbatuk mendengar ucapan Ara, berarti benar firasat mereka tadi ya? Ara benar-benar diculik.

"Terus kamu pulang sama siapa? " tanya Bima lagi.

"Sama om penculik, " ujar Ara lagi.

Mereka semua saling pandang mendengar jawaban Ara, kenalan penculik itu mengantar Ara pulang? Bukankah penculik itu tidak akan mengantarkan korban nya pulang dengan mudah?.

"Kenapa penculiknya yang antar Ara? " tanya Brian.

Ara menggelengkan kepalanya lucu, "gak tau. " sahutnya polos.

Mereka hanya diam tidak berbicara apa-apa karena mereka sedang bergulat dengan pemikiran masing-masing, kenapa Ara bisa dipulangkan? Hanya itu isi kepala mereka yang mendengar cerita Ara tadi. Tapi mereka tetap senang karena Ara tidak kenapa-napa.

"Siapa nama penculik itu? " tanya Panglima tiba-tiba.

Ara mendongak menatap Panglima dengan wajah imut dan polos itu, "Ara tidak tanya-tanya nama, Ara hanya tanya-tanya tentang ayah sama bunda. " sahut Ara.

Radella dan Bima menaikkan alisnya,"tanya apa kamu? Emang penculik itu kenal sama ayah dan bunda? " tanya Radella.

"Om penculik tidak tau tapi om penculik tau tentang apa yang ayah sama bunda lakukan. " jelas Ara polos.

"Ha?, " mereka semua bingung dengan jawaban Ara, si penculik tidak tahu dengan orang tua Ara tapi si penculik tau apa yang dilakukan orang tua Ara, begitukah? Atau si penculik penguntit? Tapi kalau penguntit berarti si penculik seharusnya tau dong siapa orang tua Ara kan?Bingung mereka semua.

"Emang apa yang dilakukan ayah sama bunda? " tanya Brian penasaran.

"Buat adek bayi. " sahut Ara polos.

Uhukk

Bima menyemburkan makanan yang ada di dalam mulutnya dan Radella segera memberikan minum kepada suaminya itu dengan wajah memerah.

Brian menahan senyum, dan ide jahil pun keluar dari otaknya yang kecil itu. Sedangkan Panglima dan Bryan hanya tersenyum tipis mendengar ucapan polos Ara.

"Emang Ara liat ayah sama bunda sedang membuat adek bayi? " jahil Brian dan mendapat tatapan sinis dari Bima.

Ara mengangguk lucu, "hu'um, ".

"Seperti apa? " tanya Brian lagi.

"A-bunda mau ke toilet dulu ya. " pamit Radella dengan wajah yang memerah karena malu.

Bryan dan Panglima terkekeh kecil melihat Bima dan Radella yang sedang menahan malu itu.

"Seperti apa dek? " tanya Brian lagi, Bima sebenarnya ingin menegur tapi dia juga penasaran bagimana jawaban Ara tentang membuat adek tadi.

Ara diam sejenak dan mengingat kejadian tadi pagi, "Ara lihat ayah tindih-tindih bunda tapi gak pake baju, Ara tanya sama om penculik itu namanya membuat adek bayi. " jelas Ara polos.

"Pfftt, pagi-pagi mainnya yahh. " ledek Brian sambil menahan tawa.

Sudah cukup Bima mendengarnya, "Ara tidak usah cerita apa-apa lagi yahh. " ujar Bima.

"Why? " tanya Ara.

"Kamu masih kecil sayang, jadi belum saatnya kamu mengetahui soal itu. " jelas Bima.

"Ara sudah tau dari om penculik, tadi Ara nangis. " beritahu Ara kalau dia menangis saat diculik tadi.

"Apa? Kenapa menangis? Apakah penculik itu melakukan sesuatu, " tanya Bryan beruntun.

Ara menggeleng, "om penculik baik tapi katanya jahat, Ara nangis karena Ara gak mau punya adek bayi tapi Ara mau. " ujar Ara tidak jelas membuat 4 laki-laki yang ada disana bingung.

"Apa maksudnya dek? Gak mau punya adek bayi tapi mau? Mana yang benar sih?, " gemes Brian.

"Mm, Ara gak mau punya adek bayi dari ayah sama bunda, tapi Ara mau adek bayi dari Ara sendiri. " seru Ara.

"Emang bisa Ara buat adek bayi? Kan laki-laki nya tidak ada. " ledek Brian.

Ara cemberut kemudian dia menatap Panglima, "bang Lima mau nikahin Ara kan? Nanti kalau sudah nikah bang Lima tindih-tindih Ara yahh.. " pinta Ara polos pada Panglima.

"Heh, " tegur Bima dan dou B, sedangkan Panglima tersenyum lalu menganggukkan kepalanya tanda mengiyakan ucapan Ara.

Ara tidak mendengarkan teguran dari ayah dan kedua abang kembarnya itu, "Ara sayang bang Lima banyak-banyak. " seru nya lucu.

Panglima terkekeh gemes, "abang juga sayang Ara, " sahut Panglima tanpa takut dengan tatapan dari Bima dan dou B.

Ara beranjak dari duduknya dan menghampiri Panglima, saat hendak berjalan tangan mungilnya ditahan oleh Bima.

"Mau kemana? " tanya Bima.

Ara menoleh kesamping dan menatap Bima polos, "Ara mau ajak bang Lima nikah, " sahutnya polos.

"Gak sekarang sayang, nanti setelah kamu sudah lulus sekolah. " jelas Bima.

Ara memiringkan kepala nya, "why setelah lulus sekolah? ".

"Karena kalau sekolah tidak boleh nikah dulu nanti dikeluarin dari sekolah. " jelas Bima dan Ara duduk kembali dikursi nya.

'Kamu tidak sabaran rupanya little girl, 'batin Panglima yang sedari tadi memperhatikan Ara.

"Emang kamu tau nikah itu gimana? " tanya Brian.

Ara menggeleng lucu, "gak tau,emang seperti apa? " tanya Ara.

"Nikah itu kamu harus menggunakan gaun pengantin sayang, " jelas Bima.

"Berarti Ara nanti jadi pengantin dong? " mata Ara berbinar saat membayangkan dirinya memakai gaun cantik seperti princess-princess yang sering dia tonton di TV.

"Iya,tapi kalau mau jadi pengantin habis lulus sekolah dulu. "

"Hu'um,"

Ara meraba kantong baju tidurnya dan mengeluarkan sesuatu yang diberikan oleh Dani tadi.

"Ayah bagaimana menggunakan ini? Kata om penculik kalau Ara selesai pms Ara disuruh hubungin om penculik agar om bisa culik lagi. " Ara memperlihatkan kartu nama yang diberikan oleh Dani tadi.

'Ada gitu ya penculikan bisa ditawar dulu? 'Batin Brian bingung.

Panglima dan Bryan mendekati Ara, sedangkan Bima masih mencerna ucapan Ara tadi, apa tadi kata Ara? Kalau sudah selesai pms, Ara diculik lagi? Ahh penculikan apa ini? Kenapa bisa bernegosiasi? Bingung Bima dan merasa ini penculikan yang tidak pernah terjadi.

"Coba abang liat? " Panglima menengadahkan tangannya meminta kartu nama yang ada di tangan Ara.

Ara mendongak dan tersenyum kearah Panglima, "ini." Ara memberikan kartu nama itu kepada Panglima.

Panglima mengambil kartu nama itu dan melihat nya dengan Bryan yang ada disamping nya. "Om Dani, " gumam Panglima.

Bima tersadar dari pikiran nya, "siapa Dani? " tanya Bima.

"Sepupu daddy, " sahut Panglima jujur dan Bima hanya mengangguk kepalanya saja.

"Ck, " decak Bryan. Panglima kesal karena om nya itu masih suka mencari masalah dengannya dia akan menemui om nya itu.

"Gue pulang, " ujar Panglima lalu beranjak pergi, terkesan tidak sopan tapi saat ini Panglima sedang kesal jadi dia segera pergi.

"Bang Limaaa.. " Ara mengikuti Panglima.

Panglima berhenti dan berbalik menghadap Ara, "kenapa hm? "

"Itu, punya Ara. " tunjuk Ara pada kartu nama yang ada di tangan Panglima.

Panglima melihat kartu namanya itu kemudian Panglima membuang nafas pelan, "biar abang aja yang hubungin orang ini, " ucap Panglima lembut.

Ara menatap Panglima dengan wajah polos itu, "kalau Ara sudah selesai pms baru hubungin om penculik itu ya, " pinta Ara.

"Iya princess, abang pulang dulu ya. " pamit Panglima.

"Hu'um, papayy abang. " seru Ara dan Panglima hanya tersenyum kemudian dia melanjutkan pergi nya.

1
Nur Hayati
baca cerita ini bener-bener bikin otak refresh... soalnya bisa ketawa2 tanpa beban
Nur Hayati
seneng sekali baca novel ini ... baru Nemu yg kayak gini...❤️
Yayu Putriamsah
Luar biasa
im_y🎭
kak ini cerita nya baguss aku suka kadang aku klo liat ini suka ketawa kyk orgil wkwk 🤣 knp sampek sini pdhl baguss bgettt loh. kaka hebat bikin novel yg baguss 👍🤍
Kosong
Ahahaha ngaco
Mungkin yg di uji Soal anak Tk 😅
De Ryanti
Ara anak SMA apa paud sie
Oky Cerry
udh SMA ko kaya bocah kecil,
single is the best for me🎶🎶
andai aja gadis seperti itu ada di dunia nyata, udah gw jadiin adek angkat gw hehe
Sulati Cus
meng sedihkan sekali
Lengkara
aku mampir ya thor
Aifaaz shahia
16 th kaya gitu.seperti anak yg punya special
Dnd_mhrniy26
kayak pernah nemu ceritax di wp
icha
ckckck...mf ya thor aq gk lanjt baca,ceritanya gt amat
Lina Wati
umur 16 thn kok tingkah y kaya umur 3 thn🤔🤔🤔
Umiie'ne Naza
jangan dong aru Sama hendra, Masa udh tua tor, bikin yg beda gitu, Masa ara polos trs,
Umiie'ne Naza
tiba nyA kok kaya bocah idiot Ya, terlalu polos banget,
Umiie'ne Naza
knp hrs terlalu polos banget sih
Laili Putri
semangat
Anan999 Vava123
cukup menyenangkan
Salsa Billa Nadifa
👌👌
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!